Senin, 04 April 2022

SINYAL INFORMASI GAMBAR

 

6. INFORMASI GAMBAR DAN AMPITUDO SINYAL VIDEO.



GAMBAR 6.1

Gambar 6.1. Sinyal video komposit dan informasi gambarnya. (a) Gambar dengan batang lintasan vertical pada dasar putih. (b) Informasi sebaliknya dengan batang putih pada dasar hitam.

Kedua contoh yang diperhatikan pada gambar 6.1 melukiskan bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Pada gambar 6.1a, sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Pada gambar 6.1b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar 6.1a. sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan pada gambar 6.1a untuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Untuk bayangan pada gamabr 6.1b idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah –tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Sebagai contoh lainnya, misalnya polanya terdiri atas sebuah batang hitam horizontal melintang tengah – tengah sebuah kerangka putih. Maka, kebanyakan garis – garis horizontal akan mengandung informasi gambar putih selama keseluruhan periode pengulangan jejak. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

TEGANGAN KHAS SINYAL VIDEO.

Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video khas pada gambar 6.2. Sinyal ini adalah untuk kisi pengatur dari tabung gambar. Dia mempunyai amplitude sebesar 100V puncak ke puncak dan polaritas penyelarasan yang negatif.

GAMBAR 6.2.

Gambar 6.2. Gambar – gambar osiloskop sinyal video komposit, yang diperlihatkan dengan penyelarasan yang turun pada polaritas yang negatif. (a) dua garis horizontal dengan informasi gambaran antara pulsa – pulsa pengosongan H. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 15.750/2=7,875 Hz. (b) dua medan informasi gambar vertikal antara pulsa – pulsa pengosongan V. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 60/2=30 Hz. 

Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz. Lebih akan lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal video untuk dua garis, seperti pada Gambar 6.2a, ataupun untuk dua medan seperti pada gambar 6.2b. Maka masing-masing siklus diperlihatkan sebesar mungkin dan dengan keseimbangan selama waktu pengosongan.

LAJU GARIS (LINE RATE)

Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video (Gambar 6.2a). Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H.

LAJU MEDAN (FIELD RATE)

Bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, anda melihat dua medan sinyal video (Gambar 6.2b). Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Untuk melihat pulsa-pulsa pemayaran dan gerigi-gerigi dalam pulsa vertikal, anda harus menyetel frekuensi penyapuan bagian dalam dari osiloskompada 31.500 Hz atau ke suatu perkalian tambahan. Biasanya, penyapuan horisontal dari osiloskop juga harus diperluas.

BENTUK GELOMBANG OSILOSKOP DAN INFORMASI GAMBAR.

Lihat gambar 6.3. Citra (image) pada Gambar 6.3a dengan batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang (crosshatch pattern). Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut. Pola garis silang juga digunakan jika dilakukan penyesuaian konvergensi pada tabung-tabung gambar berwarna. Pada Gambar 6.3b. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Pada Gambar 6.3c, bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab


GAMBAR 6.3.

Gmabar 6.3. Bagaimana bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar. (a) Pola garis silang pada layar tabung gambar. (b) Informasi gambar horisontal dengan pulsa-pulsa penyelarasan V. Frekuensi penyapuan bagian dalam adalah 30Hz. Variasi-variasi sinyal kamera ini sesuai dengan batang-batang horisontal pada gambar. Pada kebanyakan osiloskop, posisi 30 dan 7875 Hz ditandai sakelar frekuensi penyapuan bagian dalam sebagai V dan H untuk televisi. Ini membuatnya mudah untuk berpindahdiantara sinyal video untuk dua garis pemayaran H dan untuk dua medan pemayaran V. 

INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO.

Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. perhatikan bahwa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dia menjangkau suatu rangkuman sebesar kira kira 17 oktaf. Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suatu perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 uS dalam pemayaran horizontal. Perhatikan bahwa batas 4 Mhz hanyalah pembatasan legal yang ditentukan oleh saluran 6 Mhz dari stasion pemancar televisi. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih rendah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyatakan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz. Frekuensi-frekuensi yang lebih rendah daripada 30 Hz dapat dipandang sebagai suatu perubahan dalam level arus searah (DC).

FREKUENSI VIDEO YANG TERCAKUP DALAM PEMAYARAN HORISONTAL.

Pada pola papan peraga dalam gambar 6.4, sinyal gelombang persegi di puncak menyatakan variasi – variasi.

Gambar 6.4.

Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Adalah diinginkan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk dsati siklus lengkap harus diketahui. Suatu siklus termasuk waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berurutan berikutmya yang memiliki besaran dan arah yang sama. Maka frekuensi adalah kebalikan dari periode. Sebgai contoh, periode unutk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 dtik dan berarti frekuensi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Akan tetapi variasi sinyal kamera dalamn sati garis horizontal perlu memiliki suatu periode yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi. Perhatikan bahwa satu siklus lengkap dari sinyal kamera pada gambar 6.4 mencakup informasi dalam dua elemen gambar yang berdekatan, satu putih yang lain hitam. Hanya setelah memayar segi empat yang kedua sinyal kamera berul-betul Memiliki besar dan arah yang sama seperti pada mulainya segi empat pertama. Jadi, untuk mendapatkan frekuensi variasi sinyal kamera, kita harus mengetahui berapa lama waktu di butuhkan untuk memayar dua persegi yang berurutan. Waktu adalah periode untuk satu siklus dari sinyal kamera resultante. Sekarang kita dapat menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang persegi pada Gambar 6.4. Periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 udet termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 udet, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 udet. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis. Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 udet. waktu T yang lebih kecil diperlukan untuk memayar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 udet. T=1/6 x53.3 udet = 8.8 uDet Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f= 1/T jadi , f=1/T = 1/8.8 uDet = 0.11 Mhz pada Gambar 6.4 frekuensi variasi sinyal kamera gelombang persgi yang diperlihatkan pada puncak bila papan pemeriksa adalah 0.11 Mhz.

GAMBAR TUGAS:

Buat analisa untuk gambar berikut ini, pembahasan dikolom komentar!



169 komentar:

  1. 3A/16/Moch.Abisyah Fatwa Airul/1941160026
    Terlihat pada citra di osiloskop tersebut, sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Pada kasus-kasus level hitam tertentu, dapat diselesaikan dengan menyesuaikan jumlah pemayaran positif dan negatifnya. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Sedangkan pada layar tabung gambar keempat, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Sedangkan pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  2. 3A/02/ALFIN ORIS TRI ASHARI/1941160136

    Terdapat warna hitam dan putih didalam gambar di balik dari sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil.Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  3. 3A/12/HAZARA NADHIFA/1941160077

    Pada gambar dapat diamati bagaimana sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. Berbeda halnya dengan layar tabung gambar B yang sama konsepnya dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    BalasHapus
  4. 3A/10/FIRMAN FIRDAUS ALAMANTA/1941160022
    Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Terdapat warna hitam dan putih pada gambar di belakang sinyal - sinyal ditunjukkan dengan kutub yang sejajar secara positif, tetapi ide yang sama berlaku untuk garis negatif. Pada Gambar B dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Jika sampel memiliki lima batang hitam vertikal pada latar belakang putih, sinyal video komposit pada setiap garis horizontal akan terdiri dari lima perubahan cepat dalam amplitudo dari putih menjadi hitam. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini.

    BalasHapus
  5. 3A/09/FARIZ AURELLYAN WAHYUDIANTO/1941160134

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif.

    BalasHapus
  6. 3A/06/Dimas Fahrizal Sulthoni/1941160053
    gambar diatas menggambarkan bagaimana sinyal warna hitam putih pada gambar diatas sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal kamera yang diperoleh dengan memindai gambar awal secara aktif berada pada tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal berlanjut pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam dipindai, sinyal video bertransisi ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju dilanjutkan dari cakrawala berikutnya. Nilai ganji dan genap bernilai sama yaitu 262,5 Setiap garis horizontal berurutan dari medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Oleh karena itu sinyal video komposit untuk seluruh Gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar untuk setiap payline horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  7. 3A/01/Abdul Jalil/1941160003

    Terlihat pada citra di osiloskop tersebut, sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    BalasHapus
  8. 3A/23/Wulan Rahma Damayanti/1941160060

    Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.
    Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Hampir sama seperti gambar pertama, pada gambar ketiga dibutuhkan sinyal informasi dengan 3 pulsa positif hitam, namun kecuali pada baris 130 dan 131, 261 dan 262 serta 391 dan 392, karena pada baris tersebut dibutuhkan pulsa yang menghasilkan garis hitam horizontal.
    Untuk gambar keempat, kotak hitam berada ditengah gambar, sehingga diperlukan 1 puncak positif menuju hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada baris 130-392. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada baris ganjil maupun genap.

    BalasHapus
  9. 3A/17/Mochamad Farizal/1941160054

    Berdasarkan gambar diatas,bahwa sebuah layar tabung gambar yang terlihat pada gambar osiloskop,amplitudo pemayaran horizontal mengarah ke polaritas negatif, yang merupakan tingkat hitam,sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah ke polaritas positif yaitu level putih.Dari mana hal itu bisa terjadi,jadi sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih setelah itu berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar,dan pada itulah waktu batang hitam dipayar,maka sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Pada gambar A bayangan yang terbentuk pada osiloskop untuk tingkat hitam dalam rentang genap untuk positif,sedangkan gambar B menunjukkan bidang ganjil yang menuju ke tingkat hitam untuk negatif. Pada field genap berjumlah 262,5 dengan angka 2,4,6,8,dst sedangkan field ganjil berjumlah sama yaitu 262,5 dengan angka 1,3,5,7,dst,jadi jika jumlah kedua field tersebut dihitung maka akan bernilai 525.Sebagai contoh,sesuai pada gambar diatas sebuah gambar yang terbentuk memindai angka dari 130 hingga 392, baik ganjil ataupun genap untuk tingkat hitam positif, sedangkan untuk sisanya terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  10. 3A/20/PRADIKA RUDY FIRMANSYAH/1941160052

    Pada gambar tersebut menjelaskan suatu polaritas pemayaran horizontal yang membentuk polaritas negatif (level hitam). Untuk pemayaran vertikal membentuk polaritas positif (level putih). Setiap citra pada osiloskop menggambarkan garis" yang terbagi menjadi sebuah citra. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai 262.5 untuk nilai angka ganjil, dan untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, sampai 262.5 untuk nilai angka genap. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Warna hitam dan putih pada gambar di belakang sinyal ditunjukkan dengan kutub yang sejajar secara positif, tetapi ide yang sama berlaku untuk garis negatif. Pada Gambar B dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Lalu pada layar tabung gambar selanjutnya, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  11. 3A/24/YOGA KRISHNA SEPTIYAN/1941160138

    Pada Kedua contoh yang diperhatikan pada gambar 6.1 melukiskan bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Pada gambar 6.1b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar 6.1a. sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih.

    Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan pada gambar 6.1a untuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif.

    Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  12. Dapat dilihat gambar citra di osiloskop terdapat sebuah layar tabung gambar yang berbentuk seperti gambar citra di osiloskop tersebut. Untuk amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu ke level hitam. Pada gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan pada gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Pada gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti pada gambar c.Lalu, untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kemudian Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung pada gambar ketiga. Untuk Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil.Itu semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakang putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam.

    BalasHapus
  13. 3A/15/Lailatul Maghfirah F.S./1941160021

    Penjelasan pada contoh gambar yaitu bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi sinyal. Sinyal informasi yang berupa garis hitam sempit berada di tengah antara pengosongan dan pengosongan. Dari tepi sampai tepi adalah periode sinkronisasi yang sama dengan sinyal informasi. Gambar yang ada di layar monitor berwarna hitam, hitam itu adalah diujung sinyal penyelarasan. Terdapat garis putus-putus yang menunjukkan batas maksimal pengadaan hitam. Gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diisi oleh tabung putih. Dari 525 field terdapat nilai ganjil yang dimulai dari angka 1,3,5,7, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5, kemudian nilai genap yang dimulai dari angka 2,4,6,8, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5. Awalnya membentuk garis-garis ganjil dahulu setelah itu baru membentuk garis-garis genap, sehingga dalam penglihatan mata yang tampak hanya satu garis saja. Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap.

    BalasHapus
  14. 3A/08/Farel Rizky Oktavianto/1941160069

    Pada gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sinyal Amplitudo pada proses pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative (level hitam) lalu pada proses pemayaran vertical amplitude mengarah menuju polaritas positif (level putih). Pada Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan Gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Lalu pada Gambar C menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal, sedangkan untuk nomor selain 261 & 262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Proses tersebut terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung dari Gambar C, terdapat beberapa warna hitam dan putih yang terletak pada belakang gambar sinyal-sinyal yang ditunjukkan dengan kutub yang sejajar. Dan pada Gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih, dikarenakan kotak hitam berada ditengah gambar maka diperlukan satu puncak positif untuk menuju ke warna hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit dan lebih lebar dari sebelumnya (pada baris 130-392). Lalu untuk baris lainnya hanya memerlukan pulsa informasi putih pada genap dan ganjil.

    BalasHapus
  15. 3A/03/Alif Madda Abiya/1941160076

    Proses pada televisi menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. 
jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262. 
Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap.

    BalasHapus
  16. 3A / 05 / ARSELLIANA KHOIRUNNISA CAROLINE / 1941160051
    Amplitudo pemayaran horizontal bergerak pada polaritas negative yang disebut level hitam. Selanjutnya pada pemayaran vertikal, amplitudo menuju pengadaan level putih.
    Gambar A pada osiloskop merupakan citra yang terbentuk pada level hitam Field genap positif. Pada gambar B menunjukkan field ganjil level hitam untuk negatif. Pada gambar 261 dan 262 terdapat sebuah garis berbentuk horizontal pada layar seperti gambar c. Sedangkan nomor selain 261 & 262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Nilai ganjil dimulai dari 1,3,5,7 dst sampai 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2,4,6,8 dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Amplitudo sinyal kamera berada pada level putih kecuali terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan pada garis horizontal yang memayar batang hitam maka sinyal kamera yang dihasilkan tetap pada level hitam. Pada gambar A menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    BalasHapus
  17. 11/3a/Hayunda Anggraini

    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.
    Dan untuk tegangan Sinyal Video terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H dinamakan Laju Garis. Dan untul Laju Medan sendiri yaitu bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar. inyal kamera memunayai perubahan- perubahan yang snagat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suaru perubahan dalam amplitude antara dau elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 Us dalam pemayaran horizontal.
    Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal digunakan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk siklus lengkap harus diketahui.

    BalasHapus

  18. Sinyal diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Pola garis silang juga digunakan jika dilakukan penyesuaian konvergensi pada tabung-tabung gambar berwarna. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Frekuensi penyapuan bagian dalam adalah 30Hz. Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Adalah diinginkan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sistem televisi dapat memancarkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai.
    Kemudian untuk pemayaran horizontal yang terbentuk adalah polaritas negatif, sedangkan pemayaran vertical yang terbentuk adalah polaritas positif. Citra yang muncul pada osiloskop membentuk garis yang dibagi menjadi sebuah citra. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai 262.5, dan untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, sampai 262.5. Nomor 261 & 262 membentuk garis-garis horizontal pada layer, dan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil.

    BalasHapus
  19. 3B/03/Ahmad Fikry/1941160013

    Proses pada televisi menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. 
jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262. 
Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap.

    untuk tegangan Sinyal Video terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H dinamakan Laju Garis. Dan untul Laju Medan sendiri yaitu bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar. inyal kamera memunayai perubahan- perubahan yang snagat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suaru perubahan dalam amplitude antara dau elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 Us dalam pemayaran horizontal.

    BalasHapus
  20. 3B/14/Nadilla Sasha Rachmadanti/1941160146

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Nilai ganji dan genap bernilai sama yaitu 262,5 Setiap garis horizontal berurutan dari medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Oleh karena itu sinyal video komposit untuk seluruh Gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar untuk setiap payline horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  21. 3B/02/AGUS INDRA PRATAMA/1941160128

    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H dinamakan Laju Garis. Dan untul Laju Medan sendiri yaitu bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk siklus lengkap harus diketahui.
    Proses pada televisi menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. 
jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi.

    BalasHapus
  22. 3B / 16 / NURUL SILVIYATUR RAHMAH

    Pada televisI proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah pada saat batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitudo sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dst hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil, dan dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Pada gambar pertama ditunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju sampai pada bagian tengah , kemudian terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, dan kembali menuju level putih, hingga pada akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. namun Berbeda halnya dengan layar tabung gambar kedua yang memiliki konsep sama dengan gambar pertama namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan.. Sedangkan pada gambar ketiga menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 sampai 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar keempat menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam dan berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    BalasHapus
  23. 15/3BNuril Lailatul M

    Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262. Untuk gambar keempat, kotak hitam berada ditengah gambar, sehingga diperlukan 1 puncak positif menuju hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada baris 130-392.

    BalasHapus
  24. 3B/17/PRIYA UTAMA/1941160042
    Lewat gambar diatas dapat dipahami bagaimana sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Terdapat warna hitam dan putih didalam gambar di balik dari sinyal-sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih atau positif. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Berkas pemayaran meneruskan gerak latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah- tengah gambar. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Masing-masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini.

    BalasHapus
  25. 3B/02/Bayu Eka S/1941160132

    Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak.
    TEGANGAN KHAS SINYAL VIDEO.
    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu.
    LAJU GARIS (LINE RATE)
    Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H.
    LAJU MEDAN (FIELD RATE)
    Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal.
    BENTUK GELOMBANG OSILOSKOP DAN INFORMASI GAMBAR.
    Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut. Pola garis silang juga digunakan jika dilakukan penyesuaian konvergensi pada tabung-tabung gambar berwarna
    INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO
    Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. perhatikan bahawa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dia menjangkau suatu ragkuman sebesar kirakira 17 oktar. Sinyal kamera memunayai perubahan- perubahan yang snagat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat.
    FREKUENSI VIDEO YANG TERCAKUP DALAM PEMAYATAN HORISONTAL.
    Pada pola papan peraga dalam gambar 6.4, sinyal gelombang persegi di puncak menyatakna variasi – variasi. Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Adalah diinginkan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk dsati siklus lengkap harus diketahui. Suatu siklus termasuk waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berutrutan berikutmya yang memiliki besaran dan arah yang sama. Maka frekuensi adalah kebalikan dari periode.

    BalasHapus
  26. 3A JTD/13/IRA FEBRIANA/1941160019


    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pada informasi gambar dan ampitudo sinyal video terdapat bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negative.

    Tegangan Khas Sinyal Video merupakan sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Pada Laju Medan (Field Rate) bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, anda melihat dua medan sinyal video (Gambar 6.2b). Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal.

    Untuk Bentuk Gelombang Osiloskop Dan Informasi Gambar, gambar 6.3. Citra (image) pada Gambar 6.3a dengan batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang (crosshatch pattern). Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juga vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut.

    Informasi gambar dan frekuensi sinyal video, frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. Perhatikan bahawa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih renadah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyataan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz. Frekuensi-frekuensi yang lebih rendah daripada 30 Hz dapat dipandang sebagai suaru perubahan dalam level arus searah(DC).

    Frekuensi video yang tercakup dalam pemayatan horizontal, Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Adalah diinginkan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai.

    BalasHapus
  27. 3B/21/SOVIA PUSPA FIRDAUS/1941160130
    Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah gambar. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identic masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan yang berubah secara kontinu. Didalam masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar osiloskop dari suatu sinyal video khas pada gambar 6.2. Dia mempunyai amplitude sebesar 100V puncak ke puncak dan polaritas penyelarasan yang negatif.Gambar osiloskop sinyal video komposit, yang diperlihatkan dengan penyelarasan yang turun pada polaritas yang negatif. Akan tetapi< jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz.

    LAJU MEDAN
    Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut.
    FREKUENSI VIDEO YANG TERCAKUP DALAM PEMAYATAN HORISONTAL. Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Suatu siklus termasuk waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berutrutan berikutmya yang memiliki besaran dan arah yang sama. Akan tetapi variasi sinyal kamera dalamn sati garis horizontal perlu memiliki suatu periode yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi. Perhatikan bahwa satu siklus lengkap dari sinyal kamera pada gambar 6.4 mencakup informasi dalam dua elemen gambar yang berdekatan, astu puih yang lain hitam. Hanya setalh memyaar segi empat yang kedia sinyal kamera berul-betul Memiliki besar dan arah yang sama seperti pada mulainya segi emapt pertma. Jadi, untuk mendpaatkan frekuensi cariasi sinyal kamera, kuita harus mendapatkan berapa lama di butuhkan untuk memayar dua persegi yang berurutan. Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 udet, wktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 udet. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemn gambar dalam sebuah garis. waktu T yang lebih kecil dipelukan untuk mematar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 udet. T=1/6 x53.3 udet = 8.8udet Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f= 1/T jadi , f=1/T = 1/8.8udet = 0.11 Mhz pada Gambar 6.4 frekuensi variasi sinyal kamera gelombang persgi yang diperlihatkan pada puncak pila papan pemeriksa adalah 0.11 Mhz.

    BalasHapus
  28. 3A/14/Ivan Achmad Zulkarnaen/1941160010

    Pada layar tabung gambar hitam putih, dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, seterusnya sampair jumlah 262.5 untuk ganjil, untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Citra pada osiloskop menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak maju melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Pada gambar ketiga menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 sampai 392 untuk nilai ganjil dan genap, sisanya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan berulang.

    BalasHapus
  29. 𝐍𝐚𝐦𝐚 : 𝐒𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐮𝐥 𝐇𝐢𝐟𝐝𝐢𝐲𝐚𝐡
    𝐍𝐈𝐌 : 𝟏𝟗𝟒𝟏𝟏𝟔𝟎𝟎𝟐
    𝐍𝐨 : 𝟏𝟗
    𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬 : 𝟑𝐁 𝐉𝐓𝐃

    Pada pertemuan tanggal 4 April 2022, dijelaskan mengenai perbandingan gambar layar tabung dengan gambar pada osiloskop serta tugas analisis gambar.

    Untuk proses singkat bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual yaitu, mula-mula sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan dengan sebuah batang vertikal hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Kemudian, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar.

    Masuk pada 𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐬𝐢𝐬 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 di atas, dapat diamati pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil. Adapun untuk nilai genap dimulai dari 2, 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya hingga berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.

    Pada 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 (𝐚) dapat dilihat yaitu citra pada osiloskop untuk level hitam pada bagian genap untuk positif, ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    Sedangkan 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 (𝐛) yang sama konsepnya dengan gambar (a) namun kebalikan yaitu bagian ganjil yang menuju level hitam untuk negatif, dimana sinyal dimulai dan berakhir secara berurutan di level hitam namun berada pada level putih.

    Selanjutnya pada 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 (𝐜) dapat dilihat bahwa nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir untuk pengulangan ke level hitam.

    Untuk 𝐠𝐚𝐦𝐛𝐚𝐫 (𝐝) menunjukkan level sinyal dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih. Kurang lebih demikian penjelasan mengenai sinyal video komposit pada gambar, terima kasih.

    BalasHapus
  30. 18/3B/Rizko Mubarok/1941160095

    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.
    pada contoh gambar yaitu bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi sinyal. Sinyal informasi yang berupa garis hitam sempit berada di tengah antara pengosongan dan pengosongan. Dari tepi sampai tepi adalah periode sinkronisasi yang sama dengan sinyal informasi. Gambar yang ada di layar monitor berwarna hitam, hitam itu adalah diujung sinyal penyelarasan. Terdapat garis putus-putus yang menunjukkan batas maksimal pengadaan hitam. Gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diisi oleh tabung putih. Dari 525 field terdapat nilai ganjil yang dimulai dari angka 1,3,5,7, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5, kemudian nilai genap yang dimulai dari angka 2,4,6,8, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5. Awalnya membentuk garis-garis ganjil dahulu setelah itu baru membentuk garis-garis genap, sehingga dalam penglihatan mata yang tampak hanya satu garis saja. Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap

    BalasHapus
  31. 3B/23/Wriga Ramadhayani/1941160017

    Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dilayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Sebagai contoh lainnya, misalnya polanya terdiri atas sebuah batang hitam horizontal melintang tengah – tengah sebuah kerangka putih. Maka, kebanyakan garis – garis horizontal akan mengandung informasi gambar putih selama keseluruhan periode pengulangan jejak. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam. Jadi, untuk mendpaatkan frekuensi cariasi sinyal kamera, kuita harus mendapatkan berapa lama di butuhkan untuk memayar dua persegi yang berurutan. Waktu dalah periode untuk satu siklu sdari sinyal kamera redultante. Sekarang kirta dapat menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang persegi

    BalasHapus
  32. 3B/13/NABILAH NURUL HAQ/1941160097

    Pada Gambar diatas mengambarkan sebuah proses sinyal video, diibaratkan dengan warna hitam dan putih. Dasar putih akan diisi dengan tabung hitam dan dasar hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai yang dimiliki pada proses sinyal video dibedakan atas nilai ganjil dan genap, dengan total keseluruhan nilai 262.5. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar C. Sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan ganjil dan genap. Merupakan tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Pada gambar D menunjukkan mulanya sinyal dari level hitam berakhir pada level hitam ganjil genap.

    BalasHapus
  33. 3B/12/Nabila Egyza Putri/1941160109

    Pada gambar diatas memperlihatkan bahwa sinyal video bersesuaian dengan informasi visual. Proses menampilkan gambar hitam dan putih pada televisi adalah saat batang hitam dipayar sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Pada pemayaran horizontal, amplitudo mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam dan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Untuk setiap citra pada osiloskop menggambarkan garis garis. Nilai ganjil dimulai dari 1,3,5,7,9 hingga 262.5 dan untuk nilai genap mulai dari 2,4,6,8, hingga 265.5 juga. Gambar A adalah citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif yang menunjukan bahwa sinyal dihasilkan dari pemayaran aktif lalu berjalan maju hingga bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam lalu menuju level putih kembali hinnga pada bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. Gambar B adalah field ganjil yang menuju level hitam untuk negative yang mana hamper sama dengan gambar A namun pada gambar B sinyal dimulai dan di akhiri pada level putih. Gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih. Gambar C menghasilkan gambar layar tabung yang dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dan untuk nomor ganjil dan genap bernilai level putih.

    BalasHapus
  34. 3B/05/Dzulfiqar Rausan Fikri/1941160092

    Terlihat pada citra di osiloskop tersebut, sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Sedangkan pada layar tabung gambar keempat, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.

    BalasHapus
  35. 3B/07/Farrel Rizki F/1941160055
    Dari gambar yang berada diatas, menunjukkan bagaimana sinyal warna hitam putih pada gambar diatas sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal kamera yang diperoleh dengan memindai gambar awal secara aktif berada pada tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal berlanjut pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam dipindai, sinyal video bertransisi ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai.
    Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju dilanjutkan dari cakrawala berikutnya. Nilai ganji dan genap bernilai sama yaitu 262,5 Setiap garis horizontal berurutan dari medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Oleh karena itu sinyal video komposit untuk seluruh Gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar untuk setiap payline horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  36. 3B/11/MUKHAMAD FIRMANSYAH/1941160034

    Pada gambar dapat diamati bagaimana sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar.Pada Gambar B dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.Amplitudo sinyal kamera berada pada level putih kecuali terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan pada garis horizontal yang memayar batang hitam maka sinyal kamera yang dihasilkan tetap pada level hitam. Pada gambar A menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    BalasHapus
  37. 3B / 22 /Talitha Thedya Tsany

    Sinyal video akan muncul seirama dengan informasi visualnya yang mana terlihat seperti gambar yang tampak pada layar TV, maka bentuk ilustrasi pada oscilloscope akan seperti gambar diatas. Pemayaran horizontal mengacu pada amplitude yang mengarah pada level pengosongan hitam, sedangkan pemayaran vertikal mengacu pada pengadaan level putih. Pada gambar A, pemayaran citra pada oscilloscope melintas pada latar belakang putih kemudian maju hingga bagian tengah sampai berubah menjadi level hitam, lalu menuju level putih, dan kembali terjadi pengadaan level hitam. Sedangkan pada gambar B, pemayaran citra dimulai pada level hitam dan berakhir pada level hitam pula namun tetap pada level putih secara berurutan. Dalam 1 layar ini, terdapat garis-garis pemayaran sebanyak 525. Yang mana pada susunannya, field ganjil berjumlah 262,5 dan field genap berjumlah 262,5 juga. Pada gambar C, level hitam dimulai dari nomor 130 sampai dengan 392 (untuk nilai genap dan ganjil) dan menghasilkan sinyal level putih yang bergeser pada level hitam kemudian dilakukan pengulangan. Pada gambar D, terlihat bahwa pemayaran dimulai dari level hitam dan berakhir pada level hitam pada field ganjil, dan field genap pada level putih.

    BalasHapus
  38. 3B/10/M. Zulfikar Al Kautsar B/1941160084
    Pada umumnya, prinsip dari tv analog dan digital itu sama. Pemayarannya sama. Tampak gambar sebuah 1 frame pada gambar pada tugas yang sisi atas. Ada gelap, dan ada yang terang. Frame tersebut tersusun dari garis-garis, yang disusun secara horizontal, dari kiri ke kanan. Dalam 1 frame, terdapat pemayaran garis horizontal 60x perdetik. Total garis pada frame ada 525 garis. Garis tersebut dipayar secara bergantian, ganjil-ganjil terlebih dahulu, lalu genap-genap. Garis nomer 1 sampai 525 yang ganjil = 1,3,5,7 dst. Untuk 2-525 berikutnya yang genap = 2,4,6,8 dst. Jumlah field masing2 ganjil dan genap sebanyak 262,5 garis/field. Untuk menghasilkan/membuat 1 frame dengan gambar (bisa garis gelap atau terang). Maka amplitudo sinyal informasi pada tiap garis bermacam-macam. Sehingga menampilkan level-level terang redup bayangan informasi. Ketika hendak membuat gambar terang, maka tegangan pada garis sinyal informasi bernilai rendah. Begitu pula sebaliknya, ketika hendak membuat gambar terang, maka tegangan pada garis sinyal informasi bernilai tinggi. Sinyal sinkronisasi pada garis sinyal informasi berwarna hitam. Rentang waktu pemayaran tiap garis adalah H = 1/15,750 detik.
    Untuk gambar kanan atas (corak mayoritas hitam). Tersusun garis dengan amplitudo sinyal yang seragam. Hitam-putih-hitam-putih-hitam-putih-hitam yang berarti teganga amplitudo tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi. Sehingga terbentuk 3 garis vertikal putih.
    Untuk gambar kiri atas, semua amplitudo garis sinyal horizontalnya berbentuk sama, yakni putih-gelap-putih-gelap-putih-gelap-putih. Kecuali pada garis horizontal nomor 261 (ganjil) dan 262 (genap) yang semua berwarna hitam, dan berarti tegangan ampitudo sinyal garis horizontal tinggi.
    Untuk gambar layar tabung yang tengahnya bergambar kotak berwarna hitam, dari garis 1 s/d 130 dan 391 s/d 525, berwarna putih semua. Maka amplitudo sinyal informasi pada tiap garisnya bertegangan rendah atau 0 V. dari garis nomor 131 s/d 390, amplitudo sinyalnya putih-gelap-putih. Tegangannya rendah-tinggi-rendah.
    Untuk gambar terakhir, mulai dari garis 1 s/d 130, 133 s/d 260, 263 s/d 390, dan 393 s/d 523 mempunyai pola amplitudo yang sama, yakni rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah, dan menghasilkan terang-gelap-terang-gelap-terang-gelap-terang. Pada garis ke nomor 1-2, 131-132, 261-262, 391-392 dan 524-525, amplitudo sinyal infromasinya tinggi semua, sehingga menghasilkan warna hitam.
    Perlu diingat, untuk membuat garis horizontal gelap atau terang, maka garis yang dipilih harus ganjil dan genap (sepasang)

    BalasHapus
  39. 3B/06/Fanny Wahyu Putra Pratama/1941160133

    Pada layar tabung gambar hitam putih, dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, seterusnya sampair jumlah 262.5 untuk ganjil, untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Citra pada osiloskop menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak maju melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Pada gambar ketiga menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 sampai 392 untuk nilai ganjil dan genap, sisanya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan berulang.

    BalasHapus
  40. 3B/09/Hikmawan Crhisna Abditya/1941160143

    Penjelasan pada contoh gambar yaitu bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi sinyal. Gambar yang ada di layar monitor berwarna hitam, hitam itu adalah diujung sinyal penyelarasan. Gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diisi oleh tabung putih. Gambar merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar adalah gambar untuk level hitam pada field genap.

    Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar . Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap.

    BalasHapus
  41. 3B/01/Ade Achmad Firdani/1941160113

    Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.
    Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Hampir sama seperti gambar pertama, pada gambar ketiga dibutuhkan sinyal informasi dengan 3 pulsa positif hitam, namun kecuali pada baris 130 dan 131, 261 dan 262 serta 391 dan 392, karena pada baris tersebut dibutuhkan pulsa yang menghasilkan garis hitam horizontal.
    Untuk gambar keempat, kotak hitam berada ditengah gambar, sehingga diperlukan 1 puncak positif menuju hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada baris 130-392. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada baris ganjil maupun genap.

    BalasHapus
  42. 3B/20/Sendy Egiana Wika Putra

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif.

    BalasHapus
  43. 3C/08/Dimas Marga Putra/1941160061

    amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Di akhir penjajakan yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa sinyal amplitude video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c baris 261 dan 262. Untuk gambar ke 4, kotak hitam harus berada ditengah gambar, sehingga diperlukan 1 puncak positif untuk menuju hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada baris 130-392. Tampak gambar sebuah 1 frame pada gambar pada tugas yang sisi atas. Untuk 2-525 berikutnya yang genap = 2,4,6,8 dst. Untuk gambar kanan atas (corak mayoritas hitam). Tersusun garis dengan amplitudo sinyal yang seragam. Untuk gambar kiri atas, semua amplitudo garis sinyal horizontalnya berbentuk sama, yakni putih-gelap-putih-gelap-putih-gelap-putih. Kecuali pada garis horizontal nomor 261 (ganjil) dan 262 (genap) yang semua berwarna hitam, dan berarti tegangan ampitudo sinyal garis horizontal tinggi. Untuk gambar layar tabung yang tengahnya bergambar kotak berwarna hitam, dari garis 1 s/d 130 dan 391 s/d 525, berwarna putih semua. Untuk gambar terakhir, mulai dari garis 1 s/d 130, 133 s/d 260, 263 s/d 390, dan 393 s/d 523 mempunyai pola amplitudo yang sama, yakni rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah-tinggi-rendah, dan menghasilkan terang-gelap-terang-gelap-terang-gelap-terang. Dari gambar yang berada diatas, menunjukkan bagaimana sinyal warna hitam putih pada gambar diatas sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. apabila ingin ditampilkan dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal video harus dengan sinyal informasi menggunakan 3 puncak hitam positif yang diantara 2 sinyal pengosongan, dengan panjang 1 periode lebih awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Setelah itu dalam 1 periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c

    BalasHapus
  44. 3C_16_MUHAMMAD RIKZA SYAFA ARFILA
    1941160155


    Pada hari ini yang saya tangkap Dari materi yang telah disampaikan yaitu tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.

    Pada layar tabung gambar hitam putih, dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, seterusnya sampair jumlah 262.5 untuk ganjil, untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Citra pada osiloskop menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak maju melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Pada gambar ketiga menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 sampai 392 untuk nilai ganjil dan genap, sisanya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan berulang.

    BalasHapus
  45. 3C / 23 / ZULFAN AUFIFILLAH / 1941160086

    Sebelumnya telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang proses proses yang terjadi pada tabung gambar penerima TV seperti Bentuk gelombang pada pemayaran, pola pemayaran yang saling terjalin, hingga kerangka sampel pemayaran. Kemudian telah dijelaskan terkait dengan konstruksi sinyal video komposit. Dalam konstruksi sinyal video komposit terbagi menjadi beberapa poin penting, yaitu: Polaritas, Blanking, Black Setup, Waktu pengosongan horizontal, Front porch dan Back porch, dan pengosongan & pemayaran H.

    Selanjutnya pada artikel ini dijelaskan tentang Sinyal Informasi Gambar. Lebarnya pemayaran dari kiri sampai kanan. Kemudian dari kanan sampai ke kiri adalah sinyal pengosongan. Untuk melihat sinyal dalam osciloscop yang ditinjau pertama adalah sinkronisasi. Pada sinyal sinkronisasi dilambangkan bagian bawah adalah warna putih dan bagian atas adalah warna hitam. Pada pembentukan satu garis hitam (gambar 6.1 a) yang telihat ada 525 yang dibagi dengan garis ganjil genap. Garis ini dipayar secara bergantian. Dalam 1 layar terdapat 525 garis kemudian dalam 1 detik terdapat 30 layar. Jadi dalam waktu 1 detik akan dipayar 15.750 garis atau Periode =1/15.750 detik.

    Pada gambar garis Citra (image) pada Gambar 6.3a dengan batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang (crosshatch pattern). Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juga vertikal. Terdapat 20 garis vertical dan 16 garis horizontal. Perhitungan garis pada pola garis silang adalah seperti berikut ini. 525/16 = 32,8125 dibulatkan menjadi 32. Karena terdapat 16 garis maka jarak antar garis adalah 32 garis. Jadi 1= 32, 2=64, 3=96 dan seterusnya hingga 16= 512 nomor garis scan.

    Untuk mendapatkan frekuensi gelombang persegi, hal ini memerlukan sinyal kamera dari sinyal video komposit yang diperoleh dengan memindai garis horizontal. Frekuensi fluktuasi sinyal kamera sangat penting dalam menentukan apakah sistem televisi dapat mengirim dan menampilkan informasi gambar yang sesuai. Kemudian untuk menentukan frekuensi distribusi perubahan sinyal, kita perlu mengetahui waktu pada satu siklus lengkap. Siklus adalah waktu dari satu titik dalam bentuk gelombang sinyal ke titik berurutan berikutnya dengan besar dan arah yang sama. Dalam hal ini, frekuensi adalah kebalikan dari periode. Misalnya, siklus untuk memindai satu garis horizontal adalah 1/15.750 detik dan frekuensi pemindaian garis rata-rata adalah 15.750 Hz, tetapi fluktuasi sinyal kamera dalam satu garis horizontal memerlukan siklus yang lebih pendek dan membutuhkan frekuensi yang lebih tinggi.

    BalasHapus
  46. 3C/12/Hendico Ade R/1941160123
    Dari materi sinyal informasi gambar dan amplitudo sinyal video yang sudah dijelaskan, bisa dikatakan sebuah layar tabung gambar yang terlihat pada gambar osiloskop itu, amplitudo pemayaran horizontal mengarah ke polaritas negatif, merupakan tingkat hitam sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah ke polaritas positif yaitu level putih. Dari mana hal itu bisa terjadi, jadi sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih setelah itu berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar, dan pada itulah waktu batang hitam dipayar, maka sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Bisa dilihat pada gambar 6.1 melukiskan bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Pada gambar 6.1a, sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Pada gambar 6.1b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar 6.1a. sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif. Pada gambar A bayangan yang terbentuk pada osiloskop untuk tingkat hitam dalam rentang genap untuk positif,sedangkan gambar B menunjukkan bidang ganjil yang menuju ke tingkat hitam untuk negatif. Pada field genap berjumlah 262,5 dengan angka 2,4,6,8,dst sedangkan field ganjil berjumlah sama yaitu 262,5 dengan angka 1,3,5,7,dst,jadi jika jumlah kedua field tersebut dihitung maka akan bernilai 525. Contoh sesuai pada gambar yang ada diatas pada sebuah gambar yang terbentuk memindai angka dari 130 hingga 392, baik ganjil ataupun genap untuk tingkat hitam positif, untuk sisanya terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  47. 3C/04/Ananda Alif Kemal Firmansyah/1941160102

    Kotak di atas adalah TV. Background putih ada garis lurus warna hitam, begitu juga sebaliknya. Background hitam ada garis lurus warna putih. Kemudian terdapat sinyal informasi dimana panjang dari sinyal tersebut sepanjang lebar televisi. Dari grafik sinyal yang ditampilkan oleh osiloskop, terdapat pentolan atau disebut sinkronisasi. pentolan sinkronisasi ini menghasilkan warna hitam pada layar televisi, jika pentolan terdapat dibagian atas, maka garis atas di sinyal informasi adalah warna hitam, sedangkan garis bawah di sinyal informasi adalah warna putih. juga sebaliknya, jika pentolan sinkronisasi terdapat di bawah, maka garis bawah di sinyal informasi adalah warna hitam, dan garis atas pada sinyal informasi adalah warna putih. penggambaran warna garis hitam atau putih ini hanya satu garis di layar televisi. untuk membentuk garis lurus dari atas ke bawah membutuhkan 525 garis pada televisi, sehingga grafik osiloskop tadi akan berulang hingga 252 kali, dengan pemayaran ganjil dan genap saling berpasangan.

    Dari grafik osiloskop terdapat garis bawah dan garis atas, garis bawah memiliki nilai tegangan sebesar 0 Volt. sedangkan garis atas memiliki nilai tegangan sebesar 1 Volt.
    Selama 1 frame ganjil dan genap, jumlah garisnya ada 262,5 garis
    Dalam 1 detik = 60 layar / fps (30 layar nomor ganjil & 30 layar nomor genap)
    Dalam 1 detik = 60 layar x 525 garis = 15.750 garis
    Lalu ada juga
    Selama 1 frame ganjil dan genap, jumlah garisnya ada 525 garis
    Dalam 1 detik = 30 layar / fps
    Dalam 1 detik = 60 layar x 525 garis = 15.750 garis
    Sehingga, Periode = 1/15.750 detik
    Periode pada grafik sinyal osiloskop adalah mulai dari sinkronisasi depan yang pertama, hingga sinkronisasi depan yang kedua. atau juga dapat dari sinyal pengosongan depan pertama, hingga sinyal pengosongan depan kedua, atau juga dapat dari depan sinyal informasi, hingga belakang sinyal pengosongan kedua.

    Jika pada osiloskop terdapat garis atas yang tidak mencapai 1 Volt, maka pada layar televisi akan tampil warna abu-abu. Warna putih memiliki tegangan 1 Volt, dan warna hitam memiliki tegangan sebesar 0 Volt. Field ganjil genap jika dijabarkan adalah seperti berikut:
    1) 525 yang ganjil = 1,3,5,7,... = 262.5 field ganjil
    2) 525 yang genap = 2,4,6,8,... = 262.5 field genap
    kemudian untuk melakukan pengecekan sinyal pada osiloskop, diperlukan melakukan setting time/div pada osiloskop seperti pada perhitungan H = 1/15.750 detik = 63 uS (microsecond).

    Kemudian pada gambar 6.3, untuk menghitung jarak antar garis horizontal, maka perhitungannya adalah 525/16 = 32.
    sehingga:
    1 ke 2 = 32 nomor garis scan
    2 ke 3 = 64 nomor garis scan
    3 ke 4 = 96 nomor garis scan


    15 ke 16 = 512 nomor garis scan

    BalasHapus
  48. 3C/18/Nindi Karynnina L.T/1941160082


    Pada pembahasan ini berkaitan dengan sinyal informasi gambar. Proses dalam menampilkan gambar di tv dengan menunjukkan gambar hitam dan putih dari batang hitam yang dipayar. Sinyal informasi diubah ke level hitam sehingga amplitude sinyal berubah ke level putih. Gambar pada tv bisa dilihat dengan detail melalui oscilloscope. Setiap citra pada oscilloscope menunjukkan garis garis. Nilai ganjil dimulai dari 1,3,5,7,9,11 hingga 262,5 dan nilai genap dimulai dari 2,4,6,8,10 hingga 265,5. 1 layar terdapat 525 garis sehingga 1 detik = 30 layar =15.750 garis. Pada gambar A, terjadi pemayaran aktif dibuktikan pada oscilloscope (field genap positif) dengan perubahan sinyal video ke level hitam melewati level putih kemudian maju sampai bagian tengah yang berubah ke level hitam, kembali lagi ke level putih, selanjutnya terjadi pengadaan level hitam. Dalam gambar B (field ganjil negatif) dengan pemayaran terjadi dari level hitam dan berakhir dengan berurutan pada level hitam, tetapi tetap pada level putih. Pada gambar C, menunjukkan level hitam dimulai dari nomor 130 sampai dengan 392 bagi nilai genap dan ganjil yang menghasilkan sinyal level putih. Kemudian hasil gambar layar tabung bergeser pada level hitam yang selanjutnya dilakukan pengulangan. Nomor 261 & 262 menunjukkan terbentuknya garis horizontal pada layar dan nomor selain angka tersebut menunjukkan terjadinya garis vertikal pada field ganjil. Pada gambar D, menunjukkan terjadi pemayaran dari level hitam yang berakhir pada level hitam dengan field ganjil serta level putih untuk field genap.

    BalasHapus
  49. 3C/01/ABDULLAH SYAFIQ AMMAR/1941160018

    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan gambar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.

    pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil. Adapun untuk nilai genap dimulai dari 2, 4, 6, 8, 10, 12 dan seterusnya hingga berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Warna hitam dan putih pada gambar di belakang sinyal ditunjukkan dengan kutub yang sejajar secara positif, tetapi ide yang sama berlaku untuk garis negatif. Pada Gambar b dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Lalu pada layar tabung gambar selanjutnya, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  50. 3C/19/Reinaldo Riswanto Saputra/1941160081

    Dari gambar diatas sinyal kamera yang diperoleh dengan memindai gambar awal secara aktif berada pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak maju pada latar belakang putih bingkai, dan sinyal terus bergerak maju pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat memindai bilah hitam, sinyal video menjadi level hitam dan tetap sama dengan seluruh lebar bilah hitam yang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke level putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada level itu sambil menyelesaikan sapuan muka ke kanan bayangan. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa bening horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai loop pelacakan. Setelah mengulangi lintasan, gerakan sapuan ke depan dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai berjumlah 262.5, untuk genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dan sampai berjumlah 262.5. Pada gambar A, sinyal yang dihasilkan dari pemayaran terus berjalan maju hingga bagian tengah berubah menjadi level hitam. Gambar sebenarnya, yang terdiri dari elemen dengan jumlah terang dan gelap yang berbeda, didistribusikan secara tidak merata di garis horizontal dan bidang vertikal. Ketika ada gerakan dalam adegan, sinyal video berisi serangkaian tegangan yang terus berubah. Dalam setiap baris, amplitudo sinyal kamera bervariasi untuk elemen gambar yang berbeda. Juga, bentuk gelombang sinyal kamera garis akan bervariasi di lapangan. Bentuk gelombang yang dihasilkan ditunjukkan oleh gambar osiloskop dari sinyal video Sinyal ini digunakan untuk kisi penyesuaian tabung gambar. Ini memiliki amplitudo 100V puncak-ke-puncak dan polaritas tuning negatif. Gambar osiloskop dari sinyal video komposit, ditampilkan sejajar di bawah kutub negatif. Dua garis horizontal dengan informasi visual antara pulsa pelepasan H. Sapuan internal osiloskop pada 15750/2=7.875 Hz. Dua gambar vertikal antara pulsa pelepasan V. Osiloskop medan informasi secara internal menyapu bentuk gelombang osiloskop pada 60/2=30 Hz Ketika Anda melihat pada pola osiloskop, perubahan sinyal biasanya tidak terlihat karena berubah dengan gerakan dalam pemandangan. Variasi... Namun, jejak osiloskop akan dikunci pada debit H stabil 15.750 Hz dan pulsa penyetelan atau pulsa 60 Hz V. Akan lebih baik jika frekuensi sapuan horizontal internal osiloskop diatur ke setengah frekuensi. Sinyal kamera diperoleh dalam pemindaian garis horizontal tunggal dari sinyal video komposit. Ingin mendapatkan frekuensi gelombang persegi ini. Perubahan frekuensi sinyal kamera penting dalam menentukan apakah sistem televisi dapat mengirimkan dan mereproduksi informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi setiap perubahan sinyal, waktu siklus lengkap harus diketahui. Siklus terdiri dari waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berurutan berikutnya dengan besar dan arah yang sama. Maka frekuensi adalah kebalikan dari periode. Misalnya, periode untuk memindai garis horizontal adalah 1/15.750 detik, yang berarti bahwa sebuah garis dipindai pada 15.750 Hz.

    BalasHapus
  51. 3C/09/Eka Purnama Wulandari/1941160108

    Sesuai gambar diatas dapat dilihat bahwa pada gambar A sampai gambar B menunjukkan bahwa periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 mikro detik termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 mikro detik, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 mikro detik. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis. Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 mikro detik. waktu T yang lebih kecil diperlukan untuk memayar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 mikro detik. T = 1/6 x53.3 mikro detik = 8.8 mikro detik. Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f = 1/T jadi , f = 1/T = 1/8.8 mikro detik = 0.11 Mhz. Sedangkan pada gambar C hingga D sama halnya dengan contoh gambar 6.1 yaitu melukiskan bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Pada gambar 6.1a, sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Pada gambar 6.1b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar 6.1a. sinyal-sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula-mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan pada gambar 6.1a untuk masing-masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Untuk bayangan pada gamabr 6.1b idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah-tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah-tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing-masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam.

    BalasHapus
  52. 3C/06/Dewi Shinta Nur Afifah/1941160035

    Berdasarkan gambar pada uraian materi di atas, dapat diketahui bagaimana gambar tampilan pada televisi dari hasil pemrosesan gambar dan juga bagaimana sinyal yang dihasilkan. Berdasarkan pada gambar sinyal, sinyal pemrosesan gambar sendiri terdiri sinyal informasi, sinyal sinkronisasi dan sinyal pengosongan. Pada osiloskop, sinyal yang pertama kali dilihat yaitu sinyal sinkronisasi. Lalu pada sinyal pemrosesan gambar, referensi tegangan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dapat menggunakan referensi yang berbeda. Dimana terdapat referensi yang menyatakan warna putih memiliki tegangan 0V yang kemudian terus naik dan menjadi abu-abu ketika memiliki nilai tegangan di tengah hingga sampai ke puncak dengan besar tegangan 1V untuk warna hitam, dan sebaliknya tegangan 0V untuk hitam dan 1V untuk putih.

    Pada proses pemayaran dilakukan dari kiri ke kanan, sehingga menghasilkan gambar pada televisi dengan hanya menampilkan sinyal informasi. Pada proses pemayaran ini memiliki periode sebesar 1/15.750 detik atau 63 uS untuk pemayaran horizontal dan 1/60 detik atau 16,67 mS untuk pemayaran vertikal, dengan 262,5 garis per layar atau 525 garis per layar. Sedangkan untuk proses pengosongan dilakukan dari kanan ke kiri. Pada gambar televisi terlihat garis vertikal baik hitam maupun putih, yang mana dipayar dan disusun secara vertikal dari garis ganjil 1,3,5,7 dst dan garis genap 2,4,6,8, dst sehingga menghasilkan sebuah garis. Namun jika pada gambar tertampil garis vertikal dan horizontal, maka sinyal yang dihasilkan juga terdapat sinyal vertikal dan horizontal. Kedua sinyal ini dapat dilihat melalui osiloskop, yang mana kedua sinyal dapat diketahui berdasarkan besar frekuensinya.

    BalasHapus
  53. 3C/17/Nadin Ariesta Ayudya Fardani/1941160009

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pada informasi Sinyal video komposit dan informasi gambarnya terdapat dengan batang lintasan vertical pada dasar putih dan mempunyai Informasi sebaliknya dengan batang putih pada dasar hitam. Pada Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negative.

    Kemudian dengan sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.

    Penjelasan Tegangan Khas SInyal Video mengenai Gambar – gambar osiloskop sinyal video komposit, yang diperlihatkan dengan penyelarasan yang turun pada polaritas yang negatif. (a) dua garis horizontal dengan informasi gambaran antara pulsa – pulsa pengosongan H. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 15.750/2=7,875 Hz. (b) dua medan informasi gambar vertikal antara pulsa – pulsa pengosongan V. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 60/2=30 Hz. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz.

    Dengan adanya gambar dan frekuensi sinyal video, frekuensi – frekuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. Perhatikan bahawa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih renadah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyataan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz. Frekuensi-frekuensi yang lebih rendah daripada 30 Hz dapat dipandang sebagai suaru perubahan dalam level arus searah(DC).

    BalasHapus
  54. 3C/05/APRILIA ORRIN WILANA/1941160088
    Saat dilakukan proses penampilan gambar hitam putih pada televisi, saat itu juga sinyal informasi berubah menjadi level hitam, sementara semua lebar batang hitam dipayarkan. Amplitude sinyal akan berubah menjadi level putih saat latar belakang putih bergerak maju dan melakukan pemayaran sisi kanan. Pada osiloskop hal yang pertama kali dilihat adalah sinyal pensingkronisasian. Dari materi diatas, dapat dilihat bahwa tabung dengan dasaran putih akan terisi dengan tabung yang memiliki dasaran hitam begitu juga dengan tabung yang memiliki dasaran hitam akan terisi dengan tabung yang memiliki dasaran putih. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa sinyal video akan melengkapi sinyal informasi visual. Garis pada televisi terdiri dari garis ganjil dan genap yang disusun secara vertikal. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya hingga berjumlah 262.5. Kemudian pada nilai genap dimulai dari 2,4,6,8, dan seterusnya hingga berjumlah 262.5. Amplitude pada sinyal kamera selalu berada pada level putih kecuali jika terjadi pengosongan interval. Sinyal kamera akan selalu berada pada level hitam jika garis horizontal melakukan pemayaran pada batang hitam.
    Gambar A, Citra yang dibentuk oleh osiloskop bagian positif pada level hitam dihasilkan dari pemayaran aktif yang bergerak maju ke level putih sehingga terjadi pengadaan level hitam. Gambar B, kebalikan dari gambar A, sinyal dimulai dan berakhir secara sistematis di level hitam namun berada pada level putih, pemayaran tersebut terjadi pada level hitam negatif. Kemudian untuk gambar C, level hitam dimulai dari 130 hingga 392 untuk nilai genap. Kemudian level putih didapatkan dari nilai ganjil. Hasil gambar layar tabung akan mengalami pergeseran ke level hitam sehingga terjadi pengulangan. Garis horizontal pada layar dapat ditunjukan dengan nomer 261&262 sedangkan untuk garis vertikal ditunjukan selain dari nomer 261&262. Selanjutnya untuk gambar D, dapat dilihat bahwa terjadi pemayaran yang dimulai dari level hitam dan berakhir di level hitam dengan field ganjil serta level putih untuk field genap.

    BalasHapus
  55. 3C/20/SAIRI SOLIKH/1941160067

    dapat diperhatikan bahwa gambar a merupakan lintasan vertikal pada informasi ampliduo sinyal video dasarnya puthih (polaritas pemayaran vertikal membentuk polaritas positif (putih) dan gambar b merupakan gambar horizontal pada dasar nya hitam merupakan lintasan informasi amplitudo sinyal video (polaritas pemayaran horizontal membentuk polaritas negatif (hitam). Untuk gambar a merupakan field genap yang berjumlah 262,5 dengan angka 2,4,6,dst sedangkan untuk gambar b merupakan field ganjil yang berjumlah 262,5 dengan angka 1,3,5,7 jadi jika keduanya dihitung berjumlah 525. tentutynya sinyal gelombang persegi beragam yang mana sinyal kamera dari sinyal video komposit yang diperoleh dari pemayaran horizontal, sehingga didapatkan frekeunsi dari gelombang persegi sesuai yang diinginkan. tentunya ini sangat menentukan sistem televisi dalam memancarkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang akan muncul

    BalasHapus
  56. Pada gambar tersebut, dapat dilihat bagaimana sinyal video sesuai dengan informasi visual. Hampir serupa dengan gambar berbasis putih, gambar berbasis hitam diisi dengan tabung hitam dan gambar berbasis hitam diisi dengan tabung putih. Nilai ganjil dimulai dengan angka seperti 1, 3, 5, 7 dan total 262,5 untuk nilai ganjil, dan nilai genap dimulai dengan angka 2, 4, 6, 8 dan seterusnya, sehingga total 262,5. datar. Ini karena amplitudo sinyal kamera tetap pada level putih kecuali interval atau jarak dihilangkan, sedangkan untuk garis horizontal melintasi bilah hitam, sinyal kamera tetap dihasilkan pada level hitam. Gambar A menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan oleh pengambilan sampel aktif bergerak lebih jauh ke depan hingga sinyal video berubah menjadi level hitam, kemudian kembali ke level putih, dan akhirnya ditangkap dalam warna hitam. tingkat. Hal ini berbeda dengan layar kineskop B yang memiliki konsep sama dengan gambar A namun dibalik. Dalam hal ini, sinyal dimulai dan berakhir pada level hitam, tetapi pada level putih. Pada Gambar C, gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai, sinyal dimulai pada level putih, kemudian level hitam, sedangkan nilai level hitam dimulai dengan nilai ganjil dan genap dari 130 hingga 392 dan sisanya berwarna putih. dengan sinyal untuk pindah ke. Ulangi untuk membawanya ke tingkat hitam. Terakhir, Gambar D menunjukkan sinyal level yang dimulai pada level hitam dan berakhir pada level hitam. Nilai level putih ganjil dan genap.

    BalasHapus
  57. Jtd 3C/ 07/ Dida Subiyaknata /1941160157
    Dalam televisi, proses menampilkan gambar hitam putih adalah ketika bilah hitam dipindai, sinyal informasi pergi ke tingkat hitam dan tetap di sana sementara lebar penuh bilah hitam dipindai. Kemudian amplitudo sinyal berubah menjadi putih, dan latar belakangnya putih dan terus menyapu ke kanan. Pada akhir transduser yang terlihat, pulsa pembersihan horizontal membawa amplitudo sinyal video menjadi hitam untuk memulai loop pemantauan. Setelah mengulangi prosedur, gerakan menyapu ke depan dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Jika ingin menampilkan gambar dengan 3 bar hitam di tengah, maka pembentukan sinyal video adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif di antara 2 sinyal celah, berlangsung 1 kali dari awal sinyal sinkronisasi di awal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam suatu periode akan dibangkitkan citra pada 1 baris pertama, tetapi pada citra yang diinginkan terdapat 1 garis horizontal, maka untuk membuat citra seperti yang dijelaskan sebelumnya bidang ganjil dan genap diperlukan sampel sinyal hitam seperti yang ditunjukkan pada sinyal c untuk garis 261 dan 262 demikian pula gambar yang akan ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan menjadi 3 kali lebih putih, layar akan berubah warna menjadi hitam sebagai pola sinyal b. Hampir sama dengan frame pertama, pada frame ketiga dibutuhkan sinyal informasi dengan 3 pulsa hitam positif, namun tidak termasuk jalur 130 dan 131, 261 dan 262 serta 391 dan 392, karena jalur ini membutuhkan pulsa menciptakan warna hitam horizontal. Garis untuk frame ke-4, kotak hitam yang berada di tengah frame harus mengambil puncak positif menuju hitam dari pulsa alignment dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada jalur 130-392. Kemudian jalur lainnya hanya membutuhkan pulsa putih. Informasi tentang garis genap dan ganjil.

    BalasHapus
  58. 3C/22/Syifa Meiliana/1941160110

    Bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, anda melihat dua medan sinyal video . Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz.

    Variasi-variasi sinyal kamera ini sesuai dengan batang-batang horisontal pada gambar. INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO. Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar.

    Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suatu perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 uS dalam pemayaran horizontal. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih rendah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyatakan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz.

    BalasHapus
  59. 3C/21/SAMROTUN NABILA/1941160046

    Dalam perkuliahan hari ini membuat analisa pada gambar yang sudah tertera diatas yakni Untuk melihat sinyal pertama kali Adalah sinyal sinkronisasi nya. Nah Inisial sinkronisasi horizontal Itu yg ada 3 dulu.jika yang disinkronisasi yang atas terlebih dahulu maka warna hitam akan berada di posisi atas Dan warna putih ada di bawah. Karena itu,Jadi giliran Untuk nomor nomor yang ganjil, ganjil ganjil ganjil semua.Jumlahnya berapa? Ada 262 setengah garis garis bernomor ganjil ini ditunjukkan dengan hitam. Oke berikut nya Diikuti Yang nomor genap. Ya Jadi Hitam Ini masih putih ya 0 ya hitam terus kembali 0 hitam 0 yang 0 diisi oleh garis garis yang bernomor genap.Akhirnya utuh satu garis. Satu garis untuk seperti itu.Kalau kita ambil satu frame hanya satu segaris.Tapi karena garisnya perurutan. Dari nomor satu sampai nomor 200. Dari nomor satu sampai nomor 525. Akan membentuk garis Di tengah Ia membentuk garis lurus di tengah membentuk garis Vertikal di tengah layar.
    Antara nomor satu sampai nomor 525. Satu layar Dari Kecil dulu 1,3,5,7 dan seterusnya kemudian 2 4, 6, 8 dan seterusnya, Semua garis dimayarkan.Sedangkan, pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. Berbeda halnya dengan layar tabung gambar B yang sama konsep dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap putih.

    BalasHapus
  60. 3C/13/Ilham Wirangga Jati/1941160073

    Dari artikel di atas mengenai Informasi Gambar dan Amplitudo Sinyal Video, disampaikan bahwa pada dasarnya sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar tersebut, terlihat sebuah citra pada sebuah layar. Dari gambar tersebut, dilihat garis-garis yang terbentuk pada citra, dimana gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan sebaliknya gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Pada gambar A, terjadi pemayaran aktif yang berjalan dari kiri ke kanan. Pemayaran tersebut dimulai dari level putih yang kemudian untuk beberapa waktu terjadi perubahan sinyal video menuju level hitam dan beberapa saat kembali ke level putih kembali. Hingga di akhir pemayaran terjadi pengadaan pada level hitam. Pada gambar B terjadi pemayaran yang serupa dengan gambar A, namun memiliki perbedaan pada posisi levelnya. Pada gambar B sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan untuk beberapa waktu. Kemudian pada gambar C menunjukkan pemayaran yang dilakukan secara horizontal yang dengan level hitam dimulai dari nomor 1 dan 2, 130 dan 131 hingga 524 dan 525 untuk nilai ganjil dan genap. Sedangkan untuk yang lainnya berwarna putih atau berada pada level putih. Sehingga didapatkan gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berubah pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Sedangkan pada gambar D terbentuk sebuah citra yang dimulai pemayaran dengan level putih kemudian untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap berada pada level hitam. Selanjutnya berada pada level putih kembali.

    BalasHapus
  61. 3C/02/AHMAD ILHAM ANZIL/1941160033

    Berdasarkan gambar diatas,bahwa sebuah layar tabung gambar yang terlihat pada gambar osiloskop,amplitudo pemayaran horizontal mengarah ke polaritas negatif, yang merupakan tingkat hitam,sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah ke polaritas positif yaitu level putih.Dari mana hal itu bisa terjadi,jadi sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih setelah itu berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar,dan pada itulah waktu batang hitam dipayar,maka sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Pada gambar A bayangan yang terbentuk pada osiloskop untuk tingkat hitam dalam rentang genap untuk positif,sedangkan gambar B menunjukkan bidang ganjil yang menuju ke tingkat hitam untuk negatif. Selain itu Pada gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti pada gambar c.Lalu, untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kemudian Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung pada gambar ketiga. Untuk Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil.Itu semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan.

    BalasHapus
  62. 3C_03_AMELIA FERUZZI_1941160114

    Pada perkuliahan siang hari ini materi dapat disimpulkan sebagai berikut.
    Sinyal informasi yaitu berupa garis hitam yang sempit dan berada di antara pengosongan, dari ujung ke ujung merupakan periode sinkronisasi yang sama dengan sinyal informasi. Gambar pada layar monitor it berwarna hitam, dan hitam berada di ujung sinyal pelurusan. Terdapat garis putus-putus yang menandakan batas garis hitam maksimum dan gambar dengan dasar putih akan diisi dengan tabung hitam serta gambar dengan dasar hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai 262.5, dan untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, sampai 262.5. Nomor 261 & 262 membentuk garis-garis horizontal pada layer, dan untuk nomor selain 261 dan 262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, untk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama.
    Pada gambar a pemayaran meneruskan gerak majunya melintasi latar belakang putih dari kerangka kemudian sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai mencapai tengah gambar.
    Pada gambar b pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video menuju level hitam untuk memulai pengulangan.
    Pada gambar c menghasilkan gambar layar tabung yang dimulai dari sinyal di level putih kemudian bergeser pada level hitam dan pda akhirnya sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan.

    BalasHapus
  63. 3C_14_Magfhirah Auladina Ratuloli_1941160006

    dari hasil pembahasan pada pertemuan ke-8 kali ini membahas tentang sinyal informasi yang didapatkan dari layar tabung informasi dan juga hasil sinyal informai yang dilihat dari layar osiloskop. dan untuk tugas di akhir perkuliahan ini diminta untuk menganalisa gambar pada akhir pembahasan pada artikel diatas.

    pada dua gambar pertama merupakan gambar layar tabung televisi. gambar yang pertama dengan background putih dan garis hitam dan gambar kedua dengan background hitam dan garis putih. untuk nilai ganjil dimulai dari 1,3,5,7 hingga berjumlah 262,5. dan untuk nilai genap dimulai dari 2,4,6,8 hingga berjumlah 262,5.

    dan untuk gambar a,b,c,d merupakan gambar pada hasil osiloskop. Yang dilihat pertama kali dari layar oliskop tersebut adalah sinkronisasi horizontalnya.

    Untuk gambar A pada gambar diatas menunjukan bahwa sinyal yang akan dihasilkan oleh pemayaran aktif akan terus berjalan maju sehingga pada bagian tengahnya akan terdapat sebuah perubahan sinyal video yang menuju level hitam, lalu akan bergerak menuju pada level putih lagi, sehingga pada akhirnya pada bagian ujungnya akan terjadi pengadaan pada level hitam tersebut. gambar B yang sama konsepnya dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    Untuk gambar A pada gambar diatas menunjukan bahwa sinyal yang akan dihasilkan oleh pemayaran aktif akan terus berjalan maju sehingga pada bagian tengahnya akan terdapat sebuah perubahan sinyal video yang menuju level hitam, lalu akan bergerak menuju pada level putih lagi, sehingga pada akhirnya pada bagian ujungnya akan terjadi pengadaan pada level hitam tersebut. Untuk gambar B konsepnya sama dengan gambar A tetapi dibalik, sinyal yang dimulai dan berakhir pada level hitam tetapi pada level putih akan berurutan. Untuk gambar C itu menunjukkan nilai pada level hitam yang dimulai dari nomor 130-392 untuk nilai ganjil dan genap,dan untuk sisanya adalah berwarna putih. sehingga pada gambar layar tabung yang dihasilkan akan dimulai dari sinyal pada level putih lalu akan bergeser ke level hitam dan berakhir sinyal informasi akan dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan kembali. Pada gambar D itu menunjukkan sinyal informasi yang dimulai dari level hitam dan berakhir di level hitam.

    BalasHapus
  64. 3C/Muhammad Indira Syah Alam/1941160135
    pada kuliah hari ini dapat disimpulkan dapat diketahui bagaimana gambar tampilan pada televisi dari hasil pemrosesan gambar dan juga bagaimana sinyal yang dihasilkan. Berdasarkan pada gambar sinyal, sinyal pemrosesan gambar terdiri sinyal informasi, sinyal sinkronisasi dan sinyal pengosongan. Pada osiloskop, sinyal yang pertama kali dilihat yaitu sinyal sinkronisasi. Kemudian pada sinyal pemrosesan gambar, referensi tegangan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dapat menggunakan referensi yang berbeda. kemudian juga terdapat referensi yang menyatakan warna putih memiliki tegangan 0V yang kemudian terus naik dan menjadi abu-abu ketika memiliki nilai tegangan di tengah hingga sampai ke puncak dengan besar tegangan 1V untuk warna hitam, dan sebaliknya tegangan 0V untuk hitam dan 1V untuk putih.proses pemayaran dilakukan dari kiri ke kanan, sehingga menghasilkan gambar pada televisi dengan hanya menampilkan sinyal informasi. proses pemayaran ini memiliki periode sebesar 1/15.750 detik atau 63 uS untuk pemayaran horizontal dan 1/60 detik atau 16,67 mS untuk pemayaran vertikal, dengan 262,5 garis per layar atau 525 garis per layar. Sedangkan untuk proses pengosongan dilakukan dari kanan ke kiri. Pada gambar televisi terlihat garis vertikal baik hitam maupun putih, yang dimana dipayar dan disusun secara vertikal dari garis ganjil 1,3,5,7 dst dan garis genap 2,4,6,8, dst sehingga menghasilkan sebuah garis. Namun ketika pada gambar tertampil garis vertikal dan horizontal, maka bentuk sinyal yang dihasilkan juga terdapat sinyal vertikal dan horizontal. Kedua sinyal ini dapat dilihat melalui osiloskop, yang mana kedua sinyal dapat diketahui berdasarkan besar frekuensinya.

    BalasHapus
  65. 3E/19/MUH YOGA AKBAR P/1941160014
    Terlihat pada citra di osiloskop tersebut, sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Pada kasus-kasus level hitam tertentu, dapat diselesaikan dengan menyesuaikan jumlah pemayaran positif dan negatifnya. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Sedangkan pada layar tabung gambar keempat, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Sedangkan pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  66. 3E/22/Sofya Katherina Destiara/1941160064
    Pada gambar diatas dapat diamati bahwa sinyal video akan sama dengan sinyal informasi visual yang dihasilkan pada layar tabung gambar. Pada amplitudo pemayaran horizontal akan mengarah ke polaritas negative yaitu bewarna hitam, sedangkan pada amplitude pemayaran vertical akan mengarah ke polaritas positif yaitu bewarna putih. Pada pemayaran horizontal dapat diukur dari awal sinyak sinkronisasi. Periode pemayaran horizontal adalah 63 µs, sedangkan frekuensinya 15.750 detik. Pada gambar layar tabung gambar yang berdasar putih akan diisi oleh tabung putih pada bagian atas pada gambar osiloskop. Dengan nilai ganjil dari 1 sampai 525 gambar akan sama seperti gambar A. Kecuali gambar tertentu yaitu bernomer 261 dan 262 gambar akan sama seperti gambar C. Kemudian pada layar tabung gambar yang memiliki dasar hitam dan garis horizontal putih maka gambar akan sama dengan gambar B. Lalu untuk gambar D pada bagian atas memiliki dasar putih semua dapat dijelaskan dari nomer 1 sampai 131 dan nomer 392 sampai 525 akan bewarna putih, maka gambar tersebut akan sama dengan gambar D bagian atas pada osiloskop. Kemudian untuk nomer ganjil dan genap dari nomer 130 sampai 392 dengan warna dasar hitam sama dengan gambar osiloskop D bagian bawah.

    BalasHapus
  67. 3E/09/1941160049/Davine Alfito Dheanova
    Dari penjelasan materi diatas, dapat saya rangkum sebagai berikut
    Pada gambar 6.1 dijelaskan tentang kesesuaian sinyal video komposit dengan sinyal informasi aslinya. Pada waktu gambar batang hitam dipayar, sinyal video berubah menjadi level berwarna hitam dan tetap pada tempat sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitudo sinyal dirubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berurutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan pada gambar 6.1a untuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Untuk bayangan pada gamabr 6.1b idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah –tengah dari sebuah kerangka hitam. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.
    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz. Lebih akan lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal video untuk dua garis dengan cara masing-masing siklus diperlihatkan sebesar mungkin dan dengan keseimbangan selama waktu pengosongan. Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. perhatikan bahwa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dia menjangkau suatu rangkuman sebesar kira kira 17 oktaf. Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suatu perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 uS dalam pemayaran horizontal

    BalasHapus
  68. 3E/03/ALIEF ZAKARIA/1941160094

    Pada Gambar di atas menunjukkan bagaimana sinyal warna hitam putih dari gambar pada sinyal video komposit sesuai dengan informasi visual. Sinyal kamera yang diperoleh dengan pengambilan sampel secara aktif gambar awal memiliki tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal tetap pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam dipindai, sinyal video bergeser ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam yang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan tetap pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada ujung probe yang terlihat, pulsa pelepasan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan.
    Gambar A menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan oleh sapuan aktif terus meningkat hingga di tengah terjadi perubahan sinyal video ke level hitam, kemudian ke level putih lagi, hingga akhirnya ada suplai level hitam. Ini berbeda dengan tampilan tabung berbentuk B, yang secara konseptual sama dengan gambar A tetapi terbalik, di mana sinyal dimulai dan diakhiri dengan warna hitam tetapi pada tingkat putih yang sesuai. Sedangkan pada Gambar C nilai level hitam dari 130 hingga 392 ditampilkan untuk nilai ganjil dan genap, selebihnya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal pada level putih, kemudian menuju level hitam dan berakhir dengan sinyal yang turun ke tingkat hitam untuk pengulangan. Akhirnya, Gambar D menunjukkan sinyal level yang dimulai dengan level hitam berakhir dengan hitam dengan angka genap dan ganjil untuk level putih.

    BalasHapus
  69. 3E/15/LOUIS CHANDRA BAWANA/1941160107

    Dari Analisa yang saya dapat. Pada dua gambar pertama merupakan gambar layar tabung televisi. gambar yang pertama dengan background putih dan garis hitam dan gambar kedua dengan background hitam dan garis putih. untuk nilai ganjil dimulai dari 1, 3, 5, 7 hingga berjumlah 262,5. dan untuk nilai genap dimulai dari 2, 4, 6, 8 hingga berjumlah 262,5 dan untuk gambar a, b, c, d merupakan gambar pada hasil osiloskop. Yang dilihat pertama kali dari layar oliskop tersebut adalah sinkronisasi horizontalnya. Gambar A menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan oleh pengambilan sampel aktif bergerak lebih jauh ke depan hingga sinyal video berubah menjadi level hitam, kemudian kembali ke level putih, dan akhirnya ditangkap dalam warna hitam. tingkat. Hal ini berbeda dengan layar kineskop B yang memiliki konsep sama dengan gambar A namun dibalik. Dalam hal ini, sinyal dimulai dan berakhir pada level hitam, tetapi pada level putih. Pada Gambar C, gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai, sinyal dimulai pada level putih, kemudian level hitam, sedangkan nilai level hitam dimulai dengan nilai ganjil dan genap dari 130 hingga 392 dan sisanya berwarna putih. dengan sinyal untuk pindah ke. Kemudian diulangi untuk membawanya ke tingkat hitam. Terakhir, Gambar D menunjukkan sinyal level yang dimulai pada level hitam dan berakhir pada level hitam. Nilai level putih ganjil dan genap.

    BalasHapus
  70. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  71. 3E/23/YUSRIZA EKA A’SHAR/1941160101

    Pada gambar dapat simpulkan bahwa sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual yang akan dihasilkan pada layar tabung gambar. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai jumlahnya 262,5 sedangkan nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, sampai jumlahnya 262,5. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Untuk amplitudo sinyal kamera berada pada level putih kecuali terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Dari mana hal itu bisa terjadi,jadi sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih setelah itu berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar,dan pada itulah waktu batang hitam dipayar,maka sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar.
    Pada gambar A, pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai pengadaan hitam sehingga membentuk 2 garis vertikal pada layar.
    Pada gambar B, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan.
    Pada gambar C, menunjukkan nilai level hitam dimulai dari nomor 130 sampai dengan 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk melakukanpengulangan.
    Pada gambar D, menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    BalasHapus
  72. 3E/16/Mashandi Ama/1941160158

    Pada sinyal - sinyal yang diperlihatkan oleh polaritas dengan penyelarasan positif terdapat warna hitam dan putih di dalam gambar yang dibalik. Hal tersebut pun juga berlaku pada penyelarasan negatif. Pada gambar (a), pemayaran meneruskan gerakan maju sampai melintas melalui letar belakang putih dari kerangka dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai mencapai tengah - tengah gambar. Selanjutnya pada gambar (b) seperti yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal mambawa amplitudo siyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Tiap tiap garis horizontal akan tersusun berurutan dalam medan genap dan ganjil. Hal tersebut dapat disebut dengan tipe bayangan yang sederhana, akan tetapi dengan korelasi yang dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  73. 3E/01/Achmad Alfa Zuhri/1941160039

    Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.
    Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suatu perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 uS dalam pemayaran horizontal. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih rendah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyatakan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz.

    BalasHapus
  74. 3E/20/NUR HANAFI/1941160008

    Pada Gambar diatas, dapat dilihat menjelaskan sebuah proses sinyal video, yang diibaratkan dengan warna hitam dan putih. Warna dasar putih akan diisi dengan tabung hitam dan dasar hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai yang dimiliki pada proses sinyal video dibedakan atas nilai ganjil dan genap, dengan total keseluruhan nilai 262.5. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.
    Pada gambar (a), citra pada osiloskop untuk level hitam pada bagian genap untuk positif, ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.
    gambar (b) konsepnya hampir sama dengan gambar (a) namun kebalikan yaitu bagian ganjil yang menuju level hitam untuk negatif, dimana sinyal dimulai dan berakhir secara berurutan di level hitam namun berada pada level putih.
    pada gambar (c), bahwa nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir untuk pengulangan ke level hitam.
    gambar (d) menunjukkan level sinyal dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    BalasHapus
  75. 3E/02/Agustinus H S/1941160005

    Jika dilihat pada citra di osiloskop tersebut, sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negatif yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Hampir sama seperti gambar pertama, pada gambar ketiga dibutuhkan sinyal informasi dengan 3 pulsa positif hitam, namun kecuali pada baris 130 dan 131, 261 dan 262 serta 391 dan 392, karena pada baris tersebut dibutuhkan pulsa yang menghasilkan garis hitam horizontal.Sedangkan pada layar tabung gambar keempat, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Sedangkan pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  76. 3E/11/FENNY FITRIANI/1941160044

    Paparan materi diatas yang menerangkan mengenai Sinyal Informasi Gambar, bahwa pada gambar dapat diamati proses sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Begitupula pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Ditunjukkan pada gambar A dapat dilihat pemayaran citra pada oscilloscope melintas pada latar belakang putih kemudian maju hingga bagian tengah sampai berubah menjadi level hitam, lalu menuju level putih, dan kembali terjadi pengadaan level hitam. Sedangkan pada gambar B, pemayaran citra dimulai pada level hitam dan berakhir pada level hitam pula namun tetap pada level putih secara berurutan. Dalam 1 layar ini, terdapat garis-garis pemayaran sebanyak 525 dimana pada susunannya, field ganjil berjumlah 262,5 dan field genap berjumlah 262,5 juga. Lalu, pada gambar C, level hitam dimulai dari nomor 130 sampai dengan 392 untuk nilai genap dan ganjil dan menghasilkan sinyal level putih yang bergeser pada level hitam kemudian dilakukan pengulangan. Dan terakhir, pada gambar D, terlihat bahwa pemayaran dimulai dari level hitam dan berakhir pada level hitam pada field ganjil, dan field genap pada level putih.

    BalasHapus
  77. 3E/08/Bariq Nuril bilad/1941160131


    Pada hari ini yang saya tangkap Dari materi yang telah disampaikan yaitu tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.

    Pada layar tabung gambar hitam putih, dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, seterusnya sampair jumlah 262.5 untuk ganjil, untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Citra pada osiloskop menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak maju melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Pada gambar ketiga menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 sampai 392 untuk nilai ganjil dan genap, sisanya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan berulang.

    BalasHapus
  78. 3E/21/RISMA WULAN SAFITRI/1941160016

    Dari gambar yang diamati diatas dapat dianalisa bahwa untuk melihat sinyal pertama kali ialah sinyal sinkronisasi nya. Pada Gambar diatas, dapat dilihat sebuah proses sinyal video, yang diibaratkan dengan warna hitam dan putih. Warna putih akan diisi dengan tabung hitam dan hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, sampai 262.5, dan untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, sampai 262.5. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.
    Pada gambar a pemayaran aktif terus menerus gerak majunya hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga di bagian ujungnya terjadi pengadaan pada level hitam. Pada gambar b dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Pada gambar c menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 - 392 untuk nilai ganjil dan genap, sisanya adalah warna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap putih.

    BalasHapus
  79. 3E/14/Ikrimatuz Zulaykhah/1941160023

    Pembahasan yang dapat saya sampaikan adalah gambar layar tabung ketika dilihat pada citra osiloskop akan terlihat seperti gambar diatas. Pada pemayaran horizontal polaritasnya akan mengarah ke level hitam. Ketika sinyal berubah ke level putih maka pemayaran tersebut akan bergerak menuju ke kanan. Dapat dilihat juga, digambar terseut ada pulsa pengosongan horizontal yang membawa amplitude untuk melakukan pengulangan jejak deangan sinyal video ke level hitam.
    Nilai ganjil dimulai dengan angka 1, 3, 5, 7 sampai nilai berjumlah 262,5 yang kemudian nilai genapnya dimulai dari 2, 4, 6, 8 sampai nilai 262,5. Gambar tersebut dimuali dengan garis-garis ganjil yang kemudian menjadi gari-garis genap, sehingga mata hanya dapat melihat satu garis saja. Pada gambar C menunjukkan bahwa nomor 261 dan 262 membentuk garis horizontal, sedangkan selain nilai tersebutmembentuk vertikal pada field ganjil. Sehingga sinyal video komposit untuk keseluruhan gambar yang berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang seperti gambar untuk payline horizontal aktif. Untuk gambar keempat terbentuk citra pemayaran no 130 sampai 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif dan sisanya akan membentuk level yang berwarna putih.

    BalasHapus
  80. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  81. 3E/10/DIMAS TUBAGUS HANGGAR K./1941160137

    Berdasarkan penjelasan teori dan gambar sistem video diatas, diperoleh bahwa pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negatif yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih dimana citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Ditunjukkan pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Namun pada gambar B yang dapat dilihat pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejakan, dimana sinyal dimulai dan berakhir secara berurutan di level hitam namun berada pada level putih. Kemudian pada gambar C dapat dilihat bahwa nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir untuk pengulangan ke level hitam. Lalu, untuk gambar D menunjukkan level sinyal dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih berawal dari gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu berpindah menuju level hitam dan sinyal berakhir menuju level hitam untuk dilakukan pengulangan berulang.

    BalasHapus
  82. 3E_13_Galuh Indah Agus Pratiwi_1941160057

    Dari materi sinyal informasi gambar dapat disimpulkan bahwa sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. sinyal – sinyal diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik.

    Pada tegangan khas sinyal video sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertikal. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz.

    Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk dsati siklus lengkap harus diketahui. Suatu siklus termasuk waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berurutan berikutmya yang memiliki besaran dan arah yang sama. Maka frekuensi adalah kebalikan dari periode. Sebgai contoh, periode unutk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 dtik dan berarti frekuensi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Akan tetapi variasi sinyal kamera dalamn sati garis horizontal perlu memiliki suatu periode yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi.

    BalasHapus
  83. 04/3E/1941160103/Amyrah Putri Hartanto

    Penjelasan gambar diatas menyatakan sinyal warna hitam putih pada gambar diatas sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal kamera yang diperoleh dengan cara memindai gambar awal secara aktif pada tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal berlanjut pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam diproses, sinyal video bertransisi ke tingkat hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju dilanjutkan dari cakrawala berikutnya. Tiap nilai ganji dan genap bernilai sama yaitu 262,5. Setiap garis horizontal berurutan dari medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Oleh karena itu sinyal video komposit untuk seluruh Gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar untuk setiap payline horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam. Satu gelombang adalah 63 mikro second dan satu garis memiliki periode 1/15750 detik maka frekuensinya adalah 15.750 Hz.

    BalasHapus
  84. 3E/06/Arlina Rachma Yudhowati/1941160072

    Sinyal amplitudo pada proses pemayaran horizontal akan menghasilkan level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo akan menghasilkan level putih. Dalam masing-masing garis, amplitudo sinyal kamera berubah-ubah untuk elen gambar yang berbeda. Pada osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan sebesar 15.750 Hz atau 60 Hz pada pulsa-pulsa V. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H. Pada contoh gambar dengan dasar putih akan diiisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitamakan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diiisi oleh tabung putih. Dengan total garis 525 dengan nilai ganjil yang berjumlah 262,5 dan nilai genap berjumlah 262,5. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Pada gambar C ditunjukkn terbentuk garis horizontal pada nomor 261 & 262 selain nomor tersebut membentuk garis vertikal pada field ganjil. Sedangkan pada gambar D pemayaran pada nomor 130 sampai nomor 392 pada level hitam hitam positif baik ganjil maupun genap. dan membentuk garis putih pada nomor lainnya.

    BalasHapus
  85. 3C/11/Gardha Purna Yudha/1941160083

    Penjelasan pada contoh gambar yaitu bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi sinyal. Sinyal informasi yang berupa garis hitam sempit berada di tengah antara pengosongan dan pengosongan. Dari tepi sampai tepi adalah periode sinkronisasi yang sama dengan sinyal informasi. Gambar yang ada di layar monitor berwarna hitam, hitam itu adalah diujung sinyal penyelarasan. Terdapat garis putus-putus yang menunjukkan batas maksimal pengadaan hitam. Gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diisi oleh tabung putih. Dari 525 field terdapat nilai ganjil yang dimulai dari angka 1,3,5,7, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5, kemudian nilai genap yang dimulai dari angka 2,4,6,8, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5. Awalnya membentuk garis-garis ganjil dahulu setelah itu baru membentuk garis-garis genap, sehingga dalam penglihatan mata yang tampak hanya satu garis saja. Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap.

    BalasHapus
  86. 3E/07/As syifa' Muhammad Fatah/1941160043
    Berdasarkan gambar pada uraian materi di atas, dapat diketahui bagaimana gambar tampilan pada televisi dari hasil pemrosesan gambar dan juga bagaimana sinyal yang dihasilkan. Berdasarkan pada gambar sinyal, sinyal pemrosesan gambar sendiri terdiri sinyal informasi, sinyal sinkronisasi dan sinyal pengosongan. Pada osiloskop, sinyal yang pertama kali dilihat yaitu sinyal sinkronisasi. Lalu pada sinyal pemrosesan gambar, referensi tegangan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dapat menggunakan referensi yang berbeda. Dimana terdapat referensi yang menyatakan warna putih memiliki tegangan 0V yang kemudian terus naik dan menjadi abu-abu ketika memiliki nilai tegangan di tengah hingga sampai ke puncak dengan besar tegangan 1V untuk warna hitam, dan sebaliknya tegangan 0V untuk hitam dan 1V untuk putih.

    Pada proses pemayaran dilakukan dari kiri ke kanan, sehingga menghasilkan gambar pada televisi dengan hanya menampilkan sinyal informasi. Pada proses pemayaran ini memiliki periode sebesar 1/15.750 detik atau 63 uS untuk pemayaran horizontal dan 1/60 detik atau 16,67 mS untuk pemayaran vertikal, dengan 262,5 garis per layar atau 525 garis per layar. Sedangkan untuk proses pengosongan dilakukan dari kanan ke kiri. Pada gambar televisi terlihat garis vertikal baik hitam maupun putih, yang mana dipayar dan disusun secara vertikal dari garis ganjil 1,3,5,7 dst dan garis genap 2,4,6,8, dst sehingga menghasilkan sebuah garis. Namun jika pada gambar tertampil garis vertikal dan horizontal, maka sinyal yang dihasilkan juga terdapat sinyal vertikal dan horizontal. Kedua sinyal ini dapat dilihat melalui osiloskop, yang mana kedua sinyal dapat diketahui berdasarkan besar frekuensinya.

    BalasHapus
  87. 3D/07/Ferri Ainurrofiki/1941160100

    Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.
    Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Hampir sama seperti gambar pertama, pada gambar ketiga dibutuhkan sinyal informasi dengan 3 pulsa positif hitam, namun kecuali pada baris 130 dan 131, 261 dan 262 serta 391 dan 392, karena pada baris tersebut dibutuhkan pulsa yang menghasilkan garis hitam horizontal.
    Untuk gambar keempat, kotak hitam berada ditengah gambar, sehingga diperlukan 1 puncak positif menuju hitam dari pulsa penyelarasan dengan pulsa yang sedikit lebih lebar dari sebelumnya, tepatnya pada baris 130-392.

    BalasHapus
  88. 3D/17/Nella Abda Putri Harsanti/1941160012
    Pada layar tabung gambar (a) berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Setelah itu terjadinya pemayaran batang hitam, dan amplitudo sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Sehingga pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Sehingga, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan gambar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik untuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Sedangkan, bayangan sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah –tengah dari sebuah kerangka hitam. Sehingga terlihat sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah seperti gambar (b). Pada gambar (a) juga menunjukkan periode untuk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 dtik dan berarti frekuensi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal video untuk dua garis ataupun untuk dua medan. Maka masing-masing siklus diperlihatkan sebesar mungkin dan dengan keseimbangan selama waktu pengosongan. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750 / 2 = 7872 Hz (frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi), anda akan melihat dua garis horizontal dari sinyal video seperti pada gambar (c). Setelah itu terjadi pengulangan jejak kembali, dimana gerak pemayaran maju dimulai lagi pada dua garis horizontal pada gambar (c). Sehingga pada gambar (d) terbentuklah sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah – tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam yang berada pada di tengah –tengah level putih seperti gambar pada layar tabung gambar di gambar (d).

    BalasHapus
  89. 3D / 09 / FIRDA WAHYUNINGTYAS / 1941160063

    Pada gambar yang telah dicantumkan dapat diamati bagaimana sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Saat dilakukan proses penampilan gambar hitam putih pada televisi, saat itu juga sinyal informasi berubah menjadi level hitam, sementara semua lebar batang hitam dipayarkan. Amplitude sinyal akan berubah menjadi level putih saat latar belakang putih bergerak maju dan melakukan pemayaran sisi kanan. Pada osiloskop hal yang pertama kali dilihat adalah sinyal pensingkronisasian. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa sinyal video akan melengkapi sinyal informasi visual. Garis pada televisi terdiri dari garis ganjil dan genap yang disusun secara vertikal. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. Berbeda halnya dengan layar tabung gambar B yang sama konsepnya dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih.

    BalasHapus
  90. 3D JTD/18/RIFKI NAUFAL GHIFFARI /1941160106
    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pada informasi gambar dan ampitudo sinyal video terdapat bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negative.
    Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genapPada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam. Berbeda halnya dengan layar tabung gambar B yang sama konsepnya dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap,
    sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih

    BalasHapus
  91. 3D JTD/08/FERY ADITYA PRAYOGA /1941160071

    Pada gambar dapat diamati bagaimana sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap.Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada Gambar B dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Lalu pada layar tabung gambar selanjutnya, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif.

    BalasHapus
  92. 3D/01/Achmad Faisal Firdaus/1941160068

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif.

    BalasHapus

  93. 15/3D/Muhammad Afifansyah

    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.
    Dan untuk tegangan Sinyal Video terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H dinamakan Laju Garis. Dan untul Laju Medan sendiri yaitu bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar. inyal kamera memunayai perubahan- perubahan yang snagat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suaru perubahan dalam amplitude antara dau elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 Us dalam pemayaran horizontal.
    Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal digunakan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancatrkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk siklus lengkap harus diketahui.

    BalasHapus
  94. Pada Gambar diatas mengambarkan sebuah proses sinyal video, diibaratkan dengan warna hitam dan putih. Dasar putih akan diisi dengan tabung hitam dan dasar hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai yang dimiliki pada proses sinyal video dibedakan atas nilai ganjil dan genap, dengan total keseluruhan nilai 262.5. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar C. Sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan ganjil dan genap. Merupakan tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki distribusi cahaya dan naungan.

    BalasHapus
  95. 19 / 3D / Rizky Nur Amalia / 1941160037

    Gambar diatas menjelaskan bahwa proses pada proses pemayaran vertikal amplitudonya mengarah pada level positif (level putih). Dan untuk pemayaran horizontal mengarah ke level negative (level hitam). Citra yang dihasilkan pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada Gambar A dapat dilihat bahwa citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap positif. Dan untuk gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam atau negative. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai jumlahnya 262.5 untuk ganjil. Dan unutk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8 dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Pada amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada contoh pertama dijelaskan sebuah layar tabung gambar dijelaskan mengenai cara pembacaan pada osiloskop. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Sedangkan pada layar tabung gambar keempat, terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap untuk level hitam positif. Sedangkan pada nomor citra osiloskop yang lain terbentuk garis putih.

    BalasHapus
  96. 3D / 14 / M. Alif Ali Al-Barsyah / 1941160004

    Dari materi sinyal informasi gambar dapat disimpulkan bahwa sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. sinyal – sinyal diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik.

    BalasHapus
  97. 3D / 05 / Destanuari Sufia Mukti / 1941160011

    Berdasarkan gambar pada penjelasan materi diatas, maka dapat diketahui bagaimana proses informasi gambar dan ampitudo sinyal video yang dihasilkan. Berdasarkan gambar sinyal, sinyal pemrosesan gambar terdiri dari sinyal informasi, sinyal sinkronisasi dan sinyal pengosongan. Saat melakukan penampilan gambar hitam putih pada layar televisi, maka akan bersamaan dengan sinyal informasi yang berubah menjadi level hitam. Saat latar belakang putih bergerak maju dan melakukan pemayaran sisi kanan maka amplitude sinyal akan berubah menjadi level putih. Gambar yang terdapat pada televisi dapat dilihat dengan detail melalui oscilloscope. Pada osiloskop, sinyal yang pertama kali dilihat yaitu sinyal sinkronisasi. Saat proses sinyal pemrosesan gambar, referensi tegangan digunakan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dapat menggunakan referensi yang berbeda-beda. Referensi tersebut menyatakan bahwa warna putih memiliki tegangan 0V hingga terus naik menjadi abu-abu ketika memiliki nilai tegangan di tengah, hingga sampai ke puncak dengan besar tegangan 1V untuk warna hitam, dan sebaliknya tegangan 0V untuk warna hitam dan 1V untuk warna putih.

    Dari materi diatas, dapat dilihat bahwa tabung dengan dasaran warna dasar putih akan terisi dengan tabung yang memiliki dasaran hitam, begitupun sebaliknya dasaran warna hitam akan terisi dengan tabung yang memiliki dasaran putih. Nilai yang dimiliki pada proses sinyal video dibedakan atas nilai ganjil dan genap yang disusun secara vertikal, dengan total keseluruhan nilai 262.5, dimana nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan seterusnya hingga 262.5. Kemudian pada nilai genap dimulai dari angka 2,4,6,8, dan seterusnya hingga 262.5. Untuk amplitudo pada sinyal kamera akan tetap berada pada level putih, kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak. Sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.

    Pada gambar (a), citra yang dibentuk oleh osiloskop bagian genap positif pada level hitam ditunjukkan oleh gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif yang bergerak maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video ke level putih kembali, sehingga terjadi pengadaan level hitam.
    Pada gambar (b), secara garis besar konsep prosesnya hampir sama dengan gambar (a) namun kebalikannya yaitu pemayaran yang terjadi pada bagian ganjil yang menuju level hitam untuk negatif, dimana sinyal dimulai dan berakhir secara sistematis di level hitam namun berada pada level putih.
    Pada gambar (c) bahwa level hitam akan dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai. Kemudian level putih didapatkan dari nilai ganjil. Hasil gambar layar tabung akan mengalami pergeseran ke level hitam sehingga terjadi pengulangan. Garis horizontal pada layar dapat ditunjukan dengan nomor 261&262 menunjukkan terbentuknya garis horizontal pada layar dan nomor selain angka tersebut menunjukkan terjadinya garis vertikal pada field ganjil.
    Dan yang terakhir pada gambar (d), dapat dilihat bahwa terjadi pemayaran yang dimulai dari level hitam dan berakhir di level hitam dengan field ganjil serta level putih untuk field genap.

    BalasHapus
  98. 3D / 06 / Dimas Putra pangestu / 1941160058

    Pada gambar tersebut menjelaskan suatu polaritas pemayaran horizontal yang membentuk polaritas negatif (level hitam). Untuk pemayaran vertikal membentuk polaritas positif (level putih). Setiap citra pada osiloskop menggambarkan garis" yang terbagi menjadi sebuah citra. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, sampai 262.5 untuk nilai angka ganjil, dan untuk nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, sampai 262.5 untuk nilai angka genap. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. Pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Berbeda halnya dengan layar tabung gambar B yang sama konsepnya dengan gambar A namun dibalik, dimana sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Sedangkan pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan dimulai dari sinyal di level putih lalu bergeser pada level hitam dan berakhir sinyal dibawa ke level hitam untuk dilakukan pengulangan. Terakhir pada gambar D menunjukkan sinyal level dimulai dari level hitam berakhir di level hitam dengan nomor ganjil dan genap bernilai untuk level putih. Kasus pemecahan masalah terjadi untuk hal yang sama pada layar tabung gambar ketiga. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    BalasHapus
  99. 3D/10/Gilang Fajar Firdausi/1941160125

    pada gambar terakhir dapat dianalisis sebagai berikut:
    pada layar tabung gambar yang pertama menunjukkan hasil pemayaran yang tertampil pada osiloskop. pada hasil pertama didapatkan tampilan sinyal pemayaran secara vertikal dan satu garis secara horizontal. pada pemayaran secara vertikal dapat dilihat pada osiloskop, sinyal didahului dan diakhiri dengan sinyal pengosongan. sinyal pengosongan tersebut memiliki warna hitam gelap sehingga pada area tersebut tidak memiliki tegangan. lalu pada area putih, osiloskop akan menampilkan sinyal yang turun dan untuk garis berwarna hitam akan ditunjukkan sinyal naik sehingga didapatkan tampilan seperti gambar 'a' pada artikel di atas. untuk pemayaran secara horizontal yang hanya terjadi pada satu garis, didapatkan hasil tampilan seperti pada gambar 'c'. sinyalnya hanya berisi sinyal pengadaan hitam yang diapit oleh sinyal pengosongan. lalu pada tampilan layar tabung gambar empat garis hitam dan tiga garis putih didapatkan hasil berkebalikan dengan hasil pemayaran secara vertikal pada layar tabung yang sudah di bahas. tampilan gambar kotak hitam pada tabung layar akan tertampil pada garis nomor 130 sampai dengan 392 ganjil genap sinyal pada osiloskop akan naik/sinyal hitam dan untuk nomer yang lainnya akan menampilkan sinyal putih/turun. untuk gambar pada layar tabung menampilkan garsi garis yang saling berpotongan analisis gambarnya sama dengan layar tabung gambar tiga garis hitam vertikal dengan satu garis hitam horizontal. tetapi untuk gambar yang ini memiliki 3 garis horizontal sedangkan gambar yang awal hanya memilki satu garis horizontal

    BalasHapus
  100. 3D/23/Yusuf Iqbal Fahmi/1941160156

    Pada gambar diatas dapat diamati bagaimana sinyal video bersesuaian dengan informasi visual. Seperti halnya pada gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan terisi oleh tabung putih. Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dan seterusnya sampai berjumlah 262.5 untuk ganjil, begitu pula nilai genap dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam.
    Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar.Pada Gambar B dapat dilihat bahwa pulsa offset horizontal membawa amplitudo sinyal video ke tingkat hitam untuk memulai loop pelacakan. Seluruhnya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.Amplitudo sinyal kamera berada pada level putih kecuali terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan pada garis horizontal yang memayar batang hitam maka sinyal kamera yang dihasilkan tetap pada level hitam.

    BalasHapus
  101. 3D/16/Muhammad Fabian Abigail/1941160025

    Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
    jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262.
    Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b.
    Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4 MHz menyatakan suatu perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan 0.25 uS dalam pemayaran horizontal. Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih rendah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyatakan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz.

    BalasHapus
  102. 3D / 12 / Linanda Salsa S / 1941160036

    Dari materi sinyal informasi gambar hari ini, dapat disimpulkan bahwa pada televise, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.

    setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dst hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil, dan dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Pada gambar pertama ditunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju sampai pada bagian tengah , kemudian terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, dan kembali menuju level putih, hingga pada akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    Selanjutnya,dijelaskan tentang Sinyal Informasi Gambar. Lebarnya pemayaran dari kiri sampai kanan. Kemudian dari kanan sampai ke kiri adalah sinyal pengosongan. Untuk melihat sinyal dalam osciloscop yang ditinjau pertama adalah sinkronisasi. Pada sinyal sinkronisasi dilambangkan bagian bawah adalah warna putih dan bagian atas adalah warna hitam. Pada pembentukan satu garis hitam (gambar 6.1 a) yang telihat ada 525 yang dibagi dengan garis ganjil genap. Garis ini dipayar secara bergantian. Dalam 1 layar terdapat 525 garis kemudian dalam 1 detik terdapat 30 layar. Jadi dalam waktu 1 detik akan dipayar 15.750 garis atau Periode =1/15.750 detik. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah-tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing-masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam.

    BalasHapus
  103. 3D / 11 / Hanif Fauzan / 1941160065
    Berdasarkan gambar pada uraian materi di atas, dapat diketahui bagaimana gambar tampilan pada televisi dari hasil pemrosesan gambar dan juga bagaimana sinyal yang dihasilkan. Berdasarkan pada gambar sinyal, sinyal pemrosesan gambar sendiri terdiri sinyal informasi, sinyal sinkronisasi dan sinyal pengosongan. Pada osiloskop, sinyal yang pertama kali dilihat yaitu sinyal sinkronisasi. Lalu pada sinyal pemrosesan gambar, referensi tegangan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dapat menggunakan referensi yang berbeda. Dimana terdapat referensi yang menyatakan warna putih memiliki tegangan 0V yang kemudian terus naik dan menjadi abu-abu ketika memiliki nilai tegangan di tengah hingga sampai ke puncak dengan besar tegangan 1V untuk warna hitam, dan sebaliknya tegangan 0V untuk hitam dan 1V untuk putih. Sehingga terlihat sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah seperti gambar (b). Pada gambar (a) juga menunjukkan periode untuk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 dtik dan berarti frekuensi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal video untuk dua garis ataupun untuk dua medan. Maka masing-masing siklus diperlihatkan sebesar mungkin dan dengan keseimbangan selama waktu pengosongan. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750 / 2 = 7872 Hz (frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi), anda akan melihat dua garis horizontal dari sinyal video seperti pada gambar (c). Setelah itu terjadi pengulangan jejak kembali, dimana gerak pemayaran maju dimulai lagi pada dua garis horizontal pada gambar (c). Sehingga pada gambar (d) terbentuklah sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah – tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam yang berada pada di tengah –tengah level putih seperti gambar pada layar tabung gambar di gambar (d).

    BalasHapus
  104. 3F/18/NOVALDY BAGUS DARSONO/1941160041

    Dari uraian pada materi di atas, saya dapat meringkas:
    Gambar 6.1 menunjukkan kompatibilitas sinyal video komposit dengan sinyal informasi asli. Memindai gambar dengan bilah hitam mengubah sinyal video ke level hitam dan tetap di tempatnya saat bilah hitam lebar penuh sedang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian diubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih, di mana titik gambar selesai maju ke kanan bayangan. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai track loop. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju dilanjutkan dari cakrawala berikutnya. Setiap garis horizontal berturut-turut bidang genap dan ganjil dibayar dengan cara ini. Akibatnya, sinyal video komposit untuk seluruh Gunbar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar 6.1a untuk setiap payline horizontal aktif. Idenya sama untuk bayangan pada Gambar 6.1b. Menahan sinyal kamera yang sesuai dengan bilah vertikal putih di bawah bagian tengah bingkai hitam. Amplitudo sinyal kamera tetap pada level putih kecuali selama periode evakuasi. Namun, untuk garis horizontal dengan bilah hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam. Gambar aktual yang terdiri dari elemen dengan jumlah cahaya dan bayangan yang bervariasi, dengan distribusi yang tidak merata di cakrawala dan panel vertikal. Dalam setiap baris, amplitudo sinyal kamera berbeda untuk setiap elemen gambar. Juga, bentuk gelombang sinyal kamera dari garis di lapangan berubah. Bentuk Gelombang Osiloskop Melihat pola osiloskop, fluktuasi sinyal biasanya tidak jelas karena berubah sebagai respons terhadap gerakan di tempat kejadian. Namun, jejak ruang lingkup dikunci ke debit konstan 15.750 Hz dan pulsa penyetelan, atau pulsa 60 Hz V. Untuk menampilkan dua baris sinyal video, atur frekuensi sapuan horizontal internal osiloskop ke setengah frekuensi ini sehingga setiap siklus ditampilkan sebesar dan seimbang mungkin selama waktu pengosongan. Frekuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30Hz hingga 4MHz. Perhatikan bahwa 30Hz adalah low end. Ini adalah frekuensi yang dapat didengar, dan 4MHz kelas atas sebenarnya adalah frekuensi radio. Rentang frekuensi yang lebar ini membuat sinyal video menjadi sinyal broadband. Ini mencakup ringkasan sekitar 17 oktaf. Karena kecepatan tinggi pemindaian horizontal, perubahan garis sinyal kamera sangat cepat. Secara khusus, sinyal 4 MHz mewakili perubahan amplitudo antara dua piksel berurutan yang membutuhkan 0,25 S dalam pemindaian horizontal.

    BalasHapus
  105. 3F/05/Dika Wahyuneng/1941160032

    Dari materi di atas yang dapat saya simpulkan yaitu sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran dengan batang vertikal hitam di bawah bagian tengah kerangka putih. Sinyal-sinyal ini ditunjukkan dengan polaritas penyelarasan positif. Sinyal kamera yang diperoleh dari gambar asli dengan pemindaian aktif memiliki tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Berkas Pemayaran terus bergerak melintasi latar belakang putih dari kerangka, dan sinyal berlanjut pada kerangka putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Pada saat bilah hitam dipayar, sinyal video bertransisi ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh batang hitam dipayar. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke level putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan berlanjut pada level itu hingga pemayaran maju di sebelah kanan dari bayangan selesai. Pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam. Setelah mengulangi jejak, gerak pemayaran maju dilanjutkan dari garis horizontal berikutnya. Setiap garis horizontal berturut-turut di medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Akibatnya, sinyal video komposit yang cocok untuk seluruh gambar berisi suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang. Dan mengenai tegangan sinyal video, ini terdiri dari elemen dengan jumlah cahaya dan bayangan yang berbeda, dan ada distribusi yang tidak seragam di garis horizontal dan medan vertikal. Dalam setiap garis, amplitudo sinyal kamera berbeda untuk setiap elemen gambar. Dan bentuk gelombang sinyal kamera dari garis akan berubah di dalam medan. Bentuk gelombang yang dihasilkan dilihatkan oleh gambar osiloskop dari sinyal video. Jika sapuan osiloskop diatur, kita akan melihat dua garis H sinyal video. Sebagai contoh gerakan horizontal, ketika seseorang berjalan di sebuah ruangan ditampilkan dalam adegan, perubahan sinyal kamera bergerak horizontal dan perubahan sinyal kamera bergerak melintasi layar osiloskop antara pulsa H disebut laju garis. Gerakan vertikal dalam adegan ditampilkan sebagai gerakan perubahan sinyal kamera melintasi jejak antara pulsa penyelarasan. Garis panjang yang melintang di atas dan di bawah penyelarasan vertikal pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horizontal. Pulsa penyamaan tidak ditampilkan dalam pola ini karena osiloskop terkunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memiliki dua bidang vertikal karena bentuk gelombang dari sinyal video berhubungan dengan informasi gambar. Karena kecepatan tinggi pemindaian horizontal, perubahan garis sinyal kamera sangat cepat. Sinyal kamera dari sinyal video komposit yang diperoleh dengan pemayaran garis horizontal digunakan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi.

    BalasHapus
  106. 3F/04/Barra Asyqar Rafi/1941160089

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebrang distribusi cahaya dan naungan. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif.

    BalasHapus
  107. Pada televisi, proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah, ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.jika ingin ditampilkan gambar dengan 3 garis hitam di tengahnya, maka proses pembentukan sinyal videonya adalah sinyal informasi dengan 3 puncak hitam positif berada diantara 2 sinyal pengosonan, dengan panjang 1 periode adalah awal sinyal sinkronisasi sampai awal sinyal sinyal sinkronisasi. Kemudian dalam satu periode akan dihasilkan gambar pada 1 garis pertama, Namun pada gambar yang diinginkan adalah terdapat 1 garis horizontal, maka untuk menghasilkan gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya diperlukan field ganjil dan genap dengan dengan pola sinyal hitam seperti pada sinyal c untuk baris 261 dan 262. Demikian pula pada gambar yang ingin ditampilkan adalah gambar hitam dengan tiga garis putih, maka sinyal informasi akan membawa 3 kali warna putih, dengan pemayaran menuju hitam negative seperti pola sinyal b
    Bentuk Gelombang Osiloskop Melihat pola osiloskop, fluktuasi sinyal biasanya tidak jelas karena berubah sebagai respons terhadap gerakan di tempat kejadian. Namun, jejak ruang lingkup dikunci ke debit konstan 15.750 Hz dan pulsa penyetelan, atau pulsa 60 Hz V. Untuk menampilkan dua baris sinyal video, atur frekuensi sapuan horizontal internal osiloskop ke setengah frekuensi ini sehingga setiap siklus ditampilkan sebesar dan seimbang mungkin selama waktu pengosongan. Frekuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30Hz hingga 4MHz. Perhatikan bahwa 30Hz adalah low end. Ini adalah frekuensi yang dapat didengar, dan 4MHz kelas atas sebenarnya adalah frekuensi radio. Rentang frekuensi yang lebar ini membuat sinyal video menjadi sinyal broadband. Ini mencakup ringkasan sekitar 17 oktaf. Karena kecepatan tinggi pemindaian horizontal, perubahan garis sinyal kamera sangat cepat. Secara khusus, sinyal 4 MHz mewakili perubahan amplitudo antara dua piksel berurutan yang membutuhkan 0,25 S dalam pemindaian horizontal.

    BalasHapus
  108. 3D_03_1941160007_Agil Evan
    Pada materi dan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa, menunjukkan bagaimana sinyal warna hitam putih dari gambar pada sinyal video komposit sesuai dengan informasi visual. Sinyal kamera yang diperoleh dengan pengambilan sampel secara aktif gambar awal memiliki tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal tetap pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam dipindai, sinyal video bergeser ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam yang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan tetap pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada ujung probe yang terlihat, pulsa pelepasan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu. Setiap garis horizontal berurutan dari medan genap dan ganjil dipayar dengan cara ini. Oleh karena itu sinyal video komposit untuk seluruh Gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar untuk setiap payline horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam. Satu gelombang adalah 63 mikro second dan satu garis memiliki periode 1/15750 detik maka frekuensinya adalah 15.750 Hz. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video khas pada gambar 6.2. Sinyal ini adalah untuk kisi pengatur dari tabung gambar. Dia mempunyai amplitude sebesar 100V puncak ke puncak dan polaritas penyelarasan yang negatif. Gambar – gambar osiloskop sinyal video komposit, yang diperlihatkan dengan penyelarasan yang turun pada polaritas yang negatif. (a) dua garis horizontal dengan informasi gambaran antara pulsa – pulsa pengosongan H. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 15.750/2=7,875 Hz. (b) dua medan informasi gambar vertikal antara pulsa – pulsa pengosongan V. penyapuan bagian dalam osiloskop pada 60/2=30 Hz. Periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 udet termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 udet, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 udet. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis. Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 udet. waktu T yang lebih kecil diperlukan untuk memayar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 udet. T=1/6 x53.3 udet = 8.8 uDet Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f= 1/T jadi , f=1/T = 1/8.8 uDet = 0.11 Mhz pada Gambar 6.4 frekuensi variasi sinyal kamera gelombang persgi yang diperlihatkan pada puncak bila papan pemeriksa adalah 0.11 Mhz. Secara vertikal dengan Mili dan horizontal Mikro

    BalasHapus
  109. 3D/04/ANNISA ARIWIDYA I N/1941160080

    Amplitudo sinyal gambar menghasilkan kekontrasan. Perbedaan amplitudo maksimum dan minimum akan menghasilkan perbedaan terang dan gelap pada layar. Pengontrol yang mengubah- ubah amplitudo
    sinyal gambar disebut sebagai pengatur kontras. Pengatur kontras harus diselenggarakan dipenguat gambar karena pada setiap penerima ditingkat sebelumnya ( IF , RF ) dilengkapi dengan pengatur penguatan otomatis (AGC). Amplitudo sinyal gambar menghasilkan kekontrasan. Perbedaan amplitudo maksimum. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Gambar A merupakan citra yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field genap untuk positif. Sedangkan gambar B menunjukkan field ganjil yang menuju level hitam untuk negatif. Gambar ini menunjukkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. 
    Metoda resistansi emitor variabel ( Gambar 6.100a ) ialah dengan mengubah bias penguat gambar. Maka pembangkitan sinyal gambar sesuai dengan variasi bias penguat. Pengaturan kontras dengan metoda ini mempunyai kelemahan yaitu merubah titik kerja penguat yang dapat menyebabkan cacat pada sinyal. Untuk mengurangi itu dapat dipakai yaitu metoda pengaturan tegangan sinyaldengan tahanan variabel (potensiometer). Metoda ini tidak merubah titik kerja penguat dan mempunyai prinsip yang sama dengan pengaturan volume pada sinyal audio. Fungsi kapasitor C adalah untuk mengurangi pengaruh kapasitor liar pada pemasangan potensiometer VR agar didapat tanggapan frekuensi yang sama pada penetapan pengontrol kontras yang berbeda.
    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu.

    Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan.
    1. Laju garis (line rate)
    2. Laju medan (field rate)

    BalasHapus
  110. 3F/22/Syaiful Rijal Aziz/1941160056
    Dari materi yang telah disampaikan di atas tentang Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang.
    Dan untuk tegangan Sinyal Video terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar. inyal kamera memunayai perubahan- perubahan yang snagat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat.

    BalasHapus
  111. 3F/12/Moch. Amir Ma’ruf T P/1941160139
    Dapat dilihat pada sebuah layar tabung gambar, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama, Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan terus pada level tersebut sementara gerak pamayaran maju menuju sisi kanan dari bayangan diselesaikan. Sinyal kamera dari sinyal video komposut yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem televisi dapat memancarkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai. Untuk menentukan frekuensi dari sebaran variasi sinyal, waktu untuk siklus lengkap harus diketahui. Pada periode waktu untuk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 detik dan berarti frekuensi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Akan tetapi variasi sinyal kamera dalam satu garis horizontal perlu memiliki suatu periode yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi. Dalam satu siklus lengkap dari sinyal kamera mencakup sinyal informasi dalam dua elemen gambar yang berdekatan, satu putih dan yang lain adalah hitam. Hanya setelah memayar segi empat yang kedua sinyal kamera berul-betul Memiliki besar dan arah yang sama seperti pada mulainya segi empat pertama untuk mendapatkan frekuensi variasi sinyal kamera, kita harus mengetahui berapa lama waktu di butuhkan untuk memayar dua persegi yang berurutan. Sebelum kita menghitung periode dalam satu siklus lengkap kita harus mengerti pengertian dari waktu itu seperti apa. Waktu adalah periode untuk satu siklus dari sinyal kamera resultante, setelah kita ketahui pengertian waktu itu seperti apa kita dapat memulai menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang persegi. Periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 udet termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan ini dapat kita ketahui bahwa waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 udet merupakan waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 udet. Hasil tersebut merupakan waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis.

    BalasHapus
  112. 3F JTD / YULIANA PRASTIWI / 23 / 1941160074

    Dari penjelasan mengenai materi Sinyal Informasi pada video di atas maka dapat diketahui bahwa pada sinyal video komposit bentuk sinyalnya sangat bersesuaian dengan informasi-informasi visualnya. Pada awalnya, sinyal video disesuaikan dengan satu garis pemayaran dengan bayangan pada sebuah sinyal batang vertikal berwarna hitam pada bagian bawah pertengahan untuk kerangka putih. Lalu, nilai hitam dan putih pada gambar dibalikkan.

    TUGAS MENGANALISA GAMBAR
    Pada gambar awal, dapat dianilisis bahwa gambar dengan dasar berwarna putih tersebut mula-mula akan diisi dengan tabung hitam dan gambar yang berdasar hitam diisi dengan tabung berwarna putih. Nilai 525 tersebut dibagi menjadi 2 sehingga menghasilkan jumlah 262.5 untuk ganjil, dan 262.5 untuk genap. Pada bagian ganjil, nilai 262.5 tersebut terdiri dari 1,3,5,7, … begitupun seterusnya, sedangkan untuk nilai 262.5 pada bagian yang genap dimulai dari 2,4,6,8, … dan seterusnya. Posisi amplitude sinyal pada kamera tetap berada di level berwarna putih dengan pengecualian saat terjadi pengosongan pada suatu jarak, dan pada garis horizontal dengan pemayaran yang terjadi pada bagian berwarna hitam, sinyal kameranya akan tetap dihasilkan pada level berwarna hitam.

    Hasil analisis Gambar a.
    Berdasarkan gambar a yang telah tercantum pada artikel tersebut dengan detail gambar atau citra yang terdapat pada osiloskop bagaian genap untuk bagian yang positif, dapat dianalisis bahwa pemayaran aktif akan berjalan maju secara terus menerus sampai berada pada bagian tengah dan terjadi perubahan pada sinyal video yang menuju ke arah level warna hitam, lalu berlanjut ke level berwarna putih lalu terjadi pengadaan di level berwarna hitam.

    Hasil analisis Gambar b.
    Kejadian pada gambar b cenderung sama dengan gambar a, namun perbedaannya adalah pada bagian ganjil yang mengarah ke level hitam untuk bagian yang negatif, yang mana pada bagian tersebutlah sinyal akan bermula dan berakhir dengan berurutan pada level hitam, namun dalam hal ini terjadi pada level berwarna putih.

    Hasil analisis Gambar c.
    Dapat dianalisa dari gambar c ini bahwa untuk level hitam ini dimulai dari penomoran 130 sampai pada nomor 392 dengan menggunakan nilai ganjil dan nilai genap. Pada bagian sisa dari gambar tersebut berada pada warna putih, maka gambar layar tabung akan menghasilkan sinyal pada level putih terlebih dahulu kemudian berlanjut di level hitam kemudian berakhir dengan terjadinya perulangan pada level berwarna hitam.

    Hasil analisis Gambar d.
    Pada gambar yang terakhir ini, yaitu gambar d, dapat dilihat bahwa level sinyal pada gambar tersebut bermula pada level hitam lalu diakhiri pada level hitam yang memiliki nomor ganjil dan nomor genap, dengan menggunakan nilai pada level berwarna putih.

    BalasHapus
  113. 3F / 21 / SARAH PUTRI TAULADANI / 1941160040

    Dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa analisa gambar sebagai berikut :
    proses sinyal video akan bersesuaian dengan informasi visual. Pada gambar dengan berlatar putih akan terisi oleh tabung hitam sedangkan gambar yang berlatar hitam akan terisi oleh tabung putih. Amplitudo sinyal kamera akan tetap berada pada level putih kecuali saat interval pengosongan. Dan juga untuk garis horizontal yang memayar batang hitam menghasilkan sinyal kamera yang berwarna hitam pula. Citra pada osiloskop memperlihatkan bahwa suatu layar tabung gambar memiliki bentuk seperti gambar yang digunakan.

    Pola-pola pada osiloskop memiliki variasi sinyal yang tidak jelas karena berubah-ubah sesuai gerakan adegan.sedangkan penyelarasan horizontal osiloskop menyebabkan garis yang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal pada pola osiloskop menjadi tambah panjang.Garis silang pada gelombang osiloskop menghasilkan sinyal kamera yang bervariasi yang digunakan untuk pemayaran vertikal dan horizontal, dimana garis silang ini bertujuan untuk memeriksa tingkat ke-linearan untuk menentukan jarak yang sama pada pemayran vertikal dan horizontal.

    Jumlah total garis pada layar adalah 525 garis, yaitu sebanyak 262,5 pada bagian sisi ganjil/ field ganjil (1,3,5,7) dan 262,5 garis pada sisi genap/ field genap (2,4,6,8). Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negatif yaitu pada level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih.

    Pada gambar (a) gambar yang terbentuk pada osiloskop yaitu bagian genap menuju level hitam untuk field positif, dimana gambar menunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih kembali, hingga akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.
    Pada gambar (b) mirip seperti gambar (a) namun berupa kebalikannya yaitu bagian ganjil yang menuju level hitam untuk negatif, dimana sinyal dimulai dan berakhir secara berurutan di level hitam namun berada pada level putih.
    Pada gambar (c) terbentuk garis-garis horizontal yang membentuk level hitam melintang pada layar, Garis pada nomor 261 dan 262 membentuk garis seperti gambar (c) sedangkan nomor yang yang lain gambarnya seperti gambar (a) yaitu berupa garis vertikal pada layar.
    Sedangkan pada gambar (d) yang diperhatikan hanya 3 garis tengah yaitu 130&131, 261&262, dan 391&392. Ke-3 garis tengah ini gambarnya mirip seperti gambar (c), sedangkan selain ke-3 nomor itu (1&2, 524&525) gambarnya seperti gambar (a) atau dengan kata lain semua seperti gambar (a) kecuali 3 nomer tengah

    BalasHapus
  114. 3F/02/An Netta Irene Winedar/1941160024
    Dari penjelasan di atas saya menyimpulkan bahwa Sinyal Informasi Gambar adalah sebuah sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. ada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dst hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil, dan dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video. Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video. Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H dinamakan Laju Garis. Dan untul Laju Medan sendiri yaitu bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah 8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar.

    BalasHapus
  115. 3D/14/MARCELINO DWANTARA ANUGERAH/1941160066

    Dari uraian pada materi di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa :
    Gambar 6.1 menunjukkan kompatibilitas sinyal video komposit dengan sinyal informasi asli. Memindai gambar dengan bilah hitam mengubah sinyal video ke level hitam dan tetap di tempatnya saat bilah hitam lebar penuh sedang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian diubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih, di mana titik gambar selesai maju ke kanan bayangan. Pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai track loop. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju dilanjutkan dari cakrawala berikutnya. Setiap garis horizontal berturut-turut bidang genap dan ganjil dibayar dengan cara ini. Akibatnya, sinyal video komposit untuk seluruh Gunbar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti pada Gambar 6.1a untuk setiap payline horizontal aktif. Idenya sama untuk bayangan pada Gambar 6.1b. Menahan sinyal kamera yang sesuai dengan bilah vertikal putih di bawah bagian tengah bingkai hitam. Amplitudo sinyal kamera tetap pada level putih kecuali selama periode evakuasi. Namun, untuk garis horizontal dengan bilah hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam. Gambar aktual yang terdiri dari elemen dengan jumlah cahaya dan bayangan yang bervariasi, dengan distribusi yang tidak merata di cakrawala dan panel vertikal. Dalam setiap baris, amplitudo sinyal kamera berbeda untuk setiap elemen gambar. Juga, bentuk gelombang sinyal kamera dari garis di lapangan berubah. Bentuk Gelombang Osiloskop Melihat pola osiloskop, fluktuasi sinyal biasanya tidak jelas karena berubah sebagai respons terhadap gerakan di tempat kejadian. Namun, jejak ruang lingkup dikunci ke debit konstan 15.750 Hz dan pulsa penyetelan, atau pulsa 60 Hz V. Untuk menampilkan dua baris sinyal video, atur frekuensi sapuan horizontal internal osiloskop ke setengah frekuensi ini sehingga setiap siklus ditampilkan sebesar dan seimbang mungkin selama waktu pengosongan. Frekuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30Hz hingga 4MHz. Perhatikan bahwa 30Hz adalah low end. Ini adalah frekuensi yang dapat didengar, dan 4MHz kelas atas sebenarnya adalah frekuensi radio. Rentang frekuensi yang lebar ini membuat sinyal video menjadi sinyal broadband. Ini mencakup ringkasan sekitar 17 oktaf. Karena kecepatan tinggi pemindaian horizontal, perubahan garis sinyal kamera sangat cepat. Secara khusus, sinyal 4 MHz mewakili perubahan amplitudo antara dua piksel berurutan yang membutuhkan 0,25 S dalam pemindaian horizontal.

    BalasHapus
  116. 3F/19/Nur Zahran Muharrami/1941160045

    Berdasarkan penjelasan teoritis dan gambar sistem video di atas, ditemukan bahwa gambar pada osiloskop adalah layar tabung gambar berbentuk gambar. Besarnya hasil pemindaian horizontal dalam polaritas negatif, tingkat hitam. Sedangkan pada pemindaian vertikal, amplitudo menyebabkan tingkat putih, dan gambar pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada gambar. Seperti ditunjukkan pada Gambar A, pemindaian berlanjut pada latar belakang putih bingkai, dan sinyal berlanjut pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Namun, pada Gambar B, dapat dilihat bahwa pulsa pengosongan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai pelacakan berulang, di mana sinyal dimulai dan diakhiri secara berurutan pada level hitam, tetapi pada level putih. Kemudian pada Gambar C terlihat bahwa nilai level hitam dari angka 130 sampai dengan 392 berturut-turut ganjil dan genap, dan sisanya berwarna putih, sehingga gambar layar tabung yang dihasilkan oleh sinyal level putih kemudian bergeser ke level hitam dan pengulangan berakhir. ke tingkat hitam. Kemudian untuk Gambar D ditampilkan level sinyal mulai dari level hitam, berakhir di level hitam, dan nilai ganjil dan genap level putih dimulai dari gambar layar tabung yang dihasilkan, dimulai dari sinyal di putih. level, dan bergerak Sinyal ke level hitam dan menjelang akhir level hitam berulang berulang kali.
    Dari grafik osiloskop terdapat garis bawah dan garis atas, garis bawah memiliki nilai tegangan sebesar 0 Volt. sedangkan garis atas memiliki nilai tegangan sebesar 1 Volt.
    Selama 1 frame ganjil dan genap, jumlah garisnya ada 262,5 garis. Dalam 1 detik = 60 layar / fps (30 layar nomor ganjil & 30 layar nomor genap), Dalam 1 detik = 60 layar x 525 garis = 15.750 garis
    Lalu ada juga, Selama 1 frame ganjil dan genap, jumlah garisnya ada 525 garis, Dalam 1 detik = 30 layar / fps,Dalam 1 detik = 60 layar x 525 garis = 15.750 garis. Sehingga, Periode = 1/15.750 detik.
    Periode pada grafik sinyal osiloskop adalah mulai dari sinkronisasi depan yang pertama, hingga sinkronisasi depan yang kedua. atau juga dapat dari sinyal pengosongan depan pertama, hingga sinyal pengosongan depan kedua, atau juga dapat dari depan sinyal informasi, hingga belakang sinyal pengosongan kedua.

    BalasHapus
  117. 3F/14/Muhammad Faroq Bahtiar/1941160127

    Pada pembahasan gambar di atas, Proses dalam menampilkan gambar di tv menunjukkan gambar hitam dan putih dari batang hitam dipayar. Sinyal informasi diubah ke level hitam sehingga amplitude sinyal berubah ke level putih. untuk nilai ganjil dimulai dari 1,3,5,7 hingga berjumlah 262,5. dan untuk nilai genap dimulai dari 2,4,6,8 hingga berjumlah 262,5. Untuk amplitudo sinyal kamera tetap berada pada level putih kecuali ketika terjadi pengosongan interval atau jarak, sedangkan untuk garis horizontal yang memayar batang hitam, maka sinyal kamera akan tetap dihasilkan pada level hitam. Gambar diatas menggambarkan bahwa pada nomor 261 & 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layar seperti gambar c. sedangkan untuk nomor selain 261&262 membentuk garis vertikal pada field ganjil. pada gambar A ditunjukkan gambar bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju hingga di bagian tengah terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, kemudian menuju level putih Kembali. Gambar B sinyal dimulai dan berakhir di level hitam namun berada pada level putih secara berurutan. Pada gambar C menunjukkan nilai level hitam yang dimulai dari nomor 130 s/d 392 untuk nilai ganjil dan genap, sedangkan untuk sisanya adalah berwarna putih. pada gambar D terbentuk sebuah citra yang dimulai pemayaran dengan level putih kemudian untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap berada pada level hitam.

    BalasHapus
  118. 3F/13/Mohammad Aldhimas Arianto/1941160115
    Dapat disimpulkan pada gambar contoh diatas bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi sinyal. Sinyal informasi yang berupa garis hitam sempit berada di tengah antara pengosongan dan pengosongan. Dari tepi sampai tepi adalah periode sinkronisasi yang sama dengan sinyal informasi. Gambar yang ada di layar monitor berwarna hitam, hitam itu adalah diujung sinyal penyelarasan. Terdapat garis putus-putus yang menunjukkan batas maksimal pengadaan hitam. Gambar dengan dasar putih akan diisi oleh tabung hitam dan gambar dengan dasar hitam akan diisi oleh tabung putih. Dari 525 field terdapat nilai ganjil yang dimulai dari angka 1,3,5,7, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5, kemudian nilai genap yang dimulai dari angka 2,4,6,8, dan seterusnya sampai berjumlah 262,5. Awalnya membentuk garis-garis ganjil dahulu setelah itu baru membentuk garis-garis genap, sehingga dalam penglihatan mata yang tampak hanya satu garis saja. Gambar (a) merupakan gambar yang terbentuk pada osiloskop untuk level hitam pada field ganjil, sedangkan gambar (b) adalah gambar untuk level hitam pada field genap. Gambar tersebut menunjukkan pada nomor 261 dan 262 terbentuk garis horizontal pada layer seperti gambar (c). Sedangkan pada layar tabung gambar keempat terbentuk sebuah citra untuk pemayaran pada nomor 130 hingga 392 baik ganjil maupun genap. Kemudian baris lainnya hanya perlu pulsa informasi putih saja baik pada garis ganjil maupun garis genap.

    BalasHapus
  119. 3F/07/Fany Aflya Visca Marinda/1941160119

    Gambar di atas menjelaskan bagaimana sinyal video komposit sesuai dengan informasi sinyal. Sinyal video sesuai dengan garis sapuan untuk gambar dengan bilah hitam vertikal di bawah bagian tengah bingkai putih. Seperti terlihat pada gambar dengan dasar putih akan diisi dengan tabung hitam dan gambar dengan alas hitam akan diisi dengan tabung putih. Nilai ganjil dari angka 1, 3, 5, 7, dst. hingga mencapai total 262,5 serta bilangan genap dari angka 2, 4, 6, 8, dan seterusnya. Hingga mencapai total 262,5. Gambar A adalah gambar yang dihasilkan pada osiloskop yang memberikan tingkat hitam dalam bidang positif. Sedangkan Gambar B menunjukkan bidang ganjil menuju level hitam untuk negatif. Pada Gambar C terlihat garis horizontal yang terbentuk pada nomor 261 dan 262, sedangkan selain dari nomor tersebut membentuk garis vertikal pada bidang ganjil, sehingga gambar yang dihasilkan dari layar tabung dimulai dari sinyal di level putih kemudian naik ke level hitam dan berakhir, sinyal diumpankan kembali ke level hitam untuk diulang.Kemudian untuk Gambar D, pembayarannya berada pada angka 130 sampai 392 berwarna hitam positif, menunjukkan sinyal level yang dimulai dengan level hitam berakhir dengan level hitam, dan untuk angka genap dan ganjil nilainya adalah level putih.

    BalasHapus
  120. 3F / 03 / BAGAS MARDHA ILHAM / 1941160085

    Dapat dipahami dan dianalisa bahwa, pada gambar tabung sinyal video komposit (a) bekerja dengan cara menggerakkan berkas pemayaran melintasi latar belakang putih dari frame, dan sinyal berlanjut pada level putih yang sama hingga mencapai tengah/pusat gambar. Setelah itu pemayaran bilah hitam terjadi, dan amplitudo sinyal berubah menjadi level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan gerakan pamayaran maju ke sisi kanan dari bayangan yang diselesaikan. Jadi pada akhir probe yang terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa sinyal amplitudo video ke level hitam untuk memulai retrace. Setelah terjadi retrace, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. Sehingga, sinyal video komposit yang cocok untuk keseluruhan gambar berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang identik untuk masing –masing setiap garis pemayaran horizontal yang aktif. Sedangkan, sinyal bayangan kamera bersesuaian dengan bilah vertikal putih di bawah bagian tengah dari frame hitam. Sehingga terlihat sinyal ini berawal dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah seperti pada gambar (b). Pada gambar (a) juga menunjukkan periode untuk pemayaran satu garis horizontal yaitu adalah 1/15.750 detik dan berarti frekuensi untuk pemayaran sebuah garis adalah 15.750 Hz. Lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal internal dari osiloskop diatur pada setengah frekuensi, untuk dalam menampilkan sinyal video untuk dua garis ataupun untuk dua medan. Kemudian setiap siklus ditampilkan sebesar mungkin dan seimbangan selama waktu pengosongan. Jika penyapuan osiloskop diatur pada 15.750 / 2 = 7872 Hz, akan terlihat dua garis horizontal dari sinyal video seperti yang ditunjukkan pada gambar (c) jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horizontal maka, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa. Setelah itu, terjadi retrace kembali, dimana gerak pemayaran maju dimulai lagi pada dua garis horizontal seperti pada gambar (c). Sehingga pada gambar (d) sinyal kamera terbentuk sesuai dengan garis vertikal putih di tengah–tengah dari frame hitam. Sinyal ini dimulai dan diakhiri pada level hitam yang berada di tengah level putih seperti pada "layar tabung gambar" gambar (d). Jika polanya berisi lima garis hitam vertikal dengan suatu latar belakang putih, sinyal video komposit pada setiap garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Misalnya, polanya terdiri dari bilah hitam horizontal di tengah sebuah frame putih. Dengan demikian, sebagian besar garis–garis horizontal akan berisi informasi gambar putih selama keseluruhan periode retrace. Amplitudo sinyal kamera akan tetap pada level putih kecuali selama interval pengosongan. Namun, untuk garis-garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.

    BalasHapus
  121. 3F/08/FIRDAUS APRILIAN/1941160117
    Dapat disimpulkan bahwa, sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. nilai hitam dan putih didalam gambar di balik sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif.
    gambar layar pada osiloskop dan layar tv
    pemayaran pada tv terbagi menjadi 2 yaitu putih hitam putih dan hitam putih hitam
    Jadi sinyal yang diamati adalah sinyal informasi (yang terdapat didalam kotak pada layar tv). Sedangkan sinyal pengosongan di osiloskop. Antara pengosongan dan pengosongan adalah sinyal informasi. Satu kotak di osci tidak menggambarkan satu kotak di tv melainkan hanya satu garis atau strip. Jadi kalau melihat gelombang video di osiloskop, pertama yang anda lihat adalah tonjolan (sinyal sinkronisasi) yang ada diatas (berada diatas sinyal pengosongan) menggambarkan warna hitam. Sinyal sinkronisasi pasti warnanya hitam. Yang dijadikan referensi adalah sinyal sinkronisasi bukan tegangan.
    1 layar = 525 garis
    525 yang ganjil = 1,3,5,7 = 262,5 (field ganjil)
    525 yang genap = 2,4,6,8 = 262,5 (field genap)
    1 detik = 30 layar tapi tiap layar terbagi menjadi genap dan ganjil
    1 layar = 262,5 garis
    akhirnya 1 detiknya menjadi 60 layar.Jadi tiap layarnya terdapat 262,5 garis genap dan ganjil
    60 x 262,5 = 15,750 garis untuk satu detik.
    Sedangkan 1 garis = 1/15,750 garis atau satu periode dari pemayaran garis 1.000.000/15.750 sehingga menghasilkan 1 periode = 63,5 μdetik yang disebut sebagai waktu yang kita akan amati dalam osiloskop (time/div)
    untuk melihat pemayaran harus milisecond
    1 kotak horizontal = 50 microsecond
    Pattern Generator terdapat dots, cross hatch, vert lines, horiz lines, raster, dan color(bermacam macam warna tidak hanya hitam dan putih).

    layar tabung gambar
    untuk membentuk horizon, dari kiri sampai mentok kanan (levelnya hitam semua) membentuk garis hitam melintang pada layar.
    No 261 dan 262 terbentuk garis-garis horizontal pada layer seperti gambar (c), sedangkan no 1&2 dan 524&525 membentuk garis vertikal pada field ganjil. gambar (a)
    Cross hatch
    Pada cross hatcht semua seperti gambar (c) kecuali no 1&2 dan 524&525 dengan kata lain (no 1 dan 2 seperti gambar (a), no 130 dan 131 seperti gambar (c), no 261 dan 262 seperti gambar c, no 391 dan 392 seperti gambar c, no 524 dan 524 seperti gambar (a))

    BalasHapus
  122. 3F/10/Januarius Dharma Anugerah Putra/1941160027
    sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak.
    Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identikuntuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam. Akan tetapi, untuk garis – garis horizontal yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan pada level hitam.
    TUGAS ANALISA
    Dalam pemayaran seperti contoh gambar di atas, warna hitam menandakan informasi dengan latar belakang putih. Untuk pengiriman sinyal dalam bentuk sinyal digital, dibentuk seperti pada gambar a, b, c, dan d, di mana posisi naik atau turunnya untuk warna latar belakang (putih) tergantung dari posisi sinyal sinkronisasi. Jika puncak sinkronisasi di atas, maka garis untuk sinyal latar belakang akan berada di bawah dan sinyal informasi (hitam) beradadi tengah seperti gambar a. jika puncak sinkronisasi di bawah, maka warna latar belakang akan memiliki garis di atas dan sinyal informasi tetap ditengah. Bagian pengiriman informasi ini (hitam dan putih) berada di antara level pengosongan (di sisi bawah/atas dari puncak sinkronisasi). Jika dalam satu baris informasi yang dikirimkan dari pixel yang sebelumnya sama, sinyal akan tetap melanjutkan garisnya tanpa perlu kembali ke tengah. Sehingga, pergantian posisi dari tengah ke bawah/atas hanya terjadi apabila informasi dalam satu baris memiliki perbedaan dari posisi sebelumnya.
    Pengiriman sinyal ini tidak diperuntukan dalam satu kotak seperti gambar pada layar tabung, melainkan dilakukan secara baris per baris. Tiap baris akan memiliki sinyal informasinya sendiri dimana jumlah dari sinyal yang dikirimkan tergantung dari jumlah pixel layar tabung dalam kecepatan yang sangat cepat hingga tidak sanggup ditangkap mata.

    BalasHapus
  123. 3F/09/Ian Zacharia Galingging/1941160144
    Gambar di atas menunjukkan proses sinyal video yang sebanding dengan hitam dan putih sesuai dengan informasi visual gambar pada sinyal video komposit sesuai dengan informasi visual gambar pada sinyal video komposit. Basis putih diisi dengan tabung hitam dan dasar hitam diisi dengan tabung putih. Sinyal kamera yang diperoleh dengan pengambilan sampel secara aktif gambar awal memiliki tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih. Sinar pemindaian terus bergerak melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal tetap pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Saat bilah hitam dipindai, sinyal video bergeser ke level hitam dan tetap di sana selama lebar penuh bilah hitam yang dipindai. Amplitudo sinyal kemudian berubah ke tingkat putih yang sesuai dengan latar belakang putih dan tetap pada tingkat itu hingga pra-pemindaian di sebelah kanan bayangan selesai. Pada ujung probe yang terlihat, pulsa pelepasan horizontal membawa amplitudo sinyal video ke level hitam dan memulai loop pelacakan. Setelah mengulangi trek, pemindaian maju berlanjut dari cakrawala terdekat. Nilai pemrosesan sinyal video dibagi menjadi nilai ganjil dan genap, dengan nilai total 262,5. Ini karena amplitudo sinyal kamera tetap pada level putih kecuali interval atau jarak dihilangkan, sedangkan untuk garis horizontal melintasi bilah hitam, sinyal kamera tetap dihasilkan pada level hitam. Setiap garis horizontal berturut-turut di bidang genap dan ganjil dipindai dengan cara ini. Oleh karena itu, sinyal video komposit untuk seluruh diagram berisi urutan sinyal dengan bentuk gelombang yang sama seperti diagram untuk setiap garis pembayaran horizontal aktif. Amplitudo sinyal kamera tetap pada level putih kecuali untuk interval pelepasan. Namun, untuk garis horizontal dengan bilah hitam Pada Gambar A, pemindaian berlanjut melintasi latar belakang putih bingkai, dan sinyal berlanjut pada tingkat putih yang sama hingga mencapai bagian tengah gambar. Pada Gambar B, Anda dapat melihat bahwa pulsa pengosongan horizontal memulai loop pelacakan dengan amplitudo sinyal video pada level hitam. Gambar A adalah gambar yang dihasilkan oleh osiloskop tingkat hitam di bidang seragam positif. Gambar B menunjukkan bidang ganjil yang bertransisi ke tingkat hitam negatif. Gambar di atas menunjukkan bahwa angka 261 dan 262 membentuk garis horizontal di layar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar C. Di sisi lain, angka selain 261 dan 262 membentuk garis vertikal dalam sel ganjil. Setiap garis horizontal berturut-turut bidang ganjil dan genap. Ini adalah tipe bayangan sederhana, tetapi korelasinya dapat diperluas ke bayangan dengan distribusi sorotan dan bayangan. Amplitudo pemindaian horizontal mengarah ke polaritas negatif, tingkat hitam. Gambar D menunjukkan bahwa sinyal level hitam dimulai pada level hitam ganjil-genap.

    BalasHapus
  124. 3F / 20 / Oktavia Dewi Suryaatmaja / 1941160020

    Pada gambar dapat dilihat, bahwa gambar (a) menunjukkan bentuk pemayaran pada 2 garis vertikal, dimana terdapat pengosongan dan sinkronisasi, lalu ditengah terdapat informasi yang ditunjukkan pada garis hitam. Pertama, garis dipayar dengan level background putih, lalu berlanjut menuju ke level hitam, disini sinyal video berubah ke level hitam hingga seluruh batang hitam dipayar, kemudian kembali lagi ke level putih. Saat di akhir penjajakan, pulsa pengosongan membawa amplitudo sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan. Layar dipayar secara berurutan mulai dari ganjil dan dilanjutkan ke genap. Nilai keseluruhan pada ganjil dan genap adalah 262.5 yang dimula dari 525 field. Untuk angka ganjil dimulai dengan angka 1,3,5,7 hingga mencapai 262.5, lalu untuk genap dimulai dengan 2,4,6,8 hingga mencapai angka 262.5. Gambar (a) menggambarkan nomor lainnya, artinya nomor yang tidak terdapat di gambar (b) dan (c) digambarkan pada gambar (a). Di gambar (b) menunjukkan hasil yang berkebalikan dari gambar (a), dimana garis pemayaran pertama berada di level hitam, dan sinyal informasi digambarkan dengan garis putih. Jika kebanyakan garis – garis yang mengandung gambar putih, maka amplitudo sinyal kamera akan tetap berada pada level putih. Sedangkan, untuk garis – garis yang memayar batang hitam, sinyal kamera yang dihasilkan akan berada pada level hitam. Lalu, di gambar (c) menunjukkan gambar untuk nomor 261 & 262, dimana setiap garis membentuk 2 horizontal pada layar. Level hitam pertama dimulai dengan nomor 130 hingga 392 untuk ganjil dan genap, dan sisanya dipayar pada level putih. Sedangkan untuk gambar (d) menunjukkan gambar di nomer – nomer yang lain pada ganjil dan genap yang digambarkan dengan membentuk garis informasi yang keseluruhannya berwarna putih.

    BalasHapus
  125. 3F/16/Muhammad Ihsan/1841160035
    TEGANGAN KHAS SINYAL VIDEO.

    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu.
    Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz.

    LAJU GARIS (LINE RATE)

    Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video (Gambar 6.2a). Jika adegan memperlihatkan orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerak melintas layar osiloskop diantara pulsa H.

    LAJU MEDAN (FIELD RATE)

    Bila penyapuan osiloskop adalah 60/2=30 Hz, anda melihat dua medan sinyal video (Gambar 6.2b). Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal.

    BENTUK GELOMBANG OSILOSKOP DAN INFORMASI GAMBAR.

    batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang (crosshatch pattern). Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut. Pola garis silang juga digunakan jika dilakukan penyesuaian konvergensi pada tabung-tabung gambar berwarna.

    INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO.

    Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. perhatikan bahwa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar. Dia menjangkau suatu rangkuman sebesar kira kira 17 oktaf.

    BalasHapus
  126. 3F/11/Miladiah Indriyani/1941160142

    Sesuai gambar diatas menunjukkan bahwa periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 mikro detik termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 mikro detik, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 mikro detik. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis. Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 mikro detik. waktu T yang lebih kecil diperlukan untuk memayar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 mikro detik. T = 1/6 x53.3 mikro detik = 8.8 mikro detik. Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f = 1/T jadi , f = 1/T = 1/8.8 mikro detik = 0.11 Mhz. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Sinyal diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula-mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan gambar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik untuk masing-masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Untuk bayangan idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah-tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah-tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing-masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam.

    BalasHapus
  127. 3F/06/Eric Bagus Pratama/1941160120

    Pada perkuliahan hari ini, hasil pengolahan citra dapat dikatakan menunjukkan seperti apa citra yang ditampilkan di televisi dan bagaimana sinyal yang dihasilkan. Sinyal pemrosesan citra berdasarkan sinyal citra terdiri dari sinyal informasi, sinyal sinkronisasi, dan sinyal pelepasan. Pada osiloskop, sinyal pertama yang Anda lihat adalah sinyal sinkronisasi. Kedua, referensi yang berbeda dapat digunakan sebagai referensi tegangan untuk menghasilkan warna putih dan hitam dalam sinyal pemrosesan gambar. Kedua, ada juga referensi bahwa tegangan putih adalah 0V. Itu terus meningkat ketika nilai tegangan berada di tengah, berubah menjadi abu-abu hingga mencapai puncaknya pada tegangan besar 1V, dan sebaliknya.

    Tegangan mundur Hitam adalah 0V, putih 1V dari kiri, dan hanya sinyal informasi yang ditampilkan untuk membuat gambar di TV. Durasi pemindaian ini adalah 1 / 15.750 detik atau 63µS untuk pemindaian horizontal, 1/60 detik atau 16,67 ms untuk pemindaian vertikal, dan 262,5 baris per raster atau 525 baris per raster. Sedangkan proses pengosongan berlangsung dari kanan ke kiri. Gambar TV menunjukkan garis vertikal hitam dan putih.

    Garis-garis ini dipindai secara vertikal dan ditempatkan dari garis genap 2, 4, 6, 8 dst., seperti garis ganjil 1, 3, 5, 7 dst. untuk menghasilkan garis. Namun, jika gambar menunjukkan garis vertikal dan horizontal, sinyal yang dihasilkan juga akan mencakup sinyal vertikal dan horizontal. Kedua sinyal dapat dilihat pada osiloskop yang dapat mengidentifikasi kedua sinyal berdasarkan frekuensi.

    BalasHapus
  128. 3F/17/MUHAMMAD SYAIFUDDIN/1941160148
    INFORMASI GAMBAR DAN AMPITUDO SINYAL VIDEO
    sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada waktu batang hitam dipayar, sinyal video berubah ke level hitam dan tetap disana sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Untuk bayangan pada gamabr 6.1b idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawah tengah –tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis horizontal akan mencakup lima variasi yang cepat dalam amplitude dari putih ke hitam.
    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz. Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Untuk melihat pulsa-pulsa pemayaran dan gerigi-gerigi dalam pulsa vertikal, anda harus menyetel frekuensi penyapuan bagian dalam dari osiloskompada 31.500 Hz atau ke suatu perkalian tambahan. Biasanya, penyapuan horisontal dari osiloskop juga harus diperluas. Waktu adalah periode untuk satu siklus dari sinyal kamera resultante. Sekarang kita dapat menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang persegi.

    BalasHapus
  129. 3D/22/WIDYA SEPTIANI/1941160140

    proses menampilkan gambar hitam dan putih adalah ketika batang hitam dipayar, sinyal informasi berubah ke level hitam dan tetap sementara keseluruhan lebar batang hitam dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke level putih, ketika latar belakang putih dan terus bergerak maju melakukan pemayaran menuju sisi kanan. Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya. setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.Nilai ganjil dimulai dari angka 1, 3, 5, 7, dst hingga berjumlah 262.5 untuk ganjil, dan dimulai dari angka 2, 4, 6, 8, dst sampai berjumlah 262.5 untuk genap. Sinyal ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah. Pada gambar pertama ditunjukkan bahwa sinyal yang dihasilkan dari pemayaran aktif terus berjalan maju sampai pada bagian tengah , kemudian terdapat perubahan sinyal video menuju level hitam, dan kembali menuju level putih, hingga pada akhirnya di bagian ujung terjadi pengadaan pada level hitam.

    periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 mikro detik termasuk penjejakan dan pengulangan jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan horizontal sebesar 10.2 mikro detik, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 mikro detik. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah garis. Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 mikro detik. waktu T yang lebih kecil diperlukan untuk memayar dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 mikro detik. T = 1/6 x53.3 mikro detik = 8.8 mikro detik. Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f = 1/T jadi , f = 1/T = 1/8.8 mikro detik = 0.11 Mhz. Sinyal video bersesuaian dengan satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih.

    BalasHapus
  130. 3F/10/Januarius Dharma Anugerah Putra/1941160027

    Pada gambar 6.1b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang gambar 6.1a. sinyal – sinyal ini diperlihatkan bersama polaritas penyelarasannya yang positif, tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif. Disebelah kiri pada gambar 6.1a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar.
    Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Masing – masing garis horizontal yang berturutan dalam medan genap dan ganjil dipayar dalam cara ini. Sebagai akibatnya, sinyal video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu urutan sinyal dengan suatu bentuk gelombang yang identik dengan yang diperlihatkan pada gambar 6.1a untuk masing –masing garis pemayaran horizontal yang aktif. Ini semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan.
    Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop dari suatu sinyal video khas pada gambar 6.2.
    Gambar 6.2. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Lebih akan lebih baik jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop disetel pada setengah frekuensi ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal video untuk dua garis, seperti pada Gambar 6.2a, ataupun untuk dua medan seperti pada gambar 6.2b.
    Bila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz, anda akan melihat dua garis H dari sinyal video .
    Untuk melihat pulsa-pulsa pemayaran dan gerigi-gerigi dalam pulsa vertikal, anda harus menyetel frekuensi penyapuan bagian dalam dari osiloskompada 31.500 Hz atau ke suatu perkalian tambahan.
    Citra pada Gambar 6.3a dengan batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang . Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang vertikal dalam gambar. Variasi-variasi sinyal kamera ini sesuai dengan batang-batang horisontal pada gambar.
    Frekuensi – frekuensi sinyal kamera bervariasi dari sekitar 30 hz sampai 4 MHz. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang tinggi sebenarnya adalah suatu frekuensi radio. Rentang frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar.

    BalasHapus
  131. Talitha Widya Sadina/3D/20/1941160147
    Pada gambar dapat diamati amplitudo pemayaran horizontal mengarah menujuke polaritas negative sementara pemayaran vertical menuju ke level putih. Gambar (a) merupakan citra pada osiloskop untuk level hitampada field genap positif, sementara gambar (b) merupakan field ganjil yang menuju ke level hitam negative. Masing-masing garis horizontal pada medan ganjil dan genap semuanya adalah tipe bayangan yang sederhana tetapi, kolerasinya bias diperluas ke bayangan yang memiliki distribusi cahaya dan naungan. Pada contoh diatas tepatnya pada gambar pertama menjelaskan cara membaca osiloskop yaitu pada nomor 261,262 terbentuk garis-garis horizontal seperti pada gambar (c) sedangkan yang lain yang lain membentuk garis vertical pada field ganjil. Nilai level hitam dimulai dari nomor 130 hingga 392 untuk nilai ganjil dan genap sementara yang lain adalah putih yang nantinya akan membentuk sinyal di level putih yang akan bergeser menjaddi sinyal level hitam dan dilakukan pengulangan. Pada gambar (d) merupakan step terakhir yang menunjukan bahwa sinyal level hitam akan berakhir di sinyal llevel hitam dan sinyal level putih akan berakhir pada sinyal level putih

    BalasHapus
  132. 05/3E/Arif Cahyono/1941160121

    Pada citra di osiloskop sebuah layar tabung gambar berbentuk seperti gambar tersebut. Amplitudo pada pemayaran horizontal mengarah menuju polaritas negative yaitu level hitam. Sedangkan pada pemayaran vertikal, amplitudo mengarah menuju pengadaan level putih. Citra pada osiloskop ini menggambarkan garis-garis yang terbentuk pada citra. Pada gambar A pemayaran meneruskan gerak majunya melintas latar belakang putih dari kerangka, dan sinyalnya berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah gambar. Pada gambar B yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan penjejejakan.

    ebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah cahaya dan naungan yang berbeda dengan distribusi yang tidak seragam dalam garis –garis horizontal dan melalui medan –medan vertical. Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal video mengandung suatu urutan dari tegangan –tegangan yang berubah secara kontinu. Didalam masing – masing garis, amplitude sinyal kamera berubah – ubah untuk elemen gambar yang berbeda. Selain itu, bentuk – bentuk gelombang dari sinyal kamera untuk garis –garis akan berubah didalam medan. Bentuk Gelombang Osiloskop Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hz atau pada pulsa-pulsa V pada 60Hz. Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal. Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Untuk melihat pulsa-pulsa pemayaran dan gerigi-gerigi dalam pulsa vertikal, anda harus menyetel frekuensi penyapuan bagian dalam dari osiloskompada 31.500 Hz atau ke suatu perkalian tambahan. Biasanya, penyapuan horisontal dari osiloskop juga harus diperluas. Waktu adalah periode untuk satu siklus dari sinyal kamera resultante. Sekarang kita dapat menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang persegi.

    BalasHapus
  133. 3E/07/2141160110/Dhea Adrika

    izin bertanya:
    Bagaimana sistem warna berperan dalam sinyal informasi gambar pada televisi siaran, dan apa pengaruhnya terhadap kualitas gambar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/21/2141160051/Wahyu Nur

      izin menjawab:
      Sistem warna pada televisi siaran sangat penting dalam menyampaikan informasi gambar dengan akurat. Sistem warna yang paling umum digunakan pada televisi adalah sistem warna RGB (Red, Green, Blue) atau YUV (luminance, chrominance). Sinyal informasi gambar pada televisi siaran dikodekan menggunakan kombinasi komponen warna ini.
      - RGB (Red, Green, Blue): Dalam sistem ini, warna ditentukan oleh intensitas dari tiga warna primer: merah, hijau, dan biru. Setiap piksel dalam gambar ditampilkan dengan campuran intensitas ketiga warna ini. Sinyal gambar dalam format RGB umumnya digunakan dalam pengeditan dan produksi video.
      - YUV (luminance, chrominance): Sistem ini memisahkan informasi kecerahan (luminance atau Y) dari informasi warna (chrominance atau UV). Ini memungkinkan transmisi gambar yang lebih efisien karena informasi warna yang lebih rendah dalam frekuensi bisa diambil sampelnya dengan lebih sedikit presisi, sementara informasi kecerahan yang lebih penting dapat diambil sampelnya dengan presisi yang lebih tinggi. Pengkodean warna ini membantu dalam menghemat bandwidth dan meningkatkan kualitas gambar pada siaran televisi.

      Penggunaan sistem warna yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar yang ditampilkan di layar televisi. Beberapa pengaruh utama sistem warna terhadap kualitas gambar meliputi:
      1. Ketajaman dan Ketelitian Warna: Sistem warna yang baik akan memungkinkan televisi untuk menampilkan warna dengan ketajaman dan ketelitian yang tinggi. Ini berarti warna yang ditampilkan lebih dekat dengan warna aslinya dalam gambar yang direkam atau diproduksi.
      2. Konsistensi Warna: Sistem warna yang konsisten akan memastikan bahwa warna yang sama ditampilkan dengan konsistensi di berbagai jenis layar dan perangkat penerima. Ini memastikan bahwa pengalaman menonton adalah konsisten di seluruh platform.
      3. Efisiensi Transmisi: Penggunaan sistem warna yang efisien, seperti YUV, membantu dalam penghematan bandwidth saat mentransmisikan gambar melalui media seperti siaran televisi. Ini dapat mengurangi artefak kompresi dan menjaga kualitas gambar yang baik.
      4. Kompabilitas: Penggunaan sistem warna yang umum dan didukung secara luas memastikan kompatibilitas antara perangkat produksi dan penerima. Ini penting dalam memastikan bahwa gambar dapat ditampilkan dengan benar di berbagai perangkat, mulai dari televisi kuno hingga layar definisi tinggi modern.

      Hapus
  134. 3E/06/2141160059
    izin bertanya
    Apa yang dimaksud dengan tipe bayangan yang sederhana pada garis horizontal di medan ganjil dan genap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/05/2141160105/Bafian Atha F
      Izin menjawab:
      Tipe bayangan yang sederhana pada garis horizontal di medan ganjil dan genap merujuk pada pola bayangan yang terbentuk saat objek ditempatkan di depan sebuah permukaan datar, seperti cermin atau lensa, yang memisahkan medan ganjil (odd field) dan genap (even field).

      Dalam medan ganjil, bayangan yang terbentuk terbalik (inverted), sedangkan dalam medan genap, bayangan tersebut sesuai dengan orientasi objek aslinya. Bayangan yang sederhana mengacu pada kasus di mana hanya ada satu pantulan atau satu bayangan yang terbentuk dari sebuah objek. Dengan demikian, tipe bayangan yang sederhana pada garis horizontal ini menggambarkan sifat-sifat dasar dari bayangan yang terbentuk dalam konteks medan ganjil dan genap.

      Hapus
  135. 3E/21/2141160051/Wahyu Nur

    izin bertanya:
    Apa yang dimaksud dengan pemayaran horizontal? lalu apakah ada jenis pemayaran vertikal? jika ada jelaskan pula pemayaran vertikal

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/07/2141160110/Dhea Adrika

      izin menjawab:
      Pemayaran horizontal merujuk pada proses pembacaan atau pemindai sinyal video dari kiri ke kanan pada satu baris gambar pada layar televisi atau monitor. Ini terjadi pada setiap baris secara berurutan untuk membentuk gambar lengkap. Pemindai horizontal ini adalah salah satu komponen utama dalam proses pembentukan gambar pada layar.

      Sementara itu, tidak ada istilah "pemindai vertikal" dalam konteks Komunikasi Video dan Televisi Siaran. Namun, yang terkait dengan pemindai vertikal pada televisi adalah pemindai balok elektron vertikal. Pada televisi tabung katode (CRT), pemindai balok elektron vertikal menggeser balok elektron dari atas ke bawah layar, memindai baris demi baris secara vertikal untuk membentuk gambar lengkap. Proses ini memastikan bahwa seluruh gambar ditampilkan secara berurutan dari atas ke bawah pada layar.

      Jadi, meskipun istilah "pemindai vertikal" tidak umum digunakan, konsep pemindai balok elektron vertikal memiliki peran penting dalam proses pembentukan gambar pada layar televisi atau monitor CRT. Dalam konteks pemindaian vertikal ini, setiap baris gambar dipindai satu per satu dari atas ke bawah untuk membentuk gambar lengkap.

      Hapus
  136. 3E/15/2141160060/Muhammad Adid Amrullah
    Izin bertanya :
    Apa perbedaan antara menggunakan campuran dua warna primer untuk menciptakan suatu warna dengan menggunakan tambahan putih pada merah, hijau, dan biru untuk mencapai derajat jenuh yang diinginkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/22/2141160106/Widiya Wati

      izin menjawab,

      Pertama, mari kita pahami definisi warna primer dan jenuh dalam konteks warna. Dalam model warna RGB (Red, Green, Blue), merah, hijau, dan biru dianggap sebagai warna primer karena kombinasi ketiganya dapat menghasilkan berbagai warna lainnya. Ketika dua warna primer dicampur dalam proporsi yang berbeda, kita dapat menciptakan berbagai warna sekunder seperti kuning, cyan, dan magenta.

      Di sisi lain, ketika kita berbicara tentang jenuh dalam konteks warna, kita berbicara tentang kecerahan dan kejenuhan warna. Warna yang jenuh adalah warna yang murni, tanpa campuran warna lain atau warna netral (putih, hitam, atau abu-abu). Warna jenuh memiliki kecerahan dan kejenuhan yang maksimum.

      perbedaan antara mencampur dua warna primer untuk menciptakan warna tertentu dan menggunakan tambahan putih pada merah, hijau, dan biru untuk mencapai derajat jenuh yang diinginkan adalah sebagai berikut:

      1.Mencampur dua warna primer: Ketika kita mencampur dua warna primer, kita menciptakan warna sekunder. Misalnya, mencampur merah dan hijau akan menghasilkan kuning. Namun, campuran ini tidak akan menciptakan warna jenuh, karena warna sekunder adalah hasil dari campuran warna primer.

      2.Menambahkan putih untuk mencapai derajat jenuh: Untuk mencapai warna jenuh dari warna primer, kita dapat menambahkan putih. Misalnya, dengan menambahkan putih pada warna merah, kita akan mendapatkan merah muda atau pink. Dengan menambahkan putih pada merah, hijau, dan biru, kita dapat mengurangi kejenuhan warna dan mencapai warna yang lebih terang dan lembut.

      Hapus
  137. 3E/22/2141160106/Widiya Wati
    izin bertanya,

    Apa yang dimaksud dengan frekuensi pembaruan gambar (refresh rate) dalam konteks sinyal informasi gambar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. 3E/03/2141160102/Andry Septian
      Frekuensi pembaruan gambar, atau yang sering disebut sebagai refresh rate dalam konteks sinyal informasi gambar, merujuk pada seberapa sering gambar atau frame yang ditampilkan di layar diperbarui per detik. Ini merupakan ukuran dari seberapa cepat layar dapat memperbarui gambar yang ditampilkan.

      Dalam konteks televisi, monitor komputer, dan perangkat tampilan lainnya, refresh rate diukur dalam hertz (Hz). Refresh rate yang lebih tinggi berarti gambar diperbarui lebih sering per detik, yang pada gilirannya dapat menghasilkan gambar yang lebih halus dan lebih lancar.

      Sebagai contoh, jika sebuah layar memiliki refresh rate 60 Hz, ini berarti layar tersebut dapat memperbarui gambar 60 kali per detik. Begitu pula, jika refresh rate 120 Hz, maka layar tersebut dapat memperbarui gambar 120 kali per detik.

      Refresh rate yang tinggi memiliki beberapa manfaat, termasuk:

      1. **Reduksi Motion Blur**: Refresh rate yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi efek blur pada objek yang bergerak cepat, menjadikan gambar terlihat lebih jelas dan lebih tajam.

      2. **Pengurangan Jitter**: Jitter adalah gangguan kecil dalam gerakan yang dapat terjadi ketika objek bergerak pada layar. Refresh rate yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi atau menghilangkan jitter ini, memberikan pengalaman menonton yang lebih stabil.

      3. **Peningkatan Pengalaman Gaming**: Dalam konteks gaming, refresh rate yang tinggi dapat meningkatkan responsivitas layar terhadap input pengguna, sehingga memberikan pengalaman bermain yang lebih halus dan responsif.

      Penting untuk dicatat bahwa refresh rate hanya satu faktor yang memengaruhi kualitas gambar dan pengalaman pengguna. Faktor lain seperti resolusi gambar, kontras, dan waktu respons panel juga memainkan peran penting dalam menentukan kualitas visual dari sebuah perangkat tampilan.

      Hapus
  138. 3E/03/2141160102/Andry Septian
    Mengapa penting untuk mengetahui frekuensi variasi sinyal kamera dalam sistem televisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3G/22/2041160074/ Thio Yudika

      Izin menjawab


      Mengetahui frekuensi variasi sinyal kamera dalam sistem televisi penting karena beberapa alasan:

      Konsistensi Kualitas Gambar: Frekuensi variasi sinyal kamera berkontribusi pada kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera. Dalam sistem televisi, kualitas gambar yang konsisten sangat penting untuk memberikan pengalaman visual yang baik kepada pemirsa.

      Sinkronisasi: Frekuensi variasi sinyal kamera harus disesuaikan dengan frekuensi variasi sinyal yang digunakan dalam sistem televisi untuk memastikan sinkronisasi yang tepat antara sinyal kamera dan sinyal televisi. Ini penting agar tidak terjadi efek yang mengganggu seperti gambar bergaris-garis atau berkedip.

      Kompatibilitas: Dengan mengetahui frekuensi variasi sinyal kamera, produsen perangkat televisi dan peralatan terkait dapat memastikan bahwa perangkat mereka kompatibel dengan berbagai sumber sinyal kamera. Ini mempermudah integrasi peralatan dan meningkatkan fleksibilitas sistem.

      Pemrosesan Sinyal: Frekuensi variasi sinyal kamera juga memengaruhi cara sinyal tersebut diproses di dalam sistem televisi. Dengan memahami frekuensi variasi ini, pengguna dapat melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk pemrosesan sinyal yang optimal, seperti penyetelan yang tepat pada peralatan pemrosesan gambar.

      Kualitas Produksi: Dalam produksi televisi, pengaturan yang tepat dari frekuensi variasi sinyal kamera dapat membantu dalam mencapai kualitas produksi yang diinginkan. Ini termasuk penyesuaian untuk menghindari masalah seperti ketidakstabilan gambar atau efek distorsi lainnya.

      Secara keseluruhan, memahami dan mengatur frekuensi variasi sinyal kamera dalam sistem televisi sangat penting untuk memastikan kualitas gambar yang baik, sinkronisasi yang tepat, kompatibilitas antarperangkat, serta optimalisasi pemrosesan sinyal untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.

      Hapus
  139. 3G/22/2041160074/ Thio Yudika

    Apa yang terjadi apabila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/01/2141160109/Achmad Wahyu

      izin menjawab

      apabila penyapuan osiloskop disetel pada 15.750/2=7872 Hz maka akan didapati beberapa hal seperti berikut

      1. Tampilan setengah siklus sinyal kamera:

      Karena frekuensi penyapuan osiloskop hanya separuh dari frekuensi sinyal kamera (0.11 MHz), Anda hanya akan melihat separuh dari siklus lengkap sinyal kamera pada layar. Ini berarti Anda akan melihat transisi dari hitam ke putih, tetapi tidak dari putih kembali ke hitam.

      2. Kehilangan informasi gambar:

      Karena Anda hanya melihat separuh siklus, Anda kehilangan informasi gambar detail yang terkandung dalam bagian kedua dari siklus. Ini dapat menyebabkan gambar tampak buram atau tidak jelas, serta kehilangan detail halus seperti tekstur dan gradien warna.

      3. Kesulitan dalam menganalisis sinyal:

      Dengan hanya mengamati separuh siklus, akan lebih sulit untuk menganalisis karakteristik sinyal kamera secara akurat, seperti pengukuran frekuensi yang tepat, waktu penjejakan horizontal, dan level sinyal.

      4. Ketidakcocokan dengan standar:

      Frekuensi penyapuan 7872 Hz tidak sesuai dengan standar video analog PAL atau NTSC, yang memiliki frekuensi frame masing-masing 50 Hz dan 60 Hz. Ini dapat menyebabkan gambar berkedip atau bergoyang pada osiloskop.

      Hapus
  140. 3E/01/2141160109/Achmad Wahyu
    Apakah frekuensi variasi sinyal kamera pada Gambar 6.4 masih dipakai sampai saat ini dan apakah ada perubahan untuk frekuensi variasi sinyal pada saat ini?

    BalasHapus
  141. 3E/05/2141160105/Bafian Atha F
    Bagaimana bentuk-bentuk gemlombang sinyala video berhubungan dengan informasi gambar

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/2041160066/Refa Bayu Safadiansyah

      Izin Menjawab :
      Sinyal video memiliki bentuk gelombang yang berkaitan erat dengan informasi gambar yang ditransmisikan. Berikut adalah beberapa bentuk gelombang sinyal video dan hubungannya dengan informasi gambar:

      Sinyal Sinkronisasi Vertikal: Gelombang ini menandai awal dan akhir setiap frame atau gambar yang ditampilkan di layar. Ketika sinyal sinkronisasi vertikal terjadi, pemindai garis bergerak kembali ke posisi atas layar untuk memulai pemindaian garis baru.

      Sinyal Sinkronisasi Horizontal: Ini membagi setiap baris gambar menjadi bagian-bagian yang diskan dan menandai awal dan akhir setiap baris. Sinyal sinkronisasi horizontal memastikan bahwa setiap baris gambar ditampilkan dengan benar dan tanpa distorsi.

      Sinyal Luminansi: Ini adalah komponen utama dari sinyal video yang mengontrol tingkat kecerahan pixel di layar. Gelombang sinyal luminansi mengatur seberapa terang atau gelap pixel tertentu di layar.

      Sinyal Chrominance: Ini mengatur warna dari setiap pixel di layar. Sinyal chrominance berisi informasi tentang warna dan saturasi yang akan ditampilkan oleh setiap pixel.

      Pulsa Pengosongan: Ini memberikan instruksi untuk kapan pemindai garis harus kembali ke awal baris berikutnya. Pulsa ini terjadi setelah setiap baris gambar selesai dipindai.

      Bentuk-bentuk gelombang sinyal video ini membawa informasi yang diperlukan untuk menampilkan gambar dengan tepat dan akurat di layar televisi atau monitor. Dengan sinkronisasi yang tepat antara sinyal-sinyal ini, televisi dapat menampilkan gambar yang jelas dan jernih kepada penonton

      Hapus
  142. 3E/2041160066/Refa Bayu Safadiansyah

    Izin Bertanya :
    Bagaimana proses pembentukan sinyal video untuk menampilkan gambar hitam dan putih dengan tiga garis hitam di tengahnya pada televisi, serta bagaimana perbedaan pola sinyal yang diperlukan untuk menghasilkan gambar tersebut pada baris ganjil dan genap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3D/22/2141160136/Tomy Ibnu Faujan

      Izin menjawab :
      Proses pembentukan sinyal video untuk menampilkan gambar hitam dan putih dengan tiga garis hitam di tengahnya pada televisi melibatkan beberapa langkah yang terjadi secara terus-menerus. Berikut adalah gambaran umumnya:

      1. Pembentukan Gambar: Pertama, gambar hitam dan putih dipetakan dalam format yang dapat dipahami oleh sinyal video. Setiap piksel di gambar diterjemahkan menjadi informasi yang terkait dengan tingkat kecerahan (brightness) di layar televisi.

      2. Sinyal Sinkronisasi: Sinyal sinkronisasi penting untuk menentukan awal dan akhir setiap baris dan frame pada layar. Ini memastikan bahwa layar televisi memperbarui gambar dengan benar dan pada waktu yang tepat. Sinyal sinkronisasi ini menyelaraskan pergerakan elektron di layar dengan sinyal yang diterima.

      3. Pola Sinyal untuk Garis Hitam: Garis hitam di tengah layar direpresentasikan oleh pola sinyal khusus yang diterjemahkan oleh elektronika televisi sebagai area di mana tidak ada kecerahan yang diinginkan, sehingga terlihat sebagai garis hitam. Pola sinyal ini biasanya mengandung informasi nol atau nol kecil untuk tingkat kecerahan di sepanjang garis.

      4. Perbedaan Pola Sinyal untuk Baris Ganjil dan Genap: Dalam sistem televisi analog tradisional seperti NTSC (National Television System Committee), perbedaan pola sinyal terjadi antara baris ganjil dan genap. Ini terjadi karena skema interleaving yang digunakan untuk mengirimkan informasi gambar. Secara khusus, pola sinyal akan sedikit berbeda antara baris ganjil dan genap, sehingga TV dapat membedakan antara baris ganjil dan genap saat menampilkan gambar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa gambar yang ditampilkan adalah akurat dan bebas dari distorsi yang disebabkan oleh interferensi antara baris ganjil dan genap.

      Hapus
  143. 3E/2141160052/Krisna Eka Alfiandi

    izin Bertanya:
    Mengapa bisa ada yang namanya Tegangan Khas Sinyal Video?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3E/14/2141160075/Mohammad Yahya

      Izin Menjawab :
      Tegangan khas sinyal video mengacu pada besaran tegangan yang digunakan untuk mewakili tingkat kecerahan atau intensitas cahaya pada setiap piksel dalam sinyal video. Konsep ini khususnya berlaku pada sinyal video analog, di mana informasi gambar direpresentasikan sebagai varian amplitudo dari sinyal tersebut.

      Mengapa bisa ada yang namanya Tegangan Khas Sinyal Video karena
      Reproduksi Kecerahan: Tegangan khas sinyal video menggambarkan seberapa terang atau gelap suatu piksel pada layar. Perubahan tegangan pada sinyal ini mempengaruhi sejauh mana suatu area gambar akan tampak terang atau gelap saat ditampilkan. dan juga
      Pengaturan Kontras dan Kecerahan: Tegangan khas sinyal video juga berperan dalam pengaturan kontras dan kecerahan pada perangkat tampilan. Dengan mengubah tegangan, pengguna dapat mengontrol sejauh mana perangkat tampilan menampilkan kontras dan tingkat kecerahan yang diinginkan.

      Hapus
  144. 3E/14/2141160075/Mohammad Yahya

    Izin Bertanya :
    Bagaimana resolusi gambar terkait dengan frekuensi piksel, dan mengapa penting untuk memahami hubungan ini dalam pemrosesan sinyal video?

    BalasHapus
    Balasan
    1. izin Menjawab:
      Resolusi gambar terkait erat dengan frekuensi piksel dalam pemrosesan sinyal video karena frekuensi piksel menentukan seberapa rinci atau seberapa halus gambar yang dapat direproduksi. Hubungan antara resolusi gambar dan frekuensi piksel dapat dijelaskan sebagai berikut:

      1. Resolusi Gambar: Resolusi gambar mengacu pada jumlah piksel (titik-titik kecil) yang membentuk gambar pada layar. Misalnya, resolusi gambar 1920x1080 (sering disebut sebagai "1080p") berarti gambar tersebut terdiri dari 1920 piksel horizontal dan 1080 piksel vertikal.

      2. Frekuensi Piksel: Frekuensi piksel mengacu pada kecepatan dengan mana piksel dihasilkan atau ditampilkan per detik. Dalam konteks layar video, ini mengacu pada jumlah piksel yang dipancarkan atau diproses per satuan waktu.

      Penting untuk memahami hubungan ini dalam pemrosesan sinyal video karena:

      *Kualitas Gambar: Frekuensi piksel yang tepat diperlukan untuk menjaga kualitas gambar yang baik. Jika frekuensi piksel terlalu rendah, gambar mungkin terlihat kabur atau tidak tajam. Sebaliknya, frekuensi piksel yang terlalu tinggi dapat menghasilkan gambar yang berlebihan atau tidak perlu.

      *Kompatibilitas: Memastikan bahwa resolusi gambar dan frekuensi piksel sejajar sangat penting untuk memastikan kompatibilitas antara perangkat pengirim dan penerima sinyal video. Ketidaksesuaian antara keduanya dapat menghasilkan masalah seperti gambar yang terpotong atau terdistorsi.

      *Performa Sistem: Pemrosesan sinyal video yang efisien memerlukan kesesuaian antara resolusi gambar dan frekuensi piksel. Ketidakcocokan antara keduanya dapat membebani sistem secara berlebihan atau menghasilkan lag dalam pemutaran video.

      *Penggunaan Bandwidth: Frekuensi piksel yang terlalu tinggi dapat menghasilkan penggunaan bandwidth yang tidak efisien, sementara frekuensi piksel yang terlalu rendah dapat mengurangi kualitas gambar tanpa alasan yang memadai.

      Dengan memahami hubungan antara resolusi gambar dan frekuensi piksel, pengguna dapat memastikan pengalaman menonton video yang optimal dengan kualitas gambar yang tinggi dan kinerja sistem yang baik.





      Hapus
  145. izin Bertanya:
    Apa yang dimaksud dengan interferensi sinyal televisi, dan bagaimana cara mengatasinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3D/14/2141160094/Haikal Humam

      Izin Menjawab:
      Interferensi sinyal televisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan elektromagnetik (EMI) atau radio-frequency interference (RFI) dari peralatan elektronik atau sumber daya tinggi. Solusinya termasuk penggunaan filter EMI/RFI, penempatan perangkat elektronik yang mungkin menjadi penyebab interferensi, atau penggunaan kabel yang diisolasi. Gangguan sinyal juga bisa berasal dari perangkat elektronik lain di sekitar rumah atau gangguan cuaca seperti hujan deras atau badai petir. Mengatasi masalah ini melibatkan pemindahan perangkat lain, penggunaan antena tahan cuaca, atau perlindungan kabel dan konektor. Interferensi juga dapat disebabkan oleh masalah dengan kabel antena atau koneksi, seperti kabel yang rusak atau konektor yang longgar. Periksa dan perbaiki kabel antena serta pastikan koneksi kabel berfungsi dengan baik. Gangguan listrik atau spike listrik juga dapat menyebabkan interferensi sinyal, dan solusinya melibatkan penggunaan peralatan pengaman listrik seperti surge protector. Jika interferensi terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan teknisi televisi atau ahli sinyal.

      Hapus
  146. 3D/14/2141160094/Haikal Humam

    Izin Bertanya:
    Bagaimana karakteristik sinyal informasi gambar, seperti resolusi dan frekuensi, memengaruhi kualitas gambar yang ditampilkan pada layar televisi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3D/13/2141160093/Haidar Rafid Ramadhan
      Izin menjawab :
      Karakteristik sinyal informasi gambar, seperti resolusi dan frekuensi, memiliki dampak yang signifikan pada kualitas gambar yang ditampilkan pada layar televisi. Berikut adalah beberapa cara karakteristik ini memengaruhi kualitas gambar:

      1. Resolusi:
      - Definisi Gambar: Resolusi mengacu pada jumlah piksel yang membentuk gambar. Semakin tinggi resolusinya, semakin tajam dan jelas gambar yang dihasilkan. Televisi definisi tinggi (HDTV) dan resolusi lebih tinggi, seperti 1080p atau 4K, memberikan gambar yang lebih tajam dan detail dibandingkan dengan resolusi yang lebih rendah.

      - Detail dan Kedalaman Warna: Resolusi yang lebih tinggi memungkinkan lebih banyak detail dan dapat mendukung gamut warna yang lebih luas, memberikan gambar dengan warna yang lebih kaya dan reproduksi warna yang lebih akurat.

      - Ukuran Layar: Resolusi juga harus sesuai dengan ukuran layar. Pada layar yang lebih besar, resolusi yang lebih tinggi mencegah terjadinya efek pixelation atau kehilangan detail.

      2. Frekuensi:
      - Refresh Rate: Frekuensi layar atau refresh rate, diukur dalam hertz (Hz), menunjukkan berapa kali layar dapat diperbarui per detik. Semakin tinggi refresh rate, semakin halus gerakan pada layar. Ini dapat meningkatkan pengalaman menonton, terutama pada konten bergerak cepat seperti olahraga atau permainan.

      - Reduksi Blur: Refresh rate yang tinggi juga dapat membantu mengurangi efek buram (motion blur), yang dapat terjadi pada gambar yang bergerak cepat. Dengan refresh rate yang tinggi, perpindahan antar frame terjadi lebih cepat dan memberikan tampilan yang lebih jelas.

      - Dukungan untuk Teknologi Tambahan: Beberapa teknologi, seperti HDR (High Dynamic Range) atau teknologi interpolasi gerakan, memerlukan tingkat frekuensi tertentu untuk memberikan hasil yang optimal.

      Kombinasi resolusi dan frekuensi yang baik dapat meningkatkan kualitas gambar secara keseluruhan, memberikan pengalaman menonton yang lebih memuaskan. Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pribadi, serta konten yang akan ditampilkan, ketika memilih televisi atau layar yang sesuai.

      Hapus
  147. 3D/13/2141160093/Haidar Rafid Ramadhan
    Izin bertanya :
    Apa yang membuat frekuensi penyapuan horizontal harus menyelaraskanya dengan bagian dari osiloskop?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3D/10/2141160149/FAIZ GEMILANG RAMADHAN
      Izin menjawab :
      Frekuensi penyapuan horizontal pada osiloskop harus diselaraskan dengan bagian-bagian tertentu dari osiloskop, terutama dengan trigger dan penguat horizontal. Selarasan ini penting untuk memastikan bahwa sinyal yang ditampilkan pada layar osiloskop dapat diamati secara stabil dan akurat.

      Berikut adalah beberapa alasan mengapa frekuensi penyapuan horizontal harus diselaraskan:

      Stabilitas Tampilan: Penyelarasan frekuensi horizontal dengan trigger osiloskop memastikan bahwa sinyal yang diamati di layar osiloskop dapat diposisikan dan ditampilkan secara stabil. Ini membantu mencegah "drift" atau pergeseran yang tidak diinginkan pada tampilan sinyal.

      Synchronization (Sinkronisasi): Frekuensi penyapuan horizontal harus sinkron dengan sinyal input atau trigger eksternal. Dengan melakukan ini, osiloskop dapat menangkap dan menampilkan sinyal input pada fase yang benar. Sinkronisasi ini penting agar osiloskop dapat menangkap sinyal dengan tepat pada titik yang diinginkan dalam siklus sinyal.

      Pemulihan Trigger: Trigger horizontal pada osiloskop digunakan untuk memulai siklus penyapuan horizontal dan memastikan bahwa setiap siklus penyapuan dimulai pada waktu yang sesuai. Jika frekuensi penyapuan tidak selaras dengan trigger, hal ini dapat menyebabkan hilangnya atau kegagalan trigger, sehingga sinyal tidak ditampilkan dengan benar.

      Penguatan Horizontal: Penguat horizontal pada osiloskop bertanggung jawab untuk menggerakkan titik penyapuan horizontal. Frekuensi penyapuan harus diselaraskan dengan karakteristik penguat horizontal untuk memastikan bahwa sinyal dapat diperkuat dan ditampilkan dengan jelas pada layar.

      Hapus
  148. 3D/10/2141160149/FAIZ GEMILANG RAMADHAN
    Izin bertanya :
    Bagaimana standar video seperti NTSC, PAL, dan SECAM mempengaruhi karakteristik sinyal informasi gambar? Diskusikan perbedaan utama antara standar ini dan bagaimana mereka beroperasi dalam konteks regional yang berbeda.

    BalasHapus
  149. 3D/22/2141160136/Tomy Ibnu Faujan

    Izin bertanya :
    Bagaimana proses kompresi gambar bekerja untuk mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan kualitas gambar?

    BalasHapus
  150. 3D_04_2141160089_Ardian Rifky Fahriyansyah
    Bagaimana cahaya putih dapat diuraikan menjadi warna-warna yang terdapat dalam pelangi, dan apa yang menjadi dasar penguraian tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3D_06_2141160116_Daffa Fadhil Arrahman
      Cahaya putih dapat diuraikan menjadi warna-warna yang terdapat dalam pelangi melalui sebuah fenomena fisika yang disebut dispersi cahaya. Dasar dari penguraian ini terletak pada sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang yang berbeda untuk setiap warna.

      Saat cahaya putih melalui sebuah media transparan seperti tetesan air hujan dalam atmosfer, setiap warna dalam spektrum cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda. Ketika cahaya memasuki tetesan air, panjang gelombangnya dapat bengkok atau dibelokkan dengan sudut yang berbeda tergantung pada panjang gelombangnya masing-masing.

      Proses pembelokan ini disebut dispersi. Sudut dispersi untuk setiap warna cahaya berbeda, sehingga cahaya putih yang masuk ke tetesan air akan terurai menjadi spektrum warna yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ini menghasilkan efek pelangi yang indah yang sering kita lihat setelah hujan.

      Hapus
  151. 3D_06_2141160116_Daffa Fadhil Arrahman
    Apa yang dimaksud dengan resolusi gambar dalam konteks sinyal informasi gambar, dan mengapa itu penting?

    BalasHapus

TV WARNA 2