WARNA
Guna memahami tehnik
televisi-warna, kita perlu mengetahui sedikit tentang warna.
1.1 CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik
dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM
(mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit
di dalam spektrum-frekwensi gelombang2
elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat
diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga,
kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah
yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh
prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan
ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu
gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm,
(= 700 nano meter
nm).
Ungu
mempunyai panjang gerombang
400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Lihat Gambar I.1.
Gambar I.1. Cahaya
putih dapat diuraikan dalam
warna2 yang berada
dalam suatu spektrum Warna
yang kontinu, mulai dari merah hingga ungu.
1.2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan
merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai
warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan
pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau
dan biru dinamai dengan warna-warna
primer.
Gb.1.2 Warna2 apakah yang diperoleh apabila merah (M), hijau (H) dan biru (B) saling ditambahkan.
Lihat Gb.1.2 Warna2 itu adalah
hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam
bidang dimana merah, hijau dan biru
saling bertindih maka terjangkitlah
putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita
lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
1.3 WARNA WARNA
KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah
contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan
menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis
sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1:
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning
kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu
tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita
sebut warna
komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
C0NT0H lain: H + lembayung = putih
(sebab:
lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah
warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna
komplemen-nya merah.
KESIMPULAN 2:
(Lihat Gambar 1-2). Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada,
maka yang tampak adalah warna-komplemen.
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
Lembayung menandakan tak-adanya
hiiau.
Kuning menandakan
tak-adanya biru.
1.4 WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau
dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning (lihat Gb.l.2).
Jika intensitas merah secara
berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya:
intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas
merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus,
keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
1.5 WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada
sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu
kita tambahkan putih yang
intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur
berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Dengan ditambah tambahkan warna putih,
maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Dari hal-ikhwal warna
jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan
warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka
adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan
2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau
dan biru dalam jumlah
2 yang sama ditambahkanlah putih
sedemikian banyak, sampai
diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
CONTOH: Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
Jingga tak-ienuh ini boleh
kita anggap terdiri dari: jingga ienuh dengan sejumlah Putih. Dalam rumus:
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + Putih (a)
Jingga jenuh dapat
diperoleh dengan menambahkan merah kepada hijau dalam perbandingan 3:1, jadi:
(3M + H) = Jingga jenuh
(b)
Adapun putih dapat
diperoleh dengan menyampurkan merah, hijau dan biru dengan intensitas-intensitas
yang sama. Dalam rumus :
p(M + H + B) = Putih (c)
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Jadi (dari penamaan2 di
atas) jingga tak-jenuh dapat dinyatakan sebagai:
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M
+ (1+p)H + p.B (d)
Kian besar p, maka kian
banyak Putih-lah yang dikandung Jingga, jadi kian tak-jenuh
Jingga-nya.
Jikalau dimisalkan,
bahwa derajat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p = l, maka kita
perolehlah:
Jingga tak-Jenuh
= 4M+2H+ B (e)
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang
dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk
oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal
tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka
kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M +
2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
------------------------------
tertinggal 3M + H
(jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas
kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
CATATAN: Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah.
Lihat Gb.1-3: - lni adalah
gambar lengkung kepekaan mata,
Untuk cahaya dengan
panjang-gelombang kira2 600 nm (= kuning dan hijau) mata kita
adalah paling peka. Untuk
cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan
mata kian berkurang.
Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan
untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan
untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
Gb.1-3 Tanggapan mata kita terhadap
berbagai warna, Mata adalah paling peka terhadap kuning.
Kalau kepekaan Inata
terhadap kuning kita anggap =1,0), maka
kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 (mendekati paling peka) dan kepekaan
terhadap rnerah kira2 0,3 (=
= 1/3X dari kepekaan
terhadap kuning).
Dalam tehnik TV-hitam-putih,
maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih.
Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV
hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang
cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa
cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai
bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV.hitam.putih
itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna, lihat Gambar.1.4.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di
atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi
warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2
dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar
hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih
akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
3A/16/Moch. Abisyah Fatwa Airul/1941160026
BalasHapusDari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa televisi berwarna memerlukan komponen berupa warna. Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Gelombang cahaya dengan frekuensi 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap persebaran spektrum warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda beda. Gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang paling tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang paling pendek.
Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus
3M + H = Jingga
Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Misalkan dalam memperoleh sebuah warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut,
Jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
Apabila nilai derajat jenuh maksimal atau bernilai 1, maka didapatkan rumus sebagai berikut
Jingga tak jenuh = 4M + 2H + B
Apabila dilakukan pendekodaan untuk warna jingga tak jenuh diatas, maka dapat dilakukan pengurangan dengan warna putih.
Mata akan sangat peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600 nm yaitu pada warna kuning dan hijau. Sedangkan mata kurang peka terhadap warna biru.
Pada teknik TV hitam putih, warna kuning akan berperan sebagai warna putih karena memiliki cahaya paling terang. Warna merah akan membangkitkan warna putih keabuan karena bernuansa kurang cerah. Sedangkan warna abu gelap diakibatkan pada warna biru akibat nuansa tidak terang.
3A/02/ALFIN ORIS TRI ASHARI/1941160136
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan .
Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih
WARNA TAK JENUH
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
3A/09/FARIZ AURELLYAN WAHYUDIANTO/1941160134
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah, hijau, dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. 3X kepekaan untuk biru.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Jadi intensitas bayangan di layar TV.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3A/06/Dimas Fahrizal Sulthoni/1941160053
BalasHapusDari artikel diatas kita dapat mengetahui bahwa cahaya putih sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi sekitar 3x10^8 MHZ dan panjang gelombang sebesar 10^4 uM. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya putih dapat diuraikanke warna-warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Cahaya (dari matahari) dapat memasuki ruangan gelap melalui celah sempit. Sebuah prisma ditempatkan di belakang celah ini. Rayap putih membentang di belakang prisma. Cahaya yang masuk melalui celah kemudian dipisahkan oleh prisma menjadi warna-warna tersebut. Ini akan ditampilkan di layar.
Berbagai warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B). (Pencampuran harus dilakukan dengan menambahkan (bahan tambahan), yaitu seolah-olah warna itu diaplikasikan pada selaput mata kita. Oleh karena itu, merah, hijau, dan biru disebut warna primer. Warna-warna tersebut merupakan hasil eksperimen yang dilakukan di ruangan gelap. Jatuhkan lampu merah, hijau dan biru di layar putih. Putih terinfeksi di mana merah, hiiau, dan biru tumpang tindih. Anda dapat menulisnya dengan rumus berikut:
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = magenta
B + H = cyan
Berikut ini adalah contoh cara menambahkan warna merah (M), hiau (H), dan biru (B) untuk mendapatkan warna.
Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, untuk mendapatkan putih, tambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru.
Jika salah satu warna primer (yaitu, merah, hijau, atau biru) tidak ada, warna pelengkap akan ditampilkan.
Cyan menunjukkan bahwa tidak ada warna merah.
Ungu menunjukkan bahwa tidak ada hijau.
Kuning menunjukkan bahwa tidak ada biru.
Pencampuran warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama akan berubah menjadi kuning. Saat Anda secara bertahap mengurangi intensitas warna merah, kuning berubah menjadi warna hijau yang berbeda. Sebaliknya, intensitas hijau yang berkurang secara bertahap menjadi kuning, yang secara bertahap berubah menjadi merah.
Jika intensitas merah tiga kali intensitas hijau, itu akan menjadi oranye. Dalam bentuk ekspresi, Anda dapat menulis acara ini sebagai berikut:
3M + H =Jingga
Dalam perjalanan, mencampur warna setiap warna yang tidak mengandung warna putih dengan mencampur warna dimungkinkan untuk meningkatkan Hiau dengan warna merah biru dan biru. Warna dengan warna jenuh dan putih. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
3A/20/PRADIKA RUDY FIRMANSYAH/1941160052
BalasHapusWARNA
1. CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
3. WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1: Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau: Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
KESIMPULAN 2 : Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
4. WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
5. WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (= jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
3A JTD/13/IRA FEBRIANA/1941160019
BalasHapusDari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Cahaya Putih adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Memperoleh Putih Dari Merah, Hijau Dan Biru
Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
• M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa (perubahan) hitam-putih. PemancarTV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
3A/21/Rara Ayu/1841160067
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah, hijau, dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan.
WARNA JENUH
Jika merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Contoh bahwa ada sumber-cahaya merah, kita dapat melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. 3X kepekaan untuk biru.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Jadi intensitas bayangan di layar TV.
3A-JTD/22/REFITA SALSA BILLA S/1941160015
BalasHapusDari penjelasan diatas adalah mengenai pemahaman teknik televisi warna
- CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan
panjang-gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
- MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
-Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
-Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
-Kuning menandakan tak-adanya biru.
-WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning (lihat Gb.l.2).
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh.
Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
- WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu
kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
3A / 05 / ARSELLIANA KHOIRUN NISA CAROLINE
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter).
Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
CARA MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU :
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita, Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa warna putih. Pada warna ini terjadi penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang dituju. Misalkan Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga.
Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
WARNA TAK JENUH
Misalkan bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (= jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
3A JTD/04/Anggita Sufia Rahmawati/1941160079
BalasHapusDari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa :
- Cahaya putih
Adalah cahaya yang tampak oleh mata. Cahaya putih tersebut sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3x108 MHz dengan Panjang gelombang 104 uM.
Merah mempunyai panjang-gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter)
Ungu mempunyai panjang gelombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter)
a. Memperoleh cahaya putih dari merah, hijau, dan biru
Mencampur warna merah (M), hijau (H), dan biru (B) untuk memperoleh macam-macam warna. Warna-warna tersebut dberi nama warna Primer.
b. Warna-warna komplemen
Menambahkan warna (M), (H), (B) untuk memperoleh suatu warna.
Contoh : (H) + lembayung = Putih. Lembayung adalah warna komplemennya Hijau.
c. Warna jenuh
Warna yang tidak mengandung putih disebut warna jenuh.
Contoh : (M) + (H) = Kuning,
Jika (M) sedikit demi sedikit dikurangi maka warna kuning berubah menjadi (H).
Sebaliknya jika (H) dikurangi maka warna kuning perlahan menjadi (M).
Rumus : 3M + (H) = Jingga
d. Warna tak jenuh
Warna yang jika ditambah dengan warna putih maka berangsur menjadi kurang jenuh.
- Pada Teknik televisi hitam-putih, warna-warna tersebut diubah menjadi warna hitam-putih.
Di layar televisi warna kuning dianggap warna paling terang; bayangan paling cerah. Merah tampak kurang cerah, seperti putih keabu-abuan. Dan biru tampak redup sepeti bayangan abu-abu gelap.
- Pemancar Televisi warna memancarkan :
1. Sinyal kecerahan = Sinyal luminasi
2. Sinyal Informasi warna
- Pemancar televisi warna dianggap sebagai kombinasi Pemancar warna dan Pemancar hitam putih.
3A/24/Yoga Krishna Septiyan/1941160138
BalasHapus1.1 CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih, bisa kita lihat dgn rumus :
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
1.4 Warna Jenuh
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
1.5 Warna Tak Jenuh
Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. maka kita dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
3A/01/Abdul Jalil/1941160003
BalasHapusDari materi diatas maka dari itu,
CAHAYA PUTIH
Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, .
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru.
WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
4M + 2H+ B dikurang M + H + B tertinggal 3M + H
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru.
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal informasi warna. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3A/10/FIRMAN FIRDAUS ALAMANTA/1941160022
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus: M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
M + H= kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Maka Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, kejadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
3A/17/Mochamad Farizal/1941160054
BalasHapusDari pemaparan materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada cahaya warna putih didapatkan dari gelombang yang memiliki frekuensi 3x108 MHz dengan panjang panjang gelombang sebesar 104 uM.Cahaya warna putih ini memiliki jalur sempit pada pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat terurai menjadi warna merah,jingga,kuning,hijau,biru dan ungu. Tiap persebaran spektrum gelombang warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.Gelombang berwarna merah memiliki panjang pancaran gelombang paling tinggi daripada pancaran gelombang warna ungu yang memiliki panjang pancaran paling pendek.Sehingga hal ini warna merah jadi warna yang paling mudah untuk dikenali bagi mata kita karena memiliki pancaran cahaya yang panjang.Disisi lain warna putih didapatkan dari hasil percampuran warna primer yaitu merah,hijau,dan biru.Hasilnya seakan-akan bahwa hasil dari percampuran warna primer yang saling tumpang tindih akan menghasilkan warna putih di terngahnya.Berikut rumus percampuran warna primer yang menghasilkan warna Lainnya :
a. Merah + Hijau + Biru = Putih
b. Merah + Hijau = Kuning
c. Merah + Biru = Lembayung (Magenta)
d. Biru + Hijau = Cyan
• WARNA KOMPLEMEN adalah suatu warna untuk memperoleh sesuatu warna dengan menambah-nambahkan merah, hijau dan biru,sehingga contoh rumus untuk pencampurannya yaitu :
Biru + (Merah + Hijau) = Putih
(Merah + Hijau) = Kuning
Jadi : Biru + (Merah + Hijau) = Biru + Kuning = Putih
• WARNA JENUH
Warna jenuh didapat jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.jika sebalinya intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuju merah.Sehingga di alam ini tak terdapat warna jenuh.
• WARNA TAK JENUH
Berbeda dengan warna jenuh,warna tak jenuh justru akan semakin ditambah warna putih pada sumber cahaya warna merah sehingga warna yang dihasilkan berangsur-angsur akan berubah menjadi warna merah muda.
•Untuk warna yang peka pada mata memiliki gelombang sekitar 600 nm ( kuning dan hijau)
•Dalam teknik TV-hitam-putih, maka warna-warna yang dihasilkan akan diubah menjadi warna hitam-putih. Karena warna kuning dianggap sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih),lalu Merah dianggap yang kurang cerah sehingga akan menjadi putih ke-abu2-an,sedangkan biru dianggap cahaya yang paling lemah, sehingga tampak sebagai bayangan abu-abu gelap.
3A/12/HAZARA NADHIFA/1941160077
BalasHapusDari apa yang telah kami pelajari hari ini terkait warna, ada beberapa hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu tentang warna. Pertama adalah cahaya putih yang merupakan Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik.Warna ungu dimana MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU Dengan mencampur -campurkan warna-warni. Pencampuran itu harus dengan cara penambahan . yaitu: seakan2 warna2 itu di-tumpang2 kan Karena itu merah, hijau primer. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya merah, hijau dan biru. Dalam Merah + Hijau + Biru = putih Dan kita lihat dalam Gb.
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita komplemen-nya biru. .
CONTOH lain: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.
KESIMPULAN : Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah. Lembayung menandakan tidak adanya hijau. Kuning menandakan tidak adanya biru.
Terdapat pula warna jenuh dimana Jikalau merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka terjadilah kuning (lihat Gb.l.2). Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita dikurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuju merah. Sedangkan pada warna tak jenuh Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
3A JTD/03/Alif Madda Abiya/1941160076
BalasHapusDapat disimpulkan bahwa, Cahaya Putih adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Memperoleh Putih Dari Merah, Hijau Dan Biru
Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
• M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
3A/15/Lailatul Maghfirah F.S./1941160021
BalasHapusTelevisi memerlukan komponen berupa warna. Cahaya yang sering kita lihat adalah berwarna terang atau putih, cahaya sebenarnya merupakan gelombang elektromagnetik yang termasuk gelombang radio yang mempunyai frekuensi sekitar 3x108 MHz. Cahaya menempati jalur yang sempit di dalam spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik. Cahaya yang berwarna putih berasal dari berbagai macam warna seperti warna pelangi (mejikuhibiniu) yang digabung menjadi satu sehingga menghasilkan warna putih.
Setiap warna mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Warna ungu mempunyai panjang gelombang 400 nm, diatas warna ungu terdapat ultra ungu yang mempunyai panjang gelombang paling tinggi. Warna merah mempunyai panjang gelombang 700 nm, di bawah warna merah disebut inframerah yang mempunyai panjang gelombang paling pendek namun mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tetapi bisa dideteksi menggunakan alat atau sensor, merupakan cahaya yang panas. Frekuensi lebih tinggi dan panjang gelombang lebih pendek sebenarnya ada, tetapi tidak bisa dideteksi dan dilihat.
Kemudian dari warna-warna tersebut diambil warna primer yaitu warna merah, hijau, dan biru (MHB atau RGB). Ketiga warna sinar tersebut sudah cukup apabila digabung akan menghasilkan warna putih. Warna komplemen merupakan pencampuran dari warna-warna primer sehingga menghasilkan warna baru.
Pencampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus: M + H + B = putih, M + H = kuning, M + B = lembayung, B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau.
Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus: p(M+H+B) = putih
Dalam pekerjaan pendekodaan itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Dalam teknik TV-hitam-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Pemancar TV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
3A/07/DIYAN FAHMI ZAKKAA/1941160112
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap.
KESIMPULAN :
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning
Intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga
WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning.
3A/23/Wulan Rahma Damayanti/1941160060
BalasHapusCahaya warna putih adalah gelombang elektro magnetik atau gelombang radio yang frekuensinya adala 3.10^8 MHz panjang gelombang sebesar 10^4 uM. warna puti adala abunan dari beberapa warna. Dimana sinar mataaari masuk melalui cela sempit menuju suatu ruanan elap. Denan caaya masuk dijatukan pada sisi prisma akan dibiaskan menjadi ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Warna kemudian dikelompokkan dalam warna primer, terdiri dari merah, hijau dan biru. Dimana ketiganya menjadi putih jika digabung. Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni, itulah sebabnya ketiga warna ini menjadi warna primer. Sedangkan penggabunan warna hanya dengan 2 warna yang dicampur akan menghasilkan warna baru yaitu : M + H = kuning, M + B = magenta, dan B + H = cyan.
Kemudian dikenal adanya komplemen warna atau pelengkap dari warna itu sendiri, yaitu warna yang ditambahkan pada suatu warna sehingga dihasilkan warna putih. Misalkan diketahui bahwa merah dan hijau digabung menjadi kuning, kemudian apabila ingin mendapatkan warna putih melalui biru, maka hanya perlu ditambahkan warna kuning, mengingat kuning adalah gabungan dari M dan H, maka M+H+B akan menghasilkan warna putih. Atau bisa disimpulkan bahwa Kuning adalah komplemen warna dari biru.
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus 3M + H = Jingga. Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda. Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut, p(M+H+B) = putih. p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
PemancarTV dengan dilengkapi warna akan memancarkan: Sinyal Iuminansi (luminance signal) dan Sinyal informasi warna. Maka pada Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal hitam putih saja. Dimana warna kuning akan berperan sebagai warna putih karena memiliki cahaya paling terang. Warna merah akan membangkitkan warna putih keabuan karena bernuansa kurang cerah. Sedangkan warna abu gelap diakibatkan pada warna biru akibat nuansa tidak terang.
3A//14/Ivan Achmad Zulkarnaen/1941160010
BalasHapusPada pembelajaran hari ini dapat di pelajari. Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Gelombang cahaya dengan frekuensi 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Berikut ini adalah contoh cara menambahkan warna merah (M), hiau (H), dan biru (B) untuk mendapatkan warna.
Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, untuk mendapatkan putih, tambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru.
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja
3A/08/Farel Rizky Oktavianto/1941160069
BalasHapusDari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa tehnik warna pada televisi adalah cahaya putih (cahaya yang tampak oleh mata) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan
panjang-gelombang tertentu.
a. Merah + Hijau = Kuning
b. Merah + Biru = Magenta
c. Biru + (Merah + Hitam) = Putih
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru untuk memperoleh putih. Karena kuning dapat sebut sebagai warna komplemen (tambahan) dari biru.
Contoh lain:
a. Hitam + Magenta = Putih (sebab: Magenta = (Merah + Biru)
Jadi: Magenta adalah warna komplemennya Hijau.
b. Merah + Cyan = Putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya Merah.
Kesimpulan : Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah. Lembayung menandakan tidak adanya hijau. Kuning menandakan tidak adanya biru.
Pada gambar 1.2 jika warna merah dan hijau mendapatkan intensitas yang sama dengan cara dicampur, maka kita akan mendapatkan warna kuning. Jika intensitas warna merah kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna hijau. Lalu jika intensitas warna hijau kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna merah. Jadi dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV-hitam-putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna.
3B/02/Agus Indra Pratama/1941160128
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, .
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm . Lihat Gambar I.1.
Gambar I.1.
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.. Kalau salah satu warna primer tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning .
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih.
WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
CONTOH: Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
= Jingga jenuh
p = takaran untuk derajat-jenuh.
Jingga tak-jenuh = + p
Jingga-nya.
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B
Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. .
4M + 2H+ B dikurang M + H + B
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
CATATAN: Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah.
Lihat Gb.1-3: - lni adalah gambar lengkung kepekaan mata, Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm , maka kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 dan kepekaan terhadap rnerah kira2 0,3 .
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih.
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi .
Sinyal informasi warna.
3B/03/Ahmad Fikry/1941160013
BalasHapusWARNA
Guna memahami tehnik televisi-warna, kita perlu mengetahui sedikit tentang warna.
CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, .
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm . Lihat Gambar I.1.
Gambar I.1. Cahaya putih dapat diuraikan dalam warna2 yang berada dalam suatu spektrum Warna yang kontinu, mulai dari merah hingga ungu.. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.. Kalau salah satu warna primer tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning .
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih.
WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
CONTOH: Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
= Jingga jenuh
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Jingga tak-jenuh = + p
Jingga-nya.
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B
Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. .
4M + 2H+ B dikurang M + H + B
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
CATATAN: Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah.
Lihat Gb.1-3: - lni adalah gambar lengkung kepekaan mata, Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm , maka kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 dan kepekaan terhadap rnerah kira2 0,3 .
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah .
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi .
Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3B/07/Farrel Rizki Fadilah/1941160055
BalasHapusDari artikel yang telah dibaca diatas, adalah mengenai pemahaman tentang teknik televisi warna
CAHAYA PUTIH
Cahaya yg tampak sang mata (cahaya putih) merupakan sebenarnya gelombang elektromagnetik menggunakan frekwensi dengan tinggi kira-kira 3x108 MHz atau menggunakan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini merupakan sebenarnya menempati jalur yg sangat sempit pada pada spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih bisa diuraikan ke pada warna2 yg masih ada pada pada pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru & ungu. penguraian ini bisa dirakukan secara berikut: Cahaya (menurut Matahari) dimasukkan rewat celah yg sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yg masuk lewat celah itu diuraikan ke pada rona-warni tadi sang prisma. & ditampakkan pada layar. Setiap rona menurut spektrum rona merupakan suatu gelombang elektro-magnet menggunakan panjang-gelombang tertentu
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah, hijau, & biru akan bisa kita peroleh banyak sekali warna-warni. Penyampuran itu wajib menggunakan cara penambahan.
Berbagai warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B). pencapuran harus dilakukan dengan menambahkan (bahan tambahan) , yaitu eolah olah warna itu diaplikasikanpada selaput mata kita. Oleh karena itu, merah, hijau, dan biru disebut warna primer. Warna tersebut merupakan hasil eksperimen yang dilakukan di ruangan gelap.
Rumusnya adalah
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = magenta
B + H = cyan
Contoh cara menambahkan warna merah, hijau, dan biru untuk menambahkan warna
Karna B + (M+H) adalah putih dan (M+H) adalah kuning. Maka, B + (M+H) B=kuning = putih
KESIMPULAN :
apabila keliru satu rona primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yg tampak merupakan rona-komplemen. Warna Cyan mengindikasikan nir adanya merah. Lembayung mengindikasikan nir adanya hijau. Kuning mengindikasikan nir adanya biru. bila rona merah & hijau menerima intensitas yg sama menggunakan cara dicampur, maka kita akan menerima rona kuning. apabila intensitas rona merah kita kurangi, maka rona kuning bisa berubah menggunakan banyak sekali rona sampai menuju ke rona hijau. Lalu bila intensitas rona hijau kita kurangi, maka rona kuning bisa berubah menggunakan banyak sekali rona sampai menuju ke rona merah. Jadi pada tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) rona tadi diubah sebagai nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Lantaran kuning menjangkitkan perbedaan makna yg paling terang, maka pada layar-TV hitam-putih, rona kuning tampak menjadi bayangan yg paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan perbedaan makna yg kurang cerah, karenanya merah tampak menjadi putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan perbedaan makna cahaya yg paling lemah, karenanya pada layar hitam-putih, rona biru tampak menjadi bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV-hitam-putih itu bervariasi sebanding menggunakan kesan kecerahan mata kita yg disebabkan sang banyak sekali rona.
3B/12/Nabila Egyza Putri/1941160109
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata atau bisa disebut cahaya putih sebenarnya adalah gelombang gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kurang lebih 3x108 MHz atau gelombang yang memiliki panjang gelombang 104 mikro Meter. Cahaya ini menempati jalur yang sangat sempit dalam spectrum frequensi gelombang elektro magnet. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna yang terdapat di dalam pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap warna yang didapat dari spektrum warna memiliki panjang gelombang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh warna merah memiliki panjang gelombang 700 nano meter dan warna ungu memiliki panjang gelombang 400 nano meter. Ini menandakan gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang yang tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek.
Percampuran warna primer atau warna merah, hijau, dan biru dapat diperoleh warna putih. Selain itu pencampuran warna primer itu juga dapat memperoleh warna putih. Berikut adalah warna warna yang diperoleh saat mencampurkan warna primer. Saat merah dicampur dengan hijau dan biru akan menjadi warna putih, lalu apabila warna merah dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna kuning, apabila merah dicampur dengan biru akan menjadi warna lembayung atau magenta, dan apabila warna biru dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna cyan. Apabila salah satu dari warna primer tidak ada maka yang akan tampak adalah warna komplemen.
Warna primer yang pencampurannya tidak perlu adanya penambahan warna putih bisa disebut juga dengan warna jenuh. Warna jenuh terjadi jika melakukan penmabahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Sebagai contoh untuk menghasilkan warna jingga perlu 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus 3M + H = Jingga. Sedangkan untuk warna tak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka dapat dilakukan dengan 2 cara
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna.
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut, p(M+H+B) = putih p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Misalkan dalam memperoleh sebuah warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut, Jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
Apabila nilai derajat jenuh maksimal atau bernilai 1, maka didapatkan rumus sebagai berikut Jingga tak jenuh = 4M + 2H + B
Apabila dilakukan pendekodaan untuk warna jingga tak jenuh diatas, maka dapat dilakukan pengurangan dengan warna putih
3B/21/SOVIA PUSPA FIRDAUS/1941160130
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih.
Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, . Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni.
1.2 Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
M + Cyan = putih
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
= Jingga jenuh
P = takaran untuk derajat-jenuh.
4M + 2H+ B dikurang M + H + B putih tertinggal 3M + H
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
Hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna, lihat Gambar. Apa yang ditampilkan baIok-warna tersebut di layar TV monokrom.
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal informasi warna. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3B/13/NABILAH NURUL HAQ/1941160097
BalasHapusDari pembahasan materi diatas dapat saya rangkumkan bahwa cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Merah + Hijau + Biru = putih
merah + hijau = kuning
merah + biru = magenta
biru + hijau = cyan
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih, sehingga kuning disebut sebagai warna tambahan.
Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3B/04/Bayu Eka S/1941160132
BalasHapus1.1 CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan
panjang gelombang tertentu.
1.2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita. Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
Merah + Hijau + Biru = putih
M (merah) + H (hijau) = kuning
M (merah) + B (biru) = lembayung (magenta)
B (biru) + H (hijau) = cyan
1.3 WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
B + (M + H) = putih
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
Kuning menandakan tak-adanya biru.
1.4 WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga
3M + H =Jingga
1.5 WARNA TAK JENUH
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka ada 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
CONTOH: Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + Putih
p(M + H + B) = Putih (c)
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Kalau kepekaan Inata terhadap kuning kita anggap =1,0), maka kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 (mendekati paling peka) dan kepekaan terhadap rnerah kira2 0,3 (=
= 1/3X dari kepekaan terhadap kuning).
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3B/09/Hikmawan Crhisna Abditya/1941160143
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . 1.2 Warna2 apakah yang diperoleh apabila merah , hijau dan biru saling ditambahkan. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru.
Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
M + Cyan = putih
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . 1.2 Warna2 apakah yang diperoleh apabila merah , hijau dan biru saling ditambahkan. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru.
Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
M + Cyan = putih
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal tersebut.
3B/05/Dzulfiqar Rausan Fikri/1941160092
BalasHapusDari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa tehnik warna pada televisi adalah cahaya putih adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
a. Merah + Hijau = Kuning b. Merah + Biru = Magenta c. Biru + = Putih
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru untuk memperoleh putih. Karena kuning dapat sebut sebagai warna komplemen dari biru.
Contoh lain: a.
Jadi: Magenta adalah warna komplemennya Hijau.
b.
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya Merah.
Kesimpulan : Jika salah satu warna primer tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah. Lembayung menandakan tidak adanya hijau. Kuning menandakan tidak adanya biru.
Pada gambar 1.2 jika warna merah dan hijau mendapatkan intensitas yang sama dengan cara dicampur, maka kita akan mendapatkan warna kuning. Jika intensitas warna merah kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna hijau. Lalu jika intensitas warna hijau kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna merah. Jadi dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning tampak sebagai bayangan yang paling cerah .
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan.
Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus: p Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. Kalau dari sinyal tersebut kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
3A/18/Moh. Saiful Hilal
BalasHapusDari artikel diatas diketahui bahwa cahaya yang tampak oleh mata sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi kira kira 3x10^8 MHz dengan panjang gelombang 10^4 uM, diketahui juga bahwa merah memiliki panjang gelombang 700 nM sedangkan ungu memiliki panjang 400 nM.
Berbagai macam warna dapat diperoleh dengan mencampur-campurkan warna primer antara merah(M), hijau(H), dan biru (B). Warna putih sendiri tercipta karena saling tumpang tindihnya antara merah, hijau dan biru, dan masih banyak lagi warna yang dapat diperoleh dari pencampuran dengan metode penambahan, hal tersebut dapat dinyatakan dalam rumus berikut.
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung(magenta)
B + H = Cyan
Untuk memperoleh warna putih dari warna biru kita bisa menambahkan warna kuning, maka dari itu warna kuning kita sebut sebagai komplemennya biru, begitu jugfa dengan lembayung yang menjadi komplemennya hijau dan cyan komplemen dari warna merah, jadi jika salah satu dari warna primer tidak ada maka yang tampak adalah warna komplemen. Warna cyan menandakan tidak ada merah, warna kembayung menandakan tidak ada hijau dan warna kuning memnadakan tidak ada biru.
WARNA JENUH
Menyampurkan 2 warna primer dengan tidak mengandung putih, contoh pencampurqn warna merah dan hijau menghasilkan kuning. Kemudia ketika intensitas merah berkurang maka kuning berubah dengaan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Warna yang ditambahkan warna putih, sehingga berangsur jadi kurang jenuh. Misal warna merah yang ditambahkan warna putih maka akan berubah dari merah menjadi merah muda.
Jika menggunakan warna primer merah, hijau, dan biru untuk memperoleh suatu warna maka terdapat 2 cara
a. Dengan menyampurkan 2 warna primer
b. Menambahkan warna putih kepada warna primer.
Dalam pengkodean penerima tv akan dapat bekerja sebagai berikut:
a. Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M,H, dan juga B. berarti warna itu adalah tak jenuh
b. Kalau dari sinyal tersebut (a) diambil putih-nya cukup banyak. Hingga tertinggal warna primer maka diketahui nada-warna apakah yang ada pada kita.
3B/ 16 / NURUL SILVIYATUR R / 1941160098
BalasHapus1. CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz.Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. warna yang berada dalam suatu spektrum Warna yang kontinu, mulai dari merah hingga ungu.
2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan mencampurkan merah (M), hijau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni.Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih
3. WARNA WARNA KOMPLEMEN
bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Persamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1:
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
4. WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka terjadilah kuning.Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.jika sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuju merah. Dalam bentuk rumus, kejadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat juga mencampurkan hijau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang diinginkan warna yang diperoleh dengan mencampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disebut dengan warna jenuh.
5.WARNA TAK JENUH
Dari hal ini warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan mencampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hijau dan biru dalam jumlah 2 yang sama di tambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. ini berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat berlangsung
𝐍𝐚𝐦𝐚 : 𝐒𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐮𝐥 𝐇𝐢𝐟𝐝𝐢𝐲𝐚𝐡
BalasHapus𝐊𝐞𝐥𝐚𝐬 : 𝟑𝐁 𝐉𝐓𝐃
𝐍𝐈𝐌 : 𝟏𝟗𝟒𝟏𝟏𝟔𝟎𝟎𝟎𝟐
𝐀𝐛𝐬𝐞𝐧 : 𝟏𝟗
Berdasarkan pertemuan hari ini, didapatkan rangkuman sebagai berikut.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu 𝐠𝐞𝐥𝐨𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐞𝐥𝐞𝐤𝐭𝐫𝐨-𝐦𝐚𝐠𝐧𝐞𝐭 dengan
panjang-gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
Cahaya Putih adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
𝐌𝐄𝐌𝐏𝐄𝐑𝐎𝐋𝐄𝐇 𝐏𝐔𝐓𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐌𝐄𝐑𝐀𝐇, 𝐇𝐈𝐉𝐀𝐔 𝐃𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐑𝐔
Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
• M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
𝐖𝐀𝐑𝐍𝐀 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐀 𝐊𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐌𝐄𝐍
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa (perubahan) hitam-putih. PemancarTV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
CONTOH lain: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.
𝐊𝐄𝐒𝐈𝐌𝐏𝐔𝐋𝐀𝐍
Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah. Lembayung menandakan tidak adanya hijau. Kuning menandakan tidak adanya biru.
Terdapat pula warna jenuh dimana Jikalau merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita dikurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuju merah. Sedangkan pada warna tak jenuh Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.Demikian rangkuman yang dapat disampaikan.
3B/17/Priya Utama/1941160042
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata atau bisa disebut cahaya putih sebenarnya adalah gelombang gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kurang lebih 3x108 MHz atau gelombang yang memiliki panjang gelombang 104 mikro Meter. Cahaya ini menempati jalur yang sangat sempit dalam spektrum frequensi gelombang elektro magnet. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna yang terdapat di dalam pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap warna yang didapat dari spektrum warna memiliki panjang gelombang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh warna merah memiliki panjang gelombang 700 nano meter dan warna ungu memiliki panjang gelombang 400 nano meter. Ini menandakan gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang yang tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek.
Berbagai macam warna dapat diperoleh dengan mencampur-campurkan warna primer antara merah(M), hijau(H), dan biru (B). Warna putih sendiri tercipta karena saling tumpang tindihnya antara merah, hijau dan biru, dan masih banyak lagi warna yang dapat diperoleh dari pencampuran dengan metode penambahan, hal tersebut dapat dinyatakan dalam rumus berikut.
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung(magenta)
B + H = Cyan
WARNA JENUH
Menyampurkan 2 warna primer dengan tidak mengandung putih, contoh pencampurqn warna merah dan hijau menghasilkan kuning. Kemudia ketika intensitas merah berkurang maka kuning berubah dengaan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Warna yang ditambahkan warna putih, sehingga berangsur jadi kurang jenuh. Misal warna merah yang ditambahkan warna putih maka akan berubah dari merah menjadi merah muda.
Jika menggunakan warna primer merah, hijau, dan biru untuk memperoleh suatu warna maka terdapat 2 cara:
a. Dengan menyampurkan 2 warna primer
b. Menambahkan warna putih kepada warna primer.
Dalam pengkodean penerima tv akan dapat bekerja sebagai berikut:
a. Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M,H, dan juga B. berarti warna itu adalah tak jenuh
b. Kalau dari sinyal tersebut (a) diambil putih-nya cukup banyak. Hingga tertinggal warna primer maka diketahui nada-warna apakah yang ada pada kita.
3B/23/Wriga Ramadhayani/1941160017
BalasHapusDari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa :
- Cahaya putih
Adalah cahaya yang tampak oleh mata. Cahaya putih tersebut sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3x108 MHz dengan Panjang gelombang 104 uM.
Merah mempunyai panjang-gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter)
Ungu mempunyai panjang gelombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter)
a. Memperoleh cahaya putih dari merah, hijau, dan biru
Mencampur warna merah (M), hijau (H), dan biru (B) untuk memperoleh macam-macam warna. Warna-warna tersebut dberi nama warna Primer.
b. Warna-warna komplemen
Menambahkan warna (M), (H), (B) untuk memperoleh suatu warna.
Contoh : (H) + lembayung = Putih. Lembayung adalah warna komplemennya Hijau.
c. Warna jenuh
Warna yang tidak mengandung putih disebut warna jenuh.
Contoh : (M) + (H) = Kuning,
Jika (M) sedikit demi sedikit dikurangi maka warna kuning berubah menjadi (H).
Sebaliknya jika (H) dikurangi maka warna kuning perlahan menjadi (M).
Rumus : 3M + (H) = Jingga
d. Warna tak jenuh
Warna yang jika ditambah dengan warna putih maka berangsur menjadi kurang jenuh.
- Pada Teknik televisi hitam-putih, warna-warna tersebut diubah menjadi warna hitam-putih.
Di layar televisi warna kuning dianggap warna paling terang; bayangan paling cerah. Merah tampak kurang cerah, seperti putih keabu-abuan. Dan biru tampak redup sepeti bayangan abu-abu gelap.
- Pemancar Televisi warna memancarkan :
1. Sinyal kecerahan = Sinyal luminasi
2. Sinyal Informasi warna
- Pemancar televisi warna dianggap sebagai kombinasi Pemancar warna dan Pemancar hitam putih.
3B / 22 / Talitha Thedya Tsany
BalasHapusCahaya putih adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3x10^8 MHz dan panjang gelombang 10^ uM. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Hal ini dilakukan dengan memasukkan cahaya lewat celah yang sempit ke ruang gelap, yang mana dibelakang celah diletakkan prisma yang akan menguraikan warna putih tsb. Setiap warna dari spektrum warna memiliki panjang gelombang tertentu. Merah memiliki panjang gelombang 700 nm, Jingga 620 nm, Kuning 580 nm, Hijau 550 nm, Biru 490 nm, dan Ungu 400 nm.
Warna merah, hijau, dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Dengan dicampurkannya ketiga warna primer tersebut, dapat didapatkan berbagai warna warna lainnya.
Merah + Hijau + Biru = putih
Merah + Hijau = Kuning
Merah + Biru = Lembayung (magenta)
Biru + Hijau = Cyan
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu, kuning disebut warna komplemen (tambahan) dari biru. Lembayung / magenta adalah warna komplemen dari hijau. Sedangkan Cyan adalah warna komplemen dari merah. Dapat disumpulkan bahwa Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
Warna Jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dengan cara ini, dapat diperoleh warna yang diinginkan dengan menyampurkan 2 warna primer yang tidak mengandung putih. Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Sebaliknya, intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga.
Warna tak jenuh adalah warna yang menggunakan warna putih pada pencampuran hingga mencapai derajat jenuh yang diinginkan. Misalkan ada sumber cahaya merah dan ditambahkan putih yang intensitasnya dibesarkan, maka akan terlihat bahwa warna merahnya berangsur berubah dari merah menuju ke merah muda. Dengan ditambahkan warna putih, maka warna merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + Putih
(3M + H) = Jingga jenuh
Putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hijau dan biru dengan intensitas-intensitas yang sama. Dalam rumus :
p(M + H + B) = Putih
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + p.B
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B
Dalam pen-dekoda-an, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut.
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh.
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita. Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat berlangsung secara berikut: 4M + 2H+ B dikurang M + H + B (putih) tertinggal 3M + H (jingga ienuh). Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, .
BalasHapusDengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
= Jingga jenuh
P = takaran untuk derajat-jenuh.
4M + 2H+ B dikurang M + H + B
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
Jadi intensitas bayangan dilayar TV. Sinyal informasi warna. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih. Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut saja.
3B/10/M. Zulfikar Al Kautsar B/1941160084
BalasHapusCahaya putih
Merupakan gelombang elektromagnetik, frekuensi kurleb 3x108 MHz, panjang gelombang 104 uM (mikro Meter), serta dalam sprektum paling sempit daripada yang lainnya. Cahaya putih, bisa diuraikan menjadi warna pelangi. Cahaya matahari juga bisa bisa di uraikan, dengan memasukkan lewat celah sempit ke ruang gelap, lewat prisma, kemudian ditampakkan di layar. Tiap warna dari spektrum warna punya panjang gelombang tertentu. Paling panjang yakni merah 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm) dan paling pendek warna ungu 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
PUTIH = MERAH+HIJAU+BIRU
Merah, hijau dan biru (semuanya warna primer) jika ditumpangkan secara bersamaan akan menghasilkan warna putih yang terlihat mata kita.
rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
Merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
WARNA WARNA KOMPLEMEN
Warna komplemen adalah warna tambahan untuk mencapai warna putih. Warna komplemen merupakan gabungan 2 warna primer saja. Jika 1 warna primer digabungkan dengan warna komplemen yang sesuai, tercapai warna putih.
B + (M + H) = putih
(M + H) = kuning
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
Jadi :
Untuk memperoleh putih dari biru (primer), kita perlu menambahkan kuning (merah + hijau) kepada biru. kuning tersebut dinamai warna komplemen-nya biru
Kalau salah satu dari 3 warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka pastinya hanya 2 warna yang tersusun, dan yang disebut warna komplemen. Cyan berarti tanpa merah. Lembayung berarti tanpa hiiau.
Kuning berarti tanpa biru.
WARNA JENUH
Warna jenuh adalah warna yang tidak terdapat unsur warna putih. Di alam ini tidak ada warna jenuh. Untuk membuat warna jenuh, dengan mencampurkan warna primer dengan intensitas yang sama-sama tidak sebanding. Contoh, intensitas hijau yang secara berangsur dikurangi, timbul kuning, jika terus menerus, tinggal warna merah. Dengan perpaduan intensitas yang berbeda dan bervariasi, menghasilkan warna jenuh, bukan warna komplementer dari 2 warna primer, dan bukan warna primer.
WARNA TAK JENUH
Warna tak jenuh, merupakan pencampuran warna primer ato komplementer dengan warna putih. Sehingga jika sekian lama terus bertambah, semakin pudar warna tersebut (warna muda).
Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
misal, ada warna jingga tak-jenuh(terdiri dari jingga jenuh dan putih). Jingga gabungan 3 merah dengan hijau 1. Putih gabungan merah, biru, dan hijau. Untuk intensitas putih, semakin besar takaran merah, biru dan hijau, maka semakin putih.
Jadi, jingga tak-jenuh dapat dinyatakan sebagai:
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + p.B
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
PENERIMA TV MEMPRODUKSI WARNA YANG TAMPIL DI LAYAR
(a) sinyal dari pemancar berunsur merah, hijau, biru. Berarti sinyal bukan warna jenuh yang terdiri dari 2 warna primer (sinyal tak jenuh)
(b) untuk mengambil warna primernya saja, maka diambil warna putihnya.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut: 4M + 2H+ B dikurang M + H + B (putih) tersisa tertinggal 3M + H (= iingga ienuh). Jadi jingga jenuh + putih = jingga tak jenuh
NB: Mata lebih peka terhadap kuning (warna mengandung unsur putih) ketimbang terhadap biru ataupun merah.
PEMANCAR TV MEMANCARKAN :
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi, pemancar tv warna merupakan kombinasi warna dari pemancar warna dan pemancar hitam putih. Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal luminansi saja sebagai tingkat kecerahan dari sinyal pemancar warna
3B/15/Nuril Lailatul M
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, . Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru.
Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (Lihat Gambar 1-2). Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau). Jika intensitas merah ada 3X intensitas tinggi, maka kita dapat memperoleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini kita tuliskan sebagai: Dengan cara seperti di atas kita akan dapat menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. dianggap terdiri dari: jingga ienuh dengan jumlah putih. Adapun putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hijau dan biru dengan intensitas yang sama p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya. (a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. (Sebab: warna dibentuk oleh hanya 2 warna primer). (b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang gelombang yang kian panjang, ketersediaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5.. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
3B/15/Ade Achmad Firdani
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan .
Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih
WARNA TAK JENUH
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
3B/11/Mukhamad Firmansyah/1941160034
BalasHapusWARNA
1. CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
3. WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1: Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau: Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
KESIMPULAN 2 : Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
4. WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
5. WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (= jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
3B/18/Rizko Mubarok/1941160095
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah, hijau, dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan.
WARNA JENUH
Jika merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Contoh bahwa ada sumber-cahaya merah, kita dapat melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. 3X kepekaan untuk biru.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Jadi intensitas bayangan di layar TV.
3B//06/Fanny Wahyu Putra Pratama/1941160133
BalasHapusPada pembelajaran hari ini dapat di pelajari. Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Gelombang cahaya dengan frekuensi 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Berikut ini adalah contoh cara menambahkan warna merah (M), hiau (H), dan biru (B) untuk mendapatkan warna.
Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, untuk mendapatkan putih, tambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru.
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja
11/3A/Hayunda Anggraini/1941160029
BalasHapusDari Materi diatas dapat disimpulkan bahwa Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya Matahari celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaputmata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai denganwarna-warna primer.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuningyang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh.
Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
08/3C/Dimas M.P/1941160061
BalasHapusbahwa cahaya putih sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi sekitar 3x10^8 MHZ dan panjang gelombang sebesar 10^4 uM. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya (dari matahari) dapat memasuki ruangan gelap melalui celah sempit. Cahaya yang masuk melalui celah kemudian dipisahkan oleh prisma menjadi warna-warna tersebut. Berbagai warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B). Oleh karena itu, merah, hijau, dan biru disebut warna primer. Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru. Pencampuran warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama akan berubah menjadi kuning. Jika intensitas merah tiga kali intensitas hijau, itu akan menjadi oranye. Dalam perjalanan, mencampur warna setiap warna yang tidak mengandung warna putih dengan mencampur warna dimungkinkan untuk meningkatkan Hiau dengan warna merah biru dan biru. Warna dengan warna jenuh dan putih. Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Tiap persebaran spektrum warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda beda. Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih. Mata akan sangat peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600 nm yaitu pada warna kuning dan hijau. Sedangkan mata kurang peka terhadap warna biru. Pada teknik TV hitam putih, warna kuning akan berperan sebagai warna putih karena memiliki cahaya paling terang. Warna merah akan membangkitkan warna putih keabuan karena bernuansa kurang cerah. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,. Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa warna putih. Pada warna ini terjadi penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang dituju. Misalkan bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. (a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak.
3C JTD/17/Nadin Ariesta Ayudya Fardani/1941160009
BalasHapusDari penjelasan materi diatas, bahwa disimpulkan Cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna cahaya (spektrum cahaya tampak) sehingga cahaya putih disebut sebagai cahaya polikromatik. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita. Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
Contoh pencampuran warna primer :
1. Merah + Hijau + Biru = putih
2. merah + hijau = kuning
3. merah + biru = lembayung (magenta)
4. biru + hijau = cyan
Warna komplemen adalah kombinasi warna yang berbeda dan saling melengkapi atau saling mengisi untuk menciptakan keharmonisan warna. contohnya warna merah dan hijau, kedua warna tersebut jika disandingkan akan terlihat begitu berbeda. namun keduanya akan saling mengisi hingga menciptakan nuansa tertentu dipandangan kita. Orange dan Biru, orange sebagai warna dasar sedangkan biru sebagai komplementernya. (menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B))
Kemudian untuk warna cyan sendiri merupakan warna biru kehijau-hijauansalah satu penyusun dasar dalam sistem pigmen dalam percetakan. Pendekatan warna ini adalah dari pencampuran warna hijau dan biru dalam sistem warna cahaya. Pada warna cyan menandakan tak-adanya merah, embayung menandakan tak-adanya hiiau, dan kuning menandakan tak-adanya biru.
Untuk warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus
3M + H = Jingga
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
Dalam teknik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih dan penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut satu saja.
3C / 23 / ZULFAN AUFIFILLAH / 1941160086
BalasHapusPada artikel di atas dijelaskan tentang pengertian warna hingga bagaimana suatu warna terbentuk dan penjelasan mengenai jenis warna juga dapat dipahami dari penjelasan di atas. Terdapat beberapa subbab yang dibahas dalam artikel ini yaitu: Cahaya putih, Memperoleh putih dari merah, hijau, dan biru, Warna warna komplemen, Warna Jenuh, Warna Tak jenuh dan Warna pada pemancar TV. Berikut ini merupakan ringkasan dari penjelasan sub bab di atas.
1. Cahaya Putih
Cahaya putih merupakan cahaya yang dapat diuraikan menjadi beberapa warna. Cahaya putih yang sering dilihat adalah berasal dari cahaya matahari yang tampak oleh mata sebagai cahaya yang berwarna putih. Cahaya yang tampak putih ini sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3 x 10 8 MHz dengan panjang gelombang 104 uM. Cahaya putih ini dapat diurai menjadi spektrum-spektrum warna-warni yaitu : merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Masing -masing warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda.
2. Warna Putih dari warna merah hijau dan biru
Warna putih ter bentuk dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih dan terciptalah putih. Warna merah, hijau dan biru disebut dengan warna-warna primer karena dari warna-warna ini dapat diperoleh berbagai warna warna lain. Kemudian berikut ini adalah gabungan dari warna primer:
Merah + Hijau + Biru = putih
M + H = kuning -> merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta) -> merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan -> biru + hijau = cyan
3. Warna Komplemen
Warna komplemen adalah warna tambahan. Berikut ini adlaah persamaan warna komplemen
Persamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
Contoh lain: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.
4. Warna Jenuh
Warna jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Intensitas warna merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
5. Warna Tak Jenuh
Warna tak jenuh adalah warna yang mengandung warna putih atau kandungan kadar warna putih yang tinggi pada suatu warna.
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
6. Warna pada pemancar TV
Dalam teknik TV-hitam-putih, terdapat perbedaan TV warna dan TV monochrome. Nuansa tv berwarna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Hal ini karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menampakkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV hitam-putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna.
3C/12/Hendico Ade Rey/1941160123
BalasHapusApa itu CAHAYA PUTIH ?Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. PUTIH yaitu dari MERAH, HIJAU dan BIRU
Dengan menyampur-campurkan merah , hiiau dan biru akan dapat berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan. Warna tersebut adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat dituliskan dalam rumus:
M + H + B = putih
WARNA TAK JENUH
Bila menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru jika hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka ada 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hijau dan biru dalam jumlah 2 yang sama di tambahkanlah putih se demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang diinginkan. Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus memproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) jika dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa warna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena nya merah tampak sebagai putih ke abu an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu gelap.
3C/18/Nindi Karynnina L.T/1941160082
BalasHapusPada pembahasan ini, cahaya yang terlihat oleh mata adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi hingga sekitar 3x108 MHz atau dengan panjang gelombang 104 M (mikro meter). Cahaya ini berada di pita yang sangat sempit dalam spektrum elektromagnetik. Cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna yang terdapat pada pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Warna-warna pelangi ketika dijadikan satu menjadi warna putih. Warna primer terdiri dari warna merah, hijau, dan biru. Rumus dalam membuat warna putih dengan mencampurkan warna primer menjadi satu. Percampuran warna merah dan hijau menjadi warna kuning. Percampuran warna merah dan biru menjadi warna magenta. Sedangkan percampuran biru dan hijau menjadi warna cyan. Warna komplemen didapatkan dari warna
dengan menambahkan merah, hijau dan biru. Contoh Untuk mendapatkan putih dari biru, membutuhkan kuning ke biru (pelengkap = tambahan).
Pada warna jenuh, warna yang tidak mengandung warna putih disebut warna jenuh atau warna hitam termasuk pada warna jenuh. Di alam tidak ada yang disebut warna jenuh. Contoh pencampuran merah sebanyak 3x lipat dicampur warna hijau menjadi warna jingga. Sedangkan warna tak jenuh memiliki unsur warna putih, kebalikkan dari warna jenuh. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka warna-warna yang ditampilkan berubah jadi kurang jenuh..Jika dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru ingin mendapatkan warna tertentu, ada dua cara :
(a) Pencampuran 2 warna primer akan menghasilkan satu warna, atau:
(b) Untuk jumlah yang sama merah, hijau dan biru, putih ditambahkan begitu banyak, sampai tingkat kejenuhan yang diinginkan diperoleh.
Contoh: Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Presepsi warna pada mata manusia tidak terlalu peka. Untuk cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600 nm pada warna kuning dan hijau, mata kita adalah yang paling sensitif. Untuk cahaya dengan panjang gelombang yang semakin pendek dengan panjang gelombang yang lebih panjang, sensitivitas mata menurun seperti warna biru yang paling tidak sensitif oleh mata.
Pada televise berwarna pada pemancar televise harus didesain agar bisa menangkap sinyal hitam-putih. Kemudian berkembang dibangun stasiun relay untuk memancarkan. PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
3C/07/Dida Subiyaknata/1941160157
BalasHapusYang saya pahami dari artikel diatas adalah bahwa cahaya tampak merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar 3 x 108 MHz, atau panjang gelombang 104 M (mikron). Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Ternyata cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna yang terdapat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Dekomposisi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
Cahaya (dari matahari) dimasukkan ke dalam ruangan gelap melalui celah sempit. Sebuah prisma ditempatkan di belakang celah ini. Rayap putih membentang di belakang prisma. Cahaya yang masuk melalui celah kemudian dipisahkan oleh prisma menjadi warna-warna tersebut. Ini akan ditampilkan di layar. Setiap warna dalam spektrum warna adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang merah adalah 700x106 mm (= 700 nanometer nm). Panjang gelombang ungu adalah 400x106mm (= 4oo nanometer). Berbagai warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B). (Pencampuran harus dilakukan dengan menambahkan (bahan tambahan), yaitu seolah-olah warna itu diletakkan pada selaput mata kita. Oleh karena itu, merah, hijau, dan biru disebut warna primer. Warna-warna pada Gambar 1.2 merupakan hasil percobaan yang dilakukan di ruangan gelap. Jatuhkan lampu merah, hijau dan biru di layar putih. Putih terpengaruh di area di mana merah, hijau, dan biru tumpang tindih. Kejadian ini dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
M + H + B = putih
merah + hijau + biru = putih
dan pada Gambar 12 terlihat seperti ini:
M + H = kuning
Merah + Hijau = Kuning (Kuning)
M + B = Ungu (Magenta)
Merah + Biru
= Ungu (Magenta)
B + H = Cyan
Biru + Hijau = Cyan
Di bawah ini adalah contoh cara mendapatkan warna. Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru.
M + cyan = putih
Artinya, cyan adalah warna pelengkap merah. Kalau salah satu warna primer takada, maka yang tampak adalah warnakomplemen. Warna Cyan menandakan takadanya merah. Pencampuran warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama menghasilkan warna kuning . Saat Anda secara bertahap mengurangi intensitas warna merah, kuning berubah menjadi warna hijau yang berbeda.
3M + H = Oranye
Seperti di atas, Anda dapat mencampur hijau dan biru, merah dan biru untuk mendapatkan warna apa pun yang Anda dapatkan dengan mencampurkan dua warna primer. Warna yang tidak mengandung warna putih disebut warna jenuh. Tidak ada yang disebut warna jenuh di alam. Selanjutnya, Anda dapat melihat bahwa warna merah berangsur-angsur berubah dari merah menjadi merah muda. Menambahkan warna putih secara bertahap akan menghilangkan warna merah. Dari kasus warna jenuh dan tidak jenuh, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. Mata manusia memiliki kepekaan dalam melihat berbagai warna, Mata manusia lebih peka terhadap warna kuning daripada warna biru atau merah. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Pemancar TV warna memancarkan sinyal kecerahan yang disebut sinyal luminansi dan sinyal informasi warna agar TV pemancar dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar warna dan pemancar hitam putih. Sedangkan untuk Penerima TV hitam putih hanya memproduksi 1 sinyal saja.
3C/05/APRILIA ORRIN WILANA/1941160088
BalasHapusDari penjelasan diatas, dapat diambil informasi bahwa cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih), sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x 10^8MHz dapat juga dihitung dalam panjang gelombang menjadi 10^4 uM. Cahaya menempati jalur yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Terdapat band sempit yang dapat dilihat oleh mata.
Cahaya yang merupakan warna putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melakukan percobaan seperti pada gambar I.1 menghasilkan penguraian warna menjadi warna ungu, biru, hijau, kuning, jingga, merah. Juga dapat dilihat setiap warna memiliki panjang gelombang dengan batas tertinggi merupakan warna merah, diatas warna merah disebut sebagai infra-merah dan paling rendah merupakan warna ungu, dibawah warna ungu disebut sebagai ultra-ungu. Dibawah panjang gelombang berwarna ungu(ultra-ungu) tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Dengan menggunakan percampuran antara 3 warna primer yaitu merah, hijau, dan biru dapat dihasilkan berbagai warna termasuk putih sebagai warna utamanya.
merah + hijau +biru = putih
merah + hijau = kuning
merah + biru = magenta
biru + hijau = cyan
Selain warna primer, juga terdapat warna komplemen yang merupakan warna-warna selain warna primer yang menjadi tambahan warna sehingga diperoleh warna baru. contoh percampuran warna merah + cyan = putih. Karena merah merupakan warna primer maka cyan adalah warna komplemen.
Dalam percampuran warna terdapat warna yang tidak mengandung putih disebut sebagai warna jenuh. untuk memperoleh setiap warna yang diinginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Contohnya saat intensitas merah ada 3X intensitas hijau, maka di peroleh jingga. Kemudian terdapat juga warna tak jenuh yang merupakan warna yang diperoleh dengan menambahkan warna putih. Contohnya warna merah muda yang merupakan percampuran antara merah dan putih.
Perlu diketahui, mata kita tidak sama pekanya terhadap warna, namun warna kuning merupakan warna yang paling peka diterima oleh mata. Dalam teknik TV-hitam-putih, semua warna yang akan ditampilkan akan diubah menjadi warna hitam putih saja. Dengan warna kuning dianggap sebagai warna putih karena mata sangat peka terhadap warna kuning dan dianggap sebagai warna yang paling cerah (paling putih),lalu Merah dijadikan sebagai peredam warna sehingga dapat merubah warna menjadi putih ke abu-abuan. Digunakan warna merah karena warna merah dianggap sebagai warna yang kurang cerah.
3C/03/AMELIA FERUZZI/1941160114
BalasHapuspada pembahasan kali ini Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap persebaran spektrum warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda beda. Gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang paling tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang paling pendek.
Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus
3M + H = Jingga
Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Misalkan dalam memperoleh sebuah warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut,
Jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
Apabila nilai derajat jenuh maksimal atau bernilai 1, maka didapatkan rumus sebagai berikut Jingga tak jenuh = 4M + 2H + B, Apabila dilakukan pendekodaan untuk warna jingga tak jenuh diatas, maka dapat dilakukan pengurangan dengan warna putih.
dan mata kita lebih peka terhadap warna kuning, pada siaran televisi semua warna akan ditampilkan hitam putih karena putih warna yang paling cerah.
3C/04/Ananda Alif Kemal Firmansyah/1941160102
BalasHapusPada materi kali ini membahas tentang warna cahaya. Cahaya yang terlihat oleh mata manusia adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sebesar 3 x 10^8 MHz atau setara dengan Panjang gelombang 10^4 uM (mikro meter). Cahaya sendiri pada aslinya menempati jalur ruang yang sempit di dalam spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik. Warna – warna yang muncul seperti Red, Green, dan Blue (RGB) sebenarnya adalah hasil penguraian warna putih. Dalam cahaya, warna putih dapat diuraikan ke dalam warna – warna yang ada di Pelangi, seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Setiap warna dalam spektrum warna adalah suatu gelombang elektromagnetik yang Panjang gelombangnya berbeda satu sama lain. Merah mempunyai Panjang gelombang 700 x 10^6 mm (700 nano meter). Ungu mempunyai Panjang gelombang 400 x 10^6 (400 nano meter). Seperti dijelaskan dalam gambar 1.1, masing – masing warna yang terurai dari warna putih memiliki warna seperti Pelangi. Warna tersebut memiliki nilai Panjang gelombang mulai dari rentang tertinggi Ungu (400 nm) – Merah (700 nm).
Warna RGB memiliki warna komplemen untuk memperoleh warna putih. Warna komplemen adalah pencampuran warna untuk mendapatkan warna putih. seperti warna lembayung (ungu) memiliki komplemen warna hijau, warna cyan memiliki komplemen warna merah, dan warna kuning memiliki komplemen warna biru. Dengan mencampur warna primer (RGB) maka akan didapatkan warna – warni. Pencampuran warna cahaya RGB memiliki rumus sebagai Berikut: Merah + Hijau + Biru = Putih. Untuk rumus warna komplemen adalah sebagai Berikut: Biru + (Merah + Hijau) = Putih, M + H = kuning, sehingga Biru + Kuning = Putih. Kesimpulannya adalah dengan menambahkan warna satu dengan warna komplemennya, maka akan terbentuk warna putih.
Warna juga memiliki warna jenuh, warna jenuh adalah hasil dari perpaduan dua warna dengan intensitas yang berbeda – beda. Seperti contoh jika warna merah dan hijau dicampur dengan intensitas yang sama maka akan terbentuk warna kuning, tetapi jika intensitas merah kita kurangi hingga berlipat – lipat, maka warna akan terbentuk warna kuning yang mendekati merah. Jika intensitas merah adalah 3x intensitas hijau, maka akan diperoleh warna jingga, dengan rumus 3M + H = Jingga. Pencampuran warna yang tidak menghasilkan warna putih akibat perbedaan intensitas, maka akan disebut warna jenuh.
Jika ada warna jenuh, maka ada warna tak jenuh. Contoh dari warna tak jenuh adalah ketika terdapat warna yang mengandung terlalu banyak unsur warna putih, seperti Merah menjadi Merah Muda (terlalu banyak intensitas warna putih). Warna Merah Muda tersebut dapat disebut warna jenuh, untuk mendapatkan warna tak jenuh maka warna putih harus dikurangi, sehingga didapatkan warna Merah (tak jenuh).
3C/21/SAMROTUN NABILA/1941160046
BalasHapusPada kuliah hari ini membahas mengenai warna untuk memahami teknik warna pada televisi. Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang-gelombang elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna-warna yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Maka cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter).
Dalam percobaan layar putih kita jatuhkan cahaya-cahaya merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
Merah + Hijau + Biru = putih
merah + hijau = kuning (yellow)
merah + biru = lembayung (magenta)
biru + hijau = cyan
#Warna Jenuh
warna yang tidak mengandung unsur putih
#Warna Tak Jenuh
Warna yang memilik intensitas sesuai dengan hasil penambahan pada warna tersebut
Kesimpulannya: dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, hijau dan biru memperoleh sesuatu warna tertentu, maka dengan 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
3C/06/Dewi Shinta Nur Afifah/1941160035
BalasHapusBerdasarkan uraian materi di atas, dapat diketahui mengenai jenis-jenis warna yang ada dan kemudian yang digunakan pada televisi warna. Pertama yaitu terdapat cahaya putih. Cahaya putih merupakan gelombang elektromagnetik, dimana yang dapat dilihat yaitu pada frekuensi kurang lebih 3x108 MHz atau pada panjang gelombang 104 uM (mikro Meter). Warna putih pada cahaya ini merupakan campuran dari berbagai warna yang terdapat di dalam pelangi, dimana dimulai dari panjang gelombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter) untuk warna ungu hingga panjng gelombang 700x10-6 (= 700 nano meter) mm untuk warna merah.
Kedua, dari warna putih kemudian didapatkan warna-warna primer, yaitu warna merah, hijau, dan biru. Warna-warna tersebut kemudian menghasilkan sebutan RGB, yang biasa digunakan dalam warna televisi. Dari warna-warna primer ini menghasilkan rumus yaitu sebagai berikut.
M + H + B = Putih
Merah + Hijau + Biru = Putih
Ketiga, dari warna-warna primer yang kemudian saling ditambahkan menghasilkan warna komplemen. Pada warna-warna komplemen ini dihasilkan rumus sebagai berikut.
B + (M + H) = Putih
M + H = kuning
Dan warna lain :
M + B = Magenta
H + B = Cyan
Dari rumus di atas menghasilkan warna yang biasa disebut CMY, yang biasa digunakan untuk warna pada printer ditambah warna hitam.
Keempat yaitu mengenai warna jenuh. Warna jenuh merupakan warna yang tidak mengandung warna putih di dalamnya. Warna jenuh ini dihasilkan dengan pencampuran warna primer dengan intensitas tertentu. Salah satu contoh yaitu mengenai pencampuran warna merah dan hijau seperti berikut.
3M + H = Jingga
Terakhir, warna tak jenuh. Warna tak jenuh merupakan warna yang memiliki kandungan warna putih di dalamnya. Warna tak jenuh ini didapatkan dengan mencampur warna primer (merah, hijau, biru) dalam jumlah 2 yang sama dengan warna putih yang sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. Salah satu contoh yaitu pembuatan warna jingga tak jenuh pada sebuah pemancar dengan sebagai berikut.
(3M + H) + Putih = Jingga tak jenuh
Jingga jenuh + Putih = Jingga tak jenuh
Selain itu, warna jingga tak jenuh juga dapat didapatkan dengan menggunakan rumus berikut.
(3M+H) + p(M+H+B) = Jingga tak jenuh
(3+p)M + (1+p)H + p.B = Jingga tak jenuh
Dimana, p = intensitas warna putih untuk derajat jenuh. Ketika intensitas warna putih semakin besar, maka semakin tak jenuh warna jingganya.
Ketika derajat-jenuh semakin besar hingga p = 1, maka pada stasiun penerima dapat menghasilkan warna jingga tak jenuh dengan menggunakan rumus berikut.
4M + 2H + B = Jingga tak-jenuh
Yang kemudian dapat diuraikan seperti berikut.
4M + 2H + B = Jingga tak-jenuh
Dikurangi M + H + B = Putih
Menghasilkan 3M + H = Jingga jenuh
Dari jenis-jenis warna di atas, kemudian digunakan untuk teknik televisi berwarna. Pada pemancar TV berwarna sendiri memancarkan sinyal kecerahan yang disebut sinyal Luminansi (luminance signal), dan sinyal informasi warna.
3C/09/Eka Purnama Wulandari/1941160108
BalasHapusDari penjelasan diatas dapat kita pahami terdapat beberapa tehnik televisi warna, yang diantaranya ada:
1. Cahaya Putih
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
2. Memperoleh Putih Dari Merah, Hijau dan Biru
Untuk memperoleh warna-warna yang diperoleh merah (M), hijau (H) dan biru (B) jika saling ditambahkan ialah:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
3. Warna-warna Komplemen
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
Contoh: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya merah.
4. Warna Jenuh
Untuk memperoleh warna jenuh didapatkan dalam bentuk rumus berikut ini:
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
5. Warna Tak Jenuh
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
3C/01/Abdullah Syafiq Ammar/1941160018
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Dengan dicampurkannya ketiga warna primer tersebut, dapat didapatkan berbagai warna warna lainnya.
Merah + Hijau + Biru = putih
Merah + Hijau = Kuning
Merah + Biru = Lembayung (magenta)
Biru + Hijau = Cyan
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu, kuning disebut warna komplemen (tambahan) dari biru. Lembayung / magenta adalah warna komplemen dari hijau. Sedangkan Cyan adalah warna komplemen dari merah. Dapat disumpulkan bahwa Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
Warna jenuh adalah warna yang tidak terdapat unsur warna putih. Di alam ini tidak ada warna jenuh. Untuk membuat warna jenuh, dengan mencampurkan warna primer dengan intensitas yang sama-sama tidak sebanding. Contoh, intensitas hijau yang secara berangsur dikurangi, timbul kuning, jika terus menerus, tinggal warna merah. Dengan perpaduan intensitas yang berbeda dan bervariasi, menghasilkan warna jenuh, bukan warna komplementer dari 2 warna primer, dan bukan warna primer.
Sedangkan Warna tak jenuh, merupakan pencampuran warna primer ato komplementer dengan warna putih. Sehingga jika sekian lama terus bertambah, semakin pudar warna tersebut (warna muda).
Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
misal, ada warna jingga tak-jenuh(terdiri dari jingga jenuh dan putih). Jingga gabungan 3 merah dengan hijau 1. Putih gabungan merah, biru, dan hijau. Untuk intensitas putih, semakin besar takaran merah, biru dan hijau, maka semakin putih.
Jadi, jingga tak-jenuh dapat dinyatakan sebagai:
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + p.B
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
3C_10_Faril Aditya Fiddin_1941160038
BalasHapusPada pembelajaran mata kuliah komunikasi video dan siaran televisi hari ini yaitu membahas tentang beberapa pembahasan salah satunya yaitu cahaya putih.
Yang merupakan cahaya tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter).
Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Dapat dipahami bahwa mata kita ini tidak sama pekanya terhadap warna, namun warna kuning merupakan warna yang paling peka diterima oleh mata. Dalam teknik TV-hitam-putih, semua warna yang akan ditampilkan akan diubah menjadi warna hitam putih saja. Dengan warna kuning dianggap sebagai warna putih karena mata sangat peka terhadap warna kuning dan dianggap sebagai warna yang paling cerah (paling putih),lalu Merah dijadikan sebagai peredam warna sehingga dapat merubah warna menjadi putih ke abu-abuan. Biasanya menggunakan warna yang cerah seperti warna merah.
3E/16/Mashandi Ama/1941160158
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata kita sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 Mhz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya dimasukkan lewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan layar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warna tersebut oleh
prisma. dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan mencampurkan warna merah, hijau, dan biru, dapat kita peroleh berbagai warna. Pencampuran itu harus dengan cara penambahan. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya berwarna merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka muncullah warna putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = Putih dengan syarat intensitas yang seimbang diantara ketiga warna
WARNA JENUH
Jika pencampuran 2 warna primer yang tidak mengandung warna putih, dapat disebut warna jenuh. Dalam contoh kasus warna merah yang dicampur dengan warna biru akan menghasilkan warna ungu. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah. Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah muda.
Mata kita tak sama pekanya terhadap berbagai warna. Mata kita lebih peka terhadap warna kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira-kira 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira-kira 5 sampai 6 kali tingkat kepekaan untuk warna biru dan sekitar 2 sampai 3 kali tingkat kepekaan untuk biru.
Dalam teknik TV hitam putih, maka nuansa-nuansa warna tersebut diubah menjadi nuansa-nuansa hitam putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih keabu-abuan dan menjadi intensitas bayangan di layar TV.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3E / 20 / Nur Hanafi
BalasHapusDari materi yang telah disampaikan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. CAHAYA PUTIH
Cahaya putih merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3x10^8 MHz dan panjang gelombang 10^ M. Cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Ini dilakukan dengan melewatkan cahaya melalui celah sempit ke dalam ruangan gelap, di mana sebuah prisma ditempatkan di belakang celah yang menggambarkan warna putih. Setiap warna dari spektrum warna memiliki panjang gelombang tertentu. Merah memiliki panjang gelombang
panjang gelombang 700nm, Oranye 620nm, Kuning 580nm, Hijau 550nm, Biru 490nm dan Ungu 400nm.
2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan mencampurkan warna merah, hijau, dan biru, dapat kita peroleh berbagai warna. Pencampuran itu harus dengan cara penambahan. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya berwarna merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka muncullah warna putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = Putih dengan syarat intensitas yang seimbang diantara ketiga warna
3.WARNA KOMPLEMENTER
bagaimana kita bisa mendapatkan beberapa warna
dengan menambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
persamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih ( l)
Keluar menurut persamaan (2):
(M + H) = Kuning (2)
Maka: B + (M+H) = B+Kuning = Putih
KESIMPULAN 1:
Untuk mendapatkan putih dari biru Anda harus menambahkan Kuning menjadi Biru, atau:
Kuning adalah tambahan untuk Biru untuk membuat Putih. Itu sebabnya kami menyebut kuning sebagai warna pelengkapnya biru. (suplemen = suplemen).
4. WARNA Jenuh
Warna jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dengan cara ini, diperoleh warna yang diinginkan dengan mencampurkan 2 warna dasar yang tidak mengandung warna putih. Jika kita mencampur merah dan hijau dengan intensitas yang sama, kita mendapatkan warna kuning. Jika kita secara bertahap mengurangi intensitas warna merah, kuning akan berubah menjadi hijau dengan warna yang berbeda. Di sisi lain, jika kita secara bertahap mengurangi intensitas hijau, kita menciptakan warna kuning, yang secara bertahap berubah menjadi merah.Jika intensitas warna merah tiga kali intensitas warna hijau, kita memperoleh warna oranye. Dalam bentuk rumus, kita dapat menulis kejadian ini sebagai: 3M + H = Orange.
Dengan cara yang sama seperti di atas, kita juga dapat mencampur hijau dengan biru, merah dengan biru untuk mendapatkan warna yang Anda inginkan, yang dibuat dengan mencampur 2 primer warna yang tidak mengandung Putih. Warna yang tidak mengandung warna putih disebut warna jenuh.
5.WARNA TAK JENUH
Dari warna jenuh dan warna tidak jenuh ini, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Jika warna primer merah, hijau dan biru digunakan untuk mendapatkan warna tertentu, maka ada dua kemungkinan:
(a) Pencampuran 2 warna primer menjadi memancarkan satu warna, atau:
(b) Merah, hijau dan biru ditambahkan dalam jumlah yang sama 2 ke putih sampai tingkat kejenuhan yang diinginkan tercapai.
Saat decoding, penerima televisi dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dikirim oleh pemancar mengandung M, H dan juga B. Artinya warna yang dimaksud tidak jenuh. (Karena: warna jenuh hanya terdiri dari 2 warna primer).
(b) Dari sinyal (a) kita mengambil sedikit putih, sampai hanya tersisa 2 warna dasar, sehinnga kita juga tahu warna apa yang kita miliki.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat berlangsung
3C/20/SAIRI SOLIKH/1941160067
BalasHapusDari pembelajaran diatas dapat diambil ringkasan yaitu pada dasarnya setiap telvisi berwarna membutuhkan komponen berupa perpaduan warna. Putih merupakan warna netral yang telah menjadi cikal bakal dasar dari terbentuknya warna, cahaya putih terbentuk oleh gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Agar cahaya dapat masuk ke ruang gelap, dibutuhkan celah warna-warni yang dilalui lewat prisma. Sebenarnya warna putih dapat diambil dari percampurna wrna merah, biru, dan hijau, dengan rumus :
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
warna jenuh disebut jika warna dan merah memiliki intensitas yang ketika dicampur menjadi warna kuning sehingga tidak mengandung warna putih inilah yang disebut warna jenuh.
warna tak jenuh
warna tak jenuh justru akan semakin ditambah warna putih pada sumber cahaya warna merah sehingga warna yang dihasilkan berangsur-angsur akan berubah menjadi warna merah muda.
kesimpulan jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah.
3E/23/Yusriza Eka A'shar/1941160101
BalasHapusDari artikel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memahami teknik televisi-warna,perlu mengetahui sedikit tentang warna.
CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hijau dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning
M + B = lembayung
merah + biru = lembayung
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1:
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
KESIMPULAN 2:
Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau
atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih.
WARNA TAK JENUH
Misalkan,bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu
kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
3C/02/Ahmad Ilham Anzil/1941160033
BalasHapusDari pemaparan materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada cahaya warna putih didapatkan dari gelombang yang memiliki frekuensi 3x108 MHz dengan panjang panjang gelombang sebesar 104 uM.Cahaya warna putih ini memiliki jalur sempit pada pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat terurai menjadi warna merah,jingga,kuning,hijau,biru dan ungu. Tiap persebaran spektrum gelombang warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.Gelombang berwarna merah memiliki panjang pancaran gelombang paling tinggi daripada pancaran gelombang warna ungu yang memiliki panjang pancaran paling pendek.Sehingga hal ini warna merah jadi warna yang paling mudah untuk dikenali bagi mata kita karena memiliki pancaran cahaya yang panjang.Disisi lain warna putih didapatkan dari hasil percampuran warna primer yaitu merah,hijau,dan biru.Hasilnya seakan-akan bahwa hasil dari percampuran warna primer yang saling tumpang tindih akan menghasilkan warna putih di terngahnya.Berikut rumus percampuran warna primer yang menghasilkan warna Lainnya :
a. Merah + Hijau + Biru = Putih
b. Merah + Hijau = Kuning
c. Merah + Biru = Lembayung (Magenta)
d. Biru + Hijau = Cyan
• WARNA KOMPLEMEN adalah suatu warna untuk memperoleh sesuatu warna dengan menambah-nambahkan merah, hijau dan biru,sehingga contoh rumus untuk pencampurannya yaitu :
Biru + (Merah + Hijau) = Putih
(Merah + Hijau) = Kuning
Jadi : Biru + (Merah + Hijau) = Biru + Kuning = Putih
• WARNA JENUH
Warna jenuh didapat jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.jika sebalinya intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuju merah.Sehingga di alam ini tak terdapat warna jenuh.
• WARNA TAK JENUH
Berbeda dengan warna jenuh,warna tak jenuh justru akan semakin ditambah warna putih pada sumber cahaya warna merah sehingga warna yang dihasilkan berangsur-angsur akan berubah menjadi warna merah muda.
•Untuk warna yang peka pada mata memiliki gelombang sekitar 600 nm ( kuning dan hijau)
•Dalam teknik TV-hitam-putih, maka warna-warna yang dihasilkan akan diubah menjadi warna hitam-putih. Karena warna kuning dianggap sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih),lalu Merah dianggap yang kurang cerah sehingga akan menjadi putih ke-abu2-an,sedangkan biru dianggap cahaya yang paling lemah, sehingga tampak sebagai bayangan abu-abu gelap.
3E/01/1941160039/Achmad Alfa Zuhri
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan mencampurkan warna merah, hijau, dan biru, dapat kita peroleh berbagai warna. Pencampuran itu harus dengan cara penambahan. Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya berwarna merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka muncullah warna putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = Putih dengan syarat intensitas yang seimbang diantara ketiga warna
WARNA Jenuh
Warna jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dengan cara ini, diperoleh warna yang diinginkan dengan mencampurkan 2 warna dasar yang tidak mengandung warna putih. Jika kita mencampur merah dan hijau dengan intensitas yang sama, kita mendapatkan warna kuning. Jika kita secara bertahap mengurangi intensitas warna merah, kuning akan berubah menjadi hijau dengan warna yang berbeda. Di sisi lain, jika kita secara bertahap mengurangi intensitas hijau, kita menciptakan warna kuning, yang secara bertahap berubah menjadi merah.Jika intensitas warna merah tiga kali intensitas warna hijau, kita memperoleh warna oranye. Dalam bentuk rumus, kita dapat menulis kejadian ini sebagai: 3M + H = Orange.
3E/03/Alief Zakaria/1941160094
BalasHapusDari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
1.3 WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
3E/12/FITRI ANIS LESTARI/1941160141
BalasHapusMemperoleh Putih Dari Merah, Hijau Dan Biru
Keiadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
• M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
WARNA TAK JENUH
Spektrum yang terlihat tidak mencakup semua warna yang diamati manusia karena otak juga merasakan warna tak jenuh (misalnya, merah muda adalah bentuk merah tak jenuh) dan warna yang merupakan campuran panjang gelombang (misalnya magenta ). Mencampur warna pada palet menghasilkan semburat dan corak yang tidak terlihat sebagai warna spektral. kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
3E/11/FENNY FITRIANI/1941160044
BalasHapusPaparan materi diatas yang menerangkan mengenai Warna, disimpulkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu tentang warna. Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
Memperoleh putih dari merah, hijau, dan biru; percampuran warna primer atau warna merah, hijau, dan biru dapat diperoleh warna putih. Selain itu pencampuran warna primer itu juga dapat memperoleh warna putih. Berikut adalah warna warna yang diperoleh saat mencampurkan warna primer. Saat merah dicampur dengan hijau dan biru akan menjadi warna putih, lalu apabila warna merah dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna kuning, apabila merah dicampur dengan biru akan menjadi warna lembayung atau magenta, dan apabila warna biru dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna cyan. Apabila salah satu dari warna primer tidak ada maka yang akan tampak adalah warna komplemen.
Untuk warna tak jenuh yang dimaksud yakni warna yang menggunakan warna putih pada pencampuran hingga mencapai derajat jenuh yang diinginkan. Misalkan ada sumber cahaya merah dan ditambahkan putih yang intensitasnya dibesarkan, maka akan terlihat bahwa warna merahnya berangsur berubah dari merah menuju ke merah muda. Dengan ditambahkan warna putih, maka warna merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. Sedangkan,
warna jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dengan cara ini, dapat diperoleh warna yang diinginkan dengan menyampurkan 2 warna primer yang tidak mengandung putih.
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda. Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut, p(M+H+B) = putih. p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
PemancarTV dengan dilengkapi warna akan memancarkan: Sinyal Iuminansi (luminance signal) dan Sinyal informasi warna. Maka pada penerima TV hitam-putih akan mereproduksi sinyal hitam putih saja. Dimana warna kuning akan berperan sebagai warna putih karena memiliki cahaya paling terang. Warna merah akan membangkitkan warna putih keabuan karena bernuansa kurang cerah. Sedangkan warna abu gelap diakibatkan pada warna biru akibat nuansa tidak terang.
3E / 15 / Louis Chandra Bawana / 1941160107
BalasHapusPada ringkasan materi yang sudah disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa Cahaya yang ditampilkan pada televisi dulu menggunakan hanya cahaya putih yang merupakan gelombang elektromagnetik, dimana yang dapat dilihat pada frekuensi kurang lebih 3 x 108 Mhz atau dengan Panjang gelombang 104 µM. Warna putih pada cahaya ini bukan sepata warna putih saja melaikan dari campuran dari berbagai warna yang terdapat di dalam Pelangi, dimana dimulai dari Panjang gelombang 700 x 10-6 mm atau 400 nm untuk warna ungu hingga Panjang gelombang 700 x 10-6 mm atau 700 nm untuk warna merah.
Dari warna putih itu mulai lah perkembangan mendapatkan warna-warna primer yaitu warna merah, hijau dan biru. Atau kita sebut dengan RGB (Red Green Blue) untuk sebagai warna pada televisi zaman sekarang. Dari warna-warna primer ini menghasilkan rumus yaitu:
M + H + B = Putih
Merah + Hijau + Biru = Putih
Dan kemudian mulailah pengambungan warna warna menjadi warna yang komplemen. Pada warna komplemen ini dihasilkan rumus sebagai berikut:
B + (M + H) = Putih
M + H = Kuning
Dan warna lain :
M + B = Magenta
H + B = Cyan
Kemudian lanjut ke Warna Jenuh, dimana Warna jenuh merupakan warna yang tidak mengandung warna putih di dalamnya. Warna jenuh ini dihasilkan dengan pencampuran warna primer dengan intensitas tertentu. Salah satu contoh yaitu mengenai pencampuran warna merah dan hijau seperti berikut.
3M + H = Jingga
Dan yang terakhir yaitu Warna Tak Jenuh. Dimana Warna tak jenuh merupakan warna yang memiliki kandungan warna putih di dalamnya. Warna tak jenuh ini didapatkan dengan mencampur warna primer (merah, hijau, biru) dalam jumlah 2 yang sama dengan warna putih yang sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. Salah satu contoh yaitu pembuatan warna jingga tak jenuh pada sebuah pemancar dengan sebagai berikut.
(3M + H) + Putih = Jingga tak jenuh
Jingga jenuh + Putih = Jingga tak jenuh
Selain itu, warna jingga tak jenuh juga dapat didapatkan dengan menggunakan rumus berikut.
(3M+H) + p(M+H+B) = Jingga tak jenuh
(3+p)M + (1+p)H + p.B = Jingga tak jenuh
Dimana, p = intensitas warna putih untuk derajat jenuh. Ketika intensitas warna putih semakin besar, maka semakin tak jenuh warna jingganya.
Ketika derajat-jenuh semakin besar hingga p = 1, maka pada stasiun penerima dapat menghasilkan warna jingga tak jenuh dengan menggunakan rumus berikut.
4M + 2H + B = Jingga tak-jenuh
Yang kemudian dapat diuraikan seperti berikut.
4M + 2H + B = Jingga tak-jenuh
Dikurangi M + H + B = Putih
Menghasilkan 3M + H = Jingga jenuh
3E/08/Bariq Nuril Bilad/1941160131
BalasHapusDari penjelasan diatas adalah mengenai pemahaman teknik televisi warna
- CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan
panjang-gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
- MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
-Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
-Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
-Kuning menandakan tak-adanya biru.
-WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning (lihat Gb.l.2).
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh.
Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
- WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu
kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih se
demikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
3E/02/Agustinus Handoyo Sipahutar/1941160005
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, .
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
M + Cyan = putih
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
= Jingga jenuh
P = takaran untuk derajat-jenuh.
4M + 2H+ B dikurang M + H + B
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
Jadi intensitas bayangan dilayar TV. Hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna.
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal informasi warna. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Cahaya Putih
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer .Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekuensi gelombang elektromagnetik. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma.
Memperoleh Putih Dari Merah, Hijau, Dan Biru
Warna Putih diperoleh dari campuran warna merah, hijau, dan biru. Atau disebut warna primer.
Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna-warna Komplemen
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh
3M + H =Jingga
setiap warna yang diinginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disebut dengan warna jenuh.
Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
Warna Tak Jenuh
Pencampuran warna adanya penambahan warna putih hingga tingkat jenuh yang diinginkan.
Jika warna biru kemudian ditambahkan putih maka akan berupa jadi biru muda
Dapat dituliskan :
p(M + H + B) = Putih
p menunjukkan intensitas tingkat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
Pemancar TV-warna dapat kita anggap kombonasi pemancar warna dan pemancar hitam putih.
3E/10/DIMAS TUBAGUS HANGGAR K./1941160137
BalasHapusBerdasarkan penjelasan terkait Warna diatas, diperoleh bahwa televisi berwarna memerlukan komponen berupa warna. Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Gelombang cahaya dengan frekuensi 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap persebaran spektrum warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda beda. Gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang paling tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang paling pendek.
Setiap warna mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Warna ungu mempunyai panjang gelombang 400 nm, diatas warna ungu terdapat ultra ungu yang mempunyai panjang gelombang paling tinggi. Warna merah mempunyai panjang gelombang 700 nm, di bawah warna merah disebut inframerah yang mempunyai panjang gelombang paling pendek namun mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tetapi bisa dideteksi menggunakan alat atau sensor, merupakan cahaya yang panas. Frekuensi lebih tinggi dan panjang gelombang lebih pendek sebenarnya ada, tetapi tidak bisa dideteksi dan dilihat.
Kemudian dari warna-warna tersebut diambil warna primer yaitu warna merah, hijau, dan biru (MHB atau RGB). Ketiga warna sinar tersebut sudah cukup apabila digabung akan menghasilkan warna putih. Warna komplemen merupakan pencampuran dari warna-warna primer sehingga menghasilkan warna baru. Pencampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus: M + H + B = putih, M + H = kuning, M + B = lembayung, B + H = cyan.
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau. Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus: p(M+H+B) = putih
Dalam pekerjaan pendekodaan itu, penerima TV dapat bekerja sebagai berikut: a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer; b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita. Maka pendekodaan 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Sedangkan, dalam teknik TV hitam-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Pemancar TV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
3E/22/Sofya Katherina Destiara/1941160064
BalasHapusCAHAYA PUTIH adalah Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU. Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita. Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau: Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
WARNA JENUH Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning (lihat Gb.l.2). Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
3E/05/Arif Cahyono/1941160121
BalasHapusPada pembahasan ini, cahaya yang terlihat oleh mata adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi hingga sekitar 3x108 MHz atau dengan panjang gelombang 104 M (mikro meter). Cahaya ini berada di pita yang sangat sempit dalam spektrum elektromagnetik. Cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna yang terdapat pada pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Warna-warna pelangi ketika dijadikan satu menjadi warna putih. Warna primer terdiri dari warna merah, hijau, dan biru. Rumus dalam membuat warna putih dengan mencampurkan warna primer menjadi satu. Percampuran warna merah dan hijau menjadi warna kuning. Percampuran warna merah dan biru menjadi warna magenta. Sedangkan percampuran biru dan hijau menjadi warna cyan. Warna komplemen didapatkan dari warna
dengan menambahkan merah, hijau dan biru. Contoh Untuk mendapatkan putih dari biru, membutuhkan kuning ke biru (pelengkap = tambahan).
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter).
Dalam percobaan layar putih kita jatuhkan cahaya-cahaya merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
Merah + Hijau + Biru = putih
merah + hijau = kuning (yellow)
merah + biru = lembayung (magenta)
biru + hijau = cyan
#Warna Jenuh
warna yang tidak mengandung unsur putih
#Warna Tak Jenuh
Warna yang memilik intensitas sesuai dengan hasil penambahan pada warna tersebut
3E/14/IKRIMATUZ ZULAYKHAH/1941160023
BalasHapus• Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
• Warna-warna primer adalah merah, hijau dan biru karena dengan menyampurkan warna tersebut akan memperoleh warna yang bervariasi.
• Rumus:
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
• Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
• Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
• Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
• Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm (= kuning dan hijau) mata kita
adalah paling peka. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kalau kepekaan Inata terhadap kuning kita anggap =1,0), maka kepekaan terhadap hijau ada kira2 0,9 (mendekati paling peka) dan kepekaan terhadap rnerah kira2 0,3 = 1/3X dari kepekaan terhadap kuning).
• PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
3E/06/Arlina Rachma Yudhowati/1941160072
BalasHapusDari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa televisi perlu memproses warna. Cahaya putih memiliki frekuensi 3x108 MHz dan panjang gelombang 104 µm. Cahaya putih dapat diuraikan ke warna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Urutan warna tersebut berdasarkan panjang gelombangnya dari tinggi ke rendah. Warna merah, hijau, dan biru merupakan warna primer, jika dicampur akan menghasilkan warna putih. Jika dituliskan dalam rumus :
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Selain itu didapatkan rumus lain yaitu :
B + (M+H) = B + kuning = putih
Sehingga kuning disebut warna komplemennya biru.
Contoh lain : H + lembayung = putih, jadi lembayung warna komplemennya hijau.
M + Cyan = putih, jadi cyan adalah warna komplemennya merah.
Jika salah satu warna primer tak ada maka yang tampak warna komplementer.
Warna jenuh adalah warna warna primer yang pencampurannya tanpa perlu adanya warna putih. Pada warna ini terjadi dimana penambahan intensitas warna sehingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Contohnya :
3M + H = jingga
Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan penambahan warna putih sehingga berangsur menjadi kurang jenuh. Dalam rumus :
p(M + H + B) = putih
p = takaran untuk derajat jenuh. Kian besar p, kian putih cahayanya. Contoh jika ingin mendapatkan warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut :
jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M + H + B) = (3+p)M + (1+p)H +p.B
apabila p bernilai 1, maka didapatkan rumus :
jingga tak jenuh = 4M + 2H + B.
Dalam pendekodeannya, penerima TV akan dapat bekerja apabila sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan B. Jika sinyal tersebut kita ambil putih cukup banyak hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka akan diketahui nada warna apa yang akan diterima.
Pada diagram lengkung kepekaan mata. Mata kita paling peka pada cahaya dengan panjang gelombang kira2 600 nm (kuning dan hijau). Untuk cahaya dengan panjang gelombang yang kian pendek maupun kian panjang kepekaan mata kian berkurang. Dan warna yang mata kita anggap paling terang adalah warna kuning.
Dalam TV hitam putih perubahan warna diubah ke perubahan hitam putih. Karena kuning tampak sebagai bayangan paling putih. Biru yang menampilkan nuansa cahaya yang lemah akan tampak bayangan abu-abu gelap. Pada pemancar TV warna memancarkan sinyal luminansi (kecerahan) dan sinyal informasi warna.
3E / 21 / Risma Wulan Safitri / 1941160016
BalasHapusDari penjelasan diatas dapat disimpulkan jika televisi memproses warna. Cahaya putih memiliki frekuensi 3x108 MHz dan panjang gelombang 104 m. Cahaya putih dapat diuraikan ke warna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Urutkan warna tersebut berdasarkan panjang gelombang dari tinggi ke rendah. Warna merah, hijau, dan biru diberi warna primer. Dengan dicampurkannya ketiga warna primer tersebut, dapat diperoleh berbagai warna lainnya.
Merah + Hijau + Biru = putih
Merah + Hijau = Kuning
Merah + Biru = Lembayung (magenta)
Biru + Hijau = Cyan
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih dikarenakan itu, kuning disebut warna komplemen (tambahan) dari biru. Lembayung / magenta adalah warna komplementer dari hijau. Sedangkan Cyan adalah warna komplementer dari merah. Dapat disimpulkan bahwa Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tidak ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
Warna Jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dapat diperoleh warna yang diinginkan dengan menyampurkan 2 warna primer yang tidak mengandung putih. Jika merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka akan menghasilkan kuning. Jika merah secara bervariasi kita kurangi, maka kuning berubah dengan warna menuju ke hijau. Sebaliknya, intensitas hijau yang sesuai jika dikurangi, maka timbullah kuning yang memunculkan warna merah. Jika intensitas merah ada 3 kali intensitas hiiau, maka memperoleh jingga. Dalam bentuk rumus, kejadian ini dapat kita tuliskan sebagai 3M + H = Jingga.
Warna tidak jenuh adalah warna yang menggunakan warna putih pada pencampuran hingga mencapai tingkat jenuh yang diinginkan. Jika ada sumber cahaya merah dan ditambahkan putih yang dibesarkan, maka akan terlihat bahwa warna merahnya berkembang dari merah menuju ke merah muda. Dengan ditambahkan warna putih, maka warna merah tersebut membuat kurang jenuh.
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + Putih.
(3M + H) = Jingga jenuh.
Putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hijau dan biru dengan intensitas yang sama. Dengan rumus :
p(M + H + B) = Putih
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + p.B
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B
Dalam pen-dekoda-an, penerima-TV akan bekerja sebagai berikut.
Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. Jika dari sinyal tersebut kita ambil putih-nya cukup banyak hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka akan tahu nada-warna apakah yang ada. Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat berlangsung secara berikut 4M + 2H+ B dikurang M + H + B (putih) tertinggal 3M + H (jingga ienuh). Dengan cara di atas dapat menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
3C/13/Ilham Wirangga Jati/1941160073
BalasHapusDari artikel di atas mengenai “Warna”, dapat diketahui mengenai:
1. Cahaya Putih
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Dari cahaya putih tersebut dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu, dengan cara memasukkan cahaya putih lewat celah yang sempit ke ruang gelap dan di belakangnya terdapat prisma. Sehingga cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar.
2. Warna putih dari Merah Hijau dan Biru
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Dari kondisi penyampuran warna tersebut didapatkan rumus sbb:
M + H + B = putih ...................................... (1)
→ M + H = kuning ...................................... (2)
→ M + B = lembayung (magenta)
→ B + H = cyan
3. Warna Komplemen
Contoh dari penggunaan warna ini adalah “Diketahui persamaan 1 dan persamaan 2:
M + H + B = putih ...................................... (1)
M + H = kuning ...................................... (2)”
Sehingga bisa juga didapatkan:
B + (M+H) = B + Kuning = Putih
Maka untuk memperoleh putih dari biru, perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
4. Warna Jenuh
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau dan berlaku sebaliknya.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
→ 3M + H =Jingga
Sehingga untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh.
5. Warna Tak Jenuh
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Misalkan dalam memperoleh sebuah warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut,
Jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
3C_14_Magfhirah Auladina Ratuloli_1941160006 Pada pertemuan ke-10 matakuliah Praktikum Komunikasi Video dan Saluran Tv dengan topik pembahasannya yaitu warna yang mana dapat didibuat rangkuman dengan 5 sub topik sebagai berikut :
BalasHapusa). Cahaya putih = Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
b). MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Merah + Hijau + Biru = putih
Dan kita lihat dalam Gb.1-2 itu, bahwa:
M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
B + H = cyan
biru + hijau = cyan
c). WARNA WARNA KOMPLEMEN kita akan dapat memperoleh sesuatu warna dengan cara menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaa (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1:
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan). KESIMPULAN 2:
Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna komplemen.
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
Kuning menandakan tak-adanya biru. d). WARNA JENUH
Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
e). WARNA TAK JENUH
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih. Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
Amyrah P Hartanto 1941160103 JTD-3E 04
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekuensi gelombang-gelombang elektromagnet. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm) dan ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive) yaitu: seakan warna itu ditumpangkan. Rumus pencampuran warna adalah:
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan. Warna jenuh adalah warna yg tidak mengandung putih, jika merah dan hijau dengan intensitas yang sama dicampur maka terbentuk warna kuning dengan rumus pencampuran warna 3M + H = Jingga.
Warna tak jenuh adalah warna yang mengandung putih, bila dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
Jingga tak-ienuh ini boleh kita anggap terdiri dari: jingga ienuh dengan sejumlah Putih. Dalam rumus: Kian besar p, maka kian banyak Putih yang dikandung Jingga, jadi kian tak-jenuh Jingga-nya. Jikalau dimisalkan, bahwa derajat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p = l, maka kita
perolehlah:
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B (e)
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
------------------------------
tertinggal 3M + H (jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Muhammad bondan syafii/1941160096/17/3E
BalasHapusTelevisi memerlukan komponen berupa warna. Cahaya yang sering kita lihat adalah berwarna terang atau putih, cahaya sebenarnya merupakan gelombang elektromagnetik yang termasuk gelombang radio yang mempunyai frekuensi sekitar 3x108 MHz. Cahaya menempati jalur yang sempit di dalam spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik. Cahaya yang berwarna putih berasal dari berbagai macam warna seperti warna pelangi (mejikuhibiniu) yang digabung menjadi satu sehingga menghasilkan warna putih.
Setiap warna mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Warna ungu mempunyai panjang gelombang 400 nm, diatas warna ungu terdapat ultra ungu yang mempunyai panjang gelombang paling tinggi. Warna merah mempunyai panjang gelombang 700 nm, di bawah warna merah disebut inframerah yang mempunyai panjang gelombang paling pendek namun mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tetapi bisa dideteksi menggunakan alat atau sensor, merupakan cahaya yang panas. Frekuensi lebih tinggi dan panjang gelombang lebih pendek sebenarnya ada, tetapi tidak bisa dideteksi dan dilihat.
Kemudian dari warna-warna tersebut diambil warna primer yaitu warna merah, hijau, dan biru (MHB atau RGB). Ketiga warna sinar tersebut sudah cukup apabila digabung akan menghasilkan warna putih. Warna komplemen merupakan pencampuran dari warna-warna primer sehingga menghasilkan warna baru.
Pencampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus: M + H + B = putih, M + H = kuning, M + B = lembayung, B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau.
Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus: p(M+H+B) = putih
Dalam pekerjaan pendekodaan itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Dalam teknik TV-hitam-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Pemancar TV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
3D_17_Nella Abda Putri Harsanti_1941160012
BalasHapusDari artikel diatas merupakan salah pembelajaran mengenai pemahaman Teknik televisi warna.
Cahaya putih (cahaya yang tampak oleh mata) sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira – kira 3x108 MHz atau dengan Panjang gelombang 104uM (mikro Meter), dan cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna – warna yang terdapat di dalam Pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Penguraian ini biasanya diurakaikan dengan cara cahaya dari matahari dimasukkan lewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang celah ini ditaruh prisma. Di belakan prisma direntangkan rayar putih. Maka cahaya yang masuk lewat celah yang diuraikan ke dalam warna – warni tersebut oleh prisma dan ditampakkan di layer.
Untuk memperoleh putih dari merah, hijau dan biru sendiri adalah dengan cara penambahan additive yaitu seakan – akan warna – warna itu ditumpang – tumpangkan pada selaput mata kita, karena warna merah, hijau dan biru dinamai dengan warna – warna primer.
Ada beberapa contoh cara bagaimana kita akan memperoleh sesuatu warna dengan menambahkan warna – warna primer (Merah, Hijau, Biru) salah satunya adalah untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau; kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemennya (tambahan) biru.
Warna jenuh yang mana jikalau merah dan hijau kita campur dengan intensitas – intensitasnya, maka terjadilah kuning, dan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi maka kuning berubah dengan berubah berbagai warna menuju ke hijau. Dan dapat dirumuskan 3M + H = Jingga.
Warna tidak jenuh, misalnya bahwa ada sumber cahaya merah, kita pun melihat merah kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah mudah. Dan dengan ditambhaknnya warna putih, maka merah tersebut berangsur menjadi kurang jenuh. Salah satu contoh dari warna tidak jenih adalah misalnya, bahwa di stasiun pemancar ada warna jingga tak jenuh, jingga tak jenuh ini boleh kita anggap terdiri dari jingga jenuh dengan sejumlah putih dan dapat diperoleh hasil dengan menambahkan merah kepada hijau dalam perbandingan 3:1. Jadi, Adapun putih dapat diperoleh dari campuran warna merah, hijau, dan biru dengan intensitas yang sama.
Dalam artikel dapat diketahui bahwa penerima tv memproduksi jingga dari persamaan tersebut dengan cara :
1. Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung warna primer. Ini berarti bahwa warna ybs adalah tidak jenuh yang dibentuk oleh hanya 2 warna primer.
2. Kaluar dari sinyal tersebut kita ambil putih cukup banyak hingga tertinggal 2 warna primer saja maka kita akan tahu nada warna apakah yang ada pada kita dengan pengkodean 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar tersebut.
Selain itu dalam Teknik tv hitam putih, maka nuansa – nuansa dari perubahan warna tersebut diubah menjadi nuansa – nuansa hitam putih sehingga menjadi intensitas bayangan di layer tv hitam pun bervariasi sebanding dengan kecerahan mat akita yang ditimbulkan oleh berbagai warna. Jadi pemancar tv warna seakan – akan dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar warna dan pemancar hitam putih. Selain itu, penerima tv hitam puti akan memproduksi sinyal tersebut saja.
3D / 14 / Marcelino Dwantara Anugerah / 1941160066
BalasHapusSaya simpulkan bahwa tehnik warna pada televisi adalah cahaya putih adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
a. Merah + Hijau = Kuning b. Merah + Biru = Magenta c. Biru + = Putih
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru untuk memperoleh putih. Karena kuning dapat sebut sebagai warna komplemen dari biru.
Contoh lain: a.
Jadi: Magenta adalah warna komplemennya Hijau.
b.
Jadi: Cyan adalah warna komplemen-nya Merah.
Kesimpulan : Jika salah satu warna primer tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya merah. Lembayung menandakan tidak adanya hijau. Kuning menandakan tidak adanya biru.
Pada gambar 1.2 jika warna merah dan hijau mendapatkan intensitas yang sama dengan cara dicampur, maka kita akan mendapatkan warna kuning. Jika intensitas warna merah kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna hijau. Lalu jika intensitas warna hijau kita kurangi, maka warna kuning dapat berubah dengan berbagai warna hingga menuju ke warna merah. Jadi dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning tampak sebagai bayangan yang paling cerah .
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan.
Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus: p Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. Kalau dari sinyal tersebut kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
3D / 05 / Destanuari Sufia Mukti / 1941160011
BalasHapusBerdasarkan gambar pada penjelasan materi diatas, maka dapat diketahui bahwa cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik.
Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Penguraian ini dilakukan dengan cara melewatkan cahaya melalui celah sempit ke dalam ruangan gelap, di mana sebuah prisma ditempatkan di belakang celah yang menggambarkan warna putih. Kemudian cahaya yang masuk lewat celah itu akan diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma dan ditampakkan di layar. Setiap warna dari spektrum warna memiliki panjang gelombang tertentu, Dima merah memiliki panjang gelombang panjang gelombang 700nm, Oranye 620nm, Kuning 580nm, Hijau 550nm, Biru 490nm dan Ungu 400nm.
Dengan mencampurkan 3 warna primer yakni merah (M), hiiau (H) dan biru (B), maka dapat diperoleh berbagai warna-warna yang lain. Apabila 3 warna primer tersebut digabung menjadi 1 maka akan menghasilkan warna putih sebagai warna utamanya. Hal ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
merah + hijau + biru = putih ;
merah + hijau = kuning (yellow) ;
merah + biru = lembayung (magenta); dan
biru + hijau = cyan
Selain 3 warna primer diatas, juga terdapat warna komplemen yang merupakan warna-warna selain warna primer yang menjadi tambahan warna sehingga nantinya akan diperoleh warna baru. Seperti contoh percampuran pada warna merah + cyan = putih. Karena merah merupakan warna primer maka cyan merupakan warna komplemen.
Untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih tersebut merupakan warna jenuh. Contohnya apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Selain itu, terdapat juga warna tak jenuh yang merupakan warna yang diperoleh dengan menambahkan warna putih. Contohnya warna merah muda yang merupakan percampuran antara merah dan putih.
Perlu diketahui, mata kita tidak sama pekanya terhadap warna, namun warna kuning merupakan warna yang paling peka diterima oleh mata. Dalam teknik TV-hitam-putih, semua warna yang akan ditampilkan akan diubah menjadi warna hitam putih saja. Dengan warna kuning merupakan nuansa yang paling cerah. Maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning dianggap sebagai warna putih karena mata sangat peka terhadap warna kuning dan dianggap sebagai warna yang paling cerah (paling putih), kemudian warna merah dijadikan sebagai peredam warna sehingga dapat merubah warna menjadi putih ke abu-abuan. Digunakan warna merah karena warna merah dianggap sebagai warna yang kurang cerah. Selain itu warna biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu-abu gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV-hitam putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna
3D/18/Rifki Naufal Ghiffari/1941160106
BalasHapusPada pembahasan Teknik televisi warna kita perlu mengetahui sedikit tentang warna. Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter) Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer
WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih
Menurut persamaan (M + H) = kuning
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan.
3M + H = Jingga
Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam.
Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Jingga tak jenuh = 4M + 2H + B
Apabila dilakukan pendekodaan untuk warna jingga tak jenuh diatas, maka dapat dilakukan pengurangan dengan warna putih.
Mata akan sangat peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600 nm yaitu pada warna kuning dan hijau. Sedangkan mata kurang peka terhadap warna biru.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna, pemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2)Sinyalinformasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja
3D/01/Achmad Faisal Firdaus/1941160068
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma dan ditampakkan di layar.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah, hijau, dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan.
WARNA JENUH
Jika merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
Contoh bahwa ada sumber-cahaya merah, kita dapat melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. 3X kepekaan untuk biru.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Jadi intensitas bayangan di layar TV
3D / 19 / Rizky Nur Amalia / 1941160037
BalasHapusDari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa televisi berwarna membutuhkan beberapa Teknik untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
1. Cahaya Putih
Cahaya putih sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna warna yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
2. Memperoleh Putih dari Merah, Hijau dan Biru
Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
- M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
- M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
- M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
- B + H = cyan
biru + hijau = cyan
3. Warna Warna Komplemen
Dengan menambahkan warna-warna primer Merah (M), Hijau (H), dan Biru (B) kita dapat memperoleh suatu warna. Contohnya :
- B + (M + H) = Putih (1)
(M + H) = Kuning (2)
Jadi, B + (M + H) = B + Kuning = Putih
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau: Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
4. Warna Jenuh
Warna Jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Dapat dituliskan dalam bentuk rumus : 3M + H = Jingga
5. Warna Tak Jenuh
Warna Tak Jenuh adalah suatu warna yang ditambah dengan putih sehingga menciptakan warna baru yang lebih muda. Misalnya warna merah ditambah dengan warna putih, maka berangsur akan menjadi merah mudaatau jadi kurang jenuh. Dari hal-ikhwal warna jenuh dan warna tak-jenuh tersebut, maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa (perubahan) hitam-putih. Warna kuning menjangkitkan nuansa paling terang (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, atau putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, atau abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
3D / 08 / Fery Aditya Prayoga/ 1941160071
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning .Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh.
WARNA TAK JENUH
ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat warna merah itu lalu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + Putih (a)
(3M + H) = Jingga jenuh (b)
p(M + H + B) = Putih (c)
p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya.
Jadi (dari penamaan2 di atas) jingga tak-jenuh dapat dinyatakan sebagai:
Jingga tak-jenuh = (3M+H) + p(M+H+B)
= (3+p)M + (1+p)H + p.B (d)
semakin besar p, maka semakin banyak Putih-lah yang dikandung Jingga, jadi kian tak-jenuhJingga-nya.
Jikalau dimisalkan, bahwa derajat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p = l, maka kita
perolehlah:
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B
penerima-TV harus mereproduksi jingga dengan cara:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (jingga jenuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
23/3D/Yusuf Iqbal Fahmi/1941160156
BalasHapusPada materi hari ini . Dasar dari keseluruhan warna adalah cahaya putih. Gelombang cahaya dengan frekuensi 3 x 10^8 MHz memiliki panjang gelombang 10^4 mikrometer. Cahaya memiliki jalur sempit pada gelombang elektromagnetik dan dapat terurai menjadi warna dalam pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Untuk warna putih dapat diperoleh melalui percampuran warna merah, hijau, dan biru atau yang biasa disebut dengan warna primer. Warna ini seakan bertumpang tindih pada selaput mata kita. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Berikut ini adalah contoh cara menambahkan warna merah (M), hiau (H), dan biru (B) untuk mendapatkan warna.
Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, untuk mendapatkan putih, tambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru.
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Sedangakan untuk warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3D / 06 / Dimas Putra Pangestu / 1941160058
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter)
Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
-Warna Cyan menandakan tak-adanya merah.
-Lembayung menandakan tak-adanya hiiau.
-Kuning menandakan tak-adanya biru.
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (= jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
3D / 03 / Agil Evan / 194116007
BalasHapusDari materi di atas dapat disimpulkan, Cahaya putih, cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih ...................................... (1)
Di bawah ini adalah contoh bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B):
Peesamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau:
Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan).
Contoh lain: H + lembayung = putih (sebab: lembayung = (M + B)
Jadi: lembayung adalah warna komplemennya hijau.
Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen. Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Lembayung menandakan tak-adanya hiiau. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
WARNA TAK JENUH
Misalka, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Bila dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. Jingga jenuh dapat diperoleh dengan menambahkan merah kepada hijau dalam perbandingan 3:1 jadi:
(3M + H) = Jingga jenuh
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna
3D/Gilang Fajar F/10/1941160125
BalasHapusDari artikel diatas dapat disimpulakan bahwa cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. penguraian ini dapat dirakukan secara berikut:. Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita. Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus. Dengan cara seperti di atas kita akan dapat iuga menyampurkan hiiau dengan biru, merah dengan biru, untuk memperoleh setiap warna yang di-inginkan warna yang diperoleh dengan menyampurkan 2 warna primer tidak mengandung putih. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Jingga tak-ienuh ini boleh kita anggap terdiri dari: jingga ienuh dengan sejumlah Putih. Adapun putih dapat diperoleh dengan menyampurkan merah, hijau dan biru dengan intensitas-intensitas yang sama. p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer). (b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. adalah paling peka. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka. merah, hijau dan biru dengan intensitas-intensitas yang sama. p = takaran untuk derajat-jenuh. Kian besar p, kian putihlah cahayanya. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer). (b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. adalah paling peka. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5.. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. (A) Balok warna yang tampak di layar TV-warna.
3F/05/Dika Wahyuneng/1941160032
BalasHapusDari materi diatas dapat diperoleh kesimpulan yaitu Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
Cara Memperoleh Putih dari Merah, Hijau dan Biru :
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita, Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Sebaliknya jika intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai: 3M + H =Jingga
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV dapat bekerja sebagai berikut:
a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa (perubahan) hitam-putih. PemancarTV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
Jadi jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tidak ada, maka yang tampak adalah warna komplemen
1941160074/YULIANA PRASTIWI/3F JTD/23
BalasHapusBerdasarkan dari apa yang saya pelajari dari bacaan artikel di atas, maka dapat diketahui bahwa warna itu ternyata terdiri dari banyak macam warna, baik yang kasat mata maupun yang terlihat oleh mata. Televisi mampu memproses berbagai macam warna tersebut daripada mata manusia. Cahaya putih adalah hasil dari penguraian warna pelangi yakni mejikuhibiu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu). Peruntutan warna-warna tersebut berdasarkan dari panjang gelombang dari paling tinggi ke paling rendah. Cahaya putih mempunyai frekuensi 3x10^8 MHz dengan panjang gelombang 104 nm.
Warna pelangi mejikuhibiu merupakan pencampuran dari warna-warna primer yaitu warna R,G, dan B (merah, hijau, dan biru). Pencampuran tiga warna primer inilah pada akhirnya diperoleh beberapa warna seperti berikut:
R+G+B=Putih
R+G=Kuning
R+B=Magenta
B+G=Cyan
Jika salah satu warna dari warna primer baik warna merah, hijau, maupun biru tidak ada, maka yang akan tampak adalah warna-warna komplemen. Contohnya seperti penjumlahan warna di atas, warna magenta muncul karna tidak adanya warna hijau, begitu juga yang terjadi pada warna cyan yang muncul karena tidak adanya warna merah, begitu seterusya.
Warna kuning merupakan tambahan untuk warna biru agar dapat menghasilkan warna putih. Oleh karenanya, warna kuning disebut warna komplemen dari warna biru, untuk warna komplemen dari warna hijau adalah magenta, dan terakhir adalah cyan yang merupakan warna komplemen dari merah.
WARNA JENUH
Warna jenuh merupakan pencampuran warna yang tidak melibatkan warna putih. Untuk memperoleh warna jenuh ini dapat dilakukan dengan menyampurkan 2 warna primer yang tidak ada warna putihnya. Misalnya, dengan menyampurkan warna merah dan hijau saja maka akan didapatkan warna kuning. Saat warna merah dikurangi intensitasnya secara bervariasi, maka warna kuning tersebut dapat berubah menjadi warna kuning kehijau-hijauan. Begitupun sebaliknya, jika warna hijau intensitas warnanya dikurangi, maka warna kuning akan berubah menjadi warna kuning yang kemerah-merahan, dan jika warna merah intensitasnya ditambah menjadi 3 kali dan terdapat 1 intensitas warna hijau (3M+1H), maka warna-warna tersebut menghasilkan warna jingga.
WARNA TIDAK JENUH
Warna tidak jenuh merupakan kebalikan dari warna jenuh, yaitu warna yang menggunakan warna putih untuk pencampurannya. Jika terdapat sumber cahaya dengan warna merah, serta dilakukan penambahan warna putih, maka warna merah tersebut akan berubah menjadi merah ke merah mudaan. Dengan penambahan warna putih pada warna merah inilah yang dapat membuat warna menjadi tidak jenuh.
Singkatnya untuk membuat warna tidak jenuh ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu:
1. Pencampuran 2 warna primer yang dapat menciptakan sebuah warna, atau
2. Untuk warna merah, biru, dan hijau dengan jumlah dua yang sama dapat ditambahkan warna putih sesuai keinginan/kebutuhan.
3F/21/SARAH PUTRI TAULADANI/1941160040
BalasHapusCahaya tampak/cahaya putih adalah suatu gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi berkisar antara 3x108 MHz atau memiliki panjang gelombang 104 um (mikrometer) dan menempati jalur yang sangat sempit didalam spektrum frekuensi gelombang elektromagnetik. Cahaya putih diuraikan dlam warna pelangi yaitu MeJiKuHiBiU.
Merah memiliki panjang gelombang 700nm, Jingga 620nm, Kuning 580nm, Hijau 550nm, Biru 490nm, dan Ungu 400nm). Warna primer pada cahaya tampak terdiri dari 3 warna yaitu Merah, Biru, dan Hijau. Warna cahaya diatas saling tumpang tindih sehingga menghasilkan warna lain. Pencampuran warna ini dapat dirumuskan :
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = Putih
M (merah) + H (hijau) = Kuning
M (merah) + B (biru) = Lembayung/Magenta
H (hijau) + B (biru) = Cyan
kuning, cyan, dan magenta disebut warna komplemen (warna yang jika dicampur dengan komplemennya akan menghasilkan warna putih).
(Warna kuning menandakan tidak adanya warna biru) = kuning + B = putih
(Warna lembayung menandakan tidak adanya warna hijau ) = magenta + H = putih
(Warna cyan menandakan tidak adanya warna merah) = cyan + merah = putih
Warna jenuh adalah warna yang tidak mengandung warna putih. Warna ini didapat dengan menyampurkan 2 warna primer yang tidak mengandung warna putih dan telah diatur tingkat kejenuhannya agar mendapat warna yang diinginkan.
Contohnya yaitu warna jingga, didapat dengan menaikkan 3x intensitas warna merah dan 1x warna hijau dengan rumus : 3M + H = Jingga. Warna jenuh ini tidak terdapat dialam.
Warna Tak jenuh jika menggunakan warna –warna primer(merah, hijau, biru) untuk memperoleh warna tertentu menggunakan 2 cara :
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer
b) Dengan menyampurkan 2 warna primer dengan jumlah yang sama dan ditambah warna putih dengan intensitas tertentu hingga didapat derajat jenuh yang diinginkan
Contohnya :
Jingga tak jenuh = Jingga jenuh + putih = (3M +H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
Semakin besar “p” maka semakin banyak kandungan warna putih pada warna jingga, sehingga warna jigga semakin tak jenuh. Jika derajat jenuh terlalu besar maka digunakan rumus :
Jingga tak jenuh = 4M +2H +B
Dalam pengodean warna jingga pada penerima TV, dapat dilakukan dengan mengurangi intensitas warna putih .Setiap mata memiliki kepekaan yang berbeda, mata lebih peka terhadap warna kuning dibanding warna biru dan merah.
Pada teknik TV hitam-putih, warna kuning memberikan nuansa paling terang (paling putih), merah memberikan nuansa kurang cerah (putih keabuan), Biru
memberikan nuansa paling lemah sehingga berwarna abu-abu gelap. Sinyal kecerahn ini disebut sinyal luminasi. Pada Tv warna terdapat luminasi dan Krominansi.
3F / 20 / Oktavia Dewi Suryaatmaja / 1941160020
BalasHapusArtikel diatas dapat disimpulkan, bahwa setiap warna yang berasal dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektromagnet dengan panjang gelombang tertentu. Sebelum membentuk sebuah warna terdapat warna dasar yang merupakan dasar dari keseluruhan warna, yaitu cahaya putih atau warna putih. Cahaya putih itu sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang tinggi, kira – kira 3x10^8 MHz. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna – warna yang terdapat di dalam pelangi, diantaranya : merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Proses penguraian ini dapat dilakukan dengan cara cahaya putih dimasukkan melalui celah yang sempit ke ruang gelap, kemudian di belakang celah diletakkan prisma. Setelah itu di belakang prisma direntangkan layar putih, maka cahaya yang masuk lewat celah itu akan diuraikan ke dalam warna – warni tersebut oleh prisma, yang selanjutnya ditampakkan di layar.
Sebenarnya, kita dapat menggunakan 3 warna saja untuk menghasilkan berbagai macam warna, yaitu warna merah, hijau dan biru. Pencampuran warna itu harus dengan cara penambahan (additive), dimana seakan – akan warna – warna itu ditumpangkan pada selaput mata kita. Oleh karena itu merah, hijau dan biru dinamakan warna – warna primer. Jika, warna merah + hijau + biru dicampur, maka akan menghasilkan warna putih. Lalu, apabila warna merah + hijau dicampur, maka akan menghasilkan warna kuning. Dan bila warna merah + biru dicampur, akan menghasilkan warna magenta. Namun, jika warna biru + hijau yang dicampur, maka akan menghasilkan warna cyan. Kalau salah satu warna primer (merah, hijau dan biru) tidak ada, maka yang tampak hanya warna komplemen. Warna Cyan menandakan tidak adanya warna merah. Warna Magenta menandakan tidak adanya warna hijau. Dan warna Kuning menandakan tidak adanya warna biru.
Untuk warna jenuh, jikalau warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka akan berubah menjadi warna kuning. Tetapi, saat intensitas merah secara terus – menerus kita kurangi, maka warna kuning tadi akan berubah dengan berbagai warna menuju ke warna hijau. Kalau sebaliknya, intensitas warna hijau yang kita kurangi, timbullah kuning yang menuju ke warna merah. Apabila intensitas merah ada 3 kali intensitas hijau, maka akan diperoleh warna jingga.
Sedangkan, pada warna tidak jenuh. Misalkan, ada warna merah lalu ditambahkan warna putih dengan intesitas yang besar, maka akan menghasilkan warna merah muda. Dengan ditambahkannya warna putih tadi, maka warna merah tersebut akan jadi kurang jenuh. Pada warna tak jenuh ini, kita bisa mencampurkan cukup 2 warna primer untuk dapat menghasilkan suatu warna, kemudian kita tambahkan warna putih dengan intensitas yang banyak sampai diperoleh derajat jenuh yang kita inginkan. Semakin besar takaran derajat jenuh nya, maka kian putih cahaya nya.
3F/12/Moch. Amir Ma'ruf T P/1941160139
BalasHapusWarna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang dari cahaya tersebut. warna biru memiliki panjang gelombang sekitar 460 nanometer, Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm), Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Sedangkan panjang gelombang warna yang bisa ditangkap oleh mata manusia diantara 380 hingga 780 nanometer. Warna dibagi menjadi 2 yakni: warna primer dan warna sekunder.
WARNA PRIMER
Warna primer merupakan warna pokok atau pertama yang pembentukannya tidak disertai dengan warna yang lain. Warna ini digunakan sebagai bahan campuran pokok sehingga menghasilkan warna warna lain. Adapun warna primer yaitu:
Merah, yang sebenarnya bernama Magenta yakni merah semu ungu.
Biru, yang sebenarnya bernama Cyan yakni biru semu hijau.
Kuning, yang sebenarnya bernama Yellow.
Dan warna warna primer diatas sering disingkat CMY (Cyan, Magenta, Yellow) dalam dunia percetakan.
WARNA SEKUNDER
Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna primer. Misalanya warna merah di campur warna kuning maka akan menjadi warna Orenge (Skunder). Berikut ini adalah macam-macam warna sekunder diantaranya:
Orange atau Jingga hasil campuran merah dengan kuning.
Hijau yaitu warna hasil campuran kuning dengan biru.
Ungu/Violet yaitu warna hasil dari campuran biru dengan merah.
Berdasarkan pengelompokan warna, adapun pengelompokan warna berdasarkan pencampuarannya yakni: warna jenuh dan tak jenuh.
WARNA JENUH
Kalau warna merah dan hijau kita campurkan dengan intensitas yang sama, maka warna yang akan dihasilkan menjadi warna kuning. Jika intensitas warna merahnya kita kurangi, maka warna yang akan dihasilkan akan berubah menjadi warna kehijauan. Begitu juga sebaliknya jika kita kurangi intensitas dari warna hijau maka, warna yang akan dihasilkan menjadi warna kuning semu merah. Apabila intensitas warna kita kalikan missal warna merah intenitasnya 3X lipat dari warna hijau maka akan diperoleh warna jingga (Orange). Hal ini dapat kita rumuskan sebagai:
3M+H=JINGGA
WARNA TAK JENUH
Kalau warna merah dan putih kita campurkan dengan intensitas yang sama maka akan didapat warna baru yakni warna merah muda. Jika kita ingin menambahkan intensitas pada warna putih menjadi 2X lipat dari warna merah merah maka akan didapat warna baru yang kurang jenuh yakni merah muda yang berangsung pada warna putih. Dengan ini jika kita ingin memperoleh warna yang baru dengan mencampurkan dua warna primer maka akan didapat satu warna tertentu. Sebagai contoh:
Warna yang diinginkan : Jingga tak jenuh
Warna awal : Jingga jenuh (3M + H) + Putih
Pencampuran warna : Merah + Hijau + Biru
Rumus : p(M+H+B)=Putih
Jingga Tak Jenuh : (3M+H)+p(M+H+B)
: (3+p)M+(1+P)H+p.B
Perolehan/intensitas : 4M+2H+B
3F/13/Mohmmad Aldhimas Arianto/1941160115
BalasHapusCAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di belakang prisma direntangkan rayar putih.
Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, . Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni.
1.2 Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
M + Cyan = putih
Warna Cyan menandakan tak-adanya merah. Kuning menandakan tak-adanya biru.
WARNA JENUH
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
WARNA TAK JENUH
Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
= Jingga jenuh
P = takaran untuk derajat-jenuh.
4M + 2H+ B dikurang M + H + B putih tertinggal 3M + H
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
Hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna, lihat Gambar. Apa yang ditampilkan baIok-warna tersebut di layar TV monokrom.
PemancarTV-warna memancarkan
Sinyal informasi warna. Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
3F/ 03 / BAGAS MARDHA ILHAM / 1941160085
BalasHapusDapat dipahami bahwa, Cahaya yang terlihat oleh mata sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna yang terdapat pada pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap warna spektrum warna merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang tertentu. Dengan mencampur warna merah, hijau dan biru, kita bisa mendapatkan berbagai warna. Warna-warna tersebut merupakan hasil eksperimen yang dilakukan di ruang gelap. Pada layar putih kita beri lampu merah, hijau dan biru. Di area di mana merah, hijau dan biru tumpang tindih, maka jadilah putih. Jadi dapat dimengerti R + G + B = putih. Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) hilang, maka yang muncul adalah warna komplementer. (Warna Cyan menunjukkan tidak adanya warna merah, Violet menunjukkan tidak adanya warna hijau, Kuning menunjukkan tidak adanya warna biru).
Kemudian dapat dimengerti Saturasi warna adalah warna primer dan dicampur tanpa perlu menambahkan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer untuk menghasilkan suatu saturasi warna yang diinginkan.
Sedangkan warna tak jenuh (unsaturated colors) adalah pencampuran warna dengan penambahan warna putih sampai tingkat saturasi yang diinginkan. Dalam hal ini misalnya ada lampu biru yang cukup terang kemudian ditambahkan intensitas putih, maka lama kelamaan akan berubah menjadi biru muda.
Dalam teknik TV hitam putih, nuansa perubahan warna diubah menjadi nuansa hitam putih. Karena kuning menghasilkan nuansa paling terang pada layar TV hitam-putih, maka kuning muncul sebagai bayangan paling terang (paling putih). Merah mewakili nuansa yang kurang cerah, karena itu merah muncul sebagai putih keabu-abuan. Biru membangkitkan nuansa cahaya terlemah, sehingga pada layar hitam-putih, biru muncul sebagai bayangan abu-abu gelap. Jadi intensitas bayangan pada layar TV hitam putih bervariasi secara proporsional dengan kesan kecerahan mata kita yang disebabkan oleh berbagai warna.
Jadi kita dapat menganggap pemancar TV berwarna sebagai kombinasi pemancar warna dan pemancar hitam-putih. Sedangkan pada Penerima TV hitam-putih sebagai reproduksi sinyal informasi warna tsb.
3F/19/Nur Zahran Muharrami/1941160045
BalasHapusPembahasan hari ini menjelaskan tentang warna.
Pertama mulai dari warna putih dimana sebenarnya cahaya yang Nampak pada mata kita yaitu warna putih memiliki gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter) dan juga cahaya putih dapat diuraikan ke dalam beberapa warna2 yang terdapat di dalam pelangi seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Setiap perseberan spektrum warna memiliki panjang gelombang yang berbeda beda. Seperti warna ungu mempunyai panjang gelombang 400 nm, diatas warna ungu terdapat ultra ungu yang mempunyai panjang gelombang paling tinggi. Dan juga warna merah mempunyai panjang gelombang 700 nm,dimana di bawah warna merah disebut inframerah yang mempunyai panjang gelombang paling pendek namun mempunyai frekuensi paling tinggi sehingga tidak bisa dilihat oleh mata tetapi bisa dideteksi menggunakan alat atau sensor.
Kedua ada juga penjelasan warna primer yaitu merah(M atau R),hijau(H atau G) dan biru(B), dimana Ketiga warna sinar tersebut apabila digabung akan menghasilkan warna putih. Warna komplemen merupakan pencampuran dari warna-warna primer sehingga menghasilkan warna baru. Pencampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus:
M + H + B = putih, M + H = kuning, M + B = lembayung, B + H = cyan.
Ketiga ada juga pencampuran/penambahan warna pirmer atau warna komplemen seperti Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru. Atau kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru. (komplemen = tambahan). Ada juga Kalau salah satu warna primer (tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen(cyan, lembayung, kuning).
Keempat ada warna jenuh dimana adanya warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau. Dapat dituliskan dengan rumus: 3M + H = Jingga
Kelima ada warna tidak jenuh dimana warna yang memiliki penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda. Dapat dituliskan dalam rumus: p(M+H+B) = putih
Dari penjelasan warna diatas penerima TV dapat bekerja sebagai Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer. Lalu jika sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita. Maka pendekodaan 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar maka diperoleh hasil Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih. Tetapi dalam teknik TV hitam-putih, maka perubahan warna dirubah menjadi nuansa hitam-putih. Dimana pemancar TV tersebut memancarkan Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal) dan sinyal informasi warna.
3F/16/Muhammad Ihsan/1841160035
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Di berakang celah ini ditaruh prisma. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna warni tersebut oleh prisma. dan ditampakkan di layar. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu.
Cahaya putih adalah hasil dari penguraian warna pelangi yakni mejikuhibiu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu). Peruntutan warna-warna tersebut berdasarkan dari panjang gelombang dari paling tinggi ke paling rendah. Cahaya putih mempunyai frekuensi 3x10^8 MHz dengan panjang gelombang 104 nm.
M + H + B = putih
Merah + Hijau + Biru = putih
• M + H = kuning
merah + hijau = kuning (yellow)
• M + B = lembayung (magenta)
merah + biru = lembayung (magenta)
• B + H = cyan
biru + hijau = cyan
Warna Warna Komplemen
Rumus : B + (M+H) = B+kuning = Putih
Warna Jenuh, merupakan jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Sebaliknya jika intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Warna Tak Jenuh, bila dengan menggunakan warna warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa (perubahan) warna tersebut diubah menjadi nuansa (perubahan) hitam-putih. PemancarTV-warna memancarkan:
1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
2) Sinyal informasi warna.
Jadi jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tidak ada, maka yang tampak adalah warna komplemen.
3F / 09 /Ian Zacharia Galingging/ 1941160144
BalasHapusDari artikel diatas kita bisa mengetahui bahwa cahaya putih sebenarnya merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi kurang lebih 3x10^8 MHZ dan panjang gelombang sebanyak 10^4 uM. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit pada spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya putih bisa diuraikanke rona-rona pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Cahaya (berdasarkan matahari) bisa memasuki ruangan gelap melalui celah sempit. Sebuah prisma ditempatkan pada belakang celah ini. Rayap putih membentang pada belakang prisma. Cahaya yang masuk melalui celah lalu dipisahkan sang prisma sebagai rona-rona tadi. Ini akan ditampilkan pada layar. Berbagai rona bisa diperoleh menggunakan mencampurkan rona merah (M), hijau (H), dan biru (B). (Pencampuran wajib dilakukan dengan cara menambahkan (bahan tambahan), yaitu seolah-olah rona itu diaplikasikan dalam selaput mata kita. Oleh lantaran itu, merah, hijau, dan biru diklaim rona primer. Warna-rona tadi adalah output eksperimen yang dilakukan pada ruangan gelap. Jatuhkan lampu merah, hijau dan biru pada layar putih. Putih terinfeksi pada mana merah, hiiau, dan biru tumpang tindih. Anda bisa menulisnya menggunakan rumus berikut: M + H + B = putih M + H = kuning M + B = magenta B + H = cyan Berikut ini merupakan model cara menambahkan rona merah (M), hiau (H), dan biru (B) buat menerima rona. Lantaran B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih Untuk menerima putih berdasarkan biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, buat menerima putih, masukkan kuning ke biru. Oleh lantaran itu, kuning diklaim menjadi rona pelengkap biru. apabila keliru satu rona primer (yaitu, merah, hijau, atau biru) nir terdapat, rona pelengkap akan ditampilkan. Cyan memperlihatkan bahwa nir terdapat rona merah. Ungu memperlihatkan bahwa nir terdapat hijau. Kuning memperlihatkan bahwa nir terdapat biru. Pencampuran rona merah dan hijau menggunakan intensitas yang sama akan berubah sebagai kuning. Saat Anda secara sedikit demi sedikit mengurangi intensitas rona merah, kuning berubah sebagai rona hijau yang berbeda. Sebaliknya, intensitas hijau yang berkurang secara sedikit demi sedikit sebagai kuning, yang secara sedikit demi sedikit berubah sebagai merah. apabila intensitas merah 3 kali intensitas hijau, itu akan sebagai oranye. Dalam bentuk ekspresi, Anda bisa menulis program ini menjadi berikut: 3M + H =Jingga Dalam perjalanan, mencampur rona setiap rona yang nir mengandung rona putih menggunakan mencampur rona dimungkinkan buat menaikkan Hiau menggunakan rona merah biru dan biru. Warna menggunakan rona jenuh dan putih. Di alam tidak masih ada menggunakan yang diklaim rona jenuh.
3F / 22 /Syaiful Rijal Aziz/ 1941160056
BalasHapusDari artikel diatas kita dapat mengetahui bahwa cahaya putih sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi sekitar 3x10^8 MHZ dan panjang gelombang sebesar 10^4 uM. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya putih dapat diuraikanke warna-warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Cahaya (dari matahari) dapat memasuki ruangan gelap melalui celah sempit. Sebuah prisma ditempatkan di belakang celah ini. Rayap putih membentang di belakang prisma. Cahaya yang masuk melalui celah kemudian dipisahkan oleh prisma menjadi warna-warna tersebut. Ini akan ditampilkan di layar.
Berbagai warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B). (Pencampuran harus dilakukan dengan menambahkan (bahan tambahan), yaitu seolah-olah warna itu diaplikasikan pada selaput mata kita. Oleh karena itu, merah, hijau, dan biru disebut warna primer. Warna-warna tersebut merupakan hasil eksperimen yang dilakukan di ruangan gelap. Jatuhkan lampu merah, hijau dan biru di layar putih. Putih terinfeksi di mana merah, hiiau, dan biru tumpang tindih. Anda dapat menulisnya dengan rumus berikut:
M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = magenta
B + H = cyan
Berikut ini adalah contoh cara menambahkan warna merah (M), hiau (H), dan biru (B) untuk mendapatkan warna.
Karena B + (M + H) = putih dan (M + H) = kuning. Maka, B + (M+H) = B+kuning = Putih
Untuk mendapatkan putih dari biru, Anda perlu menambahkan kuning ke biru. Atau, untuk mendapatkan putih, tambahkan kuning ke biru. Oleh karena itu, kuning disebut sebagai warna pelengkap biru.
Jika salah satu warna primer (yaitu, merah, hijau, atau biru) tidak ada, warna pelengkap akan ditampilkan.
Cyan menunjukkan bahwa tidak ada warna merah.
Ungu menunjukkan bahwa tidak ada hijau.
Kuning menunjukkan bahwa tidak ada biru.
Pencampuran warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama akan berubah menjadi kuning. Saat Anda secara bertahap mengurangi intensitas warna merah, kuning berubah menjadi warna hijau yang berbeda. Sebaliknya, intensitas hijau yang berkurang secara bertahap menjadi kuning, yang secara bertahap berubah menjadi merah.
Jika intensitas merah tiga kali intensitas hijau, itu akan menjadi oranye. Dalam bentuk ekspresi, Anda dapat menulis acara ini sebagai berikut:
3M + H =Jingga
Dalam perjalanan, mencampur warna setiap warna yang tidak mengandung warna putih dengan mencampur warna dimungkinkan untuk meningkatkan Hiau dengan warna merah biru dan biru. Warna dengan warna jenuh dan putih. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
3F/07/Fany Aflya Visca Marinda/1941160119
BalasHapusPada teknik televisi warna terdapat 2 macam warna yaitu warna cat dan putih. Cahaya putih dibentuk dari beberapa warna dijadikan satu menjadi warna cahaya putih, berbeda dengan warna cat, warna cat dibentuk dari macam macam warna diajdikan satu sehingga menjadi warna hitam atau gelap. Cahaya putih banyak dijumpai disekitar kita contohnya cahaya sinar matahari dan cahaya lampu yang bewarna putih. Cahaya atau sinar adalah gelombang elektromagnetik atau bisa disebut radiasi cahaya = radiasi gelombang radio. Gelombang radio frekuensinya dibawah gelombang cahaya dengan kecepatan frekuensi dari cahaya diperkirakan 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter) frekuensi ini dikatakan sangat tinggi sehingga tidak bisa digunakan, maka digunakan satuan panjang gelombang karena panjang gelombang berkebalikan dengan frekuensi jadi digunakan satuan nano meter. Cahaya yang berwarna putih berasal dari berbagai macam warna seperti warna pelangi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) yang digabung menjadi satu sehingga menghasilkan warna putih.
Setiap warna mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Contohnya warna Merah mempunyai panjang gelombang 700 nano meter (nm) dibawah warna merah terdapat inframerah dengan panjang gelombang paling pendek. Kemudian warna ungu dengan panjang gelombang 400 nano meter (nm) diatas warna ungu terdapat ultra ungu dengan panjang gelombang paling tinggi. Panjang gelombang yang paling pendek merupakan frekuensi yang paling tinggi sehingga tidak bisa dilihat oleh mata. Contoh penggunaan nya seperti remote control yang menggunakan inframerah jadi sinar nya tidak bisa di lihat akan tetapi bisa dideteksi menggunakan alat.
Dengan menyampur warna primer seperti merah (M), hijau (H), dan biru (B) MHB atau RGB maka akan didapatkan warna warna baru. Proses pencampuran warna dapat dituliskan pada rumus :
M + H + B = putih atau Merah + Hijau + Biru = putih
M + H = kuning atau merah + hijau = kuning (yellow)
M + B = lembayung (magenta) atau merah + biru = lembayung
B + H = cyan atau biru + hijau = cyan
Warna jenuh, merupakan warna yang tidak mengandung hitam, tidak putih dan tidak ada warna. merah dan hijau dengan intensitas yang sama ketika dicampur, maka terjadilah kuning Intensitas hijau yang secara berangsur dikurangi, maka timbul warna kuning yang berangsur menuju merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hijau, maka diperoleh warna jingga. Dapat dituliskan dengan rumus : 3M + H =Jingga
Warna tak jenuh, merupakan warna yang megandung warna putih miisalkan, terdapat sumber cahaya merah, kita pun melihat cahya merah tersebut lalu kita tambahkan putih yang intensitasnya dibesarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh.
3F/14/Muhammad Faroq Bahtiar/1941160127
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu.
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita, Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.
Percampuran warna ini dapat dituliskan pada rumus sebagai berikut,
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka terjadilah kuning. Warna yang tidak mengandung putih disibut dengan warna jenuh. Di alam tak terdapat dengan yang disebut warna jenuh.
Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda. Dengan ditambah tambahkan warna putih, maka merah tersebut berangsur jadi kurang jenuh. maka kita dapat menarik kesimpulan berikut:
Bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Mata kita tak-sama peka-nya terhadap berbagai warna; ia lebih peka terhadap kuning ketimbang terhadap biru ataupun merah. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang kira2 600 nm mata kita adalah paling peka. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. 3X kepekaan untuk biru.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Jadi intensitas bayangan di layar TV.
3F/06/ERIC BAGUS PRATAMA/1941160120
BalasHapusPersepsi warna mata manusia tidak terlalu sensitif. Mata kita paling sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 600 nm berwarna kuning dan hijau.Untuk cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek, sensitivitas mata menurun dengan panjang gelombang yang lebih panjang, karena biru adalah warna yang paling tidak sensitif bagi mata.
Dalam pembahasan ini, cahaya yang tampak oleh mata merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi hingga sekitar 3×108 MHz atau dengan panjang gelombang 10 4 M (mikron). Cahaya ini berada dalam pita spektrum elektromagnetik yang sangat sempit. Cahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna pelangi ketika mereka datang bersama-sama menjadi putih. Warna primer terdiri dari merah, hijau dan biru.Rumus untuk membuat putih dengan mencampur warna primer. Pencampuran warna merah dan hijau menghasilkan warna kuning. Mencampur merah dan biru menghasilkan magenta. Sedangkan campuran biru dan hijau menjadi cyan. Warna komplementer diperoleh dari warna
dengan menambahkan warna merah, hijau dan biru.Contoh Untuk mendapatkan putih dari biru, diperlukan kuning untuk biru (pelengkap = tambahan).
Dalam warna jenuh, warna yang tidak mengandung putih disebut warna jenuh, atau hitam terkandung dalam warna jenuh. Tidak ada warna jenuh di alam. Contoh pencampuran merah dicampur hijau hingga 3 kali menjadi oranye. Sedangkan warna tak jenuh memiliki unsur putih, merupakan kebalikan dari warna jenuh.Menambahkan putih membuat warna yang ditampilkan kurang jenuh. Jika Anda ingin mendapatkan warna tertentu dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru
ada dua kemungkinan:
1. Pencampuran 2 warna primer menghasilkan warna, atau :
2. Untuk jumlah yang sama dari merah, hijau dan biru putih ditambahkan sampai tingkat saturasi yang diinginkan tercapai.
Contoh: Unsaturated Orange dapat digambarkan sebagai Jenuh Orange + Putih
Dalam pekerjaan decoding, penerima televisi dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dikirim oleh pemancar mengandung M, H dan B. Artinya warna yang bersangkutan tidak jenuh.(Karena: warna jenuh hanya terdiri dari 2 warna primer).
(b) Dari sinyal (a) kami mengambil sedikit putih. sampai hanya tersisa 2.
warna primer, maka kita juga tahu warna apa yang kita miliki.
3F/NOVALDY BAGUS DARSONO/18/1941160041
BalasHapusDari artikel diatas bisa disimpulakan bahwa cahaya yg tampak sang mata (cahaya putih) merupakan sebenarnya gelombang elektromagnetik menggunakan frekwensi dengan tinggi kira-kira 3x108 MHz atau menggunakan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini merupakan sebenarnya menempati jalur yg sangat sempit pada pada spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih bisa diuraikan ke pada warna2 yg masih ada pada pada pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru & ungu. penguraian ini bisa dirakukan secara berikut:. Cahaya (menurut Matahari) dimasukkan rewat celah yg sempit ke ruang gelap. Ungu memiliki panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Penyampuran itu wajib menggunakan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu pada-tumpang2 kan dalam selaput mata kita. Kalau keliru satu rona utama (yaitu merah, hijau. Jika intensitas merah terdapat 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus. Dengan cara misalnya pada atas kita akan bisa iuga menyampurkan hiiau menggunakan biru, merah menggunakan biru, buat memperoleh setiap rona yg pada-inginkan rona yg diperoleh menggunakan menyampurkan dua rona utama nir mengandung putih. Warna yg nir mengandung putih disibut menggunakan rona jenuh. kita masukkan putih yg intensitasnya kian kita besarkan. Jingga tak-ienuh ini boleh kita anggap terdiri menurut: jingga ienuh menggunakan sejumlah Putih. Adapun putih bisa diperoleh menggunakan menyampurkan merah, hijau & biru menggunakan intensitas-intensitas yg sama. p = dosis buat derajat-jenuh. Kian akbar p, kian putihlah cahayanya. lni berarti, bahwa rona ybs merupakan tak-jenuh. (Sebab: rona jenuh dibuat sang hanya dua rona utama). (b) Kalau menurut frekuwensi tadi (a) kita ambil putih-nya relatif banyak. merupakan paling peka. Untuk cahaya menggunakan panjang-gelombang yg kian pendek. Untuk biru, mata merupakan paling kurang peka. merah, hijau & biru menggunakan intensitas-intensitas yg sama. p = dosis buat derajat-jenuh. Kian akbar p, kian putihlah cahayanya. lni berarti, bahwa rona ybs merupakan tak-jenuh. (Sebab: rona jenuh dibuat sang hanya dua rona utama). (b) Kalau menurut frekuwensi tadi (a) kita ambil putih-nya relatif banyak. merupakan paling peka. Untuk cahaya menggunakan panjang-gelombang yg kian pendek. Kepekaan buat kuning terdapat kira2 5.. Untuk biru, mata merupakan paling kurang peka. Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) rona tadi diubah sebagai nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. (A) Balok rona yg tampak pada layar TV-rona.
3F/08/FIRDAUS APRILIAN/1941160117
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita lam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus: M + H + B = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu
kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan. Maka kita melihat, bahwa merahnya berangsur berubah, dari merah menuju ke merah-muda.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat.
Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
3F/17/MUHAMMAD SYAIFUDDIN/1941160148
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata sebenarnya adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3×108 MHz. Cahay ini menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum gelombang. Dan setiap warna dari spektrum warna mempunyai panjang gelombang tertentu:
Merah 700nm
Ungu 400nm
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
M + H + B = putih
M + H = Kuning
M + B = lembayung
B + H = cyan
Warna Jenuh
merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning. Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau. Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah. Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dengan rumus 3M +H = Jingga dengan seperti ini juga bisa untuk warna lain.
Warna Tak Jenuh
Merah ditambah dengan putih yang itensitasnya makin besar maka merah akan berubah ke merah muda, dan warna merah kurang jenuh
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Jadi intensitas bayangan dilayar TV.hitam.putih itu bervariasi sebanding dengan kesan kecerahan mata kita yang ditimbulkan oleh berbagai warna.
Dari artikel diatas bisa disimpulakan bahwa cahaya yg tampak sang mata sebenarnya merupakan gelombang elektromagnetik menggunakan frekuensi dengan tinggi kira-kira 3x108 MHz atau panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini sebenarnya menempati jalur yg sangat sempit pada pada spektrum-frekuensi gelombang2 elektromagnet. Ternyata, bahwa cahaya putih bisa diuraikan ke pada warna warna yg masih ada pada pelangi,
BalasHapusCahaya putih dapat dipecah menjadi warna-warna pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna pelangi ketika mereka datang bersama-sama menjadi putih. Warna primer terdiri dari merah, hijau dan biru.Rumus untuk membuat putih dengan mencampur warna primer. Pencampuran warna merah dan hijau menghasilkan warna kuning. Mencampur merah dan biru menghasilkan magenta. Sedangkan campuran biru dan hijau menjadi cyan.
Dalam teknik TV-hitam-putih, maka nuansa warna tersebut diubah menjadi nuansa hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih keabuan. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu abu gelap.
3F/11/Miladiah Indriyani/1941160142
BalasHapusCahaya yang tampak oleh mata atau bisa disebut cahaya putih sebenarnya adalah gelombang gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kurang lebih 3x108 MHz atau gelombang yang memiliki panjang gelombang 104 mikro Meter. Cahaya ini menempati jalur yang sangat sempit dalam spectrum frequensi gelombang elektro magnet. Cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna yang terdapat di dalam pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Tiap warna yang didapat dari spektrum warna memiliki panjang gelombang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh warna merah memiliki panjang gelombang 700 nano meter dan warna ungu memiliki panjang gelombang 400 nano meter. Ini menandakan gelombang berwarna merah memiliki panjang gelombang yang tinggi daripada gelombang ungu yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek.
Percampuran warna primer dapat diperoleh warna putih. Selain itu pencampuran warna primer itu juga dapat memperoleh warna putih. Berikut adalah warna warna yang diperoleh saat mencampurkan warna primer. Saat merah dicampur dengan hijau dan biru akan menjadi warna putih, lalu apabila warna merah dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna kuning, apabila merah dicampur dengan biru akan menjadi warna lembayung atau magenta, dan apabila warna biru dicampur dengan warna hijau akan menjadi warna cyan. Apabila salah satu dari warna primer tidak ada maka yang akan tampak adalah warna komplemen. Warna primer yang pencampurannya tidak perlu adanya penambahan warna putih bisa disebut juga dengan warna jenuh. Warna jenuh terjadi jika melakukan penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Sebagai contoh untuk menghasilkan warna jingga perlu 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus 3M + H = Jingga. Sedangkan untuk warna tak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. bila dengan menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna. Kepada merah, hiiau dan biru -dalam jumlah 2 yang sama- ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat-jenuh yang di-inginkan.
Misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut, p(M+H+B) = putih p dalam hal ini menunjukkan intensitas derajat jenuh pada pencampuran warna. Semakin besar p maka warna cahaya yang dihasilkan akan semakin putih.
Misalkan dalam memperoleh sebuah warna jingga tak jenuh dapat dirumuskan sebagai berikut, Jingga tak jenuh = (3M+H) + p(M+H+B) = (3+p)M + (1+p)H + p.B
Apabila nilai derajat jenuh maksimal atau bernilai 1, maka didapatkan rumus sebagai berikut Jingga tak jenuh = 4M + 2H + B
Apabila dilakukan pendekodaan untuk warna jingga tak jenuh diatas, maka dapat dilakukan pengurangan dengan warna putih
3E_13_Galuh Indah Agus Pratiwi_1941160057
BalasHapusDari materi mengenai warna dapat diperoleh penjelasan yaitu Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekuensi gelombang-gelombang elektromagnet. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm) dan ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive) yaitu: seakan warna itu ditumpangkan. Rumus pencampuran warna adalah:
M (merah) + H (hijau) + B (biru) = putih
M + H = kuning
M + B = lembayung (magenta)
B + H = cyan. Warna jenuh adalah warna yg tidak mengandung putih, jika merah dan hijau dengan intensitas yang sama dicampur maka terbentuk warna kuning dengan rumus pencampuran warna 3M + H = Jingga.
Warna tak jenuh adalah warna yang mengandung putih, bila dengan menggunakan warna primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan. Misalkan, bahwa di stasion-pemancar ada warna jingga tak-jenuh.
Jingga tak-ienuh ini boleh kita anggap terdiri dari: jingga ienuh dengan sejumlah Putih. Dalam rumus: Kian besar p, maka kian banyak Putih yang dikandung Jingga, jadi kian tak-jenuh Jingga-nya. Jikalau dimisalkan, bahwa derajat-jenuh ada sedemikian besar, hingga p = l, maka kita
perolehlah:
Jingga tak-Jenuh = 4M+2H+ B (e)
Bagaimanakah sekarang penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut? Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an: 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat
berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga Jenuh + Putih.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
3F/02/An Netta Irene Winedar/1941160024
BalasHapusSaya dapat memberikan kesimpulan berupa penguraian dapat dilakukan secara berikut:
Cahaya (dari Matahari) dimasukkan rewat celah yang sempit ke ruang gelap. Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet.
Ternyata, bahwa cahaya putih dapat diuraikan ke dalam warna2 yang terdapat di dalam pelangi, yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu. Di belakang prisma direntangkan rayar putih. dan ditampakkan di layar.
Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu.
Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm).
Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Di berakang celah ini ditaruh prisma. Maka Cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warni tersebut oleh prisma. Cahaya yang tampak oleh mata (cahaya putih) adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter).
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer. Memperoleh putih dari merah, hijau, dan biru.
Dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive).
Talitha Widya Sadina/3D/20/1941160147
BalasHapusCahaya putih merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM (mikro Meter). Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahay putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna, contohnya Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter).
Kita dapat memperoleh warna putih dengan menyampur-nyampurkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B) akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. (Penyampuran itu harus dengan cara penambahan (additive). yaitu: se-akan2 warna2 itu di-tumpang2 kan pada selaput mata kita,
Karena itu merah, hiiau dan biru dinamai dengan warna-warna primer.Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hijau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hijau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih. Kejadian ini dapat kita tuliskan dalam rumus:
M + H + B = putih
Warna-warna komplemen dapat diperoleh
dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hijau (H) dan biru (B): contohnya : B + (M + H) = putih. Komplemen adalah kata lain dari tambahan.
Pada warna jenuh Jikalau merah dan hijau dengan intensitas2 yang sama kita campur, maka teriadilah kuning Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
Kalau sebaliknya: intensitas hijau yang secara berangsur kita kurangi, maka timbullah kuning yang berangsur menuiu merah.
Apabila intensitas merah ada 3X intensitas hiiau, maka kita peroleh jingga. Dalam bentuk rumus, keiadian ini dapat kita tuliskan sebagai:
3M + H =Jingga
Pada warna tak jenuh menggunakan warna2 primer merah, hijau dan biru hendak memperoleh sesuatu warna tertentu, maka adalah 2 cara:
(a) Dengan menyampurkan 2 warna primer akan dapat diterbitkan suatu warna, atau:
(b) Kepada merah, hiiau dan biru dalam jumlah 2 yang sama ditambahkanlah putih sedemikian banyak, sampai diperoleh derajat jenuh yang diinginkan.
Mata kita paling peka dengan cahaya yang panjang-gelombang kira2 600 nm (= kuning dan hijau). Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
Dalam tehnik TV-hitam-putih, maka nuansa2 (perubahan2) warna tersebut diubah menjadi nuansa2 (perubahan2) hitam-putih. Karena kuning menjangkitkan nuansa yang paling terang, maka di layar-TV hitam-putih, warna kuning; tampak sebagai bayangan yang paling cerah (paling putih). Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Luminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut
3E/09/1941160049/Davine Alfito Dheanova
BalasHapusDari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekwensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM . Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekwensi gelombang2 elektromagnet. Cahaya ini sebenarnya menempati pita yang sangat sempit dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Cahaya putih dapat diuraikanke warna-warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Dengan menyampur-nyampurkan merah , hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warni. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan . Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-geiombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter nm). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 4oo nano meter). Warna2 itu adalah hasil percobaan yang dilakukan dalam ruang gelap. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya2 merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
Warna jenuh adalah warna primer dan pencampurannya tanpa perlu adanya penambahan warna putih. Pada warna ini terjadi bagaimana penambahan warna primer hingga menghasilkan kejenuhan warna yang diinginkan. Misalkan pada warna jingga, diperlukan 3 kali intensitas warna merah dan 1 kali intensitas warna hijau sehingga dapat dituliskan dengan rumus
3M + H = Jingga
Warna jenuh sejatinya tidak dapat ditemukan di alam. Sedangkan warna tidak jenuh adalah pencampuran warna dengan adanya penambahan warna putih hingga derajat jenuh yang diinginkan. Dalam hal ini, misalkan adanya cahaya warna merah yang cukup terang lalu ditambahkan intensitas warna putih maka berangsur-angsur akan berubah menuju warna merah muda.
Dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut,
p(M+H+B) = putih
Penerima-TV kita harus mereproduksi jingga (dari persamaan e) tersebut/ Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2
warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita.
Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat. Dalam tehnik TV-hitarn-putih, maka nuansa2 warna tersebut diubah menjadi nuansa2 hitam-putih. Merah menjangkitkan nuansa yang kurang cerah, karena itu merah tampak sebagai putih ke-abu2-an. Biru membangkitkan nuansa cahaya yang paling lemah, karena itu di layar hitam-putih, warna biru tampak sebagai bayangan abu2 gelap. Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna se-akan2 dapat kita anggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal terebut (1) saja.
3F/10/Januarius Dharma Anugerah Putra/1941160027
BalasHapusDari artikel diatas kita dapat mengetahui bahwa :
1. CAHAYA PUTIH
Cahaya yang tampak oleh mata adalah sebenarnya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi setinggi kira-kira 3x108 MHz atau dengan panjang-gelombang 104 uM. Cahaya ini adalah sebenarnya menempati jalur yang sangat sempit di dalam spektrum-frekuensi gelombang elektromagnetik. Maka, cahaya yang masuk lewat celah itu diuraikan ke dalam warna-warna tersebut oleh prisma. Setiap warna dari spektrum warna adalah suatu gelombang elektro-magnet dengan panjang-gelombang tertentu. Merah mempunyai panjang-gelombang 700x10-6 mm, (= 700 nano meter). Ungu mempunyai panjang gerombang 400x10-6 mm (= 400 nano meter)
2. MEMPEROLEH PUTIH DARI MERAH, HIJAU DAN BIRU
Dengan mencampurkan merah, hiiau dan biru akan dapat kita peroleh berbagai warna-warna. Penyampuran itu harus dengan cara penambahan. Pada layar putih kita jatuhkan cahaya-cahaya merah, hiiau dan biru. Dalam bidang dimana merah, hiiau dan biru saling bertindih maka terjangkitlah putih.
3. WARNA WARNA KOMPLEMEN
Di bawah ini adalah contoh2 bagaimana kita akan dapat memperoleh sesuatu warna dengan jalan menambah-nambahkan merah (M), hiiau (H) dan biru (B):
Persamaan (1) kita tulis sebagai:
B + (M + H) = putih (l)
Menurut persamaan (2):
(M + H) = kuning (2)
Jadi: B + (M+H) = B+kuning = Putih
KESIMPULAN 1: Untuk memperoleh putih dari biru, kita perlu menambahkan kuning kepada biru, atau Kuning merupakan suatu tambahan bagi biru guna memperoleh putih. Karena itu kuning kita sebut warna komplemen-nya biru.
KESIMPULAN 2 : Kalau salah satu warna primer (yaitu merah, hijau atau biru) tak-ada, maka yang tampak adalah warna-komplemen.
4. WARNA JENUH
Jika merah dan hijau dengan intensitas yang sama kita campur, maka teriadilah kuning . Jika intensitas merah secara berangsur kita kurangi, maka kuning berubah dengan berbagai warna menuju ke hijau.
5. WARNA TAK JENUH
Misalkan, bahwa ada sumber-cahaya merah, kita pun melihat merah Kepada merah itu kita tambahkan putih yang intensitasnya kian kita besarkan.
Dalam pekerjaan pen-dekoda-an itu, penerima-TV akan dapat bekerja sebagai berikut:
(a) Sinyal yang dipancarkan dari pemancar mengandung M, H dan juga B. lni berarti, bahwa warna ybs adalah tak-jenuh. (Sebab: warna jenuh dibentuk oleh hanya 2 warna primer).
(b) Kalau dari sinyal tersebut (a) kita ambil putih-nya cukup banyak. hingga tertinggal 2 warna primer saja, maka kita pun tahu nada-warna apakah yang ada pada kita. Maka pen-dekoda-an 4M + 2H + B yang terpancarkan dari pemancar itu akan dapat berlangsung secara berikut:
4M + 2H+ B
dikurang M + H + B (putih)
tertinggal 3M + H (= jingga ienuh)
Dengan cara seperti di atas kita sudah menemukan, bahwa 4M + 2H + B yaitu Jingga tak-jenuh dapat diuraikan dalam Jingga-Jenuh + putih.
Untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian pendek. maupun untuk cahaya dengan panjang-gelombang yang kian panjang, kepekaan mata kian berkurang. Kepekaan untuk kuning ada kira2 5... 6X kepekaan untuk biru. Kepekaan untuk merah ada kira2 2... 3X kepekaan untuk biru. Untuk biru, mata adalah paling kurang peka.
PemancarTV-warna memancarkan:
(1) Sinyal kecerahan tersebut di atas yang kita namai pula sinyal Iuminansi (luminance signal).
(2) Sinyal informasi warna.
Jadi pemancar TV-warna seakan-akan dapat dianggap sebagai kombinasi pemancar-warna dan pemancar hitam putih.
Penerima TV-hitam-putih akan mereproduksi sinyal tersebut (1) saja.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTernyata cahaya putih bisa digambarkan sebagai warna-warna pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
BalasHapusCahaya yang masuk melalui celah dipisahkan menjadi warna-warna oleh prisma.
Panjang gelombang warna merah adalah 700 x 10-6 mm (= 700 nanometer nm).
Putih dari Merah, Hijau, dan Biru Beragam warna dapat diperoleh dengan mencampurkan warna merah (M), hijau (H), dan biru (B).
Oleh karena itu merah, hijau, dan biru disebut warna primer.
Ini Warna hasil dari: Percobaan adalah dilakukan di ruangan gelap.
Ini memancarkan cahaya merah, hijau, dan biru ke layar putih.
Putih terjadi di area di mana warna merah, hijau, dan biru tumpang tindih.
3 Warna Pelengkap Di bawah ini, warna dibuat dengan menambahkan merah (M), hijau (H), dan biru (B).
C0NT0H Jika tidak: H + Violet = Putih (Alasan: Violet = (M + B) Artinya, Violet adalah warna komplementer dari hijau.
M + Cyan = Putih Oleh karena itu, Cyan adalah warna komplementer – merah Kesimpulan 2: Jika salah satu warna primer (yaitu merah, hijau, atau biru) hilang, maka akan muncul warna komplementer Warna cyan menunjukkan tidak adanya indikasi merah.
Kuning menunjukkan tidak adanya warna biru.
1. 4 Warna Jenuh Mencampur warna merah dan hijau dengan intensitas yang sama menghasilkan warna kuning (lihat Gambar 1.
Sebaliknya, jika intensitas warna hijau dikurangi secara bertahap, akan muncul warna kuning dan lambat laun berubah menjadi merah.
Jika intensitas warna merah tiga kali intensitas warna hijau, maka warnanya menjadi jingga.
Dalam bentuk rumusnya, kejadian ini dapat dituliskan sebagai berikut: 3M + H = Oranye Dengan menggunakan cara di atas, kita bisa mencampur warna hijau dan biru serta merah dan biru untuk mendapatkan warna yang kita inginkan, saya bisa.
Warna yang tidak mengandung warna putih disebut warna jenuh.
Apa yang disebut warna jenuh tidak ada di alam.
1. 5 Warna tak jenuh Misalnya, jika Anda memiliki sumber cahaya merah, Anda juga dapat melihat warna merah, namun Anda menambahkan putih pada warna merah ini dan secara bertahap meningkatkan intensitasnya.
Dari sifat-sifat warna jenuh dan tak jenuh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Atau: (b) Warna merah, hijau, dan biru dalam jumlah yang sama, lalu tambahkan putih dalam jumlah besar hingga saturasi yang diinginkan tercapai.
Oranye Tak Jenuh dapat dianggap sebagai Oranye Tak Jenuh dan sebagian berwarna putih.
Dalam rumusnya: Jeruk tak jenuh = jeruk jenuh + putih (a) Jeruk jenuh diperoleh dengan menambahkan warna merah dan hijau dengan perbandingan 3: 1.
Jadi (3M + H) = jingga jenuh (b) Putih diperoleh dengan mencampurkan warna merah, hijau dan biru dengan kekuatan yang sama.
B (d) Semakin besar p maka akan semakin banyak pula menjadi lebih putih pada gambar, dan warna oranye akan menjadi lebih tidak jenuh.
3E/07/2141160110/Dhea Adrika
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana sistem warna yang digunakan dalam produksi video dan siaran televisi mempengaruhi kualitas gambar?
3E/21/2141160051/Wahyu Nur
Hapusizin menjawab:
Sistem warna yang digunakan dalam produksi video dan siaran televisi sangat mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan. Dua sistem warna yang paling umum digunakan adalah RGB (Red, Green, Blue) dan YUV (Y'CbCr).
1. RGB (Red, Green, Blue):
- Dalam sistem RGB, setiap warna direpresentasikan sebagai campuran intensitas dari tiga warna primer: merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue).
- Keuntungan utama dari sistem RGB adalah kemampuannya untuk mereproduksi warna yang sangat akurat dan jelas. Ini cocok untuk tampilan visual yang kaya dan detail yang tinggi.
- Namun, dalam produksi video dan siaran televisi, gambar seringkali dikonversi ke format YUV sebelum disiarkan. Hal ini karena sistem YUV memiliki efisiensi kompresi yang lebih baik daripada RGB, membuatnya lebih sesuai untuk penyiaran dan penyimpanan.
2. YUV (Y'CbCr):
- Sistem YUV terdiri dari komponen Y' (luminansi atau kecerahan) dan dua komponen warna, yaitu Cb dan Cr.
- Komponen Y' menyediakan informasi kecerahan atau luminansi, sementara komponen Cb dan Cr menyediakan informasi warna (chrominance).
- Sistem YUV sering digunakan dalam kompresi video, seperti MPEG, karena memisahkan informasi kecerahan dan warna. Ini memungkinkan pengkodean yang lebih efisien, terutama untuk gambar yang memiliki banyak warna tetapi sedikit variasi kecerahan.
Penggunaan sistem warna yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas gambar yang optimal dalam produksi video dan siaran televisi. Faktor-faktor seperti keakuratan warna, kecerahan, kontras, dan kompresi semuanya dipertimbangkan dalam pemilihan sistem warna yang sesuai. Kesalahan atau ketidaksesuaian dalam penggunaan sistem warna dapat mengakibatkan penurunan kualitas gambar, termasuk hilangnya detail warna, artefak kompresi, atau masalah lainnya.
3E/11/2141160132/Latriva Febriarti
BalasHapusMengapa merah, hijau, dan biru disebut sebagai warna primer dalam konteks teknik televisi-warna?
3E/21/2141160106/Widiya Wati
Hapusizin menjawab
Merah, hijau, dan biru (disingkat RGB) disebut sebagai warna primer dalam konteks teknik televisi-warna karena ketiga warna tersebut dapat digunakan untuk menciptakan berbagai warna lainnya ketika mereka dicampur dalam proporsi yang tepat. Dalam model warna RGB, setiap warna ditentukan oleh intensitas dari masing-masing warna primer. Dengan mengatur intensitas ketiga warna primer tersebut, kita dapat membuat sebagian besar warna yang kita lihat di layar televisi. Kombinasi warna ini disebut juga sebagai model warna aditif, yang berbeda dengan model warna substraktif yang digunakan dalam pencetakan, seperti model CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key/Black).
3E/21/2141160051/Wahyu Nur
BalasHapusizin bertanya:
Apa perbedaan antara warna jenuh dengan warna tak jenuh?
3E/07/2141160110/Dhea Adrika
Hapusizin menjawab:
1. Warna Jenuh (Saturated Color):
- Definisi: Warna jenuh mengacu pada tingkat kejenuhan atau kecerahan maksimum dari suatu warna.
- Ciri-ciri: Warna jenuh memiliki kecerahan dan kejenuhan yang penuh atau maksimal. Misalnya, merah muda yang sangat terang atau biru langit yang cerah.
- Penggunaan: Warna jenuh sering digunakan untuk menekankan atau menonjolkan suatu objek atau elemen dalam produksi video atau siaran televisi.
2. Warna Tak Jenuh (Desaturated Color):
- Definisi: Warna tak jenuh adalah warna yang memiliki tingkat kecerahan atau kejenuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan warna jenuh.
- Ciri-ciri: Warna tak jenuh memiliki nuansa yang lebih lembut atau pudar. Misalnya, abu-abu atau pastel yang tidak memiliki kejenuhan yang tinggi.
- Penggunaan: Warna tak jenuh dapat digunakan untuk menciptakan suasana yang lebih tenang, mendalam, atau realistis, tergantung pada kebutuhan artistik atau pesan yang ingin disampaikan dalam produksi visual.
Dalam produksi video dan televisi siaran, pemahaman tentang warna jenuh dan tak jenuh penting karena dapat memengaruhi presentasi visual, mood, dan interpretasi pemirsa terhadap konten yang disajikan. Pemilihan warna dengan bijak dapat memperkaya pengalaman visual dan membantu mencapai tujuan komunikatif dalam produksi tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3E/06/2141160059/Chris Satria
BalasHapusizin bertanya
Apa yang dimaksud dengan cahaya putih dan bagaimana proses pemecahan warna dalam spektrum pelangi terjadi?
3E/22/2141160106/Widiya Wati
BalasHapusizin bertanya,
Apa yang membedakan TV warna dengan definisi standar, definisi tinggi (HD), dan definisi ultra-tinggi (UHD)?
3E/03/2141160102/Andry Septian
HapusPerbedaan utama antara televisi warna definisi standar (SD), definisi tinggi (HD), dan definisi ultra-tinggi (UHD) terletak pada resolusi gambar dan kualitas visual yang ditawarkan oleh masing-masing format. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara ketiganya:
1. **TV Definisi Standar (SD)**:
- Resolusi SD biasanya mencakup 480 atau 576 baris gambar, tergantung pada negara atau wilayahnya.
- Kualitas gambar umumnya lebih rendah dengan detail yang kurang tajam dibandingkan dengan format definisi tinggi (HD) atau definisi ultra-tinggi (UHD).
- Standar SD adalah yang paling umum digunakan sebelum HD dan UHD diperkenalkan.
2. **TV Definisi Tinggi (HD)**:
- Resolusi HD umumnya mencakup 720 atau 1080 baris gambar.
- Kualitas gambar secara signifikan lebih tinggi daripada SD, dengan detail yang lebih tajam dan warna yang lebih jernih.
- Ada dua format utama HD: 720p (Progressive) dan 1080i (Interlaced), dengan yang terakhir memiliki resolusi yang sedikit lebih tinggi tetapi cenderung memiliki gerakan yang kurang halus.
3. **TV Definisi Ultra-Tinggi (UHD) atau 4K**:
- Resolusi UHD atau 4K memiliki minimal 2160 baris gambar vertikal, sehingga memiliki empat kali lipat resolusi piksel dari resolusi HD (1080p).
- Kualitas gambar UHD jauh lebih tajam, dengan detail yang sangat tinggi dan reproduksi warna yang lebih akurat.
- Beberapa format UHD yang umum adalah 3840 × 2160 piksel (UHD-1) dan 7680 × 4320 piksel (UHD-2 atau 8K), yang merupakan resolusi yang lebih tinggi dan memberikan pengalaman menonton yang lebih imersif.
Perbedaan utama antara ketiga format tersebut adalah tingkat resolusi gambar, di mana UHD (atau 4K) menawarkan resolusi tertinggi dan kualitas gambar terbaik, diikuti oleh HD dan kemudian SD. Namun, penting untuk dicatat bahwa kualitas gambar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kontras, refresh rate, dan kualitas panel layar.
3E/03/2141160102/Andry Septian
BalasHapusjelaskan mengapa warna merah, hijau, dan biru menjadi warna primer?
3E/2041160066/Refa Bayu Safadiansyah
HapusIzin Menjawab :
Warna merah, hijau, dan biru (disingkat sebagai RGB) dianggap sebagai warna primer karena ketiganya merupakan warna dasar yang tidak dapat dipecah lagi menjadi kombinasi warna lainnya dalam konteks model warna additive. Dalam sistem penglihatan manusia, mata kita memiliki tiga jenis reseptor cahaya yang sensitif terhadap panjang gelombang tertentu: reseptor merah, hijau, dan biru. Kombinasi sensitivitas reseptor ini memungkinkan kita untuk membedakan dan mempersepsikan berbagai warna.
Dengan menggunakan warna merah, hijau, dan biru sebagai warna primer, kita dapat menciptakan spektrum warna yang luas dengan cara mencampurkan intensitas cahaya dari ketiga warna primer tersebut dalam proporsi yang berbeda. Hal ini berlaku dalam sistem warna RGB yang digunakan dalam teknologi seperti layar komputer, televisi, dan proyektor. Dengan mencampurkan ketiga warna primer ini dalam proporsi yang berbeda, kita dapat menciptakan warna-warna lain dalam spektrum warna yang lebih luas. Ini menjadikan warna merah, hijau, dan biru sebagai pilihan ideal sebagai warna primer dalam berbagai aplikasi teknologi warna.
3E/2041160066/Refa Bayu Safadiansyah
BalasHapusIzin Bertanya :
Bagaimana sistem warna komplemen bekerja dalam konteks pencampuran warna, dan bagaimana perubahan intensitas warna primer dapat menghasilkan warna-warna baru dalam model warna RGB?
3E/17/2141160021/Muslimah Nuraini Putri Utami
Hapusizin menjawab:
Sistem warna komplement bekerja dengan prinsip bahwa warna komplementer, ketika dicampurkan bersama, menghasilkan warna netral, seperti abu-abu atau putih. Dalam konteks model warna RGB (Red, Green, Blue), warna komplementer bekerja dengan cara menggabungkan warna-warna primer dalam proporsi yang sesuai untuk menghasilkan berbagai warna baru.
Prinsip utama dari model warna RGB adalah aditif, yang berarti bahwa ketika warna-warna ini digabungkan dalam proporsi yang tepat, mereka menciptakan spektrum warna yang lebih luas. Perubahan intensitas dari setiap warna primer dalam campuran akan menghasilkan warna yang berbeda. Kombinasi dari intensitas yang berbeda dari ketiga warna primer ini dalam model warna RGB memungkinkan kita untuk menciptakan berbagai warna, mulai dari warna-warna dasar hingga warna yang lebih kompleks.
3E/17/2141160021/Muslimah Nuraini Putri Utami
BalasHapusizin bertanya
Mengapa warna kuning sering kali tampak lebih terang daripada warna lain dalam model warna RGB, dan bagaimana hal ini berpengaruh pada tampilan layar televisi hitam-putih?
3E/14/2141160075/Mohammad Yahya
HapusIzin menjawab :
Warna kuning sering kali tampak lebih terang dalam model warna RGB karena cara intensitas cahaya warna-warna dasar (merah, hijau, dan biru) diukur dalam sistem ini. Model warna RGB menggabungkan intensitas dari ketiga warna dasar ini untuk menciptakan spektrum warna yang beragam. Dalam model ini, warna kuning dihasilkan dengan memadukan intensitas tinggi dari warna merah dan hijau, tanpa campuran biru.
Warna kuning tampak lebih terang karena adanya dua komponen warna yang memiliki intensitas tinggi, dan pada layar yang memiliki resolusi dan kecerahan yang cukup, kombinasi ini menciptakan warna yang terlihat lebih terang daripada beberapa warna lain.
3E/14/2141160075/Mohammad Yahya
BalasHapusIzin bertanya :
Bagaimana resolusi dan kedalaman warna pada layar TV dapat mempengaruhi kejenuhan warna yang ditampilkan?
3D/14/2141160094/Haikal Humam
HapusIzin Menjawab:
Resolusi dan kedalaman warna pada layar TV memengaruhi kejenuhan warna yang ditampilkan. Peningkatan resolusi, yang menentukan seberapa banyak piksel yang digunakan untuk menampilkan warna, dapat meningkatkan kejenuhan warna dengan mereproduksi lebih banyak nuansa warna, memberikan gambar yang lebih tajam. Sebaliknya, resolusi rendah dapat mengurangi keakuratan warna dan kejenuhan. Kedalaman warna, yang mencerminkan jumlah warna yang dapat direpresentasikan oleh setiap piksel, juga memainkan peran kunci. Layar dengan kedalaman warna tinggi dapat meningkatkan kejenuhan warna dengan menyajikan spektrum warna yang lebih luas. Sebaliknya, kedalaman warna yang rendah dapat menghasilkan warna yang kurang jenuh dan mungkin tidak setia terhadap sumbernya. Keseluruhan, kombinasi resolusi tinggi dan kedalaman warna yang tinggi cenderung memberikan hasil terbaik dalam mencapai kejenuhan warna yang optimal pada layar TV.
3D/14/2141160094/Haikal Humam
BalasHapusIzin Bertanya:
Bagaimana faktor-faktor seperti saturasi dan intensitas mempengaruhi tingkat kejenuhan warna?