Rabu, 18 Mei 2022

TV WARNA 2

98 komentar:

  1. 3D/01/ACHMAD FAISAL FIRDAUS/1941160068


    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    (a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator- V/ dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    (b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    (c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90°.
    Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah
    atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.
    (d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator- dan sirkit-ke
    luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaraw akan terdapat ha-
    sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    (e)
    Kuat-sinyal-kro minansi diketem ukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-ke-
    luaran dari modulator-V dan dari modulator-. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
    melainkan secara vektor.
    (f): Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
    sinyal-V dan sinyal-U.
    KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V- 17A:
    Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik
    asal (titik-0).
    (a) Vektor sinyal-U adalah sefasa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini
    dilukiskan secara horisontal (a sefasa) dan arahnya ke kanan (sebab positif).
    Panjang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-U, dan dilukiskan dalam
    skala, misalkan: 1 Volt = 1 cm.
    (b) Vektor-V berselisih-fasa 90° dari sinyal-U (juga dari sinyal osilator). Karena itu
    vektor-V kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor-V ke-atas dari titik-O
    sebab arahnya positif.
    Panjang vektor dilukiskan dalam skala yang juga diterapkan pada vektor-U, yai-
    tu 1 Volt = 1 cm.
    (c) Resultanta dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Panjang F ini kita
    ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu.
    (d) Sudut-fasa antara F dan sinyal-pembawa (= sinyal dari osilator) adalah sudut @
    CONTOH: Diketahui: Amplitudo V = 3 Volt; amplitudo U = 4 Volt.
    Ditanyakan: Amplitudo F dan sudut-fasanya.
    Jawab:
    F
    -1/v2, uz

    BalasHapus
  2. 3A / 16/ 1941160026/ Moch. Abisyah Fatwa Airul
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.
    Pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Lalu sinyal-U akan diarahkan oleh sinyal pembawa sebear 4,43 MHz yang berasal dari osilator Kristal. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0.
    Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.
    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Dimana panjang vector akan berpadanan dengan amplitudo sinyal-U ataupun sinyal-V dengan skala yakni 1 Volt = 1 cm.
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  3. 3A/02/ALFIN ORIS TRI ASHARI/1941160136

    V-8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.

    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Kita lihat, bahwa:
    Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama.Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.


    V-9. LINGKARAN-WARNA
    Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan jalan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Fasa sinyal ledakan ini 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan.

    BalasHapus
  4. 3A/09/FARIZ AURELLYAN WAHYUDIANTO/1941160134

    V-8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.

    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Kita lihat, bahwa:
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.


    V-9. LINGKARAN-WARNA
    Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan jalan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal-ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  5. 3A/08/Farel Rizky Oktavianto/1941160069

    Dari materi diatas dapat saya simpulkan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.

    8A. MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa). Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    9. LINGKARAN WARNA
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  6. 3A/20/Pradika Rudy Firmansyah/1941160052
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. 3A/06/Dimas Fahrizal Sulthoni/1941160053
    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  9. 3A/01/ABDUL JALIL/1941160003
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.

    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  10. 3A/17/1941160054/Mochamad Farizal

    Dari materi tentang TV warna,dapat diketahui bahwa sinyal U dan V akan dimodulasi pada frekuensi pembawa 4,43 MHz,sedangkan untuk proses modulasi kedua sinyal ini disebut modulasi kuadratur. Pada rangkaian modulasi kuadratur sinyal U, sinyal U masuk ke trafo, dimana sinyal ini merupakan penjumlahan dari tegangan anoda. Di anoda, sinyal-sinyal ini akan berlawanan satu sama lain dalam fase. Ketika tegangan kerja kedua tabung sama, kecuramannya sama, tegangan BB pada anoda sama, dan sinyal keluarannya adalah 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran U-modulator akan sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negatif akan sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal chrominance adalah sinyal yang dihasilkan dengan memodulasi sinyal U dan sinyal V, dan diwakili oleh FU dan FV.

    Rangkaian keluaran (output) akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U, yang merupakan sinyal termodulasi V, atau sinyal chroma. Kekuatan sinyal chroma ini dihasilkan dari penambahan tegangan sinyal keluaran Modulator V dan Modulator U dengan metode penjumlahannya yaitu vektor, bukan aljabar sehingga Fase dan amplitudo dari sinyal chrominance tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan U.

    Lingkaran warna adalah lingkaran yang dapat menampilkan semua jenis warna, baik yang jenuh maupun yang tidak jenuh. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal U dan V yang telah dihitung. Sinyal-sinyal ini menentukan posisi vektor dalam warna. Fase dalam sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sementara saturasi ditentukan oleh amplitudo sinyal warna, rona dengan amplitudo dan fase tertentu dipancarkan pada pemancar.

    BalasHapus
  11. 3B/02/Agus Indra Pratama/1941160128

    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.
    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator . Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.
    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.
    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk pada sesuatu saat. .
    8A. MODULATOR U a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator . Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.


    LINGKARAN WARNA

    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan . Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan.

    BalasHapus
  12. 3B/07/1941160055/Farrel Rizki Fadilah
    Dalam pembahasan materi pada hari ini, dapat diketahui bahwa sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.
    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  13. 3B/13/NABILAH NURUL HAQ/1941160097

    Dari pembahasan materi yang telah diberikan dapat saya rangkumkan bahwa Sinyal-u dan sinyal-v perlu dimodulasikan pada gelombang-gelombang setinggi 4,43MHz. memerlukan pengerjaan dengan cara yang tepat, sehingga sinyal dapat doipancarkan kembali. Pengolahan tersebut dinamakan pemodulasian kwadratur. Pemodulasian sesuai
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    Kaki2 elektron diantaranya anode atau kaki positif dan katode kaki negatif, alektron memgalir ke anode melalui ruang hampa udara, disebut grid. Grid lebih negatif dari pada katode. Grid 2 memiliki tegangan positif namun masih dibawah anode. Triode, memiliki 3 kaki, anoda, katode dan grid. Ada juga diode, yang memiliki 2 kaki dibuat dari germonium, sedangkan triode melalui ruang hampa udara. Tetrode, memiliki empat kaki, anode, katode, dan tiga grid. Pentode, memiliki 5 kaki. Kristal pisau elektrik, komponen pasif. Komponen aktif ada transistor, dll. Osilator rangkaian pembangkit sinyal, menurut resonansinya, ada rangakaian LC, RC,RL, dan kombinasi lain dari RLC, dan kristal sebagai osilatornya. Sinyal karier dibangkinkan sebesar 4,43 mega hezt.

    Lingkaran warna dapat digambarkan menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima pada saat tertentu. Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  14. 3A/21/1841160067/Rara Ayu
    Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Perlu dilakukan dengan cara berikut sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Dan untuk pengolahan tersebut diterapkan apa pemodulasian kwadratur seperti berikut
    a8A. MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator . Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.

    LINGKARAN WARNA

    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan . Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan.

    BalasHapus

  15. 3A/12/HAZARA NADHIFA/1941160077

    Materi yang dipelajari hari ini adalah mengenai sistem pewarnaan pada televisi. Hal pertama yang perlu diketahui adalah mengenai pemodulasian pada kwadratur dimana terdapat dua sinyal yaitu sinyal-U dan sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pada modulator U dikemukakan sesuai dalam gambar dengan ringkasan ketika sinyal-U bernilai 0 maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal sebesar 4,43 MHz sehingga ketika nilai berada antara 0 dan 1 maka, ketika antara 1 dan 2 sinyal U akan bernilai positif. Dan pada sirkit keluaran tidak terdapat sinyal karena berasal dari osilator (sinyal pembawa). Pada sistem pewarnaan TV ada beberapa hal yang perlu dipenuhi diantaranya yakni pada penerima warna televisi harus menampilkan warna sinyal hitam dan putih sebagai gambar yang berwarna hitam dan putih, dan pada penerima dengan warna hitam dan putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar dengan warna yang hitam putih pula. Pada pembangkitan sinyal krominansi (F) sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan denga sinyal yang berasal dari osilator kristal. Dalam proses modulasi kuadrat terjadi jalur samping yang mana jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal warna nada F merupakan sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh maupun sebagian daripada sinyal video yang meliputi bagian dengan frekuensi tinggi dan rendah. Dalam penerima akan ada gelombang yang dibangkitkan kembali dengan fasa yang tepat dengan menggunakan sinyal-U. Begitu juga pada nadawarna akan ada setiap vektor yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasa dari sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk atau diterima pada suatu waktu. Sinyal ledakan merupakan sintal pengganti gelombang warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  16. 3B / 16 / 1941160098 / NURUL SILVIYATUR R

    8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal- U dan sinyal-V perlu di modulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz, agar pemancar sinyal-U dan sinyal-V dapat diuraikan kembali. untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamakan pemodulasian kwadratur.

    8A. MODULATOR-U
    - Sirkit keluaran keduanya pentoda saling dihubungkan.
    - Keduanya tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    - Kedua tabung diatur tegangan kerja yang sama, karena tengangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    - Kedua tabung disetel sama, dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. jika sinyal-U ada 0, maka modulator-U tidak mengeluarkan sinyal 4,43MHz.
    - Antara saat 1 dan 2 sinyal-U adalah positif, ini membuat kisi kemudi tabung pada bagian bawah berkurang negatif.
    - Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0.
    - Saat 1 dan 2 di sikit keluaran ada tegangan yang sefase dengan tegangan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal.
    - Jika fasa dari tengah-bb yang dikeluarkan osilator kita gambarkan sebagai vektor yang melintang ke kanan, maka fasa dari tegangan luar pun kita gambarkan sebagai vektor yang melintang ke kanan juga.
    - Antara saat 2 dan 3, tegangan di sirkit kisi kemusi adalah negatif.
    - Antara saat 2 dan 3, maka tegangan keluaran berlawanan fasa dengan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal.
    - Jadi pada saat sinyal-U melompat dari positif ke negatif, maka fasa tegangan keluaran melompat ke arah lawanannya
    - Antara saat 3 dan 4 tegangan keluaran sefasa lagi dengan sinyal dari osilator.
    - Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator. demikian cara sinyal pembawa itu tertindih dan tidak dipancarkan.

    - Sistem Tv warna perlu memenuhi persyaratan kompatibilitas, sehingga penerima TV warna dapat menampilkan sinyal hitam putih sebagai gambar berwarna, hitam atau putih. dan peneriman hitam putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar berwarna atau hitam putih.
    - Dalam proses modulasi kwadrat terjadilah jalur samping, jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi

    BalasHapus
  17. 3B / 03/ 1941160013/ Ahmad Fikry
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.
    Pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Lalu sinyal-U akan diarahkan oleh sinyal pembawa sebear 4,43 MHz yang berasal dari osilator Kristal. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0.
    Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.
    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Dimana panjang vector akan berpadanan dengan amplitudo sinyal-U ataupun sinyal-V dengan skala yakni 1 Volt = 1 cm.
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  18. 3B / 31 / 1941160031/ Nuril Lailatul M

    V-8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.

    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    2. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    3. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    1. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    2. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    3. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    4. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    5. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    6. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    V-9. LINGKARAN-WARNA
    Dengan melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. yang mana dalam saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk itu pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Melalui metode inilah penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal-ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar

    BalasHapus
  19. 3A / 05 / Arselliana Khoirun Nisa Caroline / 1941160051

    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Kita lihat, bahwa:
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    BalasHapus
  20. 3A JTD/13/IRA FEBRIANA/1941160019

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.

    MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    2) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    3) Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4) Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F) sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan denga sinyal yang berasal dari osilator kristal. Dalam proses modulasi kuadrat terjadi jalur samping yang mana jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal warna nada F merupakan sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh maupun sebagian daripada sinyal video yang meliputi bagian dengan frekuensi tinggi dan rendah. Dalam penerima akan ada gelombang yang dibangkitkan kembali dengan fasa yang tepat dengan menggunakan sinyal-U. Begitu juga pada nadawarna akan ada setiap vektor yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasa dari sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk atau diterima pada suatu waktu. Sinyal ledakan merupakan sintal pengganti gelombang warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    LINGKARAN WARNA
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  21. 3E/01/ACHMAD ALFA ZUHRI ALHUMAM ISNADI/1941160039


    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    (a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator- V/ dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    (b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    (c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90°.
    Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah
    atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.
    (d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator- dan sirkit-ke
    luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaraw akan terdapat ha-
    sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    (e)
    Kuat-sinyal-kro minansi diketem ukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-ke-
    luaran dari modulator-V dan dari modulator-. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
    melainkan secara vektor.
    (f): Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
    sinyal-V dan sinyal-U.
    KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V- 17A:
    Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik

    BalasHapus
  22. 3E/11/FENNY FITRIANI/1941160044

    Paparan materi diatas yang menerangkan mengenai sistem pewarnaan pada televisi, yakni mengenai pemodulasian pada kwadratur dimana terdapat dua sinyal yaitu sinyal-U dan sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Kemudian, pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Lalu sinyal-U akan diarahkan oleh sinyal pembawa sebear 4,43 MHz yang berasal dari osilator Kristal. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0.

    Pada sistem pewarnaan TV ini, sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.

    Dalam proses modulasi kuadrat terjadi jalur samping yang mana jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal warna nada F merupakan sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh maupun sebagian daripada sinyal video yang meliputi bagian dengan frekuensi tinggi dan rendah. Dalam penerima akan ada gelombang yang dibangkitkan kembali dengan fasa yang tepat dengan menggunakan sinyal-U. Begitu juga pada nadawarna akan ada setiap vektor yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasa dari sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk atau diterima pada suatu waktu. Sinyal ledakan merupakan sintal pengganti gelombang warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  23. 3E/23/YUSRIZA EKA A'SHAR/1941160101

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V.

    V-8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur.

    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    2. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal,tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa.
    3. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    1. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    2. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    3. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰.
    4. Keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    5. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U.
    6. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    V-9. LINGKARAN-WARNA
    Dengan melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Fasa sinyal ledakan ini 180⁰ dan setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Melalui metode inilah penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima.

    BalasHapus
  24. 3E_13_Galuh Indah Agus Pratiwi_1941160057

    Dari materi sinyal TV Warna bagian 2 dapat diperoleh materi sebagai berikut antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertical di dalam koordinat kartesian. Agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan Kembali, jadi pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Dalam proses modulasi kwadrat terjadilah jalur-jalur samping. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.

    Komponen elektronik ada 2 macam yang pertama komp pasif dan aktif. Tabung electron adalah aktif seperti IC. Komponen pasif adalah komponen eletronika yang tidak membutuhkan arus listrik eksternal untuk bisa beroperasi. Resistor, kapasitor, inductor adalah contoh komponen pasif.Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang membutuhkan arus listrik eksternal agar bisa beroperasi.Komponen aktif ada 2 sistem yang pertama dengan bahan semikonduktor misalnya transistor, diode. Teknologi sekarang menggunakan IC didalamnya ada banyak transistor kalua lebih dari 1 transistor disebut IC. Tabung electron yang mempunyai 3 kaki disebut dengan triode, yang mempunyai kaki 4 disebut tetrode, yang mempunyai kaki 5 disebut pentode. Anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran.

    Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewar trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal u berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal u masuk grid 1, sinyal f=4,43 MHz masuk grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator u dan v sama yang berbeda adalah sumber masukan nya yang satu U dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi. Selisih antara tegangan anoda tidak 0 sehingga fasanya ditentukan tabung yang dibawah.

    Nadawarna dipancarkan dengan amplitudo dan fasa tertentu oleh pemancar. Maka fungsi dari penerima adalah menentukan kedudukan vector nadawarna tersebut. Untuk keperluan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°. Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan apa nadawarna nya dan berapa derajat kejenuhannya yang masuk (diterima). Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.

    BalasHapus
  25. 3E/10/DIMAS TUBAGUS HANGGAR K./1941160137

    Berdasarkan penjelasan terkait Sinyal TV Warna diatas, diperoleh bahwa terdapat beberapa hal diantaranya adalah mengenai proses pemodulasian untuk sinyal-U dan sinyal V yang dinamakan pemodulasian kwadratur dimana perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz, memerlukan pengerjaan dengan cara yang tepat, sehingga sinyal dapat doipancarkan kembali.

    Kemudian, pada modulator U dikemukakan sesuai dalam gambar dengan ringkasan ketika sinyal-U bernilai 0 maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal sebesar 4,43 MHz sehingga ketika nilai berada antara 0 dan 1 maka, ketika antara 1 dan 2 sinyal U akan bernilai positif. Dan pada sirkit keluaran tidak terdapat sinyal karena berasal dari osilator (sinyal pembawa). Pada sistem pewarnaan TV ada beberapa hal yang perlu dipenuhi diantaranya yakni pada penerima warna televisi harus menampilkan warna sinyal hitam dan putih sebagai gambar yang berwarna hitam dan putih, dan pada penerima dengan warna hitam dan putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar dengan warna yang hitam putih pula. Pada pembangkitan sinyal krominansi (F) sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan denga sinyal yang berasal dari osilator kristal.

    Pada TV Warna ini, lingkaran warna dapat digambarkan menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima pada saat tertentu. Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  26. 3E/15/LOUIS CHANDRA BAWANA/1941160107

    Dari Materi yang sudah disampaikan dapat di simpulkan bahwa Sinyal-u dan sinyal-v perlu dimodulasikan pada gelombang-gelombang setinggi 4,43MHz. memerlukan pengerjaan dengan cara yang tepat, sehingga sinyal dapat doipancarkan kembali. Pengolahan tersebut dinamakan pemodulasian kwadratur. Pemodulasian sesuai
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.
    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada.
    Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk pada sesuatu saat

    BalasHapus
  27. 3E_20_Nur Hanafi_1941160008
    Berdasarkan penjelasan terkait Sinyal TV Warna bagian 2 diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan seperti berikut:
    1. Antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. di dalam koordinat kartesian, Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertikal agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan kembali sehingga dinamai pemodulasian kuadratur. Dalam proses modulasi kuadrat, terjadilah jalur-jalur samping yang merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.

    2. Modulator U
    Kemudian, pada modulator U dikemukakan sesuai dalam gambar dengan ringkasan sinyal-keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa. Jika kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramannya bernilai sama, serta tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran adalah 0.

    3. Krominasi
    Pada sistem pewarnaan TV, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi diantaranya yakni pada penerima warna televisi harus menampilkan warna sinyal hitam dan putih sebagai gambar yang berwarna hitam dan putih, serta pada penerima dengan warna hitam dan putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar dengan warna yang hitam putih pula. Pada pembangkitan sinyal krominansi (F), sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal.

    4. Lingkaran Warna
    Nadawarna dipancarkan dengan amplitudo dan fasa tertentu oleh pemancar. Maka fungsi dari penerima adalah menentukan kedudukan vector nadawarna tersebut. Untuk keperluan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°. Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan apa nadawarna nya dan berapa derajat kejenuhannya yang masuk (diterima). Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.

    BalasHapus
  28. 3E/03/Alief Zakaria/1941160094

    Dari Materi diatas dapat di simpulkan, Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Perlu dilakukan dengan cara berikut sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Dan untuk pengolahan tersebut diterapkan apa pemodulasian kwadratur seperti berikut :
    8. A. MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator . Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
    8. B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    Lingkaran warna dapat digambarkan menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima pada saat tertentu. Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  29. 21/1941160040/3F/SARAH PUTRI TAULADANI
    Sinyal-U dan sinyal-V pada pemaparan TV berwarna memerlukan modulasi pada gelomang carrier sebesar 4,43MHz. Proses pengolahan pemodulasian ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada pemodulasi kuadratur sinyal-U, sirkit keluaran pentoda saling terhubung sehingga sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Kemudian sinyal U dikemudikan dengan sinyal 4,43MHz yang berasal dari osilator kristal, dimana tegangan sinyal ini saling berlawanan fasa. Jika kedua tabung berada pada tegangan yang sama, maka kecuramannya bernilai sama dan tegangan-bb pada anoda juga bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0 karena berlawanan fasa.
    Sinyal U positif memiliki keluaran sefasa dengan sinyal osilator, sedangkan pada Sinyal U negatif memiliki keluaran yang berlawanan fasa dengan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal (bergeser 180°)
    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F), sinyal V dimasukan ke modulator-V dengan cara yang sama dengan sinyal-U namun sinyal V mendahului 90° dari osilator sehingga digambarkan siku dengan sinyal-U. Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi pada sinyal-V dan sinyal-U (FV dan FU), dimana kekuatan sinyalnya ditentukan dari hasil penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Seluruh Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan bergantung pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Lingkaran warna dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V pada semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Lingkaran warna juga dapat dilukiskan berdasarkan penerapan hitungan pada sinyal yang tidak dilemahkan (M-Y) dan (B-Y). Fasa dari vektor nada warna F menentukan derajat nada warna. Amplitudo dari vektor nada warna menentukan derajat kejenuhan, dimana semakin kecil vektor maka warna tersebut semakin tak jenuh.
    Pemancar bertugas mencarkan suatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, sedangkan penerima berfungsi untuk menentukan kedududkan dari verktor nada warna tersebut. Sinyal ledakan merupakan pengganti dari gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa dari Burst signal / sinyal ledakan adalah 180°

    BalasHapus
  30. 22/Refita Salsa Billa Saputri/1941160015

    Dari Materi yang sudah disampaikan dapat di simpulkan bahwa Sinyal-u dan sinyal-v perlu dimodulasikan pada gelombang-gelombang setinggi 4,43MHz. memerlukan pengerjaan dengan cara yang tepat, sehingga sinyal dapat doipancarkan kembali. Pengolahan tersebut dinamakan pemodulasian kwadratur. Pemodulasian sesuai a. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan . Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  31. 3F/05/DIKA WAHYUNENG/1941160032

    Dari materi yang disampaikan saya memperoleh kesimpulan yaitu pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.

    MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    2) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    3) Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4) Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    1.) Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    2.) Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    3.) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    4.) Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    5.) Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    6.) Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    LINGKARAN-WARNA
    Kita dapat melukiskan lingkaran-warna dengan dengan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  32. 3E/08/BARIQ NURIL BILAD/1941160131


    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    (a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator- V/ dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    (b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    (c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90°.
    Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah
    atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.
    (d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator- dan sirkit-ke
    luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaraw akan terdapat ha-
    sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    (e)
    Kuat-sinyal-kro minansi diketem ukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-ke-
    luaran dari modulator-V dan dari modulator-. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
    melainkan secara vektor.
    (f): Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
    sinyal-V dan sinyal-U.
    KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V- 17A:
    Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik
    asal (titik-0).
    (a) Vektor sinyal-U adalah sefasa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini
    dilukiskan secara horisontal (a sefasa) dan arahnya ke kanan (sebab positif).
    Panjang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-U, dan dilukiskan dalam
    skala, misalkan: 1 Volt = 1 cm.
    (b) Vektor-V berselisih-fasa 90° dari sinyal-U (juga dari sinyal osilator). Karena itu
    vektor-V kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor-V ke-atas dari titik-O
    sebab arahnya positif.
    Panjang vektor dilukiskan dalam skala yang juga diterapkan pada vektor-U, yai-
    tu 1 Volt = 1 cm.
    (c) Resultanta dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Panjang F ini kita
    ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu.
    (d) Sudut-fasa antara F dan sinyal-pembawa (= sinyal dari osilator) adalah sudut @
    CONTOH: Diketahui: Amplitudo V = 3 Volt; amplitudo U = 4 Volt.
    Ditanyakan: Amplitudo F dan sudut-fasanya.
    Jawab:
    F
    -1/v2, uz

    BalasHapus
  33. 3D/14/Marcelino Dwantara Anugerah/1941160066

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    (a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator- V/ dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    (b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    (c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90°.
    Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah
    atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.
    (d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator- dan sirkit-ke
    luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaraw akan terdapat ha-
    sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    (e)
    Kuat-sinyal-kro minansi diketem ukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-ke-
    luaran dari modulator-V dan dari modulator-. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
    melainkan secara vektor.
    (f): Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
    sinyal-V dan sinyal-U.
    KETERANGAN untuk, melukiskan Gb.V- 17A:
    Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik
    asal (titik-0).
    (a) Vektor sinyal-U adalah sefasa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini
    dilukiskan secara horisontal (a sefasa) dan arahnya ke kanan (sebab positif).
    Panjang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-U, dan dilukiskan dalam
    skala, misalkan: 1 Volt = 1 cm.
    (b) Vektor-V berselisih-fasa 90° dari sinyal-U (juga dari sinyal osilator). Karena itu
    vektor-V kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor-V ke-atas dari titik-O
    sebab arahnya positif.
    Panjang vektor dilukiskan dalam skala yang juga diterapkan pada vektor-U, yai-
    tu 1 Volt = 1 cm.
    (c) Resultanta dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Panjang F ini kita
    ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu.
    (d) Sudut-fasa antara F dan sinyal-pembawa (= sinyal dari osilator) adalah sudut @
    CONTOH: Diketahui: Amplitudo V = 3 Volt; amplitudo U = 4 Volt.
    Ditanyakan: Amplitudo F dan sudut-fasanya.
    Jawab:
    F
    -1/v2, uz

    BalasHapus
  34. 3A/03/ALIF MADDA ABIYA/1941160076

    Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.

    PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal- U & sinyal-V perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43MHz, supaya pemancar sinyal-U & sinyal-V bisa diuraikan kembali.

    MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    2. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    3. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    LINGKARAN WARNA
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  35. 3E/22/Sofya Katherina Destiara/1941160064
    Dari penjelasan yang telah di paparkan dapat diambil kesimpulan bahwa sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasi pada gelombang 4,43Mhz. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V-14. Dasar – dasar modulator-U adalah :
    1. Sikrit-keluaran kedua dua pentode saling dihubungkan.
    2. Kedua tabung dikemudikan pada kisi-tindas-nya dengan sinyal 4,43MHz.
    3. Kalau kedua tabung distel pada tegangan kerja yang sama maka kecuraman dan tegangannya sama.
    4. Kedua tabung distel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.

    Lingkar warna melukiskan lingkaran warna dengan jalan memanfaatkan sinyal sinyal U dan V untuk semua warna – warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nadawarna dengan amplitude dan fasa tertentu. Setiap vector warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna.
    Sistem TV warna memerlukan pesyaratan komtabilitas, sehingga :
    a. Penerima tv warna dapat menampilkan sinyak hitam putih sebagai gambar bewarna/hitam-putih
    b. Penerima hitam-putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar bewarna/hitam-putih
    Sinyal kecerahan (sinyal luminasi) disimbolkan sebagai Y dibentuk oleh sinyal -sinyal warna menurut persamaan Y=…M + …H + …B. Dalam proses modulasi kwadrat terjadilah jalur – jalur samping. Jalur – jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. Sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. SInyal F meliputi seluruh/sebagian daripada isnyal video, yaitu meliputi bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah. Sinyal pembawa warna sendiri memiliki tinggi 4,43 MHz, dalam penerima gelombang gelombang tersebut dijangkitkan kembali dengan fasa yang tepat. Kesalahan dalam selisih fasa antara sinyal – sinyal ledakan dan sinyal – sinyal nadawarna akan menjangkitkan dalam sistem PAL kesalahan dalam selisih fasa ini ditiadakan dengan mengintroduksikan suatu kesalahan fasa ke arah yang sebaliknya.

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. 3C/23/ZULFAN AUFIFILLAH/1941160086

    Sinyal-u dan sinyal-v perlu dimodulasikan pada gelombang-gelombang setinggi 4,43MHz. memerlukan pengerjaan dengan cara yang tepat, sehingga sinyal dapat doipancarkan kembali. Pengolahan tersebut dinamakan pemodulasian kwadratur.
    Pemodulasian sesuai
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.
    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma.
    Lingkaran warna menunjukkan letak warna-warna didalam spektrum. Lingkaran warna dilukiskan berdasarkan perhitungan dari sinyal-sinyal yang tak dilemahkan yaitu sinyal (M-Y) dan (B-Y). terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan dalam lingkaran warna.
    a. Fasa dari vector nadawarna, F, menentukan derajat nadawarna.
    b. Amplitudo dari vector nadawarna menentukan derajat kejenuhan.

    BalasHapus
  38. 3D / 05 / Destanuari Sufia Mukti / 1941160011

    Berdasarkan penjelasan materi terkait pemodulasian kwadratur, dapat disimpulkan bahwa 2 sinyal TV warna yakni Sinyal-U dan Sinyal-V pada pemaparan TV berwarna memerlukan modulasi pada gelombang carrier sebesar 4,43 MHz. Dimana Sinyal-U menempati garis horizontal sedangkan Sinyal-V menempati garis vertikal di dalam koordinat kartesian. Proses pengolahan pemodulasian ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Dimana antara Sinyal-U dan Sinyal-V berbeda sudut 90°.

    Pada gambar V-14 dapat dilihat bahwa proses pemodulasi kwadratur Sinyal-U, sirkit keluaran kedua pentoda saling dihubungkan, sehingga menghasilkan sinyal keluaran berupa penjumalahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Kemudian Sinyal-U akan dikemudikan pada Grid 1 dengan sinyal 4,43 MHz yang berasal dari osilator kristal dengan tegangan sinyal yang saling berlawanan fasa. Jika kedua tabung bekerja pada tegangan yang sama, maka kecuramannya bernilai sama dan tegangan-bb yang terdapat pada anoda juga sama. Dikarenakan tegangan tersebut yang saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran bernilai 0.
    Sinyal U positif memiliki keluaran sefasa dengan sinyal osilator, sedangkan pada Sinyal U negatif memiliki keluaran yang berlawanan fasa dengan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal (bergeser 180°). Apabila sinyal-U ber-amplitudo lebih kecil, maka nilai amplitudo sinyal keluaran juga akan lebih kecil. Sehingga pada sirkit-keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa).

    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F), Sinyal-V dimasukkan ke modulator-V dengan cara yang sama seperti Sinyal-U. Namun sinyal dari osilator ini akan mendahului sinyal masukan sejauh 90°, sehingga digambarkan siku-siku dengan sinyal-U. Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi pada sinyal-V dan sinyal-U (FV dan FU), dimana kekuatan sinyal tersebut ditentukan dari hasil penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vektor. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung pada fasa dan amplitudo sinyal-V dan sinyal-U. Apabila sinyal-U positif dan sinyal-V negatif, maka sinyal krominansi akan berfasa antara 0°-90° terhadap sinyal osilator kristal. Demikian sebaliknya, apabila sinyal-U negatif dan sinyal-V positif maka selisih fasa antara sinyal krominansi F dan gelombang pembawa berada di antara 90°-180°.
    • Modulator-V mengeluarkan tegangan-bb yang amplitudonya 0,1V dan fasa 90°
    • Modulator-U menghasilkan amplitudo 0,44V dengan fasa 180°

    Lingkaran warna dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V untuk semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Selain itu, lingkaran warna juga dapat dilukiskan berdasarkan penerapan sinyal yang tak dilemahkan yakni sinyal (M-Y) dan (B-Y). Fasa dan amplitudo dari vektor nada warna F akan menentukan derajat kejenuhan warna, dimana semakin kecil vektor maka warna tersebut semakin tak jenuh, begitupun sebaliknya semakin besar vektor maka semakin jenuh warna yang dihasilkan. Pemancar bertugas untuk memancarkan suatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, sedangkan penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna. Sinyal ledakan merupakan pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan ini adalah 180°.

    BalasHapus
  39. 3D/23/Yusuf Iqbal Fahmi/1941160156

    Pada pejelasan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Untuk proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.
    Rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini berupa penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Lalu sinyal-U akan diarahkan oleh sinyal pembawa sebesar 4,43 MHz berasal dari osilator Kristal. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0.
    Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.
    Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Untuk kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Untuk fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Dimana panjang vector akan berpadanan dengan amplitudo sinyal-U ataupun sinyal-V dengan skala yakni 1 Volt = 1 cm.
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  40. 3D / 06 / Dimas Putra / 1921160058

    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F), sinyal V dimasukan ke modulator-V dengan cara yang sama dengan sinyal-U namun sinyal V mendahului 90° dari osilator sehingga digambarkan siku dengan sinyal-U. Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi pada sinyal-V dan sinyal-U (FV dan FU), dimana kekuatan sinyalnya ditentukan dari hasil penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Seluruh Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan bergantung pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Lingkaran warna dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V pada semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Lingkaran warna juga dapat dilukiskan berdasarkan penerapan hitungan pada sinyal yang tidak dilemahkan (M-Y) dan (B-Y). Fasa dari vektor nada warna F menentukan derajat nada warna. Amplitudo dari vektor nada warna menentukan derajat kejenuhan, dimana semakin kecil vektor maka warna tersebut semakin tak jenuh.
    Pemancar bertugas mencarkan suatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, sedangkan penerima berfungsi untuk menentukan kedududkan dari verktor nada warna tersebut. Sinyal ledakan merupakan pengganti dari gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa dari Burst signal / sinyal ledakan adalah 180°

    BalasHapus
  41. 3F/19/Nur Zahran Muharrami/1941160045

    Penjelasan diatas adalah tentang sinyal TV berwarna, di antaranya proses modulasi sinyal U dan sinyal V disebut modulasi kwadratur, yang perlu dimodulasi pada carrier hingga 4,43 MHz dan membutuhkan untuk diproses dengan cara yang tepat sehingga sinyal dapat ditransmisikan kembali.
    Pada rangkaian modulasi kwadratur sinyal U, sinyal U masuk ke trafo dan sinyal ini merupakan penjumlahan dari tegangan anoda. Sinyal U kemudian akan dipandu oleh sinyal pembawa 4,43 MHz dari osilator kristal. Di anoda, sinyal-sinyal ini akan berlawanan satu sama lain dalam fase. Ketika tegangan kerja kedua tabung sama, kecuramannya sama, tegangan anoda bb sama, dan sinyal keluarannya 0.
    Sinyal positif dari sinyal keluaran Modulator-U akan sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negatif akan sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal chrominance adalah sinyal yang dihasilkan dengan memodulasi sinyal U dan sinyal V, dan diwakili oleh FU dan FV. Kekuatan sinyal chrominance ditentukan dalam mode vektor dengan jumlah tegangan output pada modulator V dan U. Fase dan amplitudo yang dihasilkan juga bergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan U. Vektor aditif yang ditarik atau ke kanan adalah vektor positif. dimana panjang vektor akan sesuai dengan besarnya sinyal U atau sinyal V pada skala 1 Volt = 1 cm.
    Sebuah rona dengan magnitudo dan fase tertentu dipancarkan pada emitor. Tugas penerima kemudian menentukan lokasi vektor rona. Untuk tujuan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase sinyal ledakan adalah 180 °. Setiap vektor rona yang dimasukkan selama merencanakan lintasan dicocokkan dengan fase sinyal ledakan. Dengan cara ini, penerima dapat menentukan rona dan saturasi apa yang sedang dimasukkan (diterima) pada saat tertentu.

    BalasHapus
  42. 3D / 19 / 1941160037 / Rizky Nur Amalia

    Pada penjelasan tentang TV Warna 2 ini, sinyal-U dan Sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz dengan cara melakukan pemodulasian kwadratur.

    • Modulator-U
    Dasar-dasar dari modulator-U :
    a) Sirkit-keluaran kedua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda.
    b) Kedua tabung kemudian dikemudikan pada kisi-tindasnya-nya dengan sinyal 4,43MHz yang berasal dari osilator kristal dan saling berlawanan-fasa yang berarti tegangan padan anoda juga berlawanan-fasa.
    c) Kalau kedua tabung distel pada tegangan yang sama, maka kecuramannya adalah sama begitu juga tegangan-bb pada anoda. Karena tegangan itu saling berlawanan-fasa, maka sinyal-keluaran ada 0.
    d) Kedua tabung di-stel sama, kalua dalam trafo-masukan sisi-kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua sisi0kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi-kemudi tidak mengemudikan kisi-kemudi, apabila sinyal-U ada 0.
    • Pembangkitan sinyal-krominasi (F)
    a) Sinyal-V dimasukkan ke Modulator-V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90˚, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor Sinyal-U.
    d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-keluaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat hasil-paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal krominasi.
    e) Kuat-sinyal-krominasi dikemukakan dengan menjumlahkan tegangan-sinyal-keluaran dari modulator-V dan dari modulator-U. cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vector.
    f) Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominasi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal-V dan sinyal-U
    Pada Gb.V.17-A: jika sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi berfasa antara 0˚-90˚ terhadap sinyal dari osilator kristal.

    • Lingkaran-Warna
    Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-U dan V untuk semua warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuha,. Beberapa hasil-hitungan ada dalam Tabel 1.

    Lingkaran-Warna dalam Gb.V-18 sudah berdasarkan hitungan yang menerapkan sinyal-sinyal yang tak dilemahkan yaitu (M-Y) dan (B-Y). Hal yang perlu diperhatikan :
    a) Fasa dari vector nadawarna F menentukan derajat (takaran) nadawarna. Contoh : vector dengan fasa 60˚ menyatakan nadawarna lembayung. Vector dengan fara 167˚ menyatakan kuning).
    b) Amplitudo dari vector nadawarna menentukan derajat kejenuhan. Makin kecil amplitudo maka warna makin kurang jenuh, dan jika amplituod makin tinggi maka warnanya semakin jenuh.

    Pada saat pemancar memancarkan suatu nadawarna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan keudukan vector nadawarna tersebut yang disebut sinyal-ledakan (burst signal). Fasa-nya adalah 180˚.

    Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis-telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal-ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna apa dan berapa derajat kejenuhannya, yang diterima pada saat itu.

    BalasHapus
  43. 3C/04/Ananda Alif Kemal Firmansyah/1941160102

    Dalam materi kali ini akan membahas TV Warna 2 melanjutkan teori bab sebelumnya TV Warna 1.
    V-8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.
    8A. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Kita lihat, bahwa:
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    Kesimpulan: Jikalau sinyal-U ada 0, maka modulator-U tidak mengeluarkan sinyal 4,43 MHz, lihat Gambar V-15, saat2 antara 0 …. 1.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    LINGKARAN WARNA
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan. Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan.

    BalasHapus
  44. 3C/08/Dimas Marga Putra/1941160061

    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz.
    Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa.
    Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV.
    Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan.
    Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Dari materi diatas dapat saya simpulkan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.
    a. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah. f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa).

    Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Fasa sinyal ledakan ini 180°. Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan.

    BalasHapus
  45. 3E/06/ARLINA RACHMA YUDHOWATI/1941160072

    Pemodulasian kwadratur diperlukan untuk memisahkan sinyal U dan sinyal V di pemancar. Untuk memperoleh pemodulasian kwadratur diperlukan tahapan sebagai berikut.
    A. Modulator U
    Dasar-dasar modulator U adalah :
    a. Output kedua pentoda saling dihubungkan sehingga sinyal keluarannya berupa penjumlahan dari tegangan pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada grid dengan sinyal 4,43 MHZ yang berasal dari osilator kristal. tegangan sinyal di kisi tindas saling berlawanan fasa. Maka tegangan-bb yang ada pada anoda juga saling berlawanan fasa.
    c. Jika kedua tabung diberikan tegangan yang sama, maka kecuramannya sama, dan tegangan-bb yang ada pada anoda juga sama. Maka tegangan-bb yang berlawanan fasa, sinyal outputnya sebesar 0.
    d. Kedua tabung diberikan tegangan sama, kisi kemudi tidak ada sinyal input. Sehingga kedua kisi kemudi digroundkan.
    Output dari modulator U dapat diketahui ketika sinyal U positif maka dihasilkan sinyal yang sefasa dengan sinyal osilator, sedangkan saat negatif akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.
    B. Modulator V
    Modulator V berfungsi sebagai pembangkit sinyal krominansi. Modulator V juga menggunakan carrier sinyal dari osilator kristal. Sinyal carrier ini mendahului sinyal input 90°. Output dari modulator U dan output dari modulator V saling terhubung. Maka akan didapatkan penjumlahan dari kedua modulator yaitu sinyal krominansi. Kuat sinyal krominansi diperoleh dengan menjumlahkan tegangan sinyal output modulator V dan modulator U. Menggunakan penjumlahan vektor. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.
    Vektor sinyal U sefasa dengan sinyal dari osilator. Dalam vektornya digambarkan dalam bentuk horisontal dan arahnya ke kanan. Panjang vektor sesuai dengan amplitudo sinyal U, dan digambarkan dalam bentuk skala. Vektor V digambarkan siku-siku dengan vektor U karena berbeda fasa 90°. Arah vektor keatas untuk positif. Hasil penjumlahan vektor U dan vektor F adalah garis miring F. Panjang F sama dengan amplitudo F. Sudut fasa antara F dan sinyal carrier adalah sudut ϕ. Jika sinyal U negatif, sedangkan sinyal V positif, maka selisih fasa sinyal krominansi F dan sinyal carrier antara 90° dan 180° atau sebarang sudut.

    Lingkaran warna didapatkan dari sinyal U dan V untuk semua warna dengan berbagai derajat kejenuhan. Fasa dari vektor nada warna (F) menetukan derajat nada warna. Amplitudo dari vektor nada warna menentukan derajat kejenuhan.
    Pada saat pemancar memancarkan nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Maka diperlukan sinyal ledakan. Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan adalah 180°.
    Setiap vektor nada warna yang masuk dikurangkan dengan sinyal ledakan. Sehingga penerima dapat menetukan nada warna dan besar derajat kejenuhan yang masuk.

    BalasHapus
  46. 3F / 20 / Oktavia Dewi Suryaatmaja / 1941160020

    Dalam pemodulasian kwadratur, sinyal U dan V perlu dimodulasikan dengan gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz, tujuannya agar kedua sinyal tersebut dapat dipisahkan kembali. Proses modulasi tersebut dinamakan pemodulasi kwadratur. Dasar dari pemodulasian ini adalah modulator U, yang mana menurut azaz dalam Gb.V-14 yaitu :

    a) Sirkit keluaran kedua pentoda saling dihubungkan, dengan demikian sinyal keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda.
    b) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa, ini berarti tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda juga saling berlawanan fasa.
    c) Jika kedua tabung di operasikan pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan bb yang ada pada anoda juga sama. Karena tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d) Kedua tabung di operasikan sama, apabila dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    Pada Pembangkitan Sinyal Krominasi F, terdapat :
    a) Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U.
    b) Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal
    c) Namun, sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90°. Karena mendahului 90°, maka vector dari osilator kristal kita lukiskan kearah atas secara siku – siku dengan arahnya vector sinyal U
    d) Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan, sehingga di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan dari sinyal yang termodulasi yaitu sinyal krominansi. Dimana sinyal krominansi adalah perpaduan antara sinyal U yang termodulasi dengan sinyal V yang juga termodulasi.
    e) Kuat sinyal krominansi dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dengan modulator U. Cara penjumlahannya tidak secara aljabar, melainkan secara vector.
    f) Fasa dan amplitudo sinyal krominansi bergantung pada fasa dan amplitudo dari sinyal V dan sinyal U.

    Selain itu ada juga lingkaran warna. Lingkaran warna ini dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Lingkaran warna sudah dilukiskan berdasarkan hitungan dari sinyal – sinyal yang tidak dilemahkan, seperti sinyal (M – Y) dan (B – Y). Fasa dari vector nadawarna F menentukan derajat atau takaran nadawarna. Sedangkan, amplitudo dari vector nadawarna atau panjang vector nya itu menentukan nilai dari derajat kejenuhan. Semakin tinggi amplitudo, maka semakin jenuh warna yang bersangkutan.

    BalasHapus
  47. 3C/03/AMELIA FERUZZI/1941160114

    Dari materi yang telah diberikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
    a. Pemodulasian Kwadratur
    Dilakukan agar pemancar U dan V dapat diceraikan Kembali, sinyal U dan V dimodulasikan dalam gelombang pembawa tinggi yaitu 4,43 Mhz.
    b. Modulator U
    Pada sinyal keluaran kedua pentode yang saling dihubungkan yaitu triode dan tetrode akan menghasilkan sinyal keluaran berupa penjumlahan. Kedua tabung digerakkan pada kisi tindasnya yang mana tegangannya berlawanan fasa, maka sinyal keluarannya adalah 0.
    Jika sinyal U ada 0 maka modulator U tidak mengeluarkan sinyal.
    c. Pembangkitan Sinyal Krominansi F
    Sinyal V dimasukkan dalam modulator V dan digerakkan oleh sinyal dari osilator kristal, sirkit keluaran modulator U dan V saling dihubungkan maka akan tedapat resultanta dari sinyal krominansi. Fasa dan amplitude sinyal U dan V berkaitan dengan sinyal krominansi.
    Kuat sinyal krominansi dapat dicari dengan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran modulator U dan V menggunakan cara vector.
    d. Lingkaran Warna
    Pada saat pemancar memancarkan suatu nadawarna dengan amplitude dan fasa tertentu maka penerima bertugas menentukan vector nadawarna tersebut, tersedia bust signal dengan fasa 180°
    Bust signal merupakan pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.
    e. System tv warna perlu memenuhi syarat kompabilitas agar penerima dapat menampilkan sinyal hitam putih dan penerima hitam putih dapat memancarkan sinyal TV.
    f. Sinyal luminasi (Y) dibentuk menurut persamaan Y = M+H+B
    g. Dalam proses modulasi kwadrat terjadi jalur jalur samping yang merupakan sinyal nadawarna F, ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna.
    h. Amplitude sinyal krominansi ditentukan oleh derajat kejenuhan warna, fasa dari sinyal krominansi ditentukan oleh nuansa.

    BalasHapus
  48. 3C/21/SAMROTUN NABILA/1941160046

    hasil dari materi TV Warna diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
    A. PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan Sinyal-V perlu untuk dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz.
    Pekerjaan tersebut perlu dilakukan dengan cara demikian agar di pemancar Sinyal-U dan Sinyal-V dapat diceraikan kembali.
    1. MODULATOR-U
    Pemodulasian ini menurut pada azas yang dikemukakan seperti pada gambar GB.V-14 dengan dasar-dasar modulator-U, seperti:
    • Sirkit keluaran kedua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda.
    • Kedua tabung dikemudikan dengan sinyal 4,43MHz dan sinyal berasal dari osilator kristal.
    • Jika kedua tabung diatur dengan tegangan kerja yang sama. Maka kecuramannya sama dan tegangan bb pada anoda bernilai sama.
    • Kedua tabung distel sama, maka dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    KESIMPULAN: jika sinyal-U ada 0, maka modulator-U tidak mengeluarkan sinyal.
    2. PEMBANGKITAN SINYAL KROMINANSI (F)
    • Sinyal-V dimasukkan ke modulator-V dengan cara sama seperti sinyal-U
    • Modulator-V dikemudikan dengan sinyal dari osilator kristal
    • Namun sinyal dari osilator kristal ini mendahului sinyal masukan sejauh 90°. Karena mendahului sejauh itu maka vector nya terlukis kearah atas, siku-siku dengan arah vector sinyal-U
    • Sirkit keluaran modulator-U dan modulator-V saling berhubungan dan terdapat hasil paduan resultan dari sinyal yang termodulasi dengan U dan yang sudah termodulasi dengan V (sinyal krominansi)
    • Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator-V dan dari modulator-U. proses perhitungan tidak secara aljabar melainkan secara vector
    • Fasa dan amplitude sinyal krominansi bergantung pada sinyal-V dan sinyal-U
    3. LINGKARAN WARNA
    Melukis lingkaran warna dengan memanfaatkan sinyal U dan V untuk semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Pada suatu pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitude dan fasa. Tugas penerima menentukan kedudukan vector nada warna , untuk keperluan tersebut tersedia sinyal ledakan (burst signal) fasa sinyal ledakan 180°.

    BalasHapus
  49. 3F / 03 / BAGAS MARDHA ILHAM / 1941160085

    Dapat diketahui bahwa:

    Dalam modulasi kuadratur, sinyal U dan V harus dimodulasi dengan panjang gelombang pembawa hingga 4,43MHz. Hal ini harus dilakukan agar pemancar dapat kembali memisahkan sinyal U dan V.

    Dalam MODULATOR-U, modulasi ini mengikuti prinsip yang diusulkan. Sinyal keluaran adalah jumlah tegangan pada anoda. Tegangan sinyal di grid menekan satu sama lain dalam fasa. Ini berarti tegangan bb 4,43MHz pada anoda juga berada dalam fasa yang berlawanan satu sama lain. Jika kedua tabung diatur pada tegangan kerja yang sama, kecuramannya sama, dan tegangan bb melintasi anoda adalah sama. Karena tegangan berada dalam fase yang berlawanan, sinyal output adalah 0.

    Dalam produksi sinyal krom (F), sinyal V diumpankan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga dikendalikan oleh sinyal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini mendahului sinyal input sebesar 90⁰. Karena didahului 90°, maka kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, siku-siku ke arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator U dan rangkaian keluaran modulator V saling terhubung. Maka pada rangkaian keluaran akan terdapat resultan dari sinyal yang dimodulasi dengan U dan dimodulasi dengan V yaitu sinyal chrominance. Kekuatan sinyal chrominance dihasilkan dari penambahan tegangan sinyal keluaran modulator V dan modulator U. Metode penambahannya adalah vektor, bukan aljabar. Fasa dan amplitudo sinyal chrominance tergantung pada fasa dan amplitudo dari sinyal V dan U.

    Dalam LINGKARAN WARNA, kita akan dapat menggambar lingkaran warna dengan memanfaatkan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin dalam berbagai tingkat saturasi. Maka tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada warna tsb. Fasa sinyal ledakan ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk dicocokkan dengan fasa sinyal ledakan.

    BalasHapus
  50. 3C/18/Nindi Karynnina L.T/1941160082

    Materi ini membahas tentang Sistem Pemodulasian Kwadratur yang berkaitan dengan sinyal U dan V saling tegak lurus. Frekuensi yang menggunakan 4,43 MHz ini, susah dicari pada pasaran. Kwadatur berarti 360 derajat dibagi empat. Horizontal sinyal U dan vertikal sinyal V. Modulator V berfungsi sebagai pembangkit sinyal krominansi. Komponen pasif terdiri induktor, resistor, kapasitor. Sedangkan komponen aktif seperti lampu tabung pada komponen lama, transistor (umumnya ada kaki 3, ada kaki 4 tetapi sulit ditemukan), IC. Pada diode mempunyai grid yang berbeda. Bagian dalam IC ada banyak transistor yang lebih dari 1 transistor dengan tabung electron yang mempunyai 3 kaki disebut dengan triode, yang mempunyai kaki 4 disebut tetrode, yang mempunyai kaki 5 disebut pentode. Anode dan pentode digabungkan menghasilkan sinyal keluaran. Ketika memiliki fasa yang sama, maka tegangan adalah nol, sehingga modulator U tidak menghasilkan sinyal. Pada output, sinyal kotak U, negative berarti berlawanan fase dengan osilator sedangkan posotif berarti sefase dengan osilator. Sinyal U adalah sinyal yg dimasukkan pada kemudi yang didapatkan dari keluaran tegangan modulator U. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor. Satu fase arah vektor ke kanan, apabila berlawanan fase maka arah vektor ke kiri. Hasil penjumlahan vektor U dan vektor F adalah garis miring F. Panjang F sama dengan amplitudo F. Sinyal U dan V tidak akan melebihi tegangan 1 Volt.

    Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang bersimbol FU dan FV. Pada pembangkitan sinyal krominansi sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan denga sinyal yang berasal dari osilator kristal. Dalam penerima akan ada gelombang yang dibangkitkan kembali dengan fasa yang tepat dengan menggunakan sinyal-U. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk atau diterima pada suatu waktu. Pada pemancar memancarkan nada warna dengan amplitude dengan fasa tertentu 180°. Cara menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Lingkaran warna dilukis dari hitungan sinyal – sinyal yang tidak dilemahkan, seperti sinyal (M – Y) dan (B – Y). Fasa dari vector nadawarna F berfungsi menentukan derajat atau takaran nadawarna. Pada, amplitudo dari vector nadawarna berfungsi menentukan nilai dari derajat kejenuhan. Semakin tinggi amplitudo, maka semakin jenuh warna yang bersangkutan.

    BalasHapus
  51. 3C/05/APRILIA ORRIN WILANA/1941160088

    Dari materi diatas dapat diambil pembelajaran bahwa dalam pemodulasian kwadratur memiliki dua sinyal yang perlu dilakukan pemodulasian pada gelombang pembawa dengan ketinggian 4,43MHz, sinyal tersebut adalah sinyal-U dan sinyal-V. Sinyal-U dan sinyal-V ini memiliki selisih yang membentuk sudut 90°. Dalam proses modulasi ini memiliki nadawarna F yang merupakan jalur-jalur samping yang digunakan sebagai sinyal pembawa bagi informasi warna yang meliputi seluruh Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.
    Proses pemodulasi kwadratur sinyal-U, menghasilkan sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Hal ini disebabkan karena sirkuit keluaran pada kedua pentode yang saling terhubung. Dari osilator kristal yang memiliki tegangan sinyal berlawanan fasa, sinyal-U dikemudikan pada Grid 1 dengan sinyal 4,43 MHz. Jika kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramannya bernilai sama, serta tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Tegangan yang berlawanan fasa ini menyebabkan sinyal keluaran yang dihasilkan akan bernilai 0. Sinyal-U terbagi menjadi dua bagian yaitu sinyal-U negatif dan sinyal-U positif dimana pada sinyal-U positif sefasa dengan osilator sedangkan yang negatif kebalikan dari positif yaitu berlawan fasa. Amplitudo pada sinyal-U juga mempengaruhi sinyal keluaran yang akan dihasilkan. Jika amplitutonya kecil maka sinyal keluaran yang dihasilkan juga akan kecil, sehingga pada sirkuit keluaran tidak memiliki sinyal osilator.
    Pada sistem pewarnaan TV, penerima TV berwarna harus dapat menampilkan sinyal warna hitam dan putih sehingga dapat menampilkan gambar dengan warna hitam dan putih begitu juga dengan penerima TV hitam putih dapat menerima sinyal berwarna dengan tampilan hitam putih pula. Modulasi yang terjadi sinyal-U dan sinyal-V menghasilkan sinyal krominansi. sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Sinyal pada osilator ini akan mendahului sinyal masukan sejauh 90 ⁰, sehingga dapat digambarkan membentuk sudut siku-siku dengan sinyal-U. Fasa dan amplitude sinyal-U dan sinyal-V mempengaruhi fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi. Jika sinyal-U positif dan sinyal-V negatif maka sinyal krominansi membentuk fasa 0°-90° terhadap sinyal osilator kristal. Begitu juga jika sinyal-U negatif dan sinyal-V positif akan mengakibatkan sinyal krominansi membentuk fasa 90 °-180 °
    berikutnya adalah mengenai lingkaran warna. Penggambaran semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda pada lingkaran warna dilakukan menggunakan sinyal-U dan sinyal V. Pemancaran nadawarna memiliki amplitude dan fasa yang tergantung pada pemancar. Maka fungsi dari penerima adalah untuk menentukan posisi vector nada. Setiap vektor nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, dicoba dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. Sinyal ledakan (burst signal) ini memiliki fasa 180⁰.

    BalasHapus
  52. 3C/ 10/ Faril Aditya Fiddin/ 1941160038
    Dari penjelasan yang telah di paparkan dapat disimpulkan bahwa sinyal U dan sinyal V perlu dimodulasi pada gelombang Mhz. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V 14. Dasar – dasar modulator U adalah
    1. Sikrit keluaran kedua dua pentode saling dihubungkan. 2. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas nya dengan sinyal MHz.
    3. Kalau kedua tabung distel pada tegangan kerja yang sama maka kecuraman dan tegangannya sama. 4. Kedua tabung distel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal U dan sinyal V dari hitungan hitungan yang telah dilakukan. Sinyal sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Kita dapat melukiskan lingkaran warna dengan dengan memanfaatkan sinyal sinyal U dan V untuk semua warna warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan( burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180 ⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Ini memungkinkan penerima untuk menentukan rona dan tingkat saturasi mana yang sedang dimasukkan (diperoleh).
    Setiap vektor rona yang dihasilkan selama menggambar trek disesuaikan dengan fase sinyal ledakan. Dengan cara ini, penerima dapat menentukan nada dan tingkat saturasi mana yang sedang mereka terima.

    BalasHapus
  53. 3E/21/RISMA WULAN SAFITRI/1941160016
    Dari materi diatas dapat diketahui bahwa sinyal U dan V perlu dimodulasi pada gelombang 4,43Mhz. Proses modulasi kedua sinyal ini disebut modulasi kuadratur. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V-14. Pada rangkaian modulasi kuadratur sinyal U, sinyal U masuk ke trafo, dimana sinyal ini merupakan penjumlahan dari tegangan anoda. Di anoda, sinyal-sinyal ini akan berlawanan satu sama lain dalam fase. Ketika tegangan kerja kedua tabung sama, kecuramannya sama, tegangan BB pada anoda sama, dan sinyal keluarannya adalah 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran U-modulator akan sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negatif akan sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal chrominance adalah sinyal yang dihasilkan dengan memodulasi U dan sinyal V, dan sinyal yang ditunjukkan oleh FU danFV. Rangkaian keluaran (output) akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U, yang merupakan sinyal termodulasi V, atau sinyal chroma. Kekuatan sinyal chroma ini dihasilkan dari penambahan tegangan tegangan keluaran Modulator V dan Modulator U dengan metode penjumlahannya yaitu vektor, bukan aljabar sehingga Fase dan amplitudo dari sinyal chrominance tergantung pada fase dan sinyal amplitudo V dan U.
    Lingkaran warna adalah lingkaran yang dapat menampilkan semua jenis warna, baik yang jenuh maupun yang tidak jenuh. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal U dan V yang telah dihitung. Sinyal-sinyal ini menentukan vektor posisi dalam warna. Fase dalam sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sementara saturasi ditentukan oleh sinyal amplitudo, rona dengan amplitudo dan fase tertentu yang dipancarkan pada pemancar.
    Sistem TV warna memerlukan pesyaratan komtabilitas, sehingga :
    a. Penerima tv warna dapat menampilkan sinyak hitam putih sebagai gambar bewarna/hitam-putih
    b. Penerima hitam-putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar bewarna/hitam-putih
    Sinyal kecerahan (sinyal luminasi) disimbolkan sebagai Y dibentuk oleh sinyal -sinyal warna menurut persamaan Y=…M + …H + …B. Dalam proses modulasi kwadrat terjadilah jalur – jalur samping. Jalur – jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. Sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. SInyal F meliputi seluruh/sebagian daripada isnyal video, yaitu meliputi bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah. Sinyal pembawa warna sendiri memiliki tinggi 4,43 MHz, dalam penerima gelombang gelombang tersebut dijangkitkan kembali dengan fasa yang tepat. Kesalahan dalam selisih fasa antara sinyal – sinyal ledakan dan sinyal – sinyal nadawarna akan menjangkitkan dalam sistem PAL kesalahan dalam selisih fasa ini ditiadakan dengan mengintroduksikan suatu kesalahan fasa ke arah yang sebaliknya.

    BalasHapus
  54. 3C/06/Dewi Shinta Nur Afifah/1941160035

    Berdasarkan pemaparan materi yang telah dijelaskan, dapat diketahui mengenai sistem pewarnaan pada televisi. Dalam sistem kerjanya, perlu diketahui mengenai pemodulasian kwadratur yang memodulasikan sinyal-U dan sinyal-V dengan sinyal pembawa warna yang setinggi 4,43 MHz. Dalam sistem modulasinya, perlu diketahui modulator U. Dalam sistem kerja modulator U, ketika sinyal U berada pada nilai 0, maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal 4,43 MHz. Selain pada nilai 0 tersebut, modulator U akan mengeluarkan sinyal baik bernilai positif maupun negatif. Ketika sinyal U berganti dari positif ke negatif, maka sinyal yang dikeluarkan memiliki fasa tegangan yang bergeser 180 derajat. Pada sinyal keluaran hasil modulasi tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator atau sinyal pembawa, sehingga dengan kata lain sinyal pembawa ini tidak dipancarkan.

    Dalam proses modulasi kwadratur terjadi jalur-jalur samping yaitu sinyal nadawarna F. Sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna (sinyal krominansi). Sinyal F ini meliputi seluruh atau sebagian pada sinyal video yang berfrekuensi tinggi atau rendah. Pada sinyal F ini memiliki amplitudo dan fasa yang bergantung pada fasa dan amplitudo sinyal V dan sinyal U. Selain itu, Amplitudo sinyal F ini menentukan derajat kejenuhan pada warna yang dihasilkan. Ketika amplitudo semakin kecil maka warna yang dihasilkan semakin tidak jenuh. Begitu pula sebaliknya, ketika warna yang dihasilkan semakin jenuh maka amplitudo sinyal semakin besar. Selain itu dalam penentuan fasa sinyal nadawarna ditentukan oleh nuansa. Fasa pada vektor sinyal F ini menentukan derajat nadawarna. Ketika suatu pemancar televisi berwarna memancarkan sinyal nadawarna dengan amplitudo dan fasa tertentu, maka penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nadawarna tersebut. Dalam menentukan kedudukan vektor nadawarna pada penerima dibantu dengan adanya sinyal ledakan atau burst signal yang memiliki fasa 180 derajat. Sinyal ledakan ini merupakan pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan, sehingga sinyal F yang diterima dapat ditentukan warna apa yang dipancarkan dan dengan derajat kejenuhan berapa warna yang dipancarkan.

    BalasHapus
  55. 3E/02/Agustinus H S/1941160005

    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.
    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator . Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.
    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.
    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada.

    BalasHapus
  56. 3C/20/Sairi Solikh/1941160067

    modulasi kwadratur pada sinyal U dan sinyal V diperlukan permodulasian dengan panjang gelombang 4,43MHz. nah pengolahan sinyal ini dinamakan kwadratur untuk memisahkan antara sinyal U dan sinyal V.

    - sinyal U berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa, oleh karena itu keluaran dari sinyal ini berupa 0.

    - sedangkan sinyal V hampir sama seperti pengolahan pada sinyal U. Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input.

    sinyal sinyal U dan V yang telah dihitung akan menghasilkan output untuk menentukan posisi vektor dalam warna, hal ini dapat juga menentukan kejenuhan pada tingkatan warna.

    BalasHapus
  57. 3C/01/Abdullah Syafiq Ammar/1941160018
    Dari pemaparan yang telah disampaikan dapat diketahui bahwa sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  58. 3C/22/Syifa Meiliana/1941160110

    Dari penjelasan diatas dapat kita peroleh bahwa Pemodulasian Kwadratur itu terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz.
    Perlu dilakukan dengan cara berikut sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Dan untuk proses pengolahan tersebut diterapkan pemodulasian kwadratur seperti berikut :

    8. A. MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator . Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
    8. B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    Lingkaran warna dapat digambarkan menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima pada saat tertentu. Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  59. 3F/22/Syaiful Rijal Aziz/1941160056
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  60. 3D/18/RIFKI NAUFAL GHIFFFARI/1941160106
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Sinyal-sinyal ini menentukan posisi vektor dalam warna. Fase dalam sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sementara saturasi ditentukan oleh amplitudo sinyal warna, rona dengan amplitudo dan fase tertentu dipancarkan pada pemancar.
    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu.

    BalasHapus
  61. 3B/21/SOVIA PUSPA FIRDAUS/1941160130

    Dari materi sinyal TV Warna bagian 2 dapat diperoleh materi sebagai berikut antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertical di dalam koordinat kartesian. Agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan Kembali, jadi pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna.

    Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah. Anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran. Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewar trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal u berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal u masuk grid 1, sinyal f=4,43 MHz masuk grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator u dan v sama yang berbeda adalah sumber masukan nya yang satu U dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi.

    Untuk keperluan ini tersedia sinyal ledakan . Fasa sinyal ledakan ini 180°. Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.

    MODULATOR-U
    Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI
    Pada pembangkitan sinyal krominansi sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan denga sinyal yang berasal dari osilator kristal. Dalam proses modulasi kuadrat terjadi jalur samping yang mana jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal warna nada F merupakan sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh maupun sebagian daripada sinyal video yang meliputi bagian dengan frekuensi tinggi dan rendah.

    LINGKARAN WARNA
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan.

    BalasHapus
  62. 3E/14/IKRIMATUZ ZULAYKHAH/1941160023

    Kesimpulan dari materi ini adalah
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz. Untuk pengolahannya menerapkan pemodulasi-an kwadratur. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V-14. Dasar – dasar modulator-U adalah :
    a) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c) Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d) Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    Kemudian pada pembangkit sinyal-krominasi F:
    a) Sinyal-V dimasukkan ke Modulator-V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90˚, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor Sinyal-U.
    d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-keluaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat hasil-paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal krominasi.
    e) Kuat-sinyal-krominasi dikemukakan dengan menjumlahkan tegangan-sinyal-keluaran dari modulator-V dan dari modulator-U
    f) Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominasi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal-V dan sinyal-U. Pada Gb.V.17-A: jika sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi berfasa antara 0˚-90˚ terhadap sinyal dari osilator kristal.

    Pada lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan V untuk semua warna yang kemungkinan ada dalam derajat kejenuhan. Pada saat pemancar memancarkan nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Maka diperlukan sinyal ledakan. Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan adalah 180°.

    BalasHapus
  63. 3C / 17 / Nadin Ariesta Ayudya Fardani / 1941160009

    Pelajaran mengenai sistem pewarnaan pada televisi. Pada saat mengenai pemodulasian pada kwadratur dimana terdapat dua sinyal yaitu sinyal-U dan sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz.

    Pada modulator U dikemukakan sesuai dalam gambar dengan ringkasan ketika sinyal-U bernilai 0 maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal sebesar 4,43 MHz sehingga ketika nilai berada antara 0 dan 1 maka, ketika antara 1 dan 2 sinyal U akan bernilai positif. Dan pada sirkit keluaran tidak terdapat sinyal karena berasal dari osilator (sinyal pembawa).

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.

    Pada lingkaran-Warna ini yaitu dengan melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. yang mana dalam saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk itu pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan

    BalasHapus
  64. 3D / 12 / Linanda Salsa S / 1941160036

    Pada materi mengenai TV warna ini atau sistem pewarnaan pada televisi, menjelaskan tentang Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini. Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. sehingga ketika nilai berada antara 0 dan 1 maka, ketika antara 1 dan 2 sinyal U akan bernilai positif.

    Pada sistem pewarnaan TV ini, sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kekuatan pada sinyal krominansi ditentukan dengan penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan keseluruhan bergantung juga pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U. Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewar trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal u berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal u masuk grid 1, sinyal f=4,43 MHz masuk grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator u dan v sama yang berbeda adalah sumber masukan nya yang satu U dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi. Selisih antara tegangan anoda tidak 0 sehingga fasanya ditentukan tabung yang dibawah.

    Fasa dan amplitudo dari vektor nada warna F akan menentukan derajat kejenuhan warna, dimana semakin kecil vektor maka warna tersebut semakin tak jenuh, begitupun sebaliknya semakin besar vektor maka semakin jenuh warna yang dihasilkan. Pemancar bertugas untuk memancarkan suatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, sedangkan penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna. Sinyal ledakan merupakan pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan ini adalah 180°.

    BalasHapus
  65. 3F/13/Mohammad Aldhimas Arianto/1941160115

    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  66. 3F/07/Fany Aflya Visca Marinda/1941160119

    Pemodulasian kwadratur terdiri dari sinyal -U dan sinyal -V. Sinyal -U terdiri dari sinyal M dan sinyal Y sinyal M merupakan sinyal warna merah sedangkan sinyal Y merupakan luminansi. Kedua sinyal ini sinyal -U dan sinyal -V tidak boleh terlalu besar karena akan mengakibatkan gambar pecah rusak dan gelap, sinyal ini nilainya tidak boleh lebih dari 1. Sinyal -U dan sinyal -V dikirimkan dengan carier sendiri yang disebut osilator warna, osilator yang digunakan menggunakan bahan kristal agar stabil. Kedua sinyal ini akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses ini dilakukan dengan cara demikian, akibatnya di dalam pemancar kedua sinyal ini dapat dipisahkan kembali.
    Pada Modulator-U sirkit keluaran pentode saling dihungkan sehingga sinyal keluaran berupa hasil penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda. Kedua tabung dikemukakan dalam pada kisi tindas nya dengan sinyal 4,43 MHz, sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan pada sinyal 4,43 ini yang ada di anoda saling berlawanan. Kedua tabung disetel pada tegangan, kecuraman dan tegangan pada anoda yang sama. Oleh karena itu tegangan tersebut akan saling berlawanan fasa dan sinyal keluarannya adalah 0.
    Sinyal krominansi merupakan sinyal -V yang dimasukkan ke dalam modulator -V, sinyal ini mempunyai cara kerja yang sama seperti sinyal -U. Saat membangkitkan sinyal krominansi, sinyal -V akan dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, kemudian modulator juga digerakkan oleh sinyal yang berasal dari osilator kristal. Pada modulasi kuadrat terdapat kanal samping yang merupakan sinyal nada warna F, dimana sinyal nada F adalah sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh atau sebagian sinyal video termasuk sinyal video terdiri dari bagian tinggi dan rendah frekuensi.
    Lingkaran warna adalah lingkaran yang dapat menampilkan segala macam warna, baik yang jenuh maupun yang tidak . Lingkaran warna ini menggunakan sinyal U dan sinyal V dari perhitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan posisi vektor dalam warna. Fase sinyal warna menentukan warna yang dihasilkan. Sedangkan saturasi ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Dengan menggambar lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk kemungkinan semua warna pada tingkat saturasi yang berbeda. yaitu, ketika pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian penerima akan menentukan posisi vektor nada. Untuk itu sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada yang dimasukkan selama pencampuran sesuai dengan fase sinyal burst. Dengan menggunakan metode ini, penerima dapat menentukan nada apa dan dengan tingkat kejenuhan apa yang dimasukkan (diterima) pada waktu tertentu.

    BalasHapus
  67. 12/3F/Moch. Amir Ma'ruf T P/1941160139
    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    (a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator- V/ dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    (b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    (c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90°.
    Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah
    atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gb.V- 16.
    (d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator- dan sirkit-ke
    luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaraw akan terdapat ha-
    sil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    (e)
    Kuat-sinyal-kro minansi diketem ukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-ke-
    luaran dari modulator-V dan dari modulator-. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
    melainkan secara vektor.
    (f): Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
    sinyal-V dan sinyal-U.
    PEMODULASIAN KWADRATUR
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.
    MODULATOR-U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa). Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.
    LINGKARAN WARNA
    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  68. 3A/15/Lailatul Maghfirah F.S./1941160021

    Pada penjelasan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.

    Pada sistem kerja modulator U, ketika sinyal U berada pada nilai 0, maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal 4,43 MHz. Selain pada nilai 0 tersebut, modulator U akan mengeluarkan sinyal baik bernilai positif maupun negatif. Ketika sinyal U berganti dari positif ke negatif, maka sinyal yang dikeluarkan memiliki fasa tegangan yang bergeser 180 derajat. Pada sinyal keluaran hasil modulasi tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator atau sinyal pembawa, sehingga dengan kata lain sinyal pembawa ini tidak dipancarkan.
    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F) sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Dalam proses modulasi kuadrat terjadi jalur samping yang mana jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal warna nada F merupakan sinyal pembawa informasi warna, sinyal F meliputi seluruh maupun sebagian daripada sinyal video yang meliputi bagian dengan frekuensi tinggi dan rendah. Dalam penerima akan ada gelombang yang dibangkitkan kembali dengan fasa yang tepat dengan menggunakan sinyal-U. Begitu juga pada nadawarna akan ada setiap vektor yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasa dari sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk atau diterima pada suatu waktu. Sinyal ledakan merupakan sintal pengganti gelombang warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vektor pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    BalasHapus
  69. 3D / 09 / FIRDA WAHYUNINGTYAS / 1941160063

    Dari materi sinyal TV Warna bagian 2 dapat diketahui bahwa antara sinyal U dan sinyal V memiliki beda sudut sebesar 90°. Di dalam koordinat kartesian, sinyal U akan menjadi garis horizontal sedangkan sinyal V menjadi garis vertical agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan kembali. Jadi, pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Dalam proses modulasi kuadrat terjadilah jalur-jalur samping. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F. Sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. Sinyal F ini meliputi seluruh atau sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.

    Komponen elektronik ada 2 macam yang pertama komponen pasif dan aktif. Tabung electron termasuk dalam komponen aktif seperti IC. Komponen pasif adalah komponen eletronika yang tidak membutuhkan arus listrik eksternal untuk bisa beroperasi. Resistor, kapasitor, dan induktor adalah contoh komponen pasif. Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang membutuhkan arus listrik eksternal agar bisa beroperasi. Komponen aktif ada 2 sistem yang pertama dengan bahan semikonduktor misalnya transistor dan diode. Teknologi sekarang menggunakan IC yang mana di dalamnya terdapat banyak transistor, apabila terdiri lebih dari 1 transistor disebut IC. Tabung elektron yang mempunyai 3 kaki disebut dengan triode, yang mempunyai kaki 4 disebut tetrode, yang mempunyai kaki 5 disebut pentode. Adapula anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran.

    Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewat trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal U berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal U masuk ke dalam grid 1, sinyal F = 4,43 MHz masuk dalam grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator U dan V sama, yang membedakan hanya pada sumber masukan nya. Input U terdiri dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi. Selisih antara tegangan anoda tidak 0 sehingga fasanya ditentukan tabung yang di bawah.

    Berikutnya adalah mengenai lingkaran warna. Penggambaran semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda pada lingkaran warna dilakukan menggunakan sinyal-U dan sinyal V. Pemancaran nadawarna memiliki amplitude dan fasa yang tergantung pada pemancar. Maka fungsi dari penerima adalah untuk menentukan posisi vector nada. Setiap vektor nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, dicoba dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. Sinyal ledakan (burst signal) ini memiliki fasa 180⁰.Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan apa nadawarna nya dan berapa derajat kejenuhannya yang masuk (diterima). Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.
    Pada sistem pewarnaan TV, penerima TV berwarna harus dapat menampilkan sinyal warna hitam dan putih sehingga dapat menampilkan gambar dengan warna hitam dan putih begitu juga dengan penerima TV hitam putih dapat menerima sinyal berwarna dengan tampilan hitam putih pula. Modulasi yang terjadi sinyal-U dan sinyal-V menghasilkan sinyal krominansi. sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Sinyal pada osilator ini akan mendahului sinyal masukan sejauh 90 ⁰, sehingga dapat digambarkan membentuk sudut siku-siku dengan sinyal-U. Fasa dan amplitude sinyal-U dan sinyal-V mempengaruhi fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi. Jika sinyal-U positif dan sinyal-V negatif maka sinyal krominansi membentuk fasa 0°-90° terhadap sinyal osilator kristal. Begitu juga jika sinyal-U negatif dan sinyal-V positif akan mengakibatkan sinyal krominansi membentuk fasa 90 °-180 °.

    BalasHapus
  70. 3F/09/Ian Zacharia Galingging/1941160144
    Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, sebagai akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  71. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  72. 3D/17/Nella Abda Putri Harsanti/1941160012
    Dari materi ini dapat dipelajari bahwa :
    - Sinyal U dan Sinyal-V dimodulasi pada gelombang pembawa 4,43MHz ,dengan pemodulasi-an kwadratur. Dimana ada beberapa asas modulator-U yang harus dipatuhi. Pada proses modulator-U, sinyal-U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan - tegangan yang ada pada anoda. Lalu sinyal-U akan diarahkan oleh sinyal pembawa sebear 4,43 MHz yang berasal dari osilator Kristal. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator. Kemudian setelah itu dari modulasi ini dibangkitkan sinyal krominasi (F), dimana sinyal ini dibangkitkan melalui beberapa tahap. Pertama sinyal-V masuk modulator-V seperti sinyal-U. Kedua modulator ini dikemudikan oleh osilator kristal, namun sinyal dari osilator pada modulator-V mendahului sinyal input sejauh 90 derajat. Sedangkan pada sinyal-U sefasa dengan sinyal dari osilator. Hasil perpaduan dari sinyal – sinyal termodulasi dengan U dan V menghasilkan sinyal krominansi ini. Sehingga fasa dan amplitudo sinyal krominansi bergantung pada fasa dan amplitude sinyal-V dan Sinyal-U. Dalam perhitungan kuat sinyal krominansi dapat dihitung dengan penjumlahan vektor tegangan sinyal luaran dari modulator-U dan modulator-V. Dimana dalam penjumlahan vektor ini vektor sinyal-U Digambar horizontal kekanan sepanjang amplitudonya dalam skala, contoh 1 Volt = 1 cm. Kemudian sinyal-V digambarkan sejauh 90 derajat ke atas dalam skala dari sinyal-U. Sehingga membentuk siku - siku dengan vektor sinyal-U. Berdasarkan cara penjumlahan vektor secara matematis maka dari penjumlahan dua vektor ini membentuk resultan vektor garis miring F (sinyal krominasi). Dari resultan ini lah yang disebut hasil penjumlahan vector perhitungan kekuatan sinyal krominasi. Dimana kekuatan sinyal dihitung dari amplitude sinyal U dan sinyal V. Serta antara resultan vektor F dan sinyal pembawa sudut fasanya disebut gama. Contoh suatu sinyal U amplitudonya 3V maka Digambar garis horizontal kekanan 3cm kemudian sinyal-V 4V maka digambar 4 cm kearah atas dan 90 derajat dari sinyal U. Dari kedua sinyal ini maka besar sinyal krominasi dengan prhitungan penjumlahan vektor secara matematis adalah akar dari penjumlahn besar amplitude yang telah dikuadratkan yaitu 3 kuadrat ditambah 4 kuadrat atau akar 25, maka besar sinyal krominasi adalah 5V dan digambar miring sebesar gama dari sinyal U. Dimana tangen gama sebesar amplitude sinyal U dibagi sinyal V atau ¾. Maka berdasarkan perhitungan sudut maka gama sebesar 36 derajat. Sehingga sinyal krominasi digambarkan 36 derajat dari sinyal U sepanjang 5 cm.
    - Dari sinyal krominasi akan membentuk lingkaran warna yang memanfaatkan sinyal – sinyal U dan V. Hal ini disebabkan oleh proses modulasi kwadrat yang memiliki jalur – jalur samping. Jalur jalur samping ini merupakan sinyal nada warna F yang membentuk lingkaran warna. Dimana Sinyal F atau krominasi merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. Sinyal – F meliputi baik seluruh maupun sebagian sinyal video yaitu bagian frekuensi tinggi maupun rendah.
    Suatu sinyal nada warna F, derajat nada warnannya sendiri ditentukan oleh fasa dari vektor F, dan amplitudo dari vektor F menentukan derajat kejenuhannya. Vektor - vektor nadawarna ini ditentukan kedudukannya oleh penerima dan terdapat sinyal ledakan. Sinyal ledakan sendiri adalah pengganti gelombang pembawa yang tidak dipancarkan dari pemancar

    BalasHapus
  73. 3D/10/Gilang Fajar Firdausi/1941160125
    Pemaparan yang dilakukan pada TV Warna dilakukan dengan cara sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang carrier dengan frekuensi 4,43 MHz.Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan.
    Modulator V berfungsi sebagai pembangkit sinyal krominansi. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo sinyal V dan sinyal U. Vektor sinyal U sefasa dengan sinyal dari osilator. Lingkaran warna didapatkan dari sinyal U dan V untuk semua warna dengan berbagai derajat kejenuhan. Fasa dari vektor nada warna (F) menetukan derajat nada warna. Pada saat pemancar memancarkan nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Setiap vektor nada warna yang masuk dikurangkan dengan sinyal ledakan.

    BalasHapus
  74. 3D/08/Fery Aditya Prayogai/1941160071

    Berdasarkan penerangan terkait Sinyal TV Warna diatas, diperoleh bahwa masih ada beberapa hal antara lain merupakan tentang proses pemodulasian buat frekuensi-U & frekuensi V yg dinamakan pemodulasian kwadratur dimana perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz, memerlukan pengerjaan menggunakan cara yg tepat, sebagai akibatnya frekuensi bisa doipancarkan kembali.
    Kemudian, dalam modulator U dikemukakan sinkron pada gambar menggunakan kompendium waktu frekuensi-U bernilai 0 maka modulator U nir akan mengeluarkan frekuensi sebanyak 4,43 MHz sebagai akibatnya waktu nilai berada antara 0 & 1 maka, waktu antara 1 & dua frekuensi U akan bernilai positif. Dan dalam sirkit keluaran nir masih ada frekuensi lantaran asal menurut osilator (frekuensi pembawa). Pada sistem pewarnaan TV terdapat beberapa hal yg perlu dipenuhi antara lain yakni dalam penerima rona televisi wajib menampilkan rona frekuensi hitam & putih menjadi gambar yg berwarna hitam & putih, & dalam penerima menggunakan rona hitam & putih bisa menampilkan frekuensi TV rona pada gambar menggunakan rona yg hitam putih pula. Pada pembangkitan frekuensi krominansi (F) frekuensi-V akan dimasukkan ke modulator V menggunakan cara yg sama misalnya frekuensi U, kemudian modulator V pula dikemudikan denga frekuensi yg asal menurut osilator kristal.
    Pada TV Warna ini, bundar rona bisa digambarkan memakai frekuensi U & V buat seluruh rona yg mungkin dalam taraf saturasi yg berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada menggunakan amplitudo & fase tertentu. Kemudian tugas penerima merupakan memilih posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, frekuensi burst tersedia. Fase menurut frekuensi burst ini merupakan 180⁰. Setiap vektor nada rona yg masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan menggunakan fasanya frekuensi ledakan. Dengan cara ini penerima bisa memilih, nada rona apakah & menggunakan derajat kejenuhan berapakah yg diterima dalam ketika tertentu. Sinyal ledakan merupakan "pengganti" gelombang pembawa rona yg nir dipancarkan menurut pemancar.

    BalasHapus
  75. 3B/04/BAYU EKA S./1941160132

    Dari materi yang telah dipelajari antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertical di dalam koordinat kartesian. Agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan Kembali, jadi pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna.
    Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah. Anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran. Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewar trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal u berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal u masuk grid 1, sinyal f=4,43 MHz masuk grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator u dan v sama yang berbeda adalah sumber masukan nya yang satu U dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi.
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz. Untuk pengolahannya menerapkan pemodulasi-an kwadratur. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V-14. Dasar – dasar modulator-U adalah :
    a) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    b) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    c) Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    d) Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    Kemudian pada pembangkit sinyal-krominasi F:
    a) Sinyal-V dimasukkan ke Modulator-V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90˚, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor Sinyal-U.
    d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-keluaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat hasil-paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal krominasi.
    e) Kuat-sinyal-krominasi dikemukakan dengan menjumlahkan tegangan-sinyal-keluaran dari modulator-V dan dari modulator-U
    f) Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominasi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal-V dan sinyal-U. Pada Gb.V.17-A: jika sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi berfasa antara 0˚-90˚ terhadap sinyal dari osilator kristal.

    BalasHapus
  76. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  77. 3C/09/Eka Purnama Wulandari/1941160108

    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini:

    1) Modulator-U
    Dasar-dasar dari modulator-U :
    a) Sirkit-keluaran kedua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda.
    b) Kedua tabung kemudian dikemudikan pada kisi-tindasnya-nya dengan sinyal 4,43MHz yang berasal dari osilator kristal dan saling berlawanan-fasa yang berarti tegangan padan anoda juga berlawanan-fasa.
    c) Kalau kedua tabung distel pada tegangan yang sama, maka kecuramannya adalah sama begitu juga tegangan-bb pada anoda. Karena tegangan itu saling berlawanan-fasa, maka sinyal-keluaran ada 0.
    d) Kedua tabung di-stel sama, kalua dalam trafo-masukan sisi-kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua sisi0kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi-kemudi tidak mengemudikan kisi-kemudi, apabila sinyal-U ada 0.

    2) Pembangkitan sinyal-krominasi (F)
    a) Sinyal-V dimasukkan ke Modulator-V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal-masukan sejauh 90˚, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor Sinyal-U.
    d) Dalam Gb.V-16 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-keluaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat hasil-paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal krominasi.
    e) Kuat-sinyal-krominasi dikemukakan dengan menjumlahkan tegangan-sinyal-keluaran dari modulator-V dan dari modulator-U. cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vector.
    f) Fasa dan amplitudo dari sinyal-krominasi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal-V dan sinyal-U
    Pada Gb.V.17-A: jika sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi berfasa antara 0˚-90˚ terhadap sinyal dari osilator kristal.

    3) Lingkaran-Warna
    Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-U dan V untuk semua warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuha,. Beberapa hasil-hitungan ada dalam Tabel 1. Lingkaran-Warna dalam Gb.V-18 sudah berdasarkan hitungan yang menerapkan sinyal-sinyal yang tak dilemahkan yaitu (M-Y) dan (B-Y). Hal yang perlu diperhatikan :
    a) Fasa dari vector nadawarna F menentukan derajat (takaran) nadawarna. Contoh : vector dengan fasa 60˚ menyatakan nadawarna lembayung. Vector dengan fara 167˚ menyatakan kuning).
    b) Amplitudo dari vector nadawarna menentukan derajat kejenuhan. Makin kecil amplitudo maka warna makin kurang jenuh, dan jika amplituod makin tinggi maka warnanya semakin jenuh.

    Pada saat pemancar memancarkan suatu nadawarna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan keudukan vector nadawarna tersebut yang disebut sinyal-ledakan (burst signal). Fasa-nya adalah 180˚. Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis-telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal-ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna apa dan berapa derajat kejenuhannya, yang diterima pada saat itu.

    BalasHapus
  78. 3A/23/Wulan Rahma Damayanti/1941160060

    Dari materi diatas dapat saya simpulkan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0.


    Kaki2 elektron diantaranya anode atau kaki positif dan katode kaki negatif, alektron memgalir ke anode melalui ruang hampa udara, disebut grid. Grid lebih negatif dari pada katode. Grid 2 memiliki tegangan positif namun masih dibawah anode. Triode, memiliki 3 kaki, anoda, katode dan grid. Ada juga diode, yang memiliki 2 kaki dibuat dari germonium, sedangkan triode melalui ruang hampa udara. Tetrode, memiliki empat kaki, anode, katode, dan tiga grid. Pentode, memiliki 5 kaki. Kristal pisau elektrik, komponen pasif. Komponen aktif ada transistor, dll. Osilator rangkaian pembangkit sinyal, menurut resonansinya, ada rangakaian LC, RC,RL, dan kombinasi lain dari RLC, dan kristal sebagai osilatornya. Sinyal karier dibangkinkan sebesar 4,43 mega hezt.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Pada saat pemancar memancarkan nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Penerima bertugas menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Maka diperlukan sinyal ledakan. Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan adalah 180°.
    Setiap vektor nada warna yang masuk dikurangkan dengan sinyal ledakan. Sehingga penerima dapat menetukan nada warna dan besar derajat kejenuhan yang masuk.

    BalasHapus
  79. 3B/05/Dzulfiqar Rausan Fikri/1941160092


    Dari materi yang telah dipelajari antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertical di dalam koordinat kartesian. Agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan Kembali, jadi pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna.
    Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah. Anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran. Cara kerja modulator yaitu menggabungkan sinyal dari rangkaian osilator kristal lewar trafo masuk ke grid, modulasi berupa sinyal U, sinyal u berupa sinyal gelombang kotak biasa, sinyal u masuk grid 1, sinyal f=4,43 MHz masuk grid 2. Sinyal osilator kristal dicampur dengan sinyal U. modulator u dan v sama yang berbeda adalah sumber masukan nya yang satu U dari m-y yang direduksi dan V dari b-y yang direduksi.
    Sinyal-U dan sinyal-V perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz. Untuk pengolahannya menerapkan pemodulasi-an kwadratur. Pemodulasian ini menurut azas yang dikemukakan dalam Gb.V-14. Dasar – dasar modulator-U adalah : a) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.


    Modulator-U

    Dasar-dasar dari modulator-U : a) Sirkit-keluaran kedua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda.
    b) Kedua tabung kemudian dikemudikan pada kisi-tindasnya-nya dengan sinyal 4,43MHz yang berasal dari osilator kristal dan saling berlawanan-fasa yang berarti tegangan padan anoda juga berlawanan-fasa.


    Pembangkitan sinyal-krominasi Lingkaran-Warna

    Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan memanfaatkan sinyal-U dan V untuk semua warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuha,. Beberapa hasil-hitungan ada dalam Tabel 1. Lingkaran-Warna dalam Gb.V-18 sudah berdasarkan hitungan yang menerapkan sinyal-sinyal yang tak dilemahkan yaitu dan Fasa dari vector nadawarna F menentukan derajat Amplitudo dari vector nadawarna menentukan derajat kejenuhan. Makin kecil amplitudo maka warna makin kurang jenuh, dan jika amplituod makin tinggi maka warnanya semakin jenuh.
    Pada saat pemancar memancarkan suatu nadawarna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan keudukan vector nadawarna tersebut yang disebut sinyal-ledakan . Fasa-nya adalah 180˚. Setiap vector nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis-telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal-ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan nadawarna apa dan berapa derajat kejenuhannya, yang diterima pada saat itu.
    Pemaparan yang dilakukan pada TV Warna dilakukan dengan cara sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang carrier dengan frekuensi 4,43 MHz.Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada rangkaian pemodulasi kwadratur untuk sinyal-U, sinyal U masuk pada trafo dimana sinyal ini bernilai penjumlahan tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV.

    BalasHapus
  80. 3C/07/Dida Subiyaknata
    Berdasarkan dari materi yang sudah diberikan kita ketahui bahwa pada saat pemodulasian kwadratur Sinyal-U dan sinyal-V Harus dimodulasi dengan panjang gelombang pembawa hingga 4.43MHz. Hal ini dilakukan agar transmitter dapat memisahkan kembali sinyal U dan V. Apa yang disebut modulasi kuadratur diterapkan pada pemrosesan semacam itu. Modulator U Mengikuti prinsip di atas, kami akan menunjukkan kepada Anda dasar-dasar modulator U, termasuk:
    a. Sirkuit keluaran dari dua pentoda terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda.
    b. Kedua tabung dikendalikan oleh sinyal 4.43MHz pada jaringan penekan interferensi. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan sinyal dalam jaringan bersifat homeomorfik dan saling menekan. Ini berarti bahwa tegangan bb 4,43MHz dari anoda juga keluar fase satu sama lain.
    c. Jika kedua tabung diatur ke tegangan operasi yang sama, konduktansi timbal baliknya sama dan tegangan anoda bb juga sama. Sinyal keluaran adalah 0 karena tegangan dibalik. Artinya, jika trafo input grid kontrol tidak memiliki sinyal input, kedua tabung akan disetel sama. Dalam hal ini, kedua kisi tangga diarde. Oleh karena itu, jika sinyal U adalah 0, transformator grid kontrol tidak akan menggerakkan grid kontrol.
    Pada Pembangkitan Sinyal-Krominansi ada beberapa tahapan antara lain:
    a. . Sinyal V diumpankan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U.
    b. Modulator V juga dikendalikan oleh sinyal dari osilator kristal.
    c. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena bergerak 90°, tarik vektor osilator kristal tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U.
    d.rangkaian keluaran modulator U dan rangkaian keluaran modulator V terhubung. Selanjutnya, kombinasi (hasil) dari sinyal termodulasi-U dan sinyal termodulasi-V dihasilkan di sirkuit keluaran, yaitu sinyal chrominance.
    e. Kekuatan sinyal chrominance dihasilkan dari penambahan tegangan sinyal keluaran modulator V dan modulator U. Metode penjumlahan adalah vektor, bukan aljabar. f. Fase dan amplitudo sinyal chrominance tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan U.
    Kita akan dapat melukiskan lingkaranwarna dengan memanfaatkan sinyal U dan V untuk semua warna-warna yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan. Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedialah sinyal ledakan (burst signal). Fase sinyal ledakan ini adalah 180⁰. Setiap vektor rona yang dihasilkan selama pengundian disesuaikan dengan fase sinyal ledakan. Ini memungkinkan penerima untuk menentukan rona dan tingkat saturasi mana yang sedang dimasukkan (diperoleh). (Catatan: Sinyal ledakan adalah "pengganti" untuk gelombang yang membawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar.

    BalasHapus
  81. 3B/12/Nabila Egyza Putri/1941160109

    Dari pembahasan materi tentang TV warna dapat dipelajari mengenai proses pewarnaan pada televisi. Pada pemodulasian kwadratur terdapat dua sinyal yang digunakan yaitu sinyal-U dan sinyal-V. Sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Yang dilakukan untuk melakukan pemodulasian kwadratur sinyal-U adalah sinyal-U masuk ke dalam trafo yang mana sinyal bernilai penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda. Selanjutnya sinyal-U diarahkan oleh sinyal pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz yang manasinyal pembawa ini berasal dari osilator Kristal. Saat berada pada anoda sinyal ini akan berlawanan fasa. Ketika sinyal-U bernilai 0 maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal sebesar 4,43 MHz. Sinyal positif yang berada pada sinyal keluaran modulator U ini akan bernilai sefasa dengan sinyal pada osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal pada osilator. Kemudian modulator V berfungsi untuk pembangkit sinyal krominansi. Modulator V menggunakan sinyal pembawa dari osilator kristal. Sinyal pembawa ini mendahului sinyal input 90°. Kemudian output modulator U dan modulator V akan saling terhubung. Kemudian setelah kedua modulator tersebut saling terhubung akan didapatkan penjumlahan dari kedua modulator yaitu sinyal krominansi. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kuat sinyal krominansi diperoleh dengan menjumlahkan tegangan sinyal output modulator V dan modulator U. Menggunakan penjumlahan vektor. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Vektor sinyal U sefasa dengan sinyal dari osilator. Dalam vektornya digambarkan dalam bentuk horisontal dan arahnya ke kanan. Vektor vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Panjang vektor sesuai dengan amplitudo sinyal U, dan digambarkan dalam bentuk skala. Dimana panjang vector akan berpadanan dengan amplitudo sinyal-U ataupun sinyal-V dengan skala yakni 1 Volt = 1 cm. Vektor V digambarkan siku-siku dengan vektor U karena berbeda fasa 90°. Arah vektor keatas untuk positif. Hasil penjumlahan vektor U dan vektor F adalah garis miring F. Panjang F sama dengan amplitudo F. Sudut fasa antara F dan sinyal carrier adalah sudut ϕ. Jika sinyal U negatif, sedangkan sinyal V positif, maka selisih fasa sinyal krominansi F dan sinyal carrier antara 90° dan 180° atau sebarang sudut.

    Lingkaran warna adalah lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna seperti warna dengan kejenuhan. Lingkaran warna ini berasal dari sinyal-U dan sinyal-V dengan dilakukannya hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal ini menentukan kedudukan vektor pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Semakin tinggi amplitudo, maka semakin jenuh warna yang bersangkutan. Sinyal ledakan adalah pengganti gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa sinyal ledakan adalah 180°.

    BalasHapus
  82. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  83. 3B / 22 / Talitha Thedya Tsany

    Pemodulasian Kwadratur adalah metode pengolahan sinyal U dan sinyal V dengan memodulasi sinyal pada gelombang carrier sebesar 4,43 Mhz sehingga dapat diuraikan kembali. Oleh karen aitu diperlukan Modulator U. Pada gambar V-14 di perlihatkan bahwa sinyal keluaran pada sirkit adalah penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda-anoda. Sedangkan sinyal U akan masuk pada trafo, kemudian diarahkan oleh sinyal carrier sebesar 4,43 MHz dari osilator kristal. Karena tegangan pada tabung saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran tersebut 0. Jika sinyal U bernilai 0, maka modulator U tidak mengeluarkan sinyal 4,42 MHz tersebut. Pada gambar V-15 saat nilai antara 1 dan 2, sinyal U bernilai positif dan akan membuat tabung bawah menjadi negative sehingga amplitude di anoda mengecil. Hal ini meyebabkan sirkut tegangan-bb sefasa dengan tegangan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal. Saat nilai diantara 2 dan 3,tegangan keluaran berlawanan fasa dengan sinyal yang dikeluarkan osilator kristal. Sedangkan saat nilai antara 3 dan 4, tegangan keluaran akan sefasa kembali dengan sinyal dari osilator kristal. Saat inilah amplitude sinyal keluaran lebih kecil karena sinyal U beramplitudo kecil, sehingga sinyal carrier tersebut tertindas dan tidak akan dipancarkan.

    Pada pembangkitan sinyal krominansi, sinyal V dimasukkan pada modulator V sama seperti sinyal U. Bedanya, sinyal dari osilator mendahului sinyakl masukan sebesar 90⁰ sehingga arahnya akan siku siku dengan vector sinyal U. Pada gambar V-16, sirkit keluaran sinyal U dan V akan dipadukan dan dihasilkan sinyal krominansi. Saat sinyal krominansi diuraikan dalam getaran sinus, maka yang muncul hanya gelombang samping saja, dimana gelombang carriernya tidak akan ada. Lingkaran warna akan dapat diwujudkan dengan memanfaatkan sinyal U dan V. Saat pemancar memancarkan suatu nadawarna dengan amplitude dan fasa tertentu, penerima akan menentukan kedudukan vector nadawarna. Oleh karena itu, terdapat sinyal ledakan (burst signal) dengan fasa 180⁰. Setiap vector nadawarna yang masuk yang ditarik satu garis telusur, akan ditandingkan dengan fasa burst signal. Dengan begitu, penerima dapat menentukan nadawarna apa dan berapa derajat kejenuhan yang akan diterima. Burst signal lah sebagai pengganti gelombang carrier warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar. Dapat disimpulkan bahwa, penerima TV warna dapat menampilkan sinyal hitam putih sebagai gambar berwarna/hitam putih. Sedangkan penerima hitam putih dapat menampilkan sinyal TV warna dalam gambar berwarna/hitam putih.

    BalasHapus
  84. 17/3F/Muhammad Syaifuddin/1941160148
    Pemodulasian kwadatur terdapat sinyal-U dan sinyal-V yang harus di modulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara tersebut agar sinyal-U dan sinyal-V dapat di ceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa itu pemodulasian kwadatur.
    Sirkuit keluaran kedua pentoda saling dihubungkan akan berupa penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda. Tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa, jika kedua tabung distel pada tegangan kerja yang sama maka kecuramannya sama. Sinyal-U ada 0 maka modulator-U tidak mengeluarkan sinyal 4,443MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.
    Untuk pembangkitan sinyal krominansi sinyal-V dimasukkan ke modulator-V dengan cara sama seperti sinyal-U. Modulator-V dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Tetapi sinyal dari osilator mandahului sejauh 900.
    Suatu saat pemancar memancarkan sesuatu warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, maka tugas penerima menentukan kedudukan vaktor warna tersebut. Dan setiap vektor warna yang masuk selama ditariknya satu garis-telusur. Dengan ini penerima bisa menentukan warna apa dan dengan jumalah derajat berapanya ,karena sinyal ledakan adlah pengganti.

    BalasHapus
  85. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  86. 3B/10/M. Zulfikar Al Kautsar B/1941160084

    Modulasi kuadratur, terdapat sinyal U dan sinyal V yang dimodulasikan dengan sinyal carrier dengan range 4,43 MHz. kenapa menggunakan kuadratur, agar dengan mudah bisa dipisahkan kembali antara sinyal carrier dan sinyal informasi.

    Sirkuit keluaran dari dua pentoda terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke jaringan penekan interferensi dengan sinyal 4.43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung berada pada potensial aksi yang sama, gradiennya sama dan tegangan anodanya sama. Jika trafo input drive utama tidak memiliki sinyal input, kedua tabung dipasang dengan cara yang sama. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Output dari rangkaian menunjukkan tegangan bb, yang fasenya ditentukan oleh tabung bawah. Tidak ada sinyal (sinyal pembawa) dari osilator pada rangkaian keluaran. Akibatnya, sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.

    Vektor sinyal U adalah sefasa terhadap sinyal dari osilator. Oleh karena itu, vektor ini
    Ini ditampilkan secara horizontal (dalam fase) dan menunjuk ke kanan (penyebab positif). Panjang vektor sesuai dengan amplitudo sinyal U dan dinyatakan sebagai:
    Skala, misal 1 volt = 1 cm. VectorV adalah 90 ° keluar dari fase dengan sinyal U (dan sinyal osilator). Oleh karena itu, gunakan vectorU untuk menggambar vectorV secara langsung. Arah vektor V berada di atas titik O karena arahnya positif. Panjang vektor dijelaskan pada skala yang juga berlaku untuk vektor U, di mana 1 volt = 1 cm. Hasil dari vectorU dan vectorV adalah garis miring F. Ukur panjang F (dalam cm). Selanjutnya, amplitudo F dihitung.

    BalasHapus
  87. 3A/10/Firman Firdaus Alamanta/1941160022
    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.Dalam Pemodulasian Kwadratur ada Sinyal-U & Sinyal-V yg perlu dimodulasikan dalam gelombang pembawa dengan tinggi 4,43 MHz yang berasal dari osilator Kristal. Proses ini perlu dilakukan menggunakan cara demikian, karena Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Akibatnya dalam pemancar itu sinyal-U & sinyal-V bisa dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tadi diterapkan pemodulasian kwadratur, yg akan dijelaskan di bawah ini.
    Sirkuit keluaran dari dua pentoda dihubungkan bersama. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. Kedua tabung diarahkan ke grid penekan mereka dengan sinyal 4,43 MHz,j ika kedua tabung dipasang pada potensial operasi yang sama, kemiringannya sama dan tegangan melintasi anoda adalah sama. Kedua pipa dipasang dengan cara yang sama, jika tidak ada sinyal input di trafo input grid drive. Beda potensial antara tegangan di anoda tidak lagi nol. Pada keluaran rangkaian muncul tegangan bb, fase yang ditentukan oleh tabung bawah. Pada rangkaian keluaran, tidak ada sinyal dari osilator (sinyal pembawa). Ini adalah bagaimana sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan.
    Kaki2 elektron diantaranya anode atau kaki positif dan katode kaki negatif, alektron memgalir ke anode melalui ruang hampa udara, disebut grid. Grid lebih negatif dari pada katode. Grid 2 memiliki tegangan positif namun masih dibawah anode. Triode, memiliki 3 kaki, anoda, katode dan grid. Ada juga diode, yang memiliki 2 kaki dibuat dari germonium, sedangkan triode melalui ruang hampa udara. Tetrode, memiliki empat kaki, anode, katode, dan tiga grid. Pentode, memiliki 5 kaki. Kristal pisau elektrik, komponen pasif. Komponen aktif ada transistor, dll. Osilator rangkaian pembangkit sinyal, menurut resonansinya, ada rangakaian LC, RC,RL, dan kombinasi lain dari RLC, dan kristal sebagai osilatornya. Sinyal karier dibangkinkan sebesar 4,43 mega hezt.
    Lingkaran warna dapat digambarkan menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang diterima pada saat tertentu. Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar.

    BalasHapus
  88. 3A/18/Moh. Saiful Hilal
    Modulasi quadrature adalah metode pemrosesan sinyal U dan V dengan memodulasi sinyal ke pembawa 4,43 MHz sehingga dapat didekomposisi kembali. Oleh karena itu, modulator U diperlukan. Gambar V14 menunjukkan bahwa sinyal keluaran rangkaian merupakan penjumlahan dari tegangan pada anoda. Ketika sinyal U memasuki trafo, dipandu oleh sinyal pembawa 4.43MHz dari osilator kristal. Sinyal keluaran adalah 0 karena tegangan melintasi tabung berlawanan satu sama lain. Jika sinyal U adalah 0, modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal 4.42MHz. Pada Gambar V15, jika nilainya 1-2, sinyal U positif dan tabung bawah negatif, yang mengurangi amplitudo di anoda. Hal ini menyebabkan rangkaian tegangan bb sefasa dengan tegangan sinyal yang dibangkitkan oleh osilator kristal. Jika nilainya 2-3, tegangan output keluar dari fase dengan sinyal osilator kristal. Jika nilainya 3-4, tegangan keluaran akan kembali sefasa dengan sinyal osilator kristal. Ini adalah kasus ketika amplitudo sinyal keluaran kecil karena amplitudo kecil dari sinyal U dan sinyal pembawa ditekan dan tidak ditransmisikan. Saat menghasilkan sinyal chrominance
    , sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Perbedaannya adalah sinyal dari osilator mendahului sinyal input sebesar 90⁰, sehingga arahnya tegak lurus terhadap vektor sinyal. U. Pada Gambar V16, rangkaian output sinyal U dan V digabungkan untuk menghasilkan sinyal chrominance. Ketika sinyal chrominance didekomposisi menjadi gelombang sinus, hanya gelombang samping yang muncul di mana tidak ada pembawa. Roda rona dicapai dengan menggunakan sinyal U dan V. Ketika pemancar mengirimkan rona dengan amplitudo dan fase tertentu, penerima menentukan posisi vektor rona. Oleh karena itu, ada sinyal burst dengan fase 180⁰. Setiap vektor rona input yang digambar oleh jejak cocok dengan fase sinyal burst. Dengan cara ini, penerima dapat menentukan nada dan saturasi yang diterimanya. Sinyal burst menggantikan pembawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar. Dapat disimpulkan bahwa penerima televisi berwarna dapat menampilkan sinyal hitam putih sebagai gambar berwarna/hitam putih. Penerima hitam putih dapat menampilkan sinyal TV berwarna dalam gambar berwarna / hitam putih.

    BalasHapus
  89. 3B/09/Hikmawan Crhisna Abditya/1941160143

    Pada penjelasan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur.

    MODULATOR-U
    Pemodulasian ini berazaskan yang dikemukakan; ini adalah dasar-dasarnya modulator U. Diketahui:
    1) Sirkit keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda-anoda.
    2) Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindasnya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan-tegangan sinyal yang ada di kisitindas saling berlawanan fasa. Ini berarti, bahwa tegangan bb 4,43MHz yang ada di anoda-anoda juga saling berlawanan fasa.
    3) Kalau kedua tabung disetel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuramanya adalah sama, dan tegangan bb yang ada pada anoda-anoda juga sama. Karena tegangan-tegangan itu saling berlawanan fasa, maka sinyal keluaran ada 0.
    4) Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    BalasHapus
  90. Barra Asyqar Rafi/04/3F JTD/1941160089

    Dari materi diatas dapat saya simpulkan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan Kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan seperti pada bawah ini.

    8A. MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa). Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.

    8B. PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    9. LINGKARAN WARNA
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  91. 3B/06/Fanny Wahyu Putra Pratama/1941160133
    Dari pemaparan yang telah disampaikan dapat diketahui bahwa sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.Sinyal V dikirim ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal U. Modulator V juga digerakkan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun, sinyal dari osilator ini adalah 90⁰ di depan sinyal input. Karena didahului oleh sudut 90°, kita menggambar vektor osilator kristal ke atas, tegak lurus terhadap arah vektor sinyal U. Rangkaian keluaran modulator-U dan rangkaian keluaran modulator-V terhubung. Kemudian pada rangkaian keluaran akan terjadi peleburan (hasil) dari sinyal yang termodulasi dengan U dan termodulasi dengan V yaitu sinyal chroma. Intensitas sinyal kroma ditemukan dengan menambahkan tegangan sinyal keluaran modulator-V dan modulator-U. Metode penjumlahannya tidak aljabar, tetapi vektor. Fase dan amplitudo sinyal kroma tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan sinyal U.

    Kita dapat menggambarkan lingkaran warna menggunakan sinyal U dan V untuk semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda. Pada titik tertentu, pemancar memancarkan nada dengan amplitudo dan fase tertentu. Kemudian tugas penerima adalah menentukan posisi vektor nada. Untuk keperluan pekerjaan ini, sinyal burst tersedia. Fase dari sinyal burst ini adalah 180⁰. Setiap vektor nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlah dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nada warna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. (Ingatlah bahwa: Sinyal ledakan adalah "pengganti" gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar).

    BalasHapus
  92. 3B/11/Mukhamad Firmansyah/1941160034

    Pada pemaparan mengenai TV Warna ini, sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Proses pemodulasian untuk kedua sinyal ini dinamakan pemodulasian kwadratur. Pada anoda sinyal ini akan saling berlawanan fasa. Saat tegangan kerja pada kedua tabung bernilai sama, maka kecuraman akan bernilai sama dimana tegangan-bb pada anoda akan bernilai sama dan sinyal keluaran bernilai 0. Sinyal positif pada sinyal keluaran modulator-U akan bernilai sefasa dengan sinyal osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal osilator.

    Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Vektor-vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif.

    Lingkaran warna merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna.

    Pada pembangkitan sinyal krominansi (F), sinyal V dimasukan ke modulator-V dengan cara yang sama dengan sinyal-U namun sinyal V mendahului 90° dari osilator sehingga digambarkan siku dengan sinyal-U. Sinyal krominansi merupakan sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi pada sinyal-V dan sinyal-U (FV dan FU), dimana kekuatan sinyalnya ditentukan dari hasil penjumlahan tegangan keluaran pada modulator-V dan modulator-U dengan cara vector. Seluruh Fasa dan Amplitudo yang dihasilkan bergantung pada fasa dan amplitudo pada sinyal-V dan sinyal-U.
    Lingkaran warna dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V pada semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Lingkaran warna juga dapat dilukiskan berdasarkan penerapan hitungan pada sinyal yang tidak dilemahkan (M-Y) dan (B-Y). Fasa dari vektor nada warna F menentukan derajat nada warna. Amplitudo dari vektor nada warna menentukan derajat kejenuhan, dimana semakin kecil vektor maka warna tersebut semakin tak jenuh.
    Pemancar bertugas mencarkan suatu nada warna dengan amplitudo dan fasa tertentu, sedangkan penerima berfungsi untuk menentukan kedududkan dari verktor nada warna tersebut. Sinyal ledakan merupakan pengganti dari gelombang pembawa warna yang tidak dipancarkan dari pemancar. Fasa dari Burst signal / sinyal ledakan adalah 180°

    BalasHapus
  93. 3B/14/Nadilla Sasha Rachmadanti/1941160146

    Dari materi sinyal TV Warna bagian 2 dapat diperoleh materi sebagai berikut antara sinyal U dan sinyal V berbeda sudut 90°. Sinyal U akan jadi garis horizontal sedangkan sinyal V akan menjadi garis vertical di dalam koordinat kartesian. Agar pemancar sinyal U dan V dapat diuraikan Kembali, jadi pengelolaan tersebut dinamai pemodulasian kuadratur. Dalam proses modulasi kwadrat terjadilah jalur-jalur samping. Jalur-jalur samping ini merupakan sinyal nadawarna F. sinyal F ini merupakan sinyal pembawa bagi informasi warna. Sinyal F ini meliputi seluruh atau Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.

    Komponen elektronik ada 2 macam yang pertama komp pasif dan aktif. Tabung electron adalah aktif seperti IC. Komponen pasif adalah komponen eletronika yang tidak membutuhkan arus listrik eksternal untuk bisa beroperasi. Resistor, kapasitor, inductor adalah contoh komponen pasif.Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang membutuhkan arus listrik eksternal agar bisa beroperasi.Komponen aktif ada 2 sistem yang pertama dengan bahan semikonduktor misalnya transistor, diode. Teknologi sekarang menggunakan IC didalamnya ada banyak transistor kalua lebih dari 1 transistor disebut IC. Tabung electron yang mempunyai 3 kaki disebut dengan triode, yang mempunyai kaki 4 disebut tetrode, yang mempunyai kaki 5 disebut pentode. Anode dan pentode digabungkan menjadi sinyal keluaran.

    Pada sistem pewarnaan TV, penerima TV berwarna harus dapat menampilkan sinyal warna hitam dan putih sehingga dapat menampilkan gambar dengan warna hitam dan putih begitu juga dengan penerima TV hitam putih dapat menerima sinyal berwarna dengan tampilan hitam putih pula. Modulasi yang terjadi sinyal-U dan sinyal-V menghasilkan sinyal krominansi. sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Sinyal pada osilator ini akan mendahului sinyal masukan sejauh 90 ⁰, sehingga dapat digambarkan membentuk sudut siku-siku dengan sinyal-U. Fasa dan amplitude sinyal-U dan sinyal-V mempengaruhi fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi. Jika sinyal-U positif dan sinyal-V negatif maka sinyal krominansi membentuk fasa 0°-90° terhadap sinyal osilator kristal. Begitu juga jika sinyal-U negatif dan sinyal-V positif akan mengakibatkan sinyal krominansi membentuk fasa 90 °-180 °.

    BalasHapus
  94. 3F/18/Novaldy Bagus Darsono/1941160041

    V8. PEMODULASIAN KWADRATUR
    SinyalU dan sinyalV perlu dimodulasikan pada gelombangpembawa setinggi 4,43MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal U dan sinyal V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasian kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.

    8A. MODULATORU
    Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan; ini adalah dasardasarnya modulator U. Kami melihatnya:
    sebuah. Sirkuit keluaran dari dua pentoda terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, sinyal keluaran adalah jumlah dari tegangan pada anoda. b. Kedua tabung dikendalikan oleh sinyal 4.43MHz pada jaringan penekan interferensi. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Tegangan sinyal dalam jaringan bersifat homeomorfik dan saling menekan. Ini berarti bahwa tegangan bb 4,43MHz dari anoda juga keluar fase satu sama lain. c. Jika kedua tabung diatur ke tegangan operasi yang sama, konduktansi timbal baliknya sama dan tegangan anoda bb juga sama. Sinyal keluaran adalah 0 karena tegangan dibalik. d. Kedua tabung disetel sama, kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.

    8B. PEMBANGKITAN SINYALKROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyalU. b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal. c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, sikusiku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyalsinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyalkrominansi. e. Kekuatan sinyal chrominance dihasilkan dari penambahan tegangan sinyal keluaran modulator V dan modulator U. Metode penjumlahan adalah vektor, bukan aljabar. f. Fase dan amplitudo sinyal chrominance tergantung pada fase dan amplitudo sinyal V dan U

    V9. lingkaran warna
    Anda dapat menggunakan sinyal U dan V dari semua kemungkinan warna dengan saturasi berbeda untuk memisahkan roda warna. Pemancar memancarkan warna amplitudo dan fase tertentu pada satu waktu. Selanjutnya, tugas penerima adalah menentukan posisi vektor rona. Sinyal burst dapat digunakan untuk tugas ini. Fase sinyal ledakan ini adalah 180⁰. Setiap vektor rona yang dihasilkan selama pengundian disesuaikan dengan fase sinyal ledakan. Ini memungkinkan penerima untuk menentukan rona dan tingkat saturasi mana yang sedang dimasukkan (diperoleh). (Catatan: Sinyal ledakan adalah "pengganti" untuk gelombang yang membawa warna yang tidak dipancarkan oleh pemancar).

    BalasHapus
  95. 3F/08/FIRDAUS APRILIAN/1941160117

    Dari materi diatas dapat saya simpulkan bahwa pada pemodulasian kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara demikian, sehingga pada pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat dipisahkan kembali.

    MODULATOR U
    a. Sirkit keluaran kedua-dua pentode saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda.
    b. Kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
    c. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    d. Kedua tabung dipasang sama, kalua dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan.
    e. Selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah.
    f. Di sirkit keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator (sinyal pembawa). Demikian cara sinyal pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.

    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
    a. Sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
    b. Modulator V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
    c. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U
    d. Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
    e. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    f. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudonya sinyal V dan sinyal U.

    LINGKARAN WARNA
    Pada suatu pemancar memancarkan suatu nada warna dengan amplitude dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vector nada warna tersebut. Untuk keperluan pekerjaan ini tersedia sinyal ledakan (burst signal). Fasa sinyal ledakan ini 180°.
    Setiap vector nada warna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, ditandingkanlan dengan fasanya sinyal ledakan. Dengan car aini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah dan dengan derajat kejenuhan berapakah yang masuk (diterima) pada sesuatu saat.

    BalasHapus
  96. 3F / 10 / Januarius Dharma Anugerah Putra / 1941160027

    Dari materi diatas dapat diambil pembelajaran bahwa dalam pemodulasian kwadratur memiliki dua sinyal yang perlu dilakukan pemodulasian pada gelombang pembawa dengan ketinggian 4,43MHz, sinyal tersebut adalah sinyal-U dan sinyal-V. Sinyal-U dan sinyal-V ini memiliki selisih yang membentuk sudut 90°. Dalam proses modulasi ini memiliki nadawarna F yang merupakan jalur-jalur samping yang digunakan sebagai sinyal pembawa bagi informasi warna yang meliputi seluruh Sebagian daripada sinyal video, yaitu bagian yang berfrekuensi tinggi/rendah.
    Proses pemodulasi kwadratur sinyal-U, menghasilkan sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Hal ini disebabkan karena sirkuit keluaran pada kedua pentode yang saling terhubung. Dari osilator kristal yang memiliki tegangan sinyal berlawanan fasa, sinyal-U dikemudikan pada Grid 1 dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal-U terbagi menjadi dua bagian yaitu sinyal-U negatif dan sinyal-U positif dimana pada sinyal-U positif sefasa dengan osilator sedangkan yang negatif kebalikan dari positif yaitu berlawan fasa. Amplitudo pada sinyal-U juga mempengaruhi sinyal keluaran yang akan dihasilkan. Jika amplitutonya kecil maka sinyal keluaran yang dihasilkan juga akan kecil, sehingga pada sirkuit keluaran tidak memiliki sinyal osilator.
    Pada sistem pewarnaan TV, penerima TV berwarna harus dapat menampilkan sinyal warna hitam dan putih sehingga dapat menampilkan gambar dengan warna hitam dan putih begitu juga dengan penerima TV hitam putih dapat menerima sinyal berwarna dengan tampilan hitam putih pula. Modulasi yang terjadi sinyal-U dan sinyal-V menghasilkan sinyal krominansi. sinyal-V akan dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U, lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Begitu juga jika sinyal-U negatif dan sinyal-V positif akan mengakibatkan sinyal krominansi membentuk fasa 90 °-180 °
    berikutnya adalah mengenai lingkaran warna. Penggambaran semua warna yang mungkin pada tingkat saturasi yang berbeda pada lingkaran warna dilakukan menggunakan sinyal-U dan sinyal V. Pemancaran nada warna memiliki amplitude dan fasa yang tergantung pada pemancar. Maka fungsi dari penerima adalah untuk menentukan posisi vector nada. Setiap vektor nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis telusur, dicoba dengan fasanya sinyal ledakan.

    BalasHapus
  97. 3F/11/Miladiah Indriyani/1941160142

    Pada pemodulasian kwadratur terdapat dua sinyal yang digunakan yaitu sinyal-U dan sinyal-V. Sinyal-U dan sinyal-V akan dimodulasi pada gelombang pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz. Yang dilakukan untuk melakukan pemodulasian kwadratur sinyal-U adalah sinyal-U masuk ke dalam trafo yang mana sinyal bernilai penjumlahan dari tegangan yang ada pada anoda. Selanjutnya sinyal-U diarahkan oleh sinyal pembawa dengan frekuensi 4,43 MHz yang manasinyal pembawa ini berasal dari osilator Kristal. Saat berada pada anoda sinyal ini akan berlawanan fasa. Ketika sinyal-U bernilai 0 maka modulator U tidak akan mengeluarkan sinyal sebesar 4,43 MHz. Sinyal positif yang berada pada sinyal keluaran modulator U ini akan bernilai sefasa dengan sinyal pada osilator. Sedangkan untuk sinyal negative akan berlawanan fasa dengan sinyal pada osilator. Kemudian modulator V berfungsi untuk pembangkit sinyal krominansi. Modulator V menggunakan sinyal pembawa dari osilator kristal. Sinyal pembawa ini mendahului sinyal input 90°. Kemudian output modulator U dan modulator V akan saling terhubung. Kemudian setelah kedua modulator tersebut saling terhubung akan didapatkan penjumlahan dari kedua modulator yaitu sinyal krominansi. Sinyal krominansi adalah sinyal yang dihasilkan dari hasil modulasi untuk sinyal-U dan sinyal-V yang dilambangkan dengan FU dan FV. Kuat sinyal krominansi diperoleh dengan menjumlahkan tegangan sinyal output modulator V dan modulator U. Menggunakan penjumlahan vektor. Fasa dan amplitudo dari sinyal krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo sinyal V dan sinyal U. Vektor sinyal U sefasa dengan sinyal dari osilator. Dalam vektornya digambarkan dalam bentuk horisontal dan arahnya ke kanan. Vektor vektor penjumlahan yang dilukiskan ke arah atas atau kanan dari titik merupakan vector positif. Panjang vektor sesuai dengan amplitudo sinyal U, dan digambarkan dalam bentuk skala. Dimana panjang vector akan berpadanan dengan amplitudo sinyal-U ataupun sinyal-V dengan skala yakni 1 Volt = 1 cm. Vektor V digambarkan siku-siku dengan vektor U karena berbeda fasa 90°. Arah vektor keatas untuk positif. Hasil penjumlahan vektor U dan vektor F adalah garis miring F. Panjang F sama dengan amplitudo F. Sudut fasa antara F dan sinyal carrier adalah sudut ϕ. Jika sinyal U negatif, sedangkan sinyal V positif, maka selisih fasa sinyal krominansi F dan sinyal carrier antara 90° dan 180° atau sebarang sudut.

    Lingkaran warna adalah lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna seperti warna dengan kejenuhan. Lingkaran warna ini berasal dari sinyal-U dan sinyal-V dengan dilakukannya hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal ini menentukan kedudukan vektor pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Semakin tinggi amplitudo, maka semakin jenuh warna yang bersangkutan.

    BalasHapus
  98. 3C/13/Ilham Wirangga Jati/1941160073

    Dari uraian materi diatas didapatkan kesimpulan bahwa pada Pemodulasian Kwadratur terdapat Sinyal-U dan Sinyal-V yang perlu dimodulasikan pada gelombang pembawa setinggi 4,43 MHz. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal-U dan sinyal-V dapat diceraikan kembali.
    MODULATOR U: Pada sirkit keluaran dari kedua-dua pentode yang saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal keluaran berupa penjumlahan dari tegangan-tegangan yang ada pada anoda. Selanjutnya kedua tabung dikemudikan pada kisi tindas-nya dengan sinyal 4,43 MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal. Jika kedua tabung dipasang pada tegangan kerja yang sama, maka kecuramannya adalah sama dan tegangan yang ada pada anoda juga sama.
    Kemudian jika kedua tabung dipasang sama, dan kalau dalam trafo masukan kisi kemudi tidak ada sinyal masukan. Maka selisih antara tegangan di anoda tidak lagi 0. Di sirkit keluaran muncul tegangan bb yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah. Dalam hal ini kedua kisi kemudi dibumikan. Jadi, transformator kisi kemudi tidak mengemudikan kisi kemudi, apabila sinyal U ada 0.
    PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F): Pada sinyal V dimasukkan ke modulator V dengan cara yang sama seperti sinyal-U. Lalu modulator V juga dikemudikan dengan sinyal yang berasal dari osilator kristal. Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90⁰. Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku-siku dengan arahnya vektor sinyal U Sirkit keluaran dari modulator U dan sirkit keluaran dari modulator V saling dihubungkan. Maka di sirkit keluaran akan terdapat hasil paduan (resultanta) dari sinyal-sinyal yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi. Kuat sinyal krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan sinyal keluaran dari modulator V dan dari modulator U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar, melainkan secara vektor.
    Lingkaran Warna: merupakan lingkaran yang dapat memaparkan semua jenis warna baik warna dengan kejenuhan maupun tidak. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Lingkaran warna ini memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V dari hitungan-hitungan yang telah dilakukan. Sinyal-sinyal ini menentukan kedudukan vector pada warna tersebut. Fasa pada sinyal warna menentukan nuansa yang dihasilkan. Sedangkan kejenuhan ditentukan oleh amplitudo sinyal warna. Lingkaran warna dapat dilukiskan dengan memanfaatkan sinyal-U dan sinyal-V pada semua warna yang ada dalam derajat kejenuhan. Lingkaran warna juga dapat dilukiskan berdasarkan penerapan hitungan pada sinyal yang tidak dilemahkan (M-Y) dan (B-Y). Fasa dari vektor nada warna F menentukan derajat nada warna.

    BalasHapus

TV WARNA 2