Sabtu, 05 Maret 2022

RINCIAN FREKUENSI DAN WAKTU DALAM SISTEM VIDEO

 

  AUDIO 2-4

2.5. FREKUENSI KERANGKA DAN MEDAN.

Suatu proses yang serupa dengan film gambar bergerak digunakan dalam televisi untuk mereproduksi gerak dalam adegan. Bukan hanya setiap gambar yang terpotong –potong menjadi banyak elemen gambar tersendiri, akan tetapi juga layar dipayar cukup cepat agar memberikan gambar – gambar atau kerangka lengkap yang cukup setiap detik guna memberikan ilusi gerak. Akan tetapi sebagai pengganti laju kecepatan sebesar 24 kerangka setiap detik yang digunakan dalam praktek gambar bergerak komersial, laju pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik dalam sistem televisi. Laju pengulangan ini memberikan kontinuitas gerak yang diperlukan. Laju pengulangan gambar sebesar 30 setiap detik masih belum cukup cepat untuk mengatasi kedip pada level –level cahaya yang dihasilkan oleh layar tabung gambar. Sekali lagi, penyelesaiannya adalah serupa dengan yang pada gambar bergerak. Setiap kerangka dibagi menjadi dua bagian, sehingga 60 pandangan adegan disajikan ke mata selama tiap detik. Akan tetapi pembagian sebuah kerangka menjadi dua bagian tidak dapat dilakukan hanya oleh sebuah pengatur cahaya seperti pada film, sebab dalam televisi, gambar direproduksi satu elemen pada satu saat. Sebaliknya, efek yang sama diperoleh dengan menjalin garis –garis pemayaran horisontal dalam dua kelompok, yakni satu dengan garis – garis bernomor ganjil dan yang lain dengan garis – garis bernomor genap. Setiap kelompok garis –garis ganjil atau genap disebut medan (field). 

Laju pengulangan medan –medan adalah 60 setiap detik, karena dua medan dipayar selama satu periode kerangka selama 1/30 detik. Dalam cara ini, 60 pandangan gambar diperlihatkan selama 1 detik. Laju pengulangan ini adalah cukup tepat untuk menghilangkan kedip. Laju pengulangan kerangka sebesar 30 dipilih dalam televisi karena kebanyakan rumah di Amerika Serikat dibekali dengan daya bolak –balik 60 Hz. Bila laju kerangka adalah 30 setiap detik, laju medan sama dengan frekuensi jala –jala sebesar 60 Hz. Di negara – negara dimana frekuensi jala –jala adalah 50 Hz, laju kerangka adalah 25 Hz yang membuat frekuensi medan 50 Hz.

 

PERTANYAAN LATIHAN 2.5

a. Berapa banyak medan pemayaran terdapat dalam sat kerangka gambar ?

b. Berapa banyak medan yang dipayar dalam 1 detik ?

 

2.6 FREKUENSI PEMAYARAN HORISONTAL DAN VERTIKAL

Laju medan sebesar 60 Hz merupakan frekuensi pemayaran vertikal. Ini adalah laju kecepatan pada mana berkas elektron menyelesaikan siklus gerak vertikalnya dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas. Dengan demikian, rangkaian –rangkaian defleksi vertikal untuk salah satu dari tabung kamera atau tabung gambar beroperasi pada 60 Hz. Waktu dari setiap siklus pemayaran vertikal untuk satu medan adalah 1/60 detik. 

Jumlah garis –garis pemayaran horisontal di dalam sebuah medan adalah setengah dari jumlah 525 garis untuk sebuah kerangka lengkap, sebab satu medan mengandung setiap garis lainnya. Ini memberikan 262,5 garis horisontal untuk setiap medan vertikal. 

Karena waktu untuk satu medan adalah 1/60 detik dan karena dia mengandung 262,5 garis, jumlah garis – garis setiap detik adalah : 262,5 x 60 = 15.750 Atau dengan menganggap 525 garis untuk suatu pasangan medan yang berurutan yang mana adalah sebuah kerangka, kita dapat mengalikan laju kerangka sebesar 30 dengan 525 yang mengahasilkan garis –garis yang sama 15.750 dipayar dalam 1 detik. Frekuensi 15.750 Hz ini adalah laju pada mana berkas elektron menyelesaikan siklus gerak horisontalnya dari kiri ke kanan dan kembali lagi ke kiri. Dengan demikian rangkaian – rangkaian defleksi horisontal untuk salah satu tabung kamera atau tabung gambar bekerja pada 15.750 Hz.

 

WAKTU UNTUK GARIS HORISONTAL

Waktu untuk setiap garis pemayaran horisontal (H) adalah 1/15.750 detik. Dalam mikrodetik waktu H = 1.000.000 / 15.750 µdet = 63,5 µdet (pendekatan). 

Waktu dalam mikrodetik ini menunjukkan bahwa sinyal video untuk elemen – elemen gambar dalam garis –garis horisontal dapat memiliki frekuensi –frekuensi tinggi yakni dalam orde megahertz. Perhatikan bahwa frekuensi f sama dengan 1/T. Jika terdapat lebih banyak garis, waktu pemayaran akan lebih singkat yang menghasilkan frekuensi – frekuensi video yang lebih tinggi. Secara aktual dalam sistem kita yakni 525 garis, frekuensi video paling tinggi dibatasi sampai mendekati 4 MHz sebab adanya pembatasan 6 MHz untuk saluran pemancar televisi komersial.

 

PERTANYAAN  LATIHAN 2.6

a. Berapa frekuensi pemayaran horisontal, dalam Hertz ?

b. Berapa waktu untuk pemayaran satu garis horisontal dalam mikrodetik ?

c. Berapa frekuensi pemayaran medan vertikal, dalam Hertz ?

      AUDIO 2-5

2.7. PENYELARASAN HORISONTAL DAN VERTIKAL

Waktu yang dihabiskan dalam pemayaran berhubungan dengan jarak dalam citra (bayangan). Karena berkas elektron dalam tabung kamera memayar citra, berkas tersebut meliput elemen-elemen yang berbeda dan memberikan informasi gambar yang sesuai. Dengan demikian, bila berkas elektron memayar layar tabung gambar pada penerima, pemayaran harus diatur waktunya secara tepat guna membuat informasi gambar dalam kedudukan yang tepat. Sebaliknya, berkas elektron dalam tabung gambar bisa saja memayar bagian dari layar di mana mulut seseorang seharusnya ketika informasi gambar diterima pada saat yang sesuai untuk hidung orang. Untuk menjaga agar pemayaran pemancar dan penerima sejalan, harus dikirimkan sinyal-sinyal penyelarasan khusus bersama informasi gambar untuk penerima. Sinyal-sinyal pengaturan waktu ini berupa pusa-pulsa persegi yang digunakan untuk mengontrol kedua pemayaran kamera dan penerima. Pulsa-pulsa penyelarasan dipancarkan sebagai bagian dari sinyal gambar lengkap untuk penerima tetapi mereka terjadi selama waktu pengosongan bila tidak ada informasi yang dipancarkan gambar dikosongkan pada periode ini sewaktu berkas elektron melakukan pengulangan jejak. 

Sebuah pulsa penyelarasan horisontal pada akhir tiap-tiap garis menentukan awal pengulangan jejak horisontal. Perhatikan bahwa penyelarasan adalah pada awal pengulangan jejak atau akhir penjejakan, dan bukan pada permulaan penjejakan. Pengulangan jejak horisontal dari berkas pemayaran elektron dimulai dari sebelah kanan gambar. 

Penyelarasan vertikal pada akhir tiap-tiap medan menentukan dimulainya pengulangan jejak vertikal. Pada waktu ini berkas pemayaran elektron berada di bagian bawah gambar. Tanpa penyelarasan medan vertikal, gambar yang direproduksi pada penerima tidak bertahan secara vertikal. Dia menggulung ke atas atau ke bawah pada layar tabung gambar. Jika garis pemayaran tidak selaras, gambar tidak bertahan secara horisontal. Dia meluncur ke kiri atau ke kanan dan kemudian terpotong-potong menjadi segmen-segmen diagonal. 

Ringkasnya, frekuensi pemayaran garis horisontal adalah 15.750 Hz. Frekuensi pulsapulsa penyelarasan juga adalah 15.750 Hz. Laju kecepatan pengulangan kerangka adalah 30 setiap detik, tetapi frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 60 Hz. Frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan vertikal juga adalah 60 Hz. Perhatikan bahhwa frekuensi-frekuensi pemayaran sebesar 15.750 dan 60 Hz adalah tepat untuk televisi monokrom tetapi hanya pendekatan bagi televisi berwarna. Dalam pemancaran berwarna, frekuensi pemayaran garis horisontal persis 15.734,26 Hz dan frekuensi pemayaran medan vertikal adalah 59,94 Hz. Frekuensi-frekuensi pemayaran yang tepat ini digunakan untuk memperkecil interferensi antara sinyal pembawa tambahan warna pada 3,579545 MHz dan sinyal luminansi (satu warna). 

Akan tetapi frekuensi-frekuensi pemayaran horisontal dan vertikal umumnya dapat dianggap 15.750 dan 60 Hz sebab rangkaian-rangkaian defleksi secara otomatis diselaraskan pada frekuensi pemayaran yang diperlukan untuk keduanya yakni penyiaran monokrom (satu warna) dan berwarna.

 

PERTANYAAN LATIHAN 2.7

a. Berapa frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan horisontal, dalam hertz, untuk tiap-tiap garis.

b. Berapa frekuensi pulsa-pulsa penyelarasan vertikal untuk setiap medan, dalam hertz?

 

2.8 PENGOSONGAN HORISONTAL DAN VERTIKAL

Dalam televisi, pengosongan berarti “menjadi hitam”. Sebagai bagian dari sinyal video, tegangan pengosongan adalah pada level hitam. Tegangan video pada level hitam memutuskan arus berkas dalam tabung gambar untuk mengosongkan cahaya dari layar. Tujuan pulsa-pulsa pengosongan ini adalah untuk membuat pengulangan jejak yang diperlukan tidak kelihatan dalam pemayaran. Pulsa-pulsa horisontal pada 15.750 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari kanan ke kiri untuk tiap-tiap garis. Pulsa-pulsa vertikal pada 60 Hz mengosongkan pengulangan jejak dari bawah ke atas untuk tiap medan. Waktu yang diperlukan untuk pengosongan horisontal mendekati 16 persen dari tiap garis horisontal (H). Waktu horisontal total adalah 63,5 µdet, termasuk penjejakan dan pengulangan jejak. Maka waktu pengosongan untuk tiap garis adalah 63,5 x 0,16 = 10,2 µdet. Waktu pengosongan Hini berarti bahwa pengulangan jejak dari kanan ke kiri harus selesai dalam 10,2 µdet sebelum mulainya informasi gambar visibel selama pemayaran dari kiri ke kanan. 

Waktu untuk pengosongan vertikal (V) adalah mendekati 8 persen dari masing-masing medan V. Waktu vertikal total adalah 1/60 X 0.08 = 0,0013 detik. Waktu pengosongan V ini berarti bahwa dalam 0,0013 detik pengulangan jejak vertikal harus lengkap dari bawah ke atas gambar. Pengulangan jejak berlangsung selama waktu pengosongan sebab penyelarasan pemayaran. Pulsa-pulsa penyelarasan menentukan mulainya pengulangan jejak. Masing-masing pulsa penyelarasan horisontal disisipkan di dalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan horisontal. 


      AUDIO 2-6

Juga setiap pulsa penyelarasan vertikal disisipkan di dalam sinyal video selama waktu pulsa pengosongan vertikal. Ringkasnya, pertama-tama sebuah pulsa pengosongan meletakkan sinyal video pada level hitam; kemudian sinyal penyelarasan memulai pengulangan jejak dalam pemayaran. Urutan ini berlaku bagi kedua pengosongan yakni pengulangan jejak horisontal dan vertikal.

 

PERTANYAAN LATIHAN 2.8

2.8 a. Apakah layar televisi dikosongkan 30 atau 60 kali setiap detik?

2.8 b. Berapa frekuensi pulsa-pulsa pengosongan Hsetiap garis, dalam hertz?

 

2-9 SINYAL WARNA 3,58 MHz

Sistem televisi berwarna sama seperti pada monokrom kecuali bahwa informasi berwarna juga digunakan dalam adegan ini dilakukan dengan memandang informasi gambar dinyatakan dalam merah, hijau dan biru.Bila gambar di payar pada tabung kamera,dihasilkan sinyal-sinyal video terpisah untuk informasi gambar merah, hijau dan biru. Filter-filter optik berwarna memisahkan warna-warna untuk kamera. Akan tetapi untuk penyiaran dalam saluran televisi 6 Mhz, sinyal-sinyal merah, hijau dan biru di gabungkan guna membentuk dua sinyal ekivalen, yakni satu untuk terang dan yang lain untuk warna. Secara khusus kedua sinyal yang di transmisikan ini adalah sebagai berikut: 1. Sinyal Luminasi (Luminance signal) Sinyal ini hanya mengandung variasi terang nya informasi gambar, termasuk rincian yang halus seperti dalam sinyal satu warna sinyal luminasi digunakan untuk mereproduksi gambar hitam dan putih atau monokrom biasanya di namai sinyal Y (bukan untuk kuning). 2. Sinyal warna (chrominance signal) sinyal ini mengandung informasi warna dia dipancarkan sebagai modulasi pada sebuah pembawa tambahan (subcarrier) persisnya frekuensi pembawa tambahan adalah 3,579545 MHz yang umumnya di anggap sebagai 3,58 Mhz. dengan demikan 3,58 Mhz adalah frekuensi untuk berwarna umumnya dia dinamai sinyal C untuk krominansi atau kroma. Dalam sebuah penerima televisi berwarna, sinyal berwarna digabungkan dengan sinyal luminansi unttuk mendapatkan kembali sinyal mula-mula yakni merah, hijau dan biru. Kemudian sinyal-sinyal ini digunakan untuk mereproduksi gambar berwarna pada layar sebuah tabung gambr berwarna. Layar berwarna ini memiliki fosfos-fosfor yang mengahsilkan merah,hijau,biru. Semua warna dapat dihasilkan sebagai campuran dari merah,hijau dan biru. Sebuah gambar khas televisi berwarna di perlihatkan pada pelatwarna I. Dalam penerima-penerima monokrom,sinyal Y memproduksi gambar hitam dan putih. Sinyal warna 3,58 MHz masih belum digunakan. Sebagai akibatnya,sistem-sistem berwarna dan monokrom secara lengkap adalah sepadan. Bila suatu acara di telivisikan dalam berwarna,gambar direproduksi berwarna oleh penerimapenerima berwarna dan hitam putih oleh penerima monokrom .Lagi pula,acara-acara yang ditelevisikan dalam monokrom direproduksi dalam hitam putih oleh penerima monokrom maupun berwarna. Tabung gambar tiga warna juga dapat memproduksi dengan menggabungkan merah, hijau, dan biru. Perhatikan bahwa informasi berwarna dimulai dengan merah,hijau dan biru pada camera dan berakhir dengan merah,hijau dan biru pada tabung gambar,sebab warna-warna ini merupakan warna utama bagi televisi.

        AUDIO 2-7

 2.10. MUTU GAMBAR.
Dengan menganggap diselaraskan ke keadaan diam, gambar yang di reproduksi juga akan memiliki terang yang tinggi, kontras yang kuat, rincian yang tajam, dan kesebandingan yang tepat antara tinggi dan lebar. Persyaratan-persyaratan ini berlaku bagi keduanya, berwarna dan monokrom. Disamping itu, gambar berwarna sebaiknya memiliki warna atau saturasi yang kuat, dengan  corak yang tepat.

TERANG CAHAYA (BRIGHTNESS).

Keterangan (terang) adalah intensitas iluminansi rata-rata atau total,dan menentukan level dasar dalam gambar yang direproduksi. Elemen-elemen gambar masing –masing dapat berubah-rubah di atas dan dibawah level terang rata-rata ini. Terang pada layar bergantung pada jumlah tegangan tinggi untuk tabung gambar dan bias arus searah dalam rangkaian katoda kisi. Dalam penerima-penerima televisi, pengontrolan terang mengubah bias arus searah dari tabung gambar. Layar fluoresensi dari tabung gambar hanya di terangi pada satu bintik kecil pada suatu saat. Jadi terangnya gamabar lengkap jauh lebih rendah dari iluminasi bintik aktual jika layar lebih lebar, diperlukan cahaya bintik yang lebih banyak untuk menghasilkan terang yang cukup.

 KONTRAS.

Dengan kontras (contrast) kita maksudkan sebagai perbedaan intensitas antara bagian –bagian hitam dan putih dari gambar yang direprroduksi. Rangkuman kontras sebaiknya cukup besar guna menghasilkan suatu gambar yang kuat; dengan putih yang terang dan hitam yang gelap untuk nilai intensitas yang ekstrim. Jumlah sinyal video bolak-balik menentukan kontras dari gambar yang di reproduksi. Amplitudo sinyal arus bolak-balik menentukan bagaimana kuatnya warna putih dibandingkan dengan bagian-bagian hitam dari sinyal. Dalam penerima televisi,pengontrol kontras mengubah amplitudo puncak-ke puncak dari sinyal video bolak-balik yang d gandeng ke rangkain katoda dari tabung gambar. Secara aktual,hitam dalam gambar adalah level cahaya yang sama yang anda lihat pada layar tabung gambar bila televisi di tutup. Didalam sebuah gambar,level ini kelihatan hitam berlawan fluoresensiputih. Akan tetapi,hitam tidak dapat muncul lebih gelap lagi dari pada penerangan ruangan yang dipantulkan dari layar tabung gambar. Jadi iluminansi sekeliling haruslah cukup rendah guna membuat hitam kelihatan gelap. Pada keadaan ekstrim yang berlawanan,gambar kelihatan rusak dengan kontras yang kecil bila dia dilihat dalam cahaya matahari langsung karena begitu banyak cahaya yang di pantulkan dari layar,yang membuatnya tidak mungkin memiliki hitam yang gelap.

 RINCIAN (DETAIL).

Mutu rincian yang juga disebut resolusi atau definisi, tergabung pada jumlah elemen gambar yang dapat direproduksi. Dengan banyak elemen gambar kecil, rincian yang halus dari bayangan adalah jelas. Dengan demikian,sebaiknya direproduksi sebanyak mungkin elemen gambar untukmenciptakan suatu gambar dengan resolusi yang baik. Mutu ini membuat gambar lebih jelas. Rincian-rincian yang kecil dapat terlihat,dan benda-benda dalam gambar di perlihatkan secara tajam. Resolusi yang baik juga memberikan kedalaman yang jelas bagi gambar dengan menghasilkan rincian-rincian dasra. Mutu sebuah gambar yang diperbaiki dengan rincian yang lebih banyak,dapat dilihat pada gambar 2.6, yang memperlihatkan beberapa banyaklagi elemen-elemen gambar memperbesar resolusi. Dalam sistem penyiaran televisi komersial kita,gambar yang direproduksi padalayar dibatasi sampai satu maksimum yaitu mendekati 150.000 elemen gambar jika kita menghitung sebuah rincian secara horisontaldan vertikal. Resolusi sedemikian memperbolehkan rincian yang hampir sama seperti pada film 16 mm. Jumlah maksimum ini berlaku bagi setiap ukuran kerangka,dari gambar kecil 4x3 inci(102x76 mm) sampai suatu bayangan terproyeksi 20x15 kali (6,1x4,6m)

 LIHAT GAMBAR

 
                                         (a)                                                                            (b)

Gambar 2.6  Mutu gambar akan bertambah baik dengan Rincian (detail) gambar yang lebih besar. (a) Struktur kasar hanya dengan beberapa rincian, definisi, atau resolusi yang jelek. (b) Rincian-rincian yang halus untuk mutu yang baik.

Alasannya adalah bahwa resolusi maksimum dalam sebuah gambar televisi tergantung pada jumlah garis-garis pemayaran dan pada lebar bidang saluran transmisi. 

                                                      AUDIO 2-8

TINGKATAN WARNA. 

Sebenarnya informasi warna ditindihkan diatas suatu gambar monokrom. Berapa banyak warna yang di tambahkan ini tergantung pada amplitudo dari sinyal warna 3,58 MHz. Jumlah warna atau level (tingkatan) warna,diubah denganmengatur penguatan atau level untuk sinyal C. Dalam penerima televisi berwarna, pengontrol ini di sebut warna atau tingkatan warna, kroma, intensitas atau saturasi. Pengontrolan warna akan mengubah gambar dari tidak ada warna menjadi warna pucat atau sedang,sampai pada warna yang hidup dan kuat.

 CORAK WARNA (HUE).

Apa yang lazim kita sebut warna sebuah benda lebih spesifiknya adalah corak datau cat. Sebagai contoh, rumput memiliki corak hijau. Dalam gambar televisi berwarna, corak atau cat tergantung pada sudut fasa dari sinyal warna 3,58 MHz. Fasa ini, berkenaan dengan suatu sinyal penyelaras warna di ubah-ubah melalui pengatur corak atau cat. Pengatur tersebut di setel pada corak yang tepat dari sembarang warna yang dikenal dalam adegan, seperti biru langit, hijau rumput atau merah muda seperti daging. Maka semua corak yang lain adalah tepat untuk penyelarasan warna menahan corak pada fasanya yang tepat. PERBANDINGAN ASPEK. Perbandingan lebar dengan tinggi dari sebuah kerangka gambar di sebut perbandingan aspek (aspect ratio). Dibuat standam pada 4:3, perbandingan ini membuat gambar lebih lebar dari pada tinggi nya dengan suatu faktor sebesar 1,33. Secara pendekatan, perbandingan aspek yang sama digunakan pada kerangka-kerangka dalam flim gambar bergerak yang biasa. Membuat kerangka lebih lebar dari pada tingginya memungkinkan gerakan dalam adegan, yang biasanya adalah dalam arah horisontal. Hanya kesebandingan yang di atur oleh perbandingan aspek. Ukuran kerangka aktual dapat saja sembarang yakni dari beberapa inci kuadrat sampai 20x15 kaki (6,1x4,6 m), sepanjang perbandingan aspek yang tepat yakni sebesar 4:3 dipertahankan. Jika tabung gambar tidak memproduksi gambar dengan perbandingan ini, seseorang dalam adegan kelihatan terlalu kurus atau terlalu lebar. Layar tabung gambar persegi mempunyai perbandingan mendekati 4:3 antara lebar dengan tinggi. Jadi bila amplitudo pemayaran horisontal tepat mengisi lebar layar dan amplitudo pemayaran vertikal tepat mengisi tingginya, gambar yang direproduksi memiliki perbandingan aspek yang sesuai.

 JARAK PANDANGAN.

Dekat pada layar, kita melihat semua rincian. Akan tetapi, garisgaris pemayaran tersendiri dapat dilihat. Kita dapat juga melihat butiran yang halus dari reproduksi gambar. Dalam televisi, butir-butir ini terdiri dari bintik-bintik putih kecil yang di sebut salju (snow), yang dihasilkan oleh derau dalam sinyal video. Jadi,jarak pandangan yang paling baik adalah suatu kesepakatan, yakni sekitar 4 sampai 8 kali tinggi gambar.

 

    AUDIO 2-9

2.11. SALURAN PEMANCAR TELEVISI 6 MHz

Kelompok frekuensi yang ditetapkan oleh FCC bagi sebuah stasiun pemancar untuk transmisi sinyalnya disebut saluran (channel). Masing-masing stasiun televisi mempunyai sebuah saluran 6MHz dalam salah satu dari bidang frekuensi (band) berikut yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. 1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 sampai 88 MHz 2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 sampai 216 MHz 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 sampai 890 MHz Dalam semua bidang-idang frekuensi ini, lebar tiap-tiap saluran televisi adalah 6 MHz. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 sampai 66 MHz. Sinyal-sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk dalam tiap saluran. Saluran-saluran ini diringkaskan pada Tabel 1-1. Semua saluran terlihat pada daftar dalam Lampiran A, termasuk frekuensi-frekuensi pembawanya. Bagaimana tiap saluran ini digunakan pada sinyal-sinyal gambar dan suara dilukiskan pada Gambar 2-7.

 

MODULASI VIDEO.

Lebar bidang 6 MHz terutama diperlukan pada sinyal pembawa gambar. Amplitudo sinyal pembawa ini dimodulasi oleh sinyal video dengan satu rangkuman frekuensi video yang lebar sampai pada mendekati 4 MHz. Frekuensi-frekuensi pemodulasi video tertinggi dari 2 sampai 4 MHz berkaitan dengan rincian horisontal terkecil dalam gambar.

MODULASI WARNA.

Untuk penyiaran warna, sinyal warna 3,58 MHz mengandung informasi warna. Sinyal warna ini digabungkan dengan sinyal luminansi untuk membentuk satu sinyal video yang memodulasi gelombang pembawa gambar untuk transmisi ke penerima.

 

SUARA FM.

Juga yang termasuk dalam saluran 6 MHz adalah sinyal pembawa suara umtuk gambar, yang disebut suara tercakup (associated sound). Pembawa suara adalah suatu sinyal FM yang dimodulasi oleh frekuensi-frekuensi audio dalam rangkuman 50 sampai 15.000 Hz. Rangkuman frekuensi audio ini sama seperti pada stasiun dalam bidang frekuensi pemancar FM komersial dari 88 sampai 108 MHz. Dalam sinyal suara TV, ayunan frekuensi maksimum dari pembawa adalah ± 25 KHz pada modulasi 100 persen. Ayunan ini lebih kecil daripada ± 75 KHz pada modulasi 100 persen dalam bidang frekuensi penyiaran FM. Akan tetapi, suara televisi memiliki seluruh keuntungan FM dibandingkan terhadap AM, termasuk derau dan interferensi yang lebih kecil.

 LIHAT GAMBAR

 Gambar 2.7 Lebar band tiap saluran (Channel)

Modulasi AM adalah lebih baik untuk sinyal gambar sebab hantu (ghost) yang dihasilkan dari penerima lintasan yang banyak adalah kurang jelas. Dengan AM, ghost ini tinggal diam, tetapi dengan FM dia akan bergetar.

 

FREKUENSI-FREKUENSI PEMBAWA.

Gambar 2-7 memperlihatkan bagaimana sinyalsinyal pembawa yang berlainan cocok dengan saluran standar 6 MHz. Frekuensi pembawa gambar yang dinamai P, selalu 1,25 MHz di atas ujung rendah dari saluran. Pada ujung sebaliknya, frekuensi pembawa suara yang dinamai S adalah 4,5 MHz di atas sinyal pembawa gambar, atau 0,25 MHz di bawah ujung atas saluran. Jarak frekuensi-frekuensi pembawa ini berlaku untuk semua saluran TV dalam bidang frekuensi-frekuensi VHF dan UHF, apakah penyiaran tersebut adalah berwarna atau tidak berwarna (monokrom) Perhatikan bahwa frekuensi pembawa gambar tidak berada pada pertengahampertengahan saluran 6 MHz, sebab susunan ini memungkinkan lebih banyak ruangan untuk bidang frekuensi sisi atas (upper sidebands) dari sinyal pembawa gambar yang termodulasi. Untuk menerapkan jarak standar terhadap pembawa-pembawa RF sebenarnya, tinjaulah saluran 3 sebagai seluruh contoh saluran ini disiarkan pada 60 sampai 66 MHz yang mana adalah suatu bidang frekuensi dengan lebar 6 MHZ. Frekuensi pembawa gambar adalah 60+1,25=61,25 MHz. Frekuensi pembawa suara adalah 66-0,25=65,75 MHz.

 

PEMBAWA ANTARA UNTUK SUARA (INTER CARRIER SOUND).

Pembawa suara RF juga dapat digambarkan sebagai 4,5 MHz di atas pembawa gambar karena kedua frekuensi ini selalu terpisah persis sebesar 4,5 MHz. Selisih frekuensi ini adalah penting sebab semua penerima televisi menggunakan 4,5 MHz untuk sinyal suara IF (frekuensi menengah). Sinyal 4,5 MHz disebut sinyal suara antar pembawa (inter carrier sound signal). Pada penerima, sinyal suara dibuat memiliki frekuensi pelayangan (beat) dengan pembawa gambar, agar membuat perbedaan frekuensi selalu persis sama dengan 4,5 MHz. Metode suara antar pembawa membuat penerima jauh lebih mudah menyetalakan suara yang bergabung dengan gambar, terutama untuk saluran-saluran UHF. Perhatikan bahwa suara 4,5 MHz masih merupakan sinyal FM dengan modulasi audio yang asli.







RINGKASAN PERHITUNGAN

SISTEM NTSC

Untuk dapat dinikmati oleh Mata dengan nyaman maka:

Setiap detik 60 frame (60 fps), berarti setiap layar penayangan selama 1/60 detik = 16.666,66 udetik

Setiap layar terdiri dari 525 garis, yang terdiri dari garis-garis bernomor ganjil dan garis-garis bernomor genap, atau setiap layar ada 2 frame untuk garis-garis nomer ganjil dan satu untuk nomer genap.

Atau frame ganjil ada 262,5 garis ganjil. Total 30 Field.

Dan frame genap ada 262,5 garis genap. Total 30 Field.

 

Dlm 1 frame ada 525 garis ganjil dan genap, Total 60 Field (30 frame). Atau setiap frame 2 field.

Jumlah garis dalam 1 detik ada : 262,5 X 60 = 15.759 garis

Atau sama saja bila dihitung      : 525 X 30    = 15.759 garis dalam 1 detik.

MakaFrekuensi Pemayaran Horisontal = 15.759 Hz = 15,759 Khz.

 Jadi periode waktu setiap garis Pemayaran Horisontal adalah 1.000.000 udetik / 15.759 = 63,5 udetik.

Jadi waktu untuk Pemayaran Vertikal adalah  1/60 detik = 16.666,66 udetik

Mengetahui kedua macam waktu Pemayaran (Horisontal & Vertikal) diatas adalah sangat diperlukan dalam Praktek di laboratoium dengan menggunakan Osciloscope bisa menentukan satuan pada tombol Time/Div sehingga dapat menemukan sinyal yang diukur.




TV WARNA 2