AUDIO 1
TEORI SISTEM VIDEO
1. SINYAL VIDEO , AUDIO , TELEVISI DAN RADIO
Begitu
banyak penggunaan dari sinyal-sinyal ini sehingga sangat
bermanfaat untuk meninjau tujuan tertentu dari masing-masing sinyal ini.
Video berasal dari kata Latin yang berarti “Saya Lihat”. Demikian pula, audio
berarti : “Saya dengar”. Kedua istilah tersebut sesuai dengan : video untuk
cahaya dan audio untuk suara.
Perbedaannya
dilukiskan pada Gambar 1.1. Untuk system audio yang
lebih lazim pada Gambar 1.1 a, mikrofon mengubah gelombang-gelombang suara
menjadi perubahan listrik yang sesuai untuk sinyal audio. Pengeras suara
(loud-speaker) menerima sinyal audio ini pada terminal masukan, baik dengan
hubungan langsung maupun sebagai bagian dari suatu system penyiaran tanpa
kabel. Selanjutnya pengeras suara menghasilkan kembali suara asli (yang
mula-mula) sebagaimana kita akan mendengarnya pada mikrofon tersebut. Pada
gambar 1.1
b , tabung kamera mengubah masukan cahayanya (light input) menjadi perubahan
listrik yang sesuai untuk sinyal yang dapat dilihat (video). Tabung kamera ini,
pada system video, sama fungsinya dengan mikrofon pada system audio. Pada
bagian akhir system video, tabung gambar mengubah tegangan sinyal video dari
masukan (input) menjadi cahaya pada keluaran (output). Informasi yang dapat
dilihat itu dihasilkan kembali pada layar tabung gambar sebagaimana akan kita
lihat gambarnya pada tabung kamera.
Gambar 1.1 Bagaimana sinyal-sinyal audio dan video digunakan dalam elektronika (a) sinyal audio untuk suara, (b) sinyal video untuk gambar.
Citra
cahaya (light image) diubah menjadi suatu sinyal listrik hanya untuk suatu
daerah kecil pada suatu saat. Selanjutnya sinyal video yang dihasilkan oleh
tabung kamera mengandung perubahan yang berurutan dalam waktu untuk daerah yang
berlainan. Karena alasan ini, suatu prosedur pemayaran (scanning) adalah perlu
guna untuk meliput keseluruhan gambar, yakni titik demi titik dari kiri ke
kanan dan garis demi garis dari atas ke bawah. Pemayarannya sangat cepat yakni
satu garis horizontal hanya membutuhkan sekitar 62,5 mikrodetik (µdet) / tergantung standar yang digunakan. Karena pemayaran
yang cepat ini, sinyal video mempunyai bidang fekuensi tinggi yakni sampai sekitar 4
Mhz. Sementara, prosedur pemayaran (scanning) mengharuskan bahwa pulsa-pulsa
procedure (synchronizing pulse) akan digunakan bersama sinyal video guna
mengatur waktu pemayaran pada tabung kamera dan pada tabung gambar. Pada tabung
gambar, daerah cahaya yang kecil atau daerah bayangan dan warna, bila memang
demikian, akan terbentuk kembali dalam posisi yang tepat untuk membentuk
keseluruhan bayangan.
SINYAL
FREKUENSI DASAR VIDEO DAN AUDIO
Untuk
suatu sinyal video ataupun audio rangkuman perubahan frekuensi disebut daerah
frekuensi dasar (baseband). Sebenarnya frekuensi-frekuensi ini sesuai dengan
informasi visual atau aural (yang dapat didengar) yang diinginkan, tanpa
komplikasi tambahan seperti encoding atau modulasi untuk fungsi-fungsi
tertentu. Dalam system audio, lebar frekuensi dasar(baseband) adalah 20-20000
Hz, walaupun 50-15000 Hz lazim digunakan untuk audio fidelifas tinggi. Dalam
system video, rankuman lebar frekuensi dasar adalah dari 0 Hz untuk arus searah
sampai ke 4 Mhz. Sinyal frekuensi dasar audio dapat dihubungkan ke sebuah
pengeras suara untuk menghasilkan kembali suara yang diinginkan. Juga sinyal
frekuensi dasar video dapat di kembalikan ke sebuah tabung gambar untuk
menghasilkan kembali gambar yang diinginkan. Alasan untuk mengubah informasi
suara dan gambar menjadi sinyal-sinyal listrik frekuensi dasar adalah bahwa
sinyal audio dan video dapat diperkuat sampai berapapun. Selain itu, pengolahan
sinyal oleh rangkaian-rangkaian elektronik adalah mudah dan gampang untuk
berbagai pemakaian.
SINYAL
PENYIARAN RADIO “RADIO
BROADCASTING SIGNALS”
Dalam
transmisi radio tanpa kabel, sinyal frekuensi dasar(baseband) audio digunakan
untuk memodulasi sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF-radio frequency).
Modulasi ini perlu sebab frekuensi audio terlalu rendah unutk pemancaran yang
efisien. Selain itu , digunakan frekuensi-frekuensi pembawa yang berbeda untuk
stasiun-stasiun yang berbeda. Pesawat penerima dapat disetalakan(tuned) ke
masing-masing frekuensi pembawa. Pada pesawat penerima,sinyal RF yang
termodulasi dideteksi untuk memulihkan informasi audio yang asli.
SINYAL
PENYIARAN TELEVISI
Gagasan
yang sama diterapkan pada radio seperti pada penyiaran televise. Sinyal frekuensi
dasar video memodulasi gelombang pembawa frekuensi tinggi untuk melengkapi
transmisi tanpa kabel. Pada pesawat penerima (Receiver), detector video
memulihkan sinyal video yang asli. Pemancaran televise sangat mirip dengan
pemancara radio, kecuali bahwa modulasi video digunakan untuk sinyal gambar.
Sinyal suara yang termasuk di dalamnya juga di pancarkan pada sebuah gelombang
pembawa yang terpisah. Semua system in memerlukan gelombang radio
elektromagnetik untuk pemancarannya. Dalam penyiaran televsi, modulasi
amplitude (AM-Amplitudo Modulation) digunakan untuk sinyal gambar dan modulasi
frekuensi (FM-frequency modulation) untuk sinyal suara yang sesuai.
Istilah
siaran (broadcast) berarti “mengirimkan ke segala arah.” Sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar 1-2, antenna pemancar memancarkan gelombang radio elektromagnetik
yang dapat diambil oleh antea penerima. Pemancar televisi mempunyai dua fungsi,
yakni pengiriman yang dapat dilihat (visual) dan yang dapat didengar (aural).
Kedua sinyal gambar AM dan sinyal suara FM dikirmkan dari antenna pemancar
bersama. Daerah pelayanan adalah sekitar 75 mil (121 km) dalam segala arah dari
pemancar.
Gambar
1-3. Tabung kamera vidicon. Panjang 6 inchi (152,4 mm).(RCA) Antenna penerima
menangkap sinyal pembawa gambar maupun suara. Sinyal-sinyal ini diperkuat dan
kemudian dideteksi untuk mendapatkan modulasi mula-mula. Keluaran detector
video mencakup sinyal video yang diperlukan untuk menghasilkan gambar kembali.
Selanjutnya sinyal video yang dideteksi itu di perkuat secukupnya untuk dapat
mengemudikan rangkaian katoda kisi (cathode grid) dari tabung gambar.
Sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1-4, tabung gambar ini sangat mirip
dengan tabung sinar katoda (CRT) yang digunakan dalam sebuah osiloskop. Pelat
penyetel yang terbuat dari kaca pada bagian depan mempunyai lapisan fluoresen
pasa permukaan bagian dalamnya. Leher yang sempit berisi senapan electron.
Sewaktu berkas electron menabrak layar fosfor, cahaya akan diapancarkan.
Misalkan bahwa tegangan sinyal video membuat kisi pengatur (control grid)
kurang negative. Maka arus berkas tersebut bertambah, yang membuat bintik
cahaya lebih terang. Keluaran cahaya maksimumadalah cahaya putih terang pada
gambar. Untuk hal sebaliknya, tegangan yang lebih negative mengurangi arus
berkas dan terangnya. Bila tegangan kisi adalah cukup negative untuk memutuskan
arus berkas, maka tidak terdapat keluarn cahaya. Harga ini sesuai dengan warna
hitam pada layar. Diagram balok pada Gambar 1-2 melukiskan system untuk
monokrom. Dalam televisi berwarna, digunakan kamera berwarna dan tabung gambar
berwarna. Kamera berwarna melengkapi sinyal-sinyal video untuk informasi gambar
merah, hijau, dan biru. Dengan cara sama, tabung gambar berwarna menghasilkan
kembali bayangan dalam warna merah, hijau, dan biru bersama semua campuran
warnanya termasuk putih.
LIHAT GAMBAR
Lebar bidang frekuensi yang digunakan untuk pengiriman sinyal video dan audio disebut saluran televisi (channel). Masing-masing stasiun televise ditunjuk oleh FCC (Federal Communication Commision) suatu saluran dengan lebar 6 MHz beserta suatu frekuensi pembawa tertentu. Sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1-1.
BEKERJANYA STUDIO TELEVISI
Pada tahun-tahun permulaan televisi, kebanyakan program adalah “live” dan tiap stasiun menggunakan kamera-kamera studio untuk menghasilkan programnya sendiri. Jaringan “feds” menyediakan program-program untuk meliput daerah-daerah yang berlainan diseluruh negara Amerika Serikat. Jaringan utama adalah CBS (Columbia Broadcasting Company), ABC (American Broadcasting Company) dan NBC(National Broadcasting Company) yang dimiliki oleh RCA. Distribusi program-program jaringan ditangani oleh fasilitas “Bell Telephone”. Sambungan-sambungan gelombang mikro dan kabel digunakan unutk daerah frekuensi lebar. Sumber-sumber program televisi tambahan dilengkapi dengan menggunakan film 35 mm. sebuah kamera film televisi mengkonversi bayangan optic (optical image) dari sebuah tabung kamera menjadi sinyal video. Sekarang ini, kebanyakan program-program televisi dihasilkan dan disimpan pada pita. Perekam pit video magnetic (VTR-Video Tape Recorder) melakukan untuk program-program video apa yang dilakukan oleh pita audio dan perekam suara (phonograph record) untuk program-program audio. Keuntungan utama adalah program-program tersebut dapat direkam dipita pada suatu saat dan disimpan untuk penyiaran deikemudian hari. Juga iklan-iklan disimpan didalam pita video. Keuntungan lain adalah bahwa program-program yang dikirimkan oleh gelombang mikro atau satelit dapat direkam selama jam-jam di luar puncak pemakaian (off peak) dan kemudian disiarkan pada waktu yang paling baik untuk stasiun.
AUDIO 4
HUBUNGAN STUDIO PEMANCAR (STL-STUDIO TRANSMITTER LINK)
Biasanya, studio di mana sinyal-sinyal
video dan audio berasal dan dimana mesin-mesin pita dipasang, ditempatkan dalam
daerah pertengahan kota agar gampang dicapai oleh orang yang membuat program.
Atau program tersebut bisa berasal dari luar studio. Akan tetapi,
pemancar(transmitter) berada pada suatu lokasi yang terpencil, lazimnya pada
bangunan tertinggi. Sinyal-sinyal video dan audio frekuensi dasar disampaikan
ke pemancar oleh sambungan gelombang mikro atau oleh system kabel frekuensi
lebar yang diberikan oleh “Bell Telephone”. Dalam banyak kasus, pemancar
memiliki sambungan gelombang mikro tersendiri, yakni STl. Pemancar tersebut
menghunakan antenna gelombang mikro, yang dipasang di studio dan ditempat
pemancar. Piringan (dish) gelombang mikro yang diperlihatkan di atas menara
pada Gambar berikut melayani tujuan ini. System-sistem STL bekerja dalam daerah
frekuensi 2 dan 12 gigahertz (GHz), yang ditetapkan bagi ketiga stasiun di
Amerika oleh FCC. (Di Indonesia semua operasi dan studio televisI dijalankan
dan dimiliki oleh pemerintah).
LIHAT GAMBAR
Gambar 1.5 Antena Pemancar, Studio TV dan Perangkat STL
PENGUMPULAN BERITA
SECARA ELEKTRONIK (ENG-ELECTRONIC NEWS GATHERING)
Ketika perekam kaset
video (VCR=Video Cassette Recorder) ditingkatkan agar memenuhi persyaratan
minimum penyiaran, maka system pengumpul berita secara elektronik telah
dikembangkan. Ia mencakup sebuah kamera televise portable dan VCR. Kameranya
dirancang untuk kepadatan (compactness) yang sangat tinggi. Kamera dan VCR
kedua-duanya bekerja dari paket batere penyimpanan yang dimasukkan ke dalam
sabuk yang dipakai oleh operator kamera. System ini menggantikan kamera film
portable. Sinyal-sinyal dari unit pengumpul berita secara elektronik (ENG)
tersedia dengan mudah. Untuk peragaan[1]kembali(playback)
selanjutnya, pita dapat dikirimkan ke studio; atau sinyal-sinyal video dan
audio frekuensi dasar dapat dirile oleh sebuah sambungan gelombang mikro untuk
liputan-liputa pada layar.
MENGHASILKAN MEDAN
SECARA ELEKTRONIK (EFP-ELECTRONIC FIELD PRODUCTION)
System untuk
menghasilkan medan secara elektronik (EFP) menggunakan peralatan video
portable, kompak jenis yang sama seperti pada pemakaian pengumpul berita secara
elektronik (ENG). Akan tetapi, tujuan EFP ini adalah untuk menghasilkan suatu
acara hiburan pada lokasi berlainan yang jauh dari studio. Suatu contoh adalah
program dokumentasi atau wawancara di rumah seseorang.
Semua kamera dan
peralatan pita video terkunci oleh sebuah generator induk penyelarasan,
sehingga pemayarannya sama untuk semua sumber. Metode ini memungkinkan
pensakelaran secara elektronik di antara program-program VTR, line feed, dan
peralatan kaset khusus yang menyimpan acara-acara komersial. Tidak aka nada
gangguan begitu. Anda memandang gambar sebab pensakelaran dilakukan di dalam
selang waktu vertical yang kosong. Selama waktu ini layar adalah hitam, sedang
berkas pemayaran electron mengikuti jejak dari bawah ke atas kerangka. Waktu
pengosongan vertical relative panjang, yakni sekitar 1300 µdetik.