2.5. FREKUENSI
KERANGKA DAN MEDAN.
Suatu proses yang serupa dengan film gambar bergerak digunakan dalam televisi untuk mereproduksi gerak dalam adegan. Bukan hanya setiap gambar yang terpotong –potong menjadi banyak elemen gambar tersendiri, akan tetapi juga layar dipayar cukup cepat agar memberikan gambar – gambar atau kerangka lengkap yang cukup setiap detik guna memberikan ilusi gerak. Akan tetapi sebagai pengganti laju kecepatan sebesar 24 kerangka setiap detik yang digunakan dalam praktek gambar bergerak komersial, laju pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik dalam sistem televisi. Laju pengulangan ini memberikan kontinuitas gerak yang diperlukan. Laju pengulangan gambar sebesar 30 setiap detik masih belum cukup cepat untuk mengatasi kedip pada level –level cahaya yang dihasilkan oleh layar tabung gambar. Sekali lagi, penyelesaiannya adalah serupa dengan yang pada gambar bergerak. Setiap kerangka dibagi menjadi dua bagian, sehingga 60 pandangan adegan disajikan ke mata selama tiap detik. Akan tetapi pembagian sebuah kerangka menjadi dua bagian tidak dapat dilakukan hanya oleh sebuah pengatur cahaya seperti pada film, sebab dalam televisi, gambar direproduksi satu elemen pada satu saat. Sebaliknya, efek yang sama diperoleh dengan menjalin garis –garis pemayaran horisontal dalam dua kelompok, yakni satu dengan garis – garis bernomor ganjil dan yang lain dengan garis – garis bernomor genap. Setiap kelompok garis –garis ganjil atau genap disebut medan (field).
Laju pengulangan
medan –medan adalah 60 setiap detik, karena dua medan dipayar selama satu
periode kerangka selama 1/30 detik. Dalam cara ini, 60 pandangan gambar
diperlihatkan selama 1 detik. Laju pengulangan ini adalah cukup tepat untuk
menghilangkan kedip. Laju pengulangan kerangka sebesar 30 dipilih dalam televisi
karena kebanyakan rumah di Amerika Serikat dibekali dengan daya bolak –balik 60
Hz. Bila laju kerangka adalah 30 setiap detik, laju medan sama dengan frekuensi
jala –jala sebesar 60 Hz. Di negara – negara dimana frekuensi jala –jala adalah
50 Hz, laju kerangka adalah 25 Hz yang membuat frekuensi medan 50 Hz.
PERTANYAAN LATIHAN 2.5
a. Berapa banyak medan
pemayaran terdapat dalam sat kerangka gambar ?
b. Berapa banyak medan
yang dipayar dalam 1 detik ?
2.6 FREKUENSI PEMAYARAN
HORISONTAL DAN VERTIKAL
Laju medan sebesar 60 Hz merupakan frekuensi pemayaran vertikal. Ini adalah laju kecepatan pada mana berkas elektron menyelesaikan siklus gerak vertikalnya dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas. Dengan demikian, rangkaian –rangkaian defleksi vertikal untuk salah satu dari tabung kamera atau tabung gambar beroperasi pada 60 Hz. Waktu dari setiap siklus pemayaran vertikal untuk satu medan adalah 1/60 detik.
Jumlah garis –garis pemayaran horisontal di dalam sebuah medan adalah setengah dari jumlah 525 garis untuk sebuah kerangka lengkap, sebab satu medan mengandung setiap garis lainnya. Ini memberikan 262,5 garis horisontal untuk setiap medan vertikal.
Karena waktu untuk satu medan adalah 1/60 detik dan karena
dia mengandung 262,5 garis, jumlah garis – garis setiap detik adalah : 262,5 x 60 =
15.750 Atau dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan medan yang
berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalikan laju kerangka
sebesar 30 dengan 525 yang mengahasilkan garis –garis yang sama 15.750 dipayar
dalam 1 detik. Frekuensi 15.750 Hz ini adalah laju pada mana berkas elektron
menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke
kiri. Dengan demikian rangkaian – rangkaian defleksi horisontal untuk salah
satu tabung kamera atau tabung gambar bekerja pada 15.750 Hz.
WAKTU UNTUK GARIS
HORISONTAL
Waktu untuk setiap garis pemayaran horisontal (H) adalah 1/15.750 detik. Dalam mikrodetik waktu H = 1.000.000 / 15.750 µdet = 63,5 µdet (pendekatan).
Waktu dalam mikrodetik ini menunjukkan bahwa sinyal
video untuk elemen – elemen gambar dalam garis –garis horisontal dapat memiliki
frekuensi –frekuensi tinggi yakni dalam orde megahertz. Perhatikan bahwa
frekuensi f sama dengan 1/T. Jika terdapat lebih banyak garis, waktu pemayaran
akan lebih singkat yang menghasilkan frekuensi – frekuensi video yang lebih
tinggi. Secara aktual dalam sistem kita yakni 525 garis, frekuensi video paling
tinggi dibatasi sampai mendekati 4 MHz sebab adanya pembatasan 6 MHz untuk
saluran pemancar televisi komersial.
PERTANYAAN LATIHAN 2.6
a. Berapa frekuensi
pemayaran horisontal, dalam Hertz ?
b. Berapa waktu untuk
pemayaran satu garis horisontal dalam mikrodetik ?
c. Berapa frekuensi
pemayaran medan vertikal, dalam Hertz ?
2.7.
PENYELARASAN HORISONTAL DAN VERTIKAL
Waktu yang dihabiskan
dalam pemayaran berhubungan dengan jarak dalam citra (bayangan). Karena berkas
elektron dalam tabung kamera memayar citra, berkas tersebut meliput
elemen-elemen yang berbeda dan memberikan informasi gambar yang sesuai. Dengan
demikian, bila berkas elektron memayar layar tabung gambar pada penerima,
pemayaran harus diatur waktunya secara tepat guna membuat informasi gambar
dalam kedudukan yang tepat. Sebaliknya, berkas elektron dalam tabung gambar
bisa saja memayar bagian dari layar di mana mulut seseorang seharusnya ketika
informasi gambar diterima pada saat yang sesuai untuk hidung orang. Untuk
menjaga agar pemayaran pemancar dan penerima sejalan, harus dikirimkan
sinyal-sinyal penyelarasan khusus bersama informasi gambar untuk penerima.
Sinyal-sinyal pengaturan waktu ini berupa pusa-pulsa persegi yang digunakan
untuk mengontrol kedua pemayaran kamera dan penerima. Pulsa-pulsa penyelarasan
dipancarkan sebagai bagian dari sinyal gambar lengkap untuk penerima tetapi
mereka terjadi selama waktu pengosongan bila tidak ada informasi yang
dipancarkan gambar dikosongkan pada periode ini sewaktu berkas elektron
melakukan pengulangan jejak.
Sebuah pulsa penyelarasan horisontal pada akhir tiap-tiap garis menentukan awal pengulangan jejak horisontal. Perhatikan bahwa penyelarasan adalah pada awal pengulangan jejak atau akhir penjejakan, dan bukan pada permulaan penjejakan. Pengulangan jejak horisontal dari berkas pemayaran elektron dimulai dari sebelah kanan gambar.
Penyelarasan vertikal pada akhir tiap-tiap medan menentukan dimulainya pengulangan jejak vertikal. Pada waktu ini berkas pemayaran elektron berada di bagian bawah gambar. Tanpa penyelarasan medan vertikal, gambar yang direproduksi pada penerima tidak bertahan secara vertikal. Dia menggulung ke atas atau ke bawah pada layar tabung gambar. Jika garis pemayaran tidak selaras, gambar tidak bertahan secara horisontal. Dia meluncur ke kiri atau ke kanan dan kemudian terpotong-potong menjadi segmen-segmen diagonal.
Ringkasnya, frekuensi pemayaran garis horisontal adalah 15.750 Hz. Frekuensi pulsapulsa penyelarasan juga adalah 15.750 Hz. Laju kecepatan pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik, tetapi frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 60 Hz. Frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan vertikal juga adalah 60 Hz. Perhatikan bahhwa frekuensi-frekuensi pemayaran sebesar 15.750 dan 60 Hz adalah tepat untuk televisi monokrom tetapi hanya pendekatan bagi televisi berwarna. Dalam pemancaran berwarna, frekuensi pemayaran garis horisontal persis 15.734,26 Hz dan frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 59,94 Hz. Frekuensi-frekuensi pemayaran yang tepat ini digunakan untuk memperkecil interferensi antara sinyal pembawa tambahan warna pada 3,579545 MHz dan sinyal luminansi (satu warna).
Akan tetapi frekuensi-frekuensi pemayaran
horisontal dan vertikal umumnya dapat dianggap 15.750 dan 60 Hz sebab
rangkaian-rangkaian defleksi secara otomatis diselaraskan pada frekuensi
pemayaran yang diperlukan untuk keduanya yakni penyiaran monokrom (satu warna)
dan berwarna.
PERTANYAAN LATIHAN 2.7
a. Berapa frekuensi
pulsa-pulsa penyelarasan horisontal, dalam hertz, untuk tiap-tiap garis.
b. Berapa frekuensi
pulsa-pulsa penyelarasan vertikal untuk setiap medan, dalam hertz?
2.8 PENGOSONGAN
HORISONTAL DAN VERTIKAL
Dalam televisi, pengosongan berarti “menjadi hitam”. Sebagai bagian dari sinyal video, tegangan pengosongan adalah pada level hitam. Tegangan video pada level hitam memutuskan arus berkas dalam tabung gambar untuk mengosongkan cahaya dari layar. Tujuan pulsa-pulsa pengosongan ini adalah untuk membuat pengulangan jejak yang diperlukan tidak kelihatan dalam pemayaran. Pulsa-pulsa horisontal pada 15.750 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari kanan ke kiri untuk tiap-tiap garis. Pulsa-pulsa vertikal pada 60 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari bawah ke atas untuk tiap medan. Waktu yang diperlukan untuk pengosongan horisontal mendekati 16 persen dari tiap garis horisontal (H). Waktu horisontal total adalah 63,5 µdet, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak. Maka waktu pengosongan untuk tiap garis adalah 63,5 x 0,16 = 10,2 µdet. Waktu pengosongan Hini berarti bahwa pengulangan jejak dari kanan ke kiri harus selesai dalam 10,2 µdet sebelum mulainya informasi gambar visibel selama pemayaran dari kiri ke kanan.
Waktu untuk pengosongan vertikal (V) adalah mendekati 8 persen dari masing-masing medan V. Waktu vertikal total adalah 1/60 X 0.08 = 0,0013 detik. Waktu pengosongan V ini berarti bahwa dalam 0,0013 detik pengulangan jejak vertikal harus lengkap dari bawah ke atas gambar. Pengulangan jejak berlangsung selama waktu pengosongan sebab penyelarasan pemayaran. Pulsa-pulsa penyelarasan menentukan mulainya pengulangan jejak. Masing-masing pulsa penyelarasan horisontal disisipkan di dalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan horisontal.
Juga setiap pulsa penyelarasan vertikal disisipkan di dalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan vertikal. Ringkasnya, pertama-tama sebuah pulsa pengosongan meletakkan sinyal video pada level hitam; kemudian sinyal penyelarasan memulai pengulangan jejak dalam pemayaran. Urutan ini berlaku bagi kedua pengosongan yakni pengulangan jejak horisontal dan vertikal.
PERTANYAAN LATIHAN 2.8
2.8 a. Apakah layar
televisi dikosongkan 30 atau 60 kali setiap detik?
2.8 b.
Berapa frekuensi pulsa-pulsa pengosongan Hsetiap garis, dalam hertz?
2-9 SINYAL WARNA 3,58
MHz
Sistem televisi
berwarna sama seperti pada monokrom kecuali bahwa informasi berwarna juga
digunakan dalam adegan ini dilakukan dengan memandang informasi gambar
dinyatakan dalam merah, hijau dan biru.Bila gambar di payar pada tabung
kamera,dihasilkan sinyal-sinyal video terpisah untuk informasi gambar merah,
hijau dan biru. Filter-filter optik berwarna memisahkan warna-warna untuk
kamera. Akan tetapi untuk penyiaran dalam saluran televisi 6 Mhz, sinyal-sinyal
merah, hijau dan biru di gabungkan guna membentuk dua sinyal ekivalen, yakni
satu untuk terang dan yang lain untuk warna. Secara khusus kedua sinyal yang di
transmisikan ini adalah sebagai berikut: 1. Sinyal Luminasi (Luminance signal)
Sinyal ini hanya mengandung variasi terang nya informasi gambar, termasuk
rincian yang halus seperti dalam sinyal satu warna sinyal luminasi digunakan
untuk mereproduksi gambar hitam dan putih atau monokrom biasanya di namai
sinyal Y (bukan untuk kuning). 2. Sinyal warna (chrominance signal) sinyal ini
mengandung informasi warna dia dipancarkan sebagai modulasi pada sebuah pembawa
tambahan (subcarrier) persisnya frekuensi pembawa tambahan adalah 3,579545 MHz
yang umumnya di anggap sebagai 3,58 Mhz. dengan demikan 3,58 Mhz adalah
frekuensi untuk berwarna umumnya dia dinamai sinyal C untuk krominansi atau
kroma. Dalam sebuah penerima televisi berwarna, sinyal berwarna digabungkan
dengan sinyal luminansi unttuk mendapatkan kembali sinyal mula-mula yakni
merah, hijau dan biru. Kemudian sinyal-sinyal ini digunakan untuk mereproduksi
gambar berwarna pada layar sebuah tabung gambr berwarna. Layar berwarna ini
memiliki fosfos-fosfor yang mengahsilkan merah,hijau,biru. Semua warna dapat
dihasilkan sebagai campuran dari merah,hijau dan biru. Sebuah gambar khas
televisi berwarna di perlihatkan pada pelatwarna I. Dalam penerima-penerima
monokrom,sinyal Y memproduksi gambar hitam dan putih. Sinyal warna 3,58 MHz
masih belum digunakan. Sebagai akibatnya,sistem-sistem berwarna dan monokrom
secara lengkap adalah sepadan. Bila suatu acara di telivisikan dalam
berwarna,gambar direproduksi berwarna oleh penerimapenerima berwarna dan hitam
putih oleh penerima monokrom .Lagi pula,acara-acara yang ditelevisikan dalam monokrom
direproduksi dalam hitam putih oleh penerima monokrom maupun berwarna. Tabung
gambar tiga warna juga dapat memproduksi dengan menggabungkan merah, hijau, dan
biru. Perhatikan bahwa informasi berwarna dimulai dengan merah,hijau dan biru
pada camera dan berakhir dengan merah,hijau dan biru pada tabung gambar,sebab
warna-warna ini merupakan warna utama bagi televisi.
TERANG CAHAYA (BRIGHTNESS).
Keterangan (terang) adalah intensitas iluminansi rata-rata atau total,dan menentukan level dasar dalam gambar yang direproduksi. Elemen-elemen gambar masing –masing dapat berubah-rubah di atas dan dibawah level terang rata-rata ini. Terang pada layar bergantung pada jumlah tegangan tinggi untuk tabung gambar dan bias arus searah dalam rangkaian katoda kisi. Dalam penerima-penerima televisi, pengontrolan terang mengubah bias arus searah dari tabung gambar. Layar fluoresensi dari tabung gambar hanya di terangi pada satu bintik kecil pada suatu saat. Jadi terangnya gamabar lengkap jauh lebih rendah dari iluminasi bintik aktual jika layar lebih lebar, diperlukan cahaya bintik yang lebih banyak untuk menghasilkan terang yang cukup.
Dengan kontras
(contrast) kita maksudkan sebagai perbedaan intensitas antara bagian –bagian
hitam dan putih dari gambar yang direprroduksi. Rangkuman kontras sebaiknya
cukup besar guna menghasilkan suatu gambar yang kuat; dengan putih yang terang
dan hitam yang gelap untuk nilai intensitas yang ekstrim. Jumlah sinyal video
bolak-balik menentukan kontras dari gambar yang di reproduksi. Amplitudo sinyal
arus bolak-balik menentukan bagaimana kuatnya warna putih dibandingkan dengan
bagian-bagian hitam dari sinyal. Dalam penerima televisi,pengontrol kontras
mengubah amplitudo puncak-ke puncak dari sinyal video bolak-balik yang d gandeng
ke rangkain katoda dari tabung gambar. Secara aktual,hitam dalam gambar adalah
level cahaya yang sama yang anda lihat pada layar tabung gambar bila televisi
di tutup. Didalam sebuah gambar,level ini kelihatan hitam berlawan
fluoresensiputih. Akan tetapi,hitam tidak dapat muncul lebih gelap lagi dari
pada penerangan ruangan yang dipantulkan dari layar tabung gambar. Jadi
iluminansi sekeliling haruslah cukup rendah guna membuat hitam kelihatan gelap.
Pada keadaan ekstrim yang berlawanan,gambar kelihatan rusak dengan kontras yang
kecil bila dia dilihat dalam cahaya matahari langsung karena begitu banyak
cahaya yang di pantulkan dari layar,yang membuatnya tidak mungkin memiliki
hitam yang gelap.
Mutu rincian yang juga
disebut resolusi atau definisi, tergabung pada jumlah elemen gambar yang dapat
direproduksi. Dengan banyak elemen gambar kecil, rincian yang halus dari
bayangan adalah jelas. Dengan demikian,sebaiknya direproduksi sebanyak mungkin
elemen gambar untukmenciptakan suatu gambar dengan resolusi yang baik. Mutu ini
membuat gambar lebih jelas. Rincian-rincian yang kecil dapat terlihat,dan
benda-benda dalam gambar di perlihatkan secara tajam. Resolusi yang baik juga
memberikan kedalaman yang jelas bagi gambar dengan menghasilkan rincian-rincian
dasra. Mutu sebuah gambar yang diperbaiki dengan rincian yang lebih
banyak,dapat dilihat pada gambar 2.6, yang memperlihatkan
beberapa banyaklagi elemen-elemen gambar memperbesar resolusi. Dalam sistem
penyiaran televisi komersial kita,gambar yang direproduksi padalayar dibatasi
sampai satu maksimum yaitu mendekati 150.000 elemen gambar jika kita menghitung
sebuah rincian secara horisontaldan vertikal. Resolusi sedemikian
memperbolehkan rincian yang hampir sama seperti pada film 16 mm. Jumlah maksimum
ini berlaku bagi setiap ukuran kerangka,dari gambar kecil 4x3 inci(102x76 mm)
sampai suatu bayangan terproyeksi 20x15 kali (6,1x4,6m)
AUDIO 2-8
TINGKATAN WARNA.
Sebenarnya informasi warna ditindihkan diatas suatu gambar monokrom. Berapa
banyak warna yang di tambahkan ini tergantung pada amplitudo dari sinyal warna
3,58 MHz. Jumlah warna atau level (tingkatan) warna,diubah denganmengatur
penguatan atau level untuk sinyal C. Dalam penerima televisi berwarna,
pengontrol ini di sebut warna atau tingkatan warna, kroma, intensitas atau
saturasi. Pengontrolan warna akan mengubah gambar dari tidak ada warna menjadi
warna pucat atau sedang,sampai pada warna yang hidup dan kuat.
Apa yang lazim kita
sebut warna sebuah benda lebih spesifiknya adalah corak datau cat. Sebagai
contoh, rumput memiliki corak hijau. Dalam gambar televisi berwarna, corak atau
cat tergantung pada sudut fasa dari sinyal warna 3,58 MHz. Fasa ini, berkenaan
dengan suatu sinyal penyelaras warna di ubah-ubah melalui pengatur corak atau
cat. Pengatur tersebut di setel pada corak yang tepat dari sembarang warna yang
dikenal dalam adegan, seperti biru langit, hijau rumput atau merah muda seperti
daging. Maka semua corak yang lain adalah tepat untuk penyelarasan warna
menahan corak pada fasanya yang tepat. PERBANDINGAN ASPEK. Perbandingan lebar
dengan tinggi dari sebuah kerangka gambar di sebut perbandingan aspek (aspect
ratio). Dibuat standam pada 4:3, perbandingan ini membuat gambar lebih lebar
dari pada tinggi nya dengan suatu faktor sebesar 1,33. Secara pendekatan,
perbandingan aspek yang sama digunakan pada kerangka-kerangka dalam flim gambar
bergerak yang biasa. Membuat kerangka lebih lebar dari pada tingginya
memungkinkan gerakan dalam adegan, yang biasanya adalah dalam arah horisontal.
Hanya kesebandingan yang di atur oleh perbandingan aspek. Ukuran kerangka
aktual dapat saja sembarang yakni dari beberapa inci kuadrat sampai 20x15 kaki
(6,1x4,6 m), sepanjang perbandingan aspek yang tepat yakni sebesar 4:3
dipertahankan. Jika tabung gambar tidak memproduksi gambar dengan perbandingan
ini, seseorang dalam adegan kelihatan terlalu kurus atau terlalu lebar. Layar
tabung gambar persegi mempunyai perbandingan mendekati 4:3 antara lebar dengan
tinggi. Jadi bila amplitudo pemayaran horisontal tepat mengisi lebar layar dan
amplitudo pemayaran vertikal tepat mengisi tingginya, gambar yang direproduksi
memiliki perbandingan aspek yang sesuai.
Dekat pada layar, kita
melihat semua rincian. Akan tetapi, garisgaris pemayaran tersendiri dapat
dilihat. Kita dapat juga melihat butiran yang halus dari reproduksi gambar.
Dalam televisi, butir-butir ini terdiri dari bintik-bintik putih kecil yang di
sebut salju (snow), yang dihasilkan oleh derau dalam sinyal video. Jadi,jarak
pandangan yang paling baik adalah suatu kesepakatan, yakni sekitar 4 sampai 8
kali tinggi gambar.
2.11. SALURAN PEMANCAR
TELEVISI 6 MHz
Kelompok frekuensi yang
ditetapkan oleh FCC bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi sinyalnya
disebut saluran (channel). Masing-masing stasiun televisi mempunyai sebuah
saluran 6MHz dalam salah satu dari bidang frekuensi (band) berikut yang
dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. 1. VHF bidang frekuensi rendah
saluran 2 sampai 6 dari 54 sampai 88 MHz 2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran
7 sampai 13 dari 174 sampai 216 MHz 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 sampai
890 MHz Dalam semua bidang-idang frekuensi ini, lebar tiap-tiap saluran
televisi adalah 6 MHz. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 sampai 66
MHz. Sinyal-sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk dalam
tiap saluran. Saluran-saluran ini diringkaskan pada Tabel 1-1. Semua saluran
terlihat pada daftar dalam Lampiran A, termasuk frekuensi-frekuensi pembawanya.
Bagaimana tiap saluran ini digunakan pada sinyal-sinyal gambar dan suara
dilukiskan pada Gambar 2-7.
MODULASI VIDEO.
Lebar bidang 6 MHz
terutama diperlukan pada sinyal pembawa gambar. Amplitudo sinyal pembawa ini
dimodulasi oleh sinyal video dengan satu rangkuman frekuensi video yang lebar
sampai pada mendekati 4 MHz. Frekuensi-frekuensi pemodulasi video tertinggi
dari 2 sampai 4 MHz berkaitan dengan rincian horisontal terkecil dalam gambar.
MODULASI WARNA.
Untuk penyiaran warna,
sinyal warna 3,58 MHz mengandung informasi warna. Sinyal warna ini digabungkan
dengan sinyal luminansi untuk membentuk satu sinyal video yang memodulasi
gelombang pembawa gambar untuk transmisi ke penerima.
SUARA FM.
Juga yang termasuk
dalam saluran 6 MHz adalah sinyal pembawa suara umtuk gambar, yang disebut
suara tercakup (associated sound). Pembawa suara adalah suatu sinyal FM yang
dimodulasi oleh frekuensi-frekuensi audio dalam rangkuman 50 sampai 15.000 Hz.
Rangkuman frekuensi audio ini sama seperti pada stasiun dalam bidang frekuensi
pemancar FM komersial dari 88 sampai 108 MHz. Dalam sinyal suara TV, ayunan
frekuensi maksimum dari pembawa adalah ± 25 KHz pada modulasi 100 persen.
Ayunan ini lebih kecil daripada ± 75 KHz pada modulasi 100 persen dalam bidang
frekuensi penyiaran FM. Akan tetapi, suara televisi memiliki seluruh keuntungan
FM dibandingkan terhadap AM, termasuk derau dan interferensi yang lebih kecil.
Modulasi AM adalah lebih baik untuk sinyal gambar sebab hantu (ghost) yang
dihasilkan dari penerima lintasan yang banyak adalah kurang jelas. Dengan AM,
ghost ini tinggal diam, tetapi dengan FM dia akan bergetar.
FREKUENSI-FREKUENSI
PEMBAWA.
Gambar
2-7 memperlihatkan bagaimana sinyalsinyal pembawa yang berlainan cocok dengan
saluran standar 6 MHz. Frekuensi pembawa gambar yang dinamai P, selalu 1,25 MHz
di atas ujung rendah dari saluran. Pada ujung sebaliknya, frekuensi pembawa
suara yang dinamai S adalah 4,5 MHz di atas sinyal pembawa gambar, atau 0,25
MHz di bawah ujung atas saluran. Jarak frekuensi-frekuensi pembawa ini berlaku
untuk semua saluran TV dalam bidang frekuensi-frekuensi VHF dan UHF, apakah
penyiaran tersebut adalah berwarna atau tidak berwarna (monokrom) Perhatikan
bahwa frekuensi pembawa gambar tidak berada pada pertengahampertengahan saluran
6 MHz, sebab susunan ini memungkinkan lebih banyak ruangan untuk bidang
frekuensi sisi atas (upper sidebands) dari sinyal pembawa gambar yang
termodulasi. Untuk menerapkan jarak standar terhadap pembawa-pembawa RF
sebenarnya, tinjaulah saluran 3 sebagai seluruh contoh saluran ini disiarkan
pada 60 sampai 66 MHz yang mana adalah suatu bidang frekuensi dengan lebar 6
MHZ. Frekuensi pembawa gambar adalah 60+1,25=61,25 MHz. Frekuensi pembawa suara
adalah 66-0,25=65,75 MHz.
PEMBAWA
ANTARA UNTUK SUARA (INTER CARRIER SOUND).
Pembawa
suara RF juga dapat digambarkan sebagai 4,5 MHz di atas pembawa gambar karena
kedua frekuensi ini selalu terpisah persis sebesar 4,5 MHz. Selisih frekuensi
ini adalah penting sebab semua penerima televisi menggunakan 4,5 MHz untuk
sinyal suara IF (frekuensi menengah). Sinyal 4,5 MHz disebut sinyal suara antar
pembawa (inter carrier sound signal). Pada penerima, sinyal suara dibuat
memiliki frekuensi pelayangan (beat) dengan pembawa gambar, agar membuat
perbedaan frekuensi selalu persis sama dengan 4,5 MHz. Metode suara antar
pembawa membuat penerima jauh lebih mudah menyetalakan suara yang bergabung
dengan gambar, terutama untuk saluran-saluran UHF. Perhatikan bahwa suara 4,5
MHz masih merupakan sinyal FM dengan modulasi audio yang asli.
RINGKASAN
PERHITUNGAN
SISTEM NTSC
Untuk dapat
dinikmati oleh Mata dengan nyaman maka:
Setiap detik 60
frame (60 fps), berarti setiap layar penayangan selama 1/60 detik = 16.666,66
udetik
Setiap layar
terdiri dari 525 garis, yang terdiri dari garis-garis bernomor ganjil dan
garis-garis bernomor genap, atau setiap layar ada 2 frame untuk garis-garis
nomer ganjil dan satu untuk nomer genap.
Atau frame ganjil ada 262,5
garis ganjil. Total 30 Field.
Dan frame genap ada 262,5
garis genap. Total 30 Field.
Dlm 1 frame ada 525 garis
ganjil dan genap, Total 60 Field (30 frame). Atau setiap frame 2 field.
Jumlah garis dalam 1 detik
ada : 262,5 X 60 = 15.759 garis
Atau sama saja bila
dihitung : 525 X 30 = 15.759 garis dalam 1 detik.
MakaFrekuensi Pemayaran
Horisontal = 15.759 Hz = 15,759 Khz.
Jadi periode waktu setiap garis Pemayaran Horisontal adalah 1.000.000 udetik / 15.759 = 63,5 udetik.
Jadi waktu untuk Pemayaran
Vertikal adalah 1/60 detik = 16.666,66
udetik
Mengetahui kedua macam waktu Pemayaran (Horisontal & Vertikal) diatas adalah sangat diperlukan dalam Praktek di laboratoium dengan menggunakan Osciloscope bisa menentukan satuan pada tombol Time/Div sehingga dapat menemukan sinyal yang diukur.