Minggu, 27 September 2020

LUMINANSI DAN KROMINANSI

 LUMINANSI DAN KROMINANSI








141 komentar:

  1. Rohmat Ali Sainurridho
    3A-TT
    Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal Dan sinyal ledakan (burst signal) Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  2. Dzinni Kholidiyyah_3A_09

    Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan di pisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (G = green), biru (B = blue). Hasil tersebut akan di pancarkan oleh pemancar televisi (transmitter). Pada system pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi. Pesawat televisi pesawatsinyal listrik yang diterima akan menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek di di transmisikan.
    Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di reproduksi akan berbentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah telah di pisahkan ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan di campur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luninasi Y dan dua sinyal krominasi, yaitu I dan Q menurut persamaan berikut
    Y = + 0,30R + 0,95G + 0,11B
    I = + 0,60R - 0,28G – 0.32B
    Q = + 0,21R – 0,52G + 0,31B
    Gambar, pemancar televisi, juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai suara system radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkanoleh modulasi frekuensi (FM) pada suatau gelombang teroisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sisitem pemancar radio yang telah di kenal sebelumnya. Dakam kedua kasus ini, di buat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi dalah sinyal bidang frekuensi dasar (baseband).
    Fungsi lampu kolimasi adalah untuk memberi informasi berupa tanda cahaya yang mnunjukkan batasan luas lapangan penyinaran pada obyek tubuh manusia. Luasan cahaya kolimasi harus sama dengan luasan radiasi, dan kebolehjadian simpangan tidak boleh melebihi batas toleransi yang diperkenankan misal 2 %. Bukaan kolimasi diidentikkan dengan luasan cahaya kolimator yang mengenai bidang.

    BalasHapus

  3. Nama : Tasqiatul Qulbi Kamila Huda
    Kelas : 3A TT/ 1831130093/ 24

    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  4. Renata Amalia Jayanti
    D3TT3A
    1831130102
    Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    BalasHapus
  5. Berlian Mei Hartadi
    3A-TT
    Sinya krominansi
    Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal Dan sinyal ledakan (burst signal) Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  6. Nama : Andi Muhammad Fajar Fatahillah
    kelas : D3 TT 3A

    Pada video pertama menjelaskan tentang cara kerja dari tv warna, pada dasarnya, mekanismenya sama dengan teknologi tv hitam putih, namun hanya diberikan rangkaian tambahan untuk memproses warna yang akan ditampilkan. Sistemnya 3 sinyal video dikirim dengan menggunakan sinyal carrier yang sama. Lalu penerima harus memisahkan ketiga sinyal video untuk menghasilkan warna pada gambar teknologinya disebut tabung warna tri-gun.

    Kesesuaian merupakan suatu fenomena yang didasari dengan penyiar tv warna dapat menghasilkan warna monokrom pada tv penerima monokrom tanpa harus mengganti rangkaian pada tv. Sebaliknya penyiar televisi hitam putih harus dapat menghasilkan warna monokrom pada tv penerima yang bewarna dinamakan penyesuaian terbalik (reverse compatibility).

    Pada penyesuaian terdapat syarat yang harus dipenuhi antara lain lebar frekuensi pada kanal harus sama, bandwidth video harus sama, peletakan dan pemisahan sinyal carrier suara dan gambar harus sama pada kedua sistem.

    Pada sistem tv warna terdapat 2 istilah yaitu luminansi dan krominansi. Luminansi merupakan jumlah dari intensitas kecerahan, sedangkan krominansi merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan informasi tentang warna dan saturasi. Setiap warna memiliki frekuensi (warna) dan ampitudo (luminansi).

    Pada sistem televisi warna memiliki 3 warna dasar yaitu merah,biru dan hijau secara terpisah dengan menggunakan filter spesial. Setiap filter hanya boleh memancarkan satu warna. Lalu ketiga warna primer tersebut diubah menjadi 3 sinyal video dengan menggunakan 3 tabung kamera. Setelah itu ketiga sinyal akan di encode menjadi 2 sinyal yaitu luminansi dan krominansi.

    Sinyal luminansi berisikan campuran warna primer dengan rasio tertentu (biasa disebut sinyal Y). SInyal luminansi dimodulasi untuk menyediakan penyesuaian pada penghasilan warna monokrom untuk tv penerima monokrom. Sinyal ini digunakan untuk membantu decoding ketiga warna primer pada tabung gambar bewarna.

    Sinyal Krominansi (sinyal C) mengandung informasi tentang corak dan saturasi warna pada gambar. Sinyal informasi ini kemudian berubah bentuk menjadi sinyal R-Y dan B-Y. -Y dihasilkan dari inversi sinyal Y, untuk bentuk G-Y tidak dibutuhkan dikarenakan G sudah ada didalam sinyal Y. Kedua sinyal yang berbeda ini dimodulasikan dengan carrier sebesar 4,43MHz.





    BalasHapus
  7. Nama : Singgih Juli Setianto
    NIM : 1831130045 (23)
    Kelas : 3A TT
    Membahas video pertama yaitu cara kerja tv warna : pemancar televisi warna harus memenuhi syarat kompatibilitas. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya. standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC). PAL Standard merupakan sistem yang digunakan di Indonesia. Sistem ini memenuhi sifat kompatibilitas, dan ia merupakan perbaikan dari sistem NTSC. Pada PAL standard reproduksi dari warna gambar asli dapat dilakukan dengan baik pada penerima televisi warna. Bahkan sinyal itupun dapat diterima serta direproduksi dengan baik pula oleh penerima televisi monokrom, sehingga dapat menghasilkan gambar hitam-putih yang sesuai. Begitu pula untuk program hitam-putih dapat diterima dengan baik oleh penerima televisi warna serta mampu mereproduksi gambar hitam-putih sebagaimana mestinya.Itu semua dikarenakan adanya sinyal luminan yang mengatur terangnya gambar (sinyal luminan ini sifatnya sama dengan sinyal gambar untuk televisi hitam-putih) serta sinyal krominan yang mengatur nada warna primer yang ada.Selanjutnya Sinyal Luminansi :Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks. Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Sinyal Selisih Warna.Penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B. kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar.Sinyal Krominan: Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  8. Nama : Ayu Vandani W
    Kelas : D3-TT/3A
    NIM : 1831130090

    Pemancar televisi warna harus memenuhi syarat ‘kompatibilitas’. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya.
    Untuk pemancar televisi warna harus memancarkan 5 (lima) isyarat pokok yaitu
    • Isyarat yang berkenaan dengan suara
    • Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna.
    • Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi.
    • Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizont dan sinyal ledakan (burst signal)
    standard televisi warna yang digunakan ada dua, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Sistem PAL Standard
    PAL Standard merupakan sistem yang digunakan di Indonesia. Sistem ini memenuhi sifat kompatibilitas, dan ia merupakan perbaikan dari sistem NTSC. Pada PAL standard reproduksi dari warna gambar asli dapat dilakukan dengan baik pada penerima televisi warna. Bahkan sinyal itupun dapat diterima serta direproduksi dengan baik pula oleh penerima televisi monokrom, sehingga dapat menghasilkan gambar hitam-putih yang sesuai. Begitu pula untuk program hitam-putih dapat diterima dengan baik oleh penerima televisi warna serta mampu mereproduksi gambar hitam-putih sebagaimana mestinya.
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.
    Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  9. Marviyanto Etnika Bagaskara
    15 / 3A / 1831130079

    kamera TV warna merupakan gabungan dari 3 kamera. yaitu kamera hitam putih yang masing masing diberi filter. Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    BalasHapus
  10. Nama : Tasya Amalia
    Kelas : D3TT3A
    NIM/No.absen : 1831130039/25

    Dari video diatas saya mendapatkan materi yaitu untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks. Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 30%, tegangan kamera hijau dikalikan 59% dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 11%, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video. Dalam melakukan pekerjaan pemodulasian, timbullah adanya jalur-jalur samping. Secara keseluruhan sinyal jalur samping ini disebut sebagai sinyal tingkat warna atau sinyal krominansi (sinyal nada warna). Dan biasanya sinyal krominansi ini dinyatakan dengan ‘F’. Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  11. Ahmad Faiz Shofiyullah
    02/3A/1831130116

    1. sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    2. sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    3. transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa
    4. untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.
    5. Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar, pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal, getaran ini disebut burs warna. Sedangkan sinyal video komposite adalah gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi.

    BalasHapus
  12. Nama : Leni sofiana
    NIM : 1831130115
    Kelas : D3TT3A
    Video ke 2
    Pemancar televisi warna harus memancarkan isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai sinyal luminansi yang merupakan penggabungan ketiga sinyal RGB (Y = R+G+B). Sinyal ini disediakan agar tv hitam putih dapat menampilkan gambar yang berasal dari sinyal berwarna. Sinyal sinkronisasi horisontal dan vertikal tergabung pada sinyal ini. Sinyal luminansi, untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau, merah 30% dan biru 11%. Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.

    Sedangkan sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminasi. Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil. Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video. Dalam melakukan pekerjaan pemodulasian, timbullah adanya jalur-jalur samping. Jalur-jalur sampingini terdiri dari bagian-bagian kelompok getaran sinus dan berada diantara kelompok-kelompok getaran sinus. Jadi dapat dikatakan bahwa jalur samping berada disela-sela kelompok getaran sinus yang satu dengan kelompok sinus yang lain. Secara keseluruhan sinyal jalur samping ini disebut sebagai sinyal tingkat warna atau sinyal krominansi (sinyal nada warna).
    Prosedur pengambilan ketiga warna primer yang dilakukan oleh tabung kamera TV warna juga identik dengan standard PAL. Warna-warna itu diubah menjadi sinyal luminan dan sinyal selisih warna. Hasil dari susunan isyrat gambar itu kemudian dipancarkan dengan menggunakan lebar bidang frekuensi yang sama dengan sistem pemancaran TV monokrom sistem FCC. Sinyal luminan (Y) , (Y=0,3M + 0,59 H + 0,11B) dan sinyal selisih warna yang juga diwakili oleh (M-Y) dan (B-Y). Sedangkan pada penerima TV warna standard NTSC terdapat sinyal selisih warna yang lain, yaitu sinyal (H-Y) yang bisa direproduksi sendiri dengan menggunakan sinyal luminan (Y) dan kedua sinyal selisih warna (M-Y) dan (B-Y) sebgaimana sistem PAL standard. Dengan demikian ketiga sinyal selisih warna (M-Y), (H-Y) dan (B-Y) dapat dihasilkan dengan jalan mencampur sinyal warna primer (MHB) dengan sinyal (Y) seperti yang dilakukan pada standard PAL.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Nama: Devi Oktaviani Nurheswari
    NIM: 1831130100
    Kelas; 3A TT

    Berdasar dari video yang telah saya tonton,dapat dijelaskan bahwa sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Pada Sinyal Selisih Warna,penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B. kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar.

    BalasHapus
  15. Andriani Alifadianti
    1831130120
    Video Pertama

    Teknologi TV berwarna
    1. Sistem tv berwarna sangat mirip dengan sistem hitam putih (atau monokrom) kecuali untuk beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna
    2. sistem tv berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem antar-pembawa yang sama seperti yang digunakan untuk transmisi hitam putih
    3. penerima tv berwarna harus memisahkannya dan mereproduksinya menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tabung gambar tri-gun
    Kesesuaian/kompatibilitas
    • Fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima TV monokrom tanpa mengubah sirkuitnya disebut "kompatibilitas".
    • Sebaliknya, siaran televisi monokrom harus mampu menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna. itu disebut sebagai "kompatibilitas terbalik"

    Kompatibilitas – Persyaratan
    Untuk mencapai kemampuan yang disebutkan di atas, siaran warna harus memenuhi ketentuan berikut:
    1. Lebar saluran yang digunakan harus sama yaitu 7 MHz
    2. Bandwidth video yang digunakan harus sama yaitu 5,5 MHz
    3. Lokasi dan pemisahan pembawa suara dan gambar harus sama di kedua sistem
    4. Frekuensi garis bingkai dan pulsa sinkronisasi garis dan bingkai harus sama di kedua sistem

    Warna Primer
    1. Ada tiga warna primer MERAH, BIRU dan HIJAU (RGB) yang digunakan dalam siaran warna.
    2. Warna primer ini mampu menghasilkan ketujuh warna pelangi-violet, nila, biru, hijau, kuning, orange dan merah (VIBGYOR)

    Warna Primer - Pencampuran Aditif
    Pencampuran Aditif
    - Merah 30% + Biru 11% + Hijau 59% = Putih (hijau primer menutupi panjang gelombang tengah)
    - Merah + Hijau = Kuning
    - Merah + Biru = Magenta
    - Biru + Hijau = Cyan

    Warna primer - pencampuran subtraktif
    Pencampuran subtraktif :
    - Kuning = Putih – Biru
    - Magenta = Putih – Hijau
    - Cyan = Putih – Merah
    Jadi dengan pencampuran warna yang aditif dan subtraktif, banyak warna lain yang dihasilkan.

    Spesifikasi Warna
    • Mewakili warna sebenarnya seperti yang terlihat oleh mata. tujuh warna pelangi memiliki panjang gelombang yang berbeda dan menghasilkan corak yang berbeda.
    • Saturasi mewakili kemurnian suatu warna. Warna yang sepenuhnya 'jenuh' tidak akan memiliki campuran warna putih di dalamnya.

    BalasHapus
  16. Nama : Emy Evaliana
    Kelas : TT3A
    NIM/Absen : 1831130008/10

    Video ke 2
    WARNA SINYAL: terdapat tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.

    SINYAL LUMINANCE: Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dalam proporsi 30%, 59% dan 11%. Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    SINYAL CHROMINANCE : Sinyal Chrominance berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    QUADRATURE AMPLITUDE MODULATED C SIGNAL : Sinyal Chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-carrier oleh dua sinyal perbedaan R-Y & B-Y. Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C. Sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar. Amplitudo sinyal C mewakili saturasi & fase mewakili rona sinyal Warna. Karena sinyal C mewakili jumlah vektor dari dua sinyal yang saling berhadapan pada sudut siku-siku atau kuadrat, itu juga disebut sinyal modulasi amplitudo Kuadratur (Sinyal QAM).

    BalasHapus
  17. Nama : Khayyinah Varadiba
    Kelas/No:TT3A/13


    1. sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    2. sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    3. transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa
    4. untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.
    5. Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar, pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal, getaran ini disebut burs warna. Sedangkan sinyal video komposite adalah gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Nama : MUHAMMAD FAIZ NASRUDIN
    Kelas : D3-TT-3A
    NIM : 1831130098

    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  20. D3-TT3A_22_SEKAR KAWURYAN
    Dalam pencampuran pada luminansi memiliki tiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi, dimana menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Luminansi Ini menggambarkan jumlah cahaya yang melewati, dipancarkan dari, atau dipantulkan dari area tertentu, dan berada dalam sudut padat tertentu. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu. Dengan perbandingan seperti :
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  21. Menjelaskan tentang cara kerja dari tv warna, pada dasarnya, mekanismenya sama dengan teknologi tv hitam putih, namun hanya diberikan rangkaian tambahan untuk memproses warna yang akan ditampilkan. Sistemnya 3 sinyal video dikirim dengan menggunakan sinyal carrier yang sama. Lalu penerima harus memisahkan ketiga sinyal video untuk menghasilkan warna pada gambar teknologinya disebut tabung warna tri-gun.
    Kesesuaian merupakan suatu fenomena yang didasari dengan penyiar tv warna dapat menghasilkan warna monokrom pada tv penerima monokrom tanpa harus mengganti rangkaian pada tv. Sebaliknya penyiar televisi hitam putih harus dapat menghasilkan warna monokrom pada tv penerima yang bewarna dinamakan penyesuaian terbalik (reverse compatibility).
    Pada penyesuaian terdapat syarat yang harus dipenuhi antara lain lebar frekuensi pada kanal harus sama, bandwidth video harus sama, peletakan dan pemisahan sinyal carrier suara dan gambar harus sama pada kedua sistem.
    Pada sistem tv warna terdapat 2 istilah yaitu luminansi dan krominansi. Luminansi merupakan jumlah dari intensitas kecerahan, sedangkan krominansi merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan informasi tentang warna dan saturasi. Setiap warna memiliki frekuensi (warna) dan ampitudo (luminansi).
    Pada sistem televisi warna memiliki 3 warna dasar yaitu merah,biru dan hijau secara terpisah dengan menggunakan filter spesial. Setiap filter hanya boleh memancarkan satu warna. Lalu ketiga warna primer tersebut diubah menjadi 3 sinyal video dengan menggunakan 3 tabung kamera. Setelah itu ketiga sinyal akan di encode menjadi 2 sinyal yaitu luminansi dan krominansi.
    Sinyal luminansi berisikan campuran warna primer dengan rasio tertentu (biasa disebut sinyal Y). SInyal luminansi dimodulasi untuk menyediakan penyesuaian pada penghasilan warna monokrom untuk tv penerima monokrom. Sinyal ini digunakan untuk membantu decoding ketiga warna primer pada tabung gambar bewarna.
    Sinyal Krominansi (sinyal C) mengandung informasi tentang corak dan saturasi warna pada gambar. Sinyal informasi ini kemudian berubah bentuk menjadi sinyal R-Y dan B-Y. -Y dihasilkan dari inversi sinyal Y, untuk bentuk G-Y tidak dibutuhkan dikarenakan G sudah ada didalam sinyal Y. Kedua sinyal yang berbeda ini dimodulasikan dengan carrier sebesar 4,43MHz.

    BalasHapus
  22. Arziila Laily R F
    3A-05
    1831130086

    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  23. Nama: Yurike Aditya Eka Putri
    NIM : 1831130034
    Kelas : 3C JTD

    Berdasar dari video yang telah saya tonton,dapat dijelaskan bahwa sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Pada Sinyal Selisih Warna,penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B. kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar.

    BalasHapus
  24. Hafid Mubarok (12)
    TT 3A

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  25. Nama : Sania Ahva Yuniar
    Kelas : JTD 3C
    NIM/No.absen : 1841160081/21

    Dari video kedua dijelaskan bahwa sinyal Video RGB, merupakan sinyal gambar berwarna paling original yang berasal dari 3 kamera yang menghasilkan 3 macam warna yaitu Red, Green dan Blue (RGB). Ketiga macam sinyal ini perlu tambahan sinyal sinkronisasi (horisontal dan vertikal) untuk dapat menampilkan gambar. Monitor komputer misalnya mempunyai fasilitas untuk menampilkan gambar sinyal RGB melalui konektor yang dinamakan konekter tipe-D 15 pin (yang digunakan hanya 5 kabel, yaitu R, G, B, H sync, V sync).Sinyal Video Component Pada awal diperkenalkan siaran tv masih merupakan gambar hitam-putih saja. Kemudian baru berkembang menjadi tv berwarna. Pada saat peralihan ini maka tv hitam putih harus dapat untuk menampilkan dari sinyal RGB. Demikian pula tv berwarna harus dapat untuk menampilkan gambar dari sinyal hitam putih. Istilah tekniknya tv berwarna harus “kompatibel” dengan tv hitam putih. Hal inilah yang menyebabkan bentuk sinyal tv berwarna mempunyai format seperti sekarang ini
    Sinyal video komponen merupakan sinyal video 3 kabel yang kompatibel dan terdiri dari :
    • Sinyal Y atau Luminance, merupakan penggabungan ketiga sinyal RGB (Y = R+G+B). Sinyal ini disediakan agar tv hitam putih dapat menampilkan gambar yang berasal dari sinyal berwarna. Sinyal sinkronisasi horisontal dan vertikal tergabung pada sinyal ini.
    • Sinyal chroma (warna) yang terdiri dari sinyal selisah warna (R-Y) dan sinyal selisih warna (B-Y). Untuk tv berwarna harus dapat menerima ke tiga macam sinyal.
    Disini untuk memudahkan pada saat proses untuk mendapatkan sinyal RGB kembali, maka sinyal selisih warna diberi sinyal sinkronisasi warna yang dinamakan sinyal “BURST”
    Istilah lain untuk sinyal video component adalah
    • Y,U,V
    • Y, Pb, Pr
    • Y, Cr, Cb
    Kenapa tidak ada sinyal Green. Dengan adanya ketiga macam sinyal diatas. Maka sinyal Green pada pesawat tv akan dapat diperoleh kembali dengan cara me-matrix ketiga sinyal diatas, yaitu dengan rumus matematik (G-Y) = Y- ((R-Y)+(B-Y))
    Fasilitas video INPUT untuk sinyal video komponen 3 kabel menggunakan konektor jenis RCA yang umumnya terdapat pada tv layar besar. Input video komponen jika digunakan untuk menampilkan gambar dari player DVD misalnya, maka akan memberikan kualitas resolusi gambar yang paling prima.

    BalasHapus
  26. Nama : Najibur Rohman
    Kelas : 3C JTD
    NIM : 1841160032


    𝖣𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖾𝖽𝗎𝖺 𝗏𝗂𝖽𝖾𝗈 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗅𝗂𝗁𝖺𝗍 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝖽𝗂𝗌𝗂𝗆𝗉𝗎𝗅𝗄𝖺𝗇. Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  27. Nama : Supriatna Dwi Atmaja
    Absen : 22
    Kelas : 3C / JTD
    NIM : 1841160129
    Vidio : TV Engineering
    Dalam pewarnaan video, terdapat 3 warna utama yaitu Red (R), Green (G), Blue (B). Ketika ketiga warna tersebut ditransmisikan, maka televisi monochrome tidak dapat memrosesnya dengan baik. Dengan begitu, dalam transmisi sinyal video, hanya ada 2 yang akan ditransmisikan, yaitu sinyal luminansi dan krominansi. Sinyal luminansi adalah sinyal campuran dari red, green, dan blue dengan proporsi 30% untuk red, 59% untuk green, dan 11% untuk blue. Besar tegangan untuk sinyal luminansi adalah sebesar 1V. Jika dijabarkan, maka rumus luminansi menjadi Y = 0.3R +0.59G + 0.11B. Dimana Y adalah besar tegangan sinyal luminansi. Jumlah proporsi pada warna-warna tersebut merupakan besar sensitifitas mat akita terhadap warna red, green, dan blue. Sehingga bisa disimpulkan bahwa mata kita sensitive terhadap warna green, lalu red dan yang terakhir adalah blue.
    Sinyal krominansi adalah sinyal yang berisikan informasi tentang hue dan saturation dari warna red, green, dan blue. Sinyal krominansi didapat dari perbedaan selisih sinyal dari R-Y dan B-Y. Jadi untuk memproduksi sinyal krominansi tidak diperlukan sinyal G-Y, karena sinyal tersebut bisa diproduksi melalui rumus luminansi, apabila nilai dari sinyal luminansi sudah diketahui. Sinyal krominansi yang hanya berisi R-Y dan B-Y akan dimodulasikan dengan frekuensi carrier sebesar 4,4 MHz. Alasan lain mengapa G-Y tidak ditransmisikan yaitu karena G-Y memiliki amplitudo dengan proporsi paling besar yaitu 0.59G, yang dapat menginterferensi sinyal dari R-Y dan B-Y.

    BalasHapus
  28. Muhammad Naufal Apsara F
    JTD3C/16
    1841160058

    untuk pemancar televisi warna harus memenuhi syarat kompatibilitas. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya.
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:(M-Y) + Y = M,(H-Y) + Y = H,(B-Y) + Y = B. Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B., Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB

    BalasHapus
  29. Nama : Nadhiar Rizqa W.A.
    Kelas : 3C JTD / 17
    NIM : 1841160085

    Pada video pertama dijelaskan sistem tv berwarna sangat mirip dengan sistem hitam putih (atau monokrom), mengharapkan beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna. Sistem tv berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem antar pembawa yang sama seperti yang digunakan untuk transmisi hitam putih. Penerima tv berwarna harus memisahkannya dan mereproduksinya menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tabung gambar tri-gun. Ini adalah fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima tv monokrom tanpa mengubah sirkuitnya. Dikenal sebagai "kompatibilitas". Sebaliknya, siaran televisi monokrom harus mampu menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna. Itu disebut sebagai "kompatibilitas terbalik". Untuk menayangkan adegan dalam warna di televisi, cahaya yang berasal dari pemandangan pertama-tama dipisahkan menjadi tiga warna primer dengan bantuan filter khusus. Kemudian tiga warna primer diubah menjadi tiga sinyal video oleh tiga tabung kamera. Tiga sinyal video yang disebut sinyal R, G dan B kemudian dikodekan (digabungkan dalam proporsi tertentu) untuk menghasilkan, dua sinyal utama yaitu luminance dan chrominance. Sinyal luminansi juga dikenal sebagai sinyal Y (Y = 0.3R + 0.5G + 0.11B). Itu diperoleh dengan mencampurkan merah, hijau, dan biru. Sinyal krominasi atau sinyal C mengandung informasi tentang corak dan saturasi warna pada gambar. Sinyal informasi ini kemudian berubah bentuk menjadi sinyal R-Y dan B-Y. -Y dihasilkan dari inversi sinyal Y, untuk bentuk G-Y tidak dibutuhkan dikarenakan G sudah ada didalam sinyal Y. Kedua sinyal yang berbeda ini dimodulasikan dengan carrier sebesar 4.43MHz.

    BalasHapus
  30. Nama : ilham ramadhan putra
    Kelas : D4-JTD-3C
    NIM : 1841160041

    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  31. Nama : Dina Nurika Fitriana
    Kelas : JTD 3C
    NIM/No.absen : 1841160051/07
    VIDEO PERTAMA
    Teknologi TV berwarna
    1. Sistem tv berwarna sangat mirip dengan sistem hitam putih (atau monokrom) kecuali untuk beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna
    2. sistem tv berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem antar-pembawa yang sama seperti yang digunakan untuk transmisi hitam putih
    3. penerima tv berwarna harus memisahkannya dan mereproduksinya menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tabung gambar tri-gun
    Kesesuaian/kompatibilitas
    • Fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima TV monokrom tanpa mengubah sirkuitnya disebut "kompatibilitas".
    • Sebaliknya, siaran televisi monokrom harus mampu menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna. itu disebut sebagai "kompatibilitas terbalik"

    Kompatibilitas – Persyaratan
    Untuk mencapai kemampuan yang disebutkan di atas, siaran warna harus memenuhi ketentuan berikut:
    1. Lebar saluran yang digunakan harus sama yaitu 7 MHz
    2. Bandwidth video yang digunakan harus sama yaitu 5,5 MHz
    3. Lokasi dan pemisahan pembawa suara dan gambar harus sama di kedua sistem
    4. Frekuensi garis bingkai dan pulsa sinkronisasi garis dan bingkai harus sama di kedua sistem

    Warna Primer
    1. Ada tiga warna primer MERAH, BIRU dan HIJAU (RGB) yang digunakan dalam siaran warna.
    2. Warna primer ini mampu menghasilkan ketujuh warna pelangi-violet, nila, biru, hijau, kuning, orange dan merah (VIBGYOR)

    Warna Primer - Pencampuran Aditif
    Pencampuran Aditif
    - Merah 30% + Biru 11% + Hijau 59% = Putih (hijau primer menutupi panjang gelombang tengah)
    - Merah + Hijau = Kuning
    - Merah + Biru = Magenta
    - Biru + Hijau = Cyan

    Warna primer - pencampuran subtraktif
    Pencampuran subtraktif :
    - Kuning = Putih – Biru
    - Magenta = Putih – Hijau
    - Cyan = Putih – Merah
    Jadi dengan pencampuran warna yang aditif dan subtraktif, banyak warna lain yang dihasilkan.

    Spesifikasi Warna
    • Mewakili warna sebenarnya seperti yang terlihat oleh mata. tujuh warna pelangi memiliki panjang gelombang yang berbeda dan menghasilkan corak yang berbeda.
    • Saturasi mewakili kemurnian suatu warna. Warna yang sepenuhnya 'jenuh' tidak akan memiliki campuran warna putih di dalamnya.

    BalasHapus
  32. Nama : Taufik Indra P
    Kelas : JTD 3C
    NIM/ABSEN : 1841160124

    standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan.
    Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program
    tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang
    disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%.
    Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru).
    Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH,
    dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11,
    kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.
    Pada Sinyal Selisih Warna,penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B.
    kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar.

    BalasHapus
  33. Nama : Sandro Tri Alfian
    Kelas :3C
    NIM/ABSEN :1841160015/ 20

    dijelaskan bahwa sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan.
    Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan,
    sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y.
    Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna,
    maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya.
    Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru).
    Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata.
    Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal.
    Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.
    Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  34. Mochammad Afrizal Ali
    Tt-3A


    Rohmat Ali Sainurridho
    3A-TT
    Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal Dan sinyal ledakan (burst signal) Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  35. Nama : Nur Afifah Putri Alifia
    Absen : 19
    Kelas : 3C / JTD
    NIM : 1841160103
    Video : Luminance and Chrominance Signal

    Televisi hitam putih datang lebih dulu. Sebuah gambar hitam putih hanya berisi putih, hitam dan bayangan abu-abu. Semua nilai ini bisa (dan masih bisa) diperoleh hanya dengan memvariasikan kecerahan. Sinar matahari murni murni berwarna putih (atau setidaknya cukup putih untuk keperluan kita). Ketika cahaya tidak dipantulkan (tubuh hitam), yang kita dapatkan adalah hitam. Dengan memvariasikan intensitas cahaya, kita mendapatkan berbagai corak abu-abu. Ingat, abu-abu adalah persepsi otak manusia . Dalam istilah ilmiah, kecerahan cahaya diukur dalam istilah Luminance. Kata 'Luminance' secara langsung didefinisikan oleh CIE dalam kaitannya dengan penglihatan manusia. Itu diwakili oleh huruf Y sejauh menyangkut video. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut: (M-Y) + Y = M; (H-Y) + Y = H; (B-Y) + Y = B. Chrominance adalah informasi warna dalam sinyal. Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    • Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B (Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama)
    • Tegangan luminansi: VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB (kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom)

    BalasHapus
  36. Nama : Elvira Rahayu
    Kelas : 3C JTD
    NIM/No absen :1841160003/08
    Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna. Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hamper semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang warna.
    Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:
    Televisi hitam putih
    Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
    Televisi warna
    Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau
    (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi.
    Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
    • Audio (suara)
    • Luminansi (kecerahan gambar)
    • Krominansi (warna)
    • Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
    • Burst
    Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
    Y = +0.30R +0.59G+0.11B
    V = 0,877 ( R - Y )
    U = 0,493 ( B- Y )
    Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama. Sistem tersebut tentunya harus mengikuti standar dan berlaku secara global. Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem, diantaranya: NTSC, PAL dan SECAM. Untuk lebih jelasnya akan di bahas dalam bakuan sistem.

    BalasHapus
  37. nama: Aulia Rahmadhani
    kelas: JTD3C/05

    Dari video yang saya tonton ternyata dalam pencampuran pada luminansi memiliki tiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi, dimana menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Luminansi Ini menggambarkan jumlah cahaya yang melewati, dipancarkan dari, atau dipantulkan dari area tertentu, dan berada dalam sudut padat tertentu. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu. Dengan perbandingan seperti :
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.
    sekian terimakasih.

    BalasHapus
  38. Nama : A Muflih Zaizafuny
    Kelas : 3C JTD
    NIM : 1841160105
    No absen : 01

    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  39. Nama : Adhe Setiadi
    NIM : 1831130016
    Kelas : D3 TT _ 3A

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  40. Nama : Anggraeni Dwi Lestariningsih
    Kelas : 3C-JTD
    Nomor Absen : 03
    NIM : 1841160079

    Video Kedua (TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance)
    Pada bahasan video kali ini masih mengenai sinyal warna dalam pertelevisian. Hanya saja yang membedakan disini sinyal warna tersebut yang terdiri dari 3 warna primer akan dikombinasikan menjadi sinyal baru. Tiga warna primer tersebut meliputi warna merah, hijau dan biru. Kombinasi ketiga warna primer tersebut akan menghasilkan sinyal baru yaitu luminansi dan krominansi di dalam sinyal warna. Agar dapat mengetahui lebih lanjut mengenai keduanya, ada baiknya mengetahui apa pengertian dari sinyal luminansi dan sinyal krominansi itu sendiri.
    1. Sinyal Luminansi
    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna primer tadi, yaitu warna biru, hijau dan merah dengan proporsi masing-masing warna adalah 30%, 59%, dan 11% secara keseluruhan. Sinyal luminansi ini dinotasikan dengan sinyal Y. Maka, untuk hasil pencampurannya sendiri adalah :

    Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    Dengan keterangan sebagai berikut :
    Y = Sinyal Luminansi
    R = Sinyal warna merah
    G = Sinyal warna Hijau
    B = Sinyal warna Biru

    Penentuan nilai proporsi diatas dipertimbangkan dengan tetap memperhatikan nilai sensitivitas mata kita terhadap warna-warna tersebut. Jadi, tidak boleh sembarangan dalam menentukan proporsi warna tersebut. Pada sinyal luminansi sendiri, sinyal ini memodulasi sinyal carrier untuk memberikan kompatibilitas dengan menyediakan gambar hitam dan putih dalam penerima monokrom dari transmisi warna.
    Pada TV berwarna, hal ini membantu untuk memecahkan atau membaca kode sinyal R, G, B untuk tabung gambar berwarna. Y atau sinyal luminansi sendiri memiliki nilai maksimum 1 V untuk putih puncak.


    2. Sinyal Krominansi
    Sinyal krominansi disebut juga sinyal C. Sinyal ini berisi semua informasi warna. Selain itu, pada sinyal ini ditunjukkan juga saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan nilai fase yang berkebalikan (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal yang berbeda warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Krominansi. Sinyal ketiga yaitu sinyal (G-Y) tidak diperlukan. Hal tersebut dikarenakan informasi G sudah terdapat di dalam sinyal Y. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dikatakan bahwa sinyal G (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi dikarenakan G umumnya adalah warna amplitudo terbesar sehingga mempengaruhi nilai (G-Y) dimana nilainya yang paling kecil dari ketiganya. Hal ini tentu menyebabkan resiko lebih terhadap gangguan noise daripada (R-Y) dan (B-Y). Sedangkan, untuk kedua sinyal yang berbeda warna yaitu (R-Y) dan (B-Y) akan membawa semua informasi warna dan ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4,43 MHz). Ketika sampai di penerima prosesnya akan dibalik dimana sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancarannya masing-masing dalam tiga tabung gambar berwarna. Singkatnya, sinyal krominansi ini sebenarnya diperoleh dari modulasi amplitudo dari sub-pembawa oleh dua sinyal perbedaan R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan dua warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada pada kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal. Kemudian, sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar. Amplitudo sinyal C mewakili saturasi dan fase mewakili rona sinyal warna. Karena sinyal C mewakili jumlah vektor dari dua sinyal yang saling berhadapan pada sudut siku-siku atau kuadrat, maka disebut juga Sinyal Modulasi Amplitudo Kuadrat (QAM).

    BalasHapus
  41. Nama : Defandi Dwi D
    Kelas :3C JTD
    NIM/ABSEN :1841160054/ 06

    sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  42. Nama : Annisa Alma Sofianti
    Kelas : 3C-JTD
    NIM : 1841160055
    No. Absen : 04

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks yang kemudian di pancarkan oleh sinyal luminan dan sinyal krominan. Sinyal luminan adalah sinyal yang berguna untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness). Pada suatu gambar sinyal yang lebih terang, dalam gambar tersebut memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Sedangkan sinyal krominan adalah sinyal perbedaan warna, dimana sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Kemudian sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan.
    Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang).
    Kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia yang biasa disebut dengan transmisi Multiplex. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang) yang menggabungkan kedua sinyal perbedaan warna sehingga dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. untuk bisa mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali, maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Yang ketika didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa.
    Diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna,yang kemudian dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna. Pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar. getaran ini disebut burs warna. Sedangkan gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi disebut dengan sinyal video composite.

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  44. Nama : Shinta Dwiyana Saraswati
    Kelas : 3B-JTD
    NIM/No.Absen : 1841160038/21
    Tiga warna primer biru, hijau & merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna.Ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi.Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau & merah dengan proporsi 30% 59% 11%,dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 M + 0,59 H + 0,11 B di mana Y adalah luminansi, M merah, H hijau dan B biru.
    Mengapa warna primer hanya biru,merah,hijau?itu dikarenakan dipilih dari kesensitifitas mata terhadap terhadap kuat cahaya warna dan melebur menjadi satu.
    Senapan -senapan electron di dalam tabung gambar dikemudikan oleh sinyal warna merah,biru,kecuali hijau karena hijau dapat dicari dari gabungan warna.
    Sinyal yang dikirimkan : M-Y dan B-Y,dan yang dikirimkan hanya 1 sinyal komposit hingga penerima menerima sinyal warna merah hijau biru,lalu direduksi/diturunkan (M-Y=0,877 sedangkan B-Y=0,493) secara merata untuk keprluan pengiriman agar tidak terjadi cacat lalu dikembalikan dari penerima ke pengirim.Dimana Y menghasilkan nilai maksimum tegangan puncak sebesar 1 volt.Sinyal infromasi dapat dikirimkan tergantung dari sudut fase dari pengirim.Untuk menghasilkan warna jenuh harus 3 warna misal merah jenuh hijau jenuh masing-masing 1 volt kecuali biru yang 0 V.Warna yang diterima penerima dengan decoding (warna Y U V ke MHB).Prosesnya dengan cara rangkaian matriks dan proses MHB/RGB steering.
    Sinyal Chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-pembawa oleh dua sinyal perbedaan MY & BY Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub-pembawa yang memiliki frekuensi yang sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Dua sinyal termodulasi ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Video ke 2 :Video TV Engineering | Part 10 | Luminance and Chrominance"

      Hapus
  45. Nama : Erlita Putri Wahyu
    Kelas : D-IV JTD 3A
    Absen : 09
    NIM : 1841160031

    "Video TV Engineering | Part 10 | Luminance and Chrominance"

    Warna sinyal
    Tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah dihasilkan oleh warna yang ditransmisikan secara langsung, tidak akan ada kesesuaian dengan satu warna penerima televisi. Kemudian ada tiga warna sinyal yang dikombinasikan dalam bentuk sinyal luminansi dan sinyal satu warna.

    Sinyal luminansi :
    Sinyal ini diperoleh dari tiga campuran warna biru, hijau dan merah dengan perbandingan 30%, 59% dan 11%. Campuran sinyal ini adalah sinyal luminansi yang dinotasikan sebagai sinyal Y dengan Y = 0.3R + 0.59G + 0.11B
    -Dimana Y adalah luminansi, R adalah Merah, G adalah Hijau dan B adalah biru.
    Perbandingan di atas telah terpilih untuk menjaga sensitifitas pandangan mata pada warna tersebut.
    -Mata sangat sensitif terhadap hijau daripada merah atau warna biru.
    -Modulasi sinyal carier luminansi untuk menyediakan keseuaian dengan pembuatan warna hitan dan putih gambar dalam penerima satu warna dari transmisi warna.
    -Dalam warna TV, itu dalpat membantu untuk proses decode sinyal RGB untuk gambar tabung warna.
    -Y memiliki nilai maksimum 1V puncak warna putih.

    Sinyal Krominansi :
    -Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna. Itu jua dapat disebut sebagai sinyal C. Hal itu diindikasikan oleh rona dan saturasi warna.
    -Sinyal krominansi diperoleh dari perbedaan sinyal warna R-Y dan B-Y.
    -Sebuah perbedaan warna dapat diciptakan dengan menambahkan sinyal Y dengan sudut balik (-Y) pada beberapa sinyal RGB.
    -Selain perbedaan tiga sinyal warna (R-Y),(B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinal krominansi.
    -Ketiga sinyal (G-Y) tidak dibutuhkan karena informasi G sudah mengandung sinyal Y.
    Perbedaan warna sinyal R-Y dan B-Y
    -(G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G secara keseluruhan merupakan warna dengan tegangan yang sangat besar dan kemudian (G-Y) adalah yang terkecil hl itu lebih berbahaya dari interferensi noise dibandingkan (R-Y) dan (B-Y).
    -Perbedaan sinyal dua warna (R-Y) dan (B-Y) membawa semua informasi warna yang ditransmisikan sebagai modulasi warna sub carrier (4.43MHz).
    -Pada proses penerima yaitu dibalik. Sinyal RGB tertutup oleh untuk mengendalikan arus balok respektif dalam tabung tiga warna.

    Sinyal C termodulasi Quadrature Amplitude
    sinyal krominansi sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-pembawa oleh dua sinyal perbedaan R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan dua warna tersebut memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada di quadrature dan memiliki beda fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C.

    Terima Kasih.
    Pasuruan, 3 September 2020


    Erlita Putri Wahyu

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. Nama : Tania Izza Sholikhah
    Kelas : 3B JTD
    No / NIM : 22 / 1841160025

    Berdasarkan video kedua yang saya lihat dapat dijelaskan bahwa Terdapat 3 warna utama pada sinyal video yaitu Red (R), Green (G), Blue (B). Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y). Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal (sinyal selisih warna ).
    Sinyal luminansi adalah sinyal campuran dari red, green, dan blue. Pada sinyal luminansi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB.
    Sinyal krominansi disebut juga sinyal C. Sinyal ini berisi semua informasi warna. Selain itu, pada sinyal ini ditunjukkan juga saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan nilai fase yang berkebalikan (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal yang berbeda warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Krominansi. Kedua sinyal termodulasi ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal. Kemudian, sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar. Amplitudo sinyal C mewakili saturasi dan fase mewakili rona sinyal warna. Karena sinyal C mewakili jumlah vektor dari dua sinyal yang saling berhadapan pada sudut siku-siku atau kuadrat, maka disebut juga Sinyal Modulasi Amplitudo Kuadrat (QAM).



    BalasHapus
  48. Nama : Hillyatul Aulia
    NIM / Absen : 1841160062 / 12
    Kelas : JTD – 3B

    Warna sinyal primer MHB (Merah, Hijau, Biru) yang berbentuk sinyal diproses dalam rangkaian matriks. Kemudian, rangkaian matriks berikut ini akan dipancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Apabila program yang dipanacarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang erfungsi hanya sinyal luminan saja. Sedangkan, jika program diterima oleh penerima berwarna maka baik sinyal luminan dan sinyal krominan keduanyay berfungsi.

    Pada pernerima TV berwarna, sinyal luminan dan krominan digabung menjadi satu untuk memperoleh isnyal MHB. Y menyatakan sinyal luminan. Untuk memperoleh warna primer MHB, dapat dibentuk menggunakan Y sebagai berikut: (M – Y) + Y = M; (H – Y) + Y = H; (B – Y) + Y = B. Sinyal-sinyal (M – Y), (H – Y), (B – Y) disebut dengan Color Difference Signal.

    Pada sinyal luminasi, untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Membuat sinya Y dilakukan dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dan dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks. Untuk memperoleh sinya Luminasi, ketiga isyarat warna primer dicampurkan dengan perbandingan yang disesuaikan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Kepekaan mata terhadap warna hijau paling tinggi dengan presentase 59%, sedangkan untuk warna merah 30% dan biru 11 %. Dengan tingkat kepekaan tersebut, didapatkan perbandingan Y = 0.3M + 0.59H + 0,11B

    Jika objek yang diambil berwarna putih dengan tingkat keterangan tinggi, maka ketiga tabung akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan televise sudah dirancang sedemikian rupa sehingga apabila obyek putih terang, masing-masing output tabung akan memiliki level yang sama sebesar 1V. Sehingga, jika tegangan MHB masing-masing 1V maka tegangan Y juga sebesar 1V.

    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y dan tegangan dinyatakan dengan V. Sehingga tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tegangan warna biru dinyatakan dengan VB. Untuk menyatakan tegangan luminasi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    BalasHapus
  49. Nama: Muhammad abdurrohman
    Kelas: 3BJTD / 17
    NIM:1841160010

    kamera TV warna merupakan gabungan dari 3 kamera. yaitu kamera hitam putih yang masing masing diberi filter. Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y) maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    BalasHapus
  50. Nama : Diva Sabilillah Achmad
    Kelas : JTD-3B
    Absen/NIM : 06/1841160063
    Video 1
    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).Sinyal Luminansi bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  51. Nama : Luthfi Adi Syahputra
    Kelas : 3A-JTD
    NIM : 1841160005
    No. Absen : 13

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks, yang kemudian di pancarkan oleh sinyal luminan dan sinyal krominan, yang dimanaluminan adalah sinyal yang berguna untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang, sedangkan krominan adalah sinyal perbedaan warna, dimana sinyal dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Kemudian sinyal ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekuensi sinyal luminan. Pada TV Monokrom, bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan karena TV monokrom hanya memayarkan hitam dan putih sesuai kedalaman cahaya pada gambar, sedangkan bila program TV tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres. Kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekuensi 5MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekuensi sinyal menjadi 1,3MHz berdasarkan mata manusia yang biasa disebut dengan transmisi Multiplex. Modulasi yang digunakan adalah pembawa supres (modulasi seimbang) yang menggabungkan kedua sinyal (luminan dan krominan) perbedaan warna sehingga dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Untuk bisa mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali, maka perlu dicampurkan sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Yang ketika didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian demodulasi pembawa. Diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasa untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna, yang kemudian dimasukan dalam modulator sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut, kemudian disatukan dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna. Pada pemancar sebagian dari pembawa warna disisipkan pada serambi belakang sinyal sinkronisasi horizontal, agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekuensi dan fasa yang benar. getaran ini disebut burst warna. Sedangkan gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burst warna dan sinyal sinkronisasi disebut dengan sinyal video composite.

    BalasHapus
  52. Nama : Mochamad Faiz Irawanto
    Kelas: JTD 3B
    NO / NIM : 15 / 1841160045

    Video 1
    Sinyal TV Warna Standard
    Bagaimanapun juga untuk pemancar televisi warna harus memenuhi syarat ‘kompatibilitas’. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya.
    Untuk itu pada modul ini mahasiswa diajak untuk memahami tentang sistem standard televisi (standard PAL), sinyal lunimansi, sinyal selisih warna, sinyal krominansi dan pemodulasian secara kuadratur.
    Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang sistem standard televisi (standard PAL), sinyal lunimansi, sinyal selisih warna, sinyal krominansi dan sinyal ledakan dan sinyal suara. Untuk menunjang kemampuan tersebut mahasiswa akan diberikan latihan-latihan sehingga mahasiswa akan lebih memahami konsep sinyal televisi warna standard.

    PENYAJIAN MATERI
    Untuk pemancar televisi warna harus memancarkan 5 (lima) isyarat pokok yaitu :
    • Isyarat yang berkenaan dengan suara
    • Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna.
    • Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi.
    • Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal
    • Dan sinyal ledakan (burst signal)

    Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).

    BalasHapus
  53. Nama : Vincentius Alvin F.P.
    Kelas : JTD-3B
    No/NIM : 23/1841160130

    kamera TV warna merupakan gabungan dari 3 kamera. yaitu kamera hitam putih yang masing masing diberi filter. Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  54. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  55. Nama : Reva Rikat Asih
    Kelas : JTD-3B
    No/NIM : 19/1841160019

    Video ke -2
    "Video TV Engineering Luminance and Chrominance"

    Pada video tersebut dapat dijelaskan tentang :
    Sinyal luminansi
    Sinyal ini diperoleh dari tiga campuran warna biru, hijau dan merah dengan perbandingan 30%, 59% dan 11%. Campuran sinyal ini adalah sinyal luminansi yang dinotasikan sebagai sinyal Y dengan Y = 0.3R + 0.59G + 0.11B
    -Dimana Y adalah luminansi, R adalah Merah, G adalah Hijau dan B adalah biru.
    Perbandingan di atas telah terpilih untuk menjaga sensitifitas pandangan mata pada warna tersebut.
    -Mata sangat sensitif terhadap hijau daripada merah atau warna biru.
    -Modulasi sinyal carier luminansi untuk menyediakan keseuaian dengan pembuatan warna hitan dan putih gambar dalam penerima satu warna dari transmisi warna.
    -Dalam warna TV, itu dalpat membantu untuk proses decode sinyal RGB untuk gambar tabung warna.
    -Y memiliki nilai maksimum 1V puncak warna putih.
    Pada pernerima TV berwarna, sinyal luminan dan krominan digabung menjadi satu untuk memperoleh isnyal MHB. Y menyatakan sinyal luminan. Untuk memperoleh warna primer MHB, dapat dibentuk menggunakan Y sebagai berikut: (M – Y) + Y = M; (H – Y) + Y = H; (B – Y) + Y = B. Sinyal-sinyal (M – Y), (H – Y), (B – Y) disebut dengan Color Difference Signal.
    Pada sinyal luminasi, untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Membuat sinya Y dilakukan dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dan dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks. Untuk memperoleh sinya Luminasi, ketiga isyarat warna primer dicampurkan dengan perbandingan yang disesuaikan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Kepekaan mata terhadap warna hijau paling tinggi dengan presentase 59%, sedangkan untuk warna merah 30% dan biru 11 %. Dengan tingkat kepekaan tersebut, didapatkan perbandingan Y = 0.3M + 0.59H + 0,11B

    Jika objek yang diambil berwarna putih dengan tingkat keterangan tinggi, maka ketiga tabung akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan televise sudah dirancang sedemikian rupa sehingga apabila obyek putih terang, masing-masing output tabung akan memiliki level yang sama sebesar 1V. Sehingga, jika tegangan MHB masing-masing 1V maka tegangan Y juga sebesar 1V.

    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y dan tegangan dinyatakan dengan V. Sehingga tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tegangan warna biru dinyatakan dengan VB. Untuk menyatakan tegangan luminasi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:
    Televisi hitam putih
    Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
    Televisi warna
    Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau
    (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi.
    Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
    • Audio (suara)
    • Luminansi (kecerahan gambar)
    • Krominansi (warna)
    • Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
    • Burst
    Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
    Y = +0.30R +0.59G+0.11B
    V = 0,877 ( R - Y )
    U = 0,493 ( B- Y )

    BalasHapus
  56. Nama: Luthfi Kukuh Raharjo
    Kelas: 3B-JTD
    NIM: 1841160027
    Televisi warna memiliki 2 tipe sinyal yaitu sinyal luminasi dan sinyal krominan. Sinyal luminasi adalah sinyal kecerlangan gambar. Sinyal luminasi adalah hasil penggabungan ketiga sinyal merah, hijau dan biru (RGB). Sinyal luminasi diberi variabel Y. sinyal ini dirancang untuk menampilkan gambar yang berasal dari sinyal warna. Sinyal sinkronisasi horisontal dan vertikal tergabung dalam sinyal ini. Sinyal ini memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom. Sinyal Y dihasilkan dari 30% merah, 59% Hijau, 11% biru. Warna hijau memiliki perbandingan yang paling tinggi karena mata manusia lebih peka terhadap warna hijau, sedangkan pada warna biru mata manusia kurang peka. Apabila objek yang tertangkap kamera adalah berwarna putih maka ketiga tabung gambar akan memiliki output yang sama yaitu 1V nilai Y juga 1 Volt. Untuk warna hitam semua warna akan bernilai 0v. Apabila warna yang diambil adalah biru maka Y akan bernilai 0.11V.

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal RGV. Sinyal krominan yang merupakan sinyal informasi tambahan mengenai warna yang ditempatkan pada pita frekuensi kanal yang dihasilkan dengan memodulasikan sinyal-sinyal pembawa dengan sinyal luminan. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna).

    BalasHapus
  57. Nama : Dimas Zubaleta Guardiola Heriyanto
    Kelas / No absen : JTD 3A / 07
    NIM : 1841160132
    Video : 2 (TV engineering | part-10| Luminance and chrominance)

    Terdapat 3 warna utama atau primer yang diproduksi yaitu biru, hijau dan merah dengan menggunakan tube-tube kamera untuk menghasilkan sinyal warna . jika sinyal-sinyal warna ini ditransmisikan secara langsung maka tidak akan layak atau sesuai dengan penerimaan televisi monokrom. Karena itu, sinyal-sinyal 3 warna dikombinasikan kedalam bentuk sinyal luminasi dan sinyal chrominance

    Sinyal Luminance :

    Sinyal ini berisi perpaduan antara 3 warna, yaitu biru, hijau dan merah dengan proporsi secara berurut 30%,59% dan 11%. Kombinansi sinyal tersebut bernamakan luminance sinyal dengan dilambangkan Y dimana :

    Y=0,3R+0,59G+0,11B

    Dimana Y = luminance, R = merah, G = hijau dan B=biru
    Persamaan diatas telah dipilih sesuai kesensitifitas mata kepada warna. Karena mata sangat sensitif dengan warna hijau daripada merah dan biru.
    Modul carier sinyal luminance memberikan kompabilitas dengan memprodiuksi Kembali warna hitam dan putih dalam gambar pada penerima monokrom dari transmisi warna. Dalam TV warna, membantu deocde sinyal R,G, B menuju tube warna gambar.Y mempunyai nilai maksimum yaitu 1 V untuk puncak putih.

    Sinyal Chrominance :

    Sinyal chrominance membawa semua informasi warna. Itu juga dipanggil sinyal C. C mengindentifikasi rona dan saturasi warna. Sinyal tersebut juga membawa sinyal warna yang berbeda R-Y dan B-Y. sinyal warna yang berbeda bisa diproduksi dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-y) untuk sinyal lainnya R,G,B. Diluar dari 3 sinyal warna yang berbeda (R-Y),(B,Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal chrominance. Untuk sinyal yang ke 3 (G-Y) tidak dibutuhkan karena informasi G sudah dibawah pada sinyal Y

    BalasHapus
  58. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  59. Nama : Anastasya Meliana C
    Kelas : JTD 3B
    No/NIM : 03/1841160089

    Video 2 (T.V Engineering)

    Sinyal Warna :
    Tiga warna primer biru, hijau, dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominasi.

    Sinyal Luminansi :
    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna biru, hijau, dan merah dengan proporsi 30%, 59%, dan 11%. Sinyal campuran ini adalah sinyal luminansi yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi :
    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Dimana Y adalah luminansi, R merah, G hijau, dan B Biru.

    - Proporsi di atas telah dipilih dengan tetap memperhatikan sensitivitas mata terhadap warna-warna ini. Mata jauh lebih sensitive dengan warna hijau dari pada merah atau biru.

    - Sinyal luminansi memodulasi pembawa untuk memberikan kompatibilitas dengan mereproduksi gambar hitam dan putih dalam penerima monokrom dari transmisi warna.

    - Di TV berwarna, ada baiknya untuk memecahkan kode sinyal R, G, B untuk tabung gambar berwarna.

    - Y memiliki nilai maksimum 1V untuk putih puncak

    Sinyal Krominasi
    - Sinyal Chrominance berisi semua informasi warna. Ini juga disebut sinyal C.

    - Ini menunjukkan rona dan saturasi

    - sinyal chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y

    - sinyal perbedaan warna dapat diproduksi dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B.

    - Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal chrominance

    - sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G sudah terdapat dalam sinyal Y.

    - sekali lagi (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang terkecil, maka lebih berisiko terhadap gangguan noise daripada (R-Y) dan (B-Y).

    - dua sinyal perbedaan warna (R-Y) dan (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4,43 MHz)

    - di penerima, prosesnya dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancarannya masing-masing dalam tiga tabung gambar berwarna

    BalasHapus
  60. Nama : Ari Galang Udayana
    Kelas : JTD 3A / 04
    Video ke 2 : ( TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance )

    Sinyal Luminansi

    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna primer tadi, yaitu warna biru, hijau dan merah dengan proporsi masing-masing warna adalah 30%, 59%, dan 11% secara keseluruhan. Sinyal luminansi ini dinotasikan dengan sinyal Y. Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a)

    Sinyal Krominansi

    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna. Sekian Tanggapan dari saya, Terima kasih.

    BalasHapus
  61. Nama : Muhammad Ibnu Muttaqin
    Kelas : 3B-JTD
    No/NIM : 18/1841160016
    Video ke 2 ( Luminance and Chrominance Signal )

    dari video ke 2 diatas dapat saya simpulkan bahwa, 3 warna primer untuk sinyal yaitu ada warna biru, hijau dan merah. jika ketiga warna tersebut ditransmisikan Bersama-sama secara langsung tidak akan ada kesesuaian dengan penerima televisi monokrom. sebaliknya jika ketiga warna tersebut di kombinasikan akan menjadi sinyal pencahayaan.
    sinyal pencahayaan adalah gabungan dari ketiga warna primer dari sinyal dengan proporsi 30% warna merah, 59% warna hijau dan 11% warna biru, yang jika dituliskan dalam fungsi seperti ini :
    Y = 0.3 Merah + 0.59 Hijau + 0.11 Biru
    nilai proporsi diatas dibuat tergantung dengan sensitivitas dari mata terhadap warna. mata kita lebih sensitive terhadap warna hijau daripada warna merah dan biru, oleh sebab itu nilai proporsi dari warna hijau lebih banyak daripada warna merah dan biru.
    sinyal pencahayaan dapat memodulasi carrier untuk memberikan kompatibilitas dengan mereproduksi gambar hitam dan putih di penerima monokrom dari transimisi warna.
    sinyal pencahayaan maksimum pada nilai 1 V untuk setiap puncak.
    sinyal chrominance mengandung banyak warna dari informasi. sinyal ini juga mengindikasikan rona dan saturasi dari warna. sinyal chrominance diperoleh dari warna yang berbeda R-Y dan B-Y. warna yang berbeda pada sinyal dapat mengakibatkan penambahan sinyal Y dengan fase yang terbalik (-Y) untuk beberapa sinyal RGB ( merah, hijau, biru). untuk ketiga sinyal yang keluar dari sinyal yang berbeda tersebut yaitu (R-Y),(B-Y), dan(G-Y). namun hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan dalam sinyal chrominance. (G-Y) tidak terpai karena informasi dari warna hijau sudah termasuk ke dalam sinyal Y.

    BalasHapus

  62. Nama :Daniar Dwi Putra Wigi Prasojo
    Kelas/No.abs:JTD-3A/05
    NIM:1841160047
    Video : Colour TV technology - Colour Processing - Luminance Signal - Chrominance signal

    Chrominance (chroma atau C singkatnya) adalah sinyal yang digunakan dalam sistem video untuk menyampaikan informasi warna gambar, terpisah dari sinyal luma yang menyertainya (atau disingkat Y '). Chrominance biasanya direpresentasikan sebagai dua komponen perbedaan warna: U = B ′ - Y ′ (biru - luma) dan V = R ′ - Y ′ (merah - luma). Masing-masing komponen perbedaan ini mungkin memiliki faktor skala dan offset yang diterapkan padanya, sebagaimana ditentukan oleh standar video yang berlaku.

    Dalam sinyal video komposit, sinyal U dan V memodulasi sinyal subcarrier warna, dan hasilnya disebut sinyal chrominance; fase dan amplitudo sinyal chrominance termodulasi ini kira-kira sesuai dengan rona dan saturasi warna. Dalam ruang warna video digital dan gambar diam seperti Y'CbCr, komponen luma dan chrominance adalah nilai sampel digital.

    Memisahkan sinyal warna RGB menjadi luma dan chrominance memungkinkan bandwidth masing-masing ditentukan secara terpisah. Biasanya, bandwidth chrominance dikurangi dalam video komposit analog dengan mengurangi bandwidth subcarrier warna termodulasi, dan dalam sistem digital dengan subsampling chroma.

    BalasHapus
  63. Nama : Ersha Auranalia
    Kelas : 3B JTD
    Absen/NIM : 09 / 1841160069

    Video 2 "Video TV Engineering | Part 10 | Luminance and Chrominance"

    Warna Sinyal
    Tiga warna primer merah,hijau dan biru yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. kemudian di pancarkan dalam bentuk sinyal luminan dan sinyal krominan.

    Sinyal luminan adalah sinyal yang berguna untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai brightness. tiga warna biru, hijau & merah proporsi masing-masing warna adalah 30%, 59%, dan 11% secara keseluruhan. Sinyal luminansi ini dinotasikan dengan sinyal Y. Untuk hasil pencampurannya sendiri adalah :

    Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Perbandingan di atas telah terpilih untuk menjaga sensitifitas pandangan mata pada warna tersebut. Mata sangat sensitif terhadap hijau daripada merah atau warna biru. Pada sinyal luminansi, sinyal ini memodulasi sinyal carrier untuk memberikan kompatibilitas dengan menyediakan gambar hitam dan putih dalam penerima monokrom dari transmisi warna.

    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna. Itu jua dapat disebut sebagai sinyal C. Hal itu diindikasikan oleh rona dan saturasi warna. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.


    BalasHapus
  64. Nama : Achmad Farchan Hadi
    Kelas : JTD3B/01/1841160024
    Video : T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Crominance Signal

    Sinyal warna primer RGB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian dipancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Program dipancarkan oleh transmitter TV, jika warna diterima oleh receiver TV monokrom, jadi yang berguna hanya sinyal luminan, sedangkan jika program tersebut diterima oleh receiver TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pada Luminasi pencampuran dari ketiga warna primer tersebut agar dapat memperoleh sinyal luminasi, maka menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indra mata dalam menangkap kuat cahaya. Mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11,
    kemudian hasil kali dari ketiga tegangan tersebut dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom. Pada sinyal selisih warna, electron gun dalam tabung gambar perlu dikendalikan dengan tegangan dari tabung kamera R, G dan B. Kalau pada transmitter tengah melakukan pemodulasian RGB, maka pada receiver setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula RGB. Sinyal RGB ini yang akan mengendalikan electron gun dalam tabung gambar.

    BalasHapus
  65. Yusuf Bachri
    D4 JTD 3B
    1841160102

    Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    BalasHapus
  66. Nama : Leonard Alrido Putra
    Kelas : JTD 3B
    NIM/ABSEN : 1841160082

    Standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan.
    Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program
    tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang
    disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%.
    Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru).
    Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH,
    dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11,
    kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.
    Pada Sinyal Selisih Warna,penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B.
    kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar.

    BalasHapus
  67. Nama : Mitodius Nicho S.S
    Kelas : JTD3A
    Absen : 15

    Transmitter televisi berwarna harus memenuhi syarat supaya kompatibel.Dengan begitu sinyal yang ditransmisikan bisa diterima dengan baik dan jelas di sisi penerima.Sama hal nya di sisi penerima juga harus memenuhi syarat supaya hasil yang diterima dapat ditampilkan sesuai warna dan pencahayaan (tertama gambar).
    Pada TV berwarna, sinyal luminan dan sinyal krominan di jadikan menjadi satu menjadi sebuah sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:(M-Y) + Y = M,(H-Y) + Y = H,(B-Y) + Y = B. Penyampuran ini disesuaikan dengan kondisi mata manusia dalam menangkap cahaya dan warna. Mata manusia paling peka dengan warna hijau, lalu kemudian merah dan untuk warna paling tidak peka adalah biru. Warna tadi digunakan sebagai tolak ukur presentase pemberian pencahayaan.Presentase nya sebagai berikut 59% warna hijau, 30% warna merah, dan 11% warna biru Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B. Jika warna yang diinginkan adalah putih, maka presentase pencahayaan ketiga warna akan dibuat sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt.

    BalasHapus
  68. Nama : Handy Widianto Prabowo
    Kelas : JTD 3A
    NIM/ABSEN : 1841160125 / 12
    Video : 2

    Luminance
    Televisi hitam putih datang lebih dulu. Sebuah gambar hitam putih hanya berisi putih, hitam dan bayangan abu-abu. Semua nilai ini bisa (dan masih bisa) diperoleh hanya dengan memvariasikan kecerahan.
    Sinar matahari murni murni berwarna putih (atau setidaknya cukup putih untuk keperluan kita). Ketika cahaya tidak dipantulkan (tubuh hitam), yang kita dapatkan adalah hitam. Dengan memvariasikan intensitas cahaya, kita mendapatkan berbagai corak abu-abu. Ingat, abu-abu adalah persepsi otak manusia.
    Dalam istilah ilmiah, kecerahan cahaya diukur dalam istilah Luminance. Kata 'Luminance' secara langsung didefinisikan oleh CIE dalam kaitannya dengan penglihatan manusia. Itu diwakili oleh huruf Y sejauh menyangkut video.
    Seperti yang telah kita lihat di bab tentang Gamma, kecerahan 'miring' untuk tampilan, suatu proses yang kami sebut kompresi gamma. Alih-alih menyebutnya Twisted Luminance, mereka memutuskan untuk memanggil luminansi berkode video 'Luma', diwakili oleh Y '.
    Setiap kali kita berbicara tentang nilai luminansi sehubungan dengan video, kita berbicara tentang Luma (Y '). Saat sinyal video keluar dari port SDI sebagai 4: 2: 2 atau apa pun, notasi yang benar adalah Y’CbCr. Perhatikan Y dengan apostrof? Luminance sudah 'gammafied', atau telah diterapkan dengan gamma encoding.
    Dari bab tentang RGB ini kita tahu bahwa jika Y adalah anak dari RGB, Y 'berasal dari R’G’B ’.

    Chrominance
    Chrominance adalah informasi warna dalam sinyal. Ketika televisi berwarna tiba, alih-alih memulai dari awal, mereka menemukan cara untuk menempelkannya ke Luma, seperti yang telah kita lihat pada perbedaan antara CIE XYZ dan xyY. Dari situ kita mengetahui dua representasi warna diberi nama Cb dan Cr.

    Ini tidak berarti hijau diabaikan, ingat. Dari RGB Anda mendapatkan XYZ, dan dari XYZ Anda mendapatkan xyY, yang mengarah ke Y’CbCr.
    Yang paling atas adalah gambar RGB penuh. Jika harus dipecah menjadi Y’CbCr, Y ’akan menjadi yang kedua, Cb yang ketiga dan Cr yang keempat. Jangan berasumsi hanya karena itu adalah 'b' di Cb dan 'r' di Cr berarti biru atau merah - sama seperti jika Anda tidak mengharapkan seorang pria bernama Mr. Red berwarna merah.

    BalasHapus
  69. Nama : Fairuz Rahmadika
    Kelas : JTD-3A
    No/NIM : 11/1841160057

    Video 1 (Colour TV technology - Colour Processing - Luminance Signal - Chrominance signal)

    Sistem TV berwarna menggunakan konsep yang mirip dengan TV hitam putih, yaitu tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem inter-carrier yang sama tetapi TV berwarna harus memisahkan dan membuat ulang gambar hitam putih pada TV berwarna penerima melalui tri-gun picture tube.
    Ada tiga warna primer yang diproses pada Colour Prosessing yaitu Merah (Red), Hijau (Green), dan Biru (Blue) atau biasa disingkat menjadi RGB. Ketiga warna tersebut dapat dipadukan untuk mendapatkan warna-warna pelangi.
    Luminance Signal juga dikenal sebagai Y signal. Hal ini diperoleh dengan mengkombinasikan warna merah hijau dan biru dengan rasio, R (30%) + G (59%) + B (11%) yang akan menghasilkan warna putih sehingga diartikan sebagai intensitas kecerahan. Sinyal ini akan dimodulasi dengan frekuensi carrier video untuk kompabilitas dengan membuat ulang gambar hitam putih pada TV berwarna penerima. Sehingga sinyal ini berperan penting untuk membantu menguraikan 3 warna primmer pada tri-gun picture tube. Luminance Signal ini dipengaruhi oleh amplitude.
    Chrominance signal juga dikenal sebagai C signal karena berisi semua informasi warna mengenai “hue” dan “saturation”. Hue merupakan gradasi warna yang sebenarnya terlihat oleh mata, seperti warna pelangi yang mempunyai panjang gelombang berbeda sehingga menghasilkan warna-warna yang berbeda jugu. Hue ini dipengaruhi oleh frekuensi sinyal. Sedangkan Saturation mewakili kemurnian warna maksudnya tingkat kontras pada setiap warna atau bisa diartikan sebagai intensitas dari hue. Informasi warna tersebut kemudian akan dihasilkan dalam bentuk R-Y dan B-Y signal. Untuk hal ini, Y signal diinvert ke bentuk (-Y) oleh tahap inverter dan ditambahkan kedalam R dan B signal dengan cara,
    R + (-Y) = R - Y (V signal)
    B + (-Y) = B - Y (U Signal)
    Kedua sinyal tersebut di modulasi dengan sub-carrier frekuensi 4.43 MHz.

    BalasHapus
  70. Nama : Riza Rosyidah Adi Putri
    No : 21 / 1841160087
    Kelas : 3A – JTD

    Video 2 (T.V Engineering I Part-10 I Luminance and Chrominance Signal)

    Pada video kedua dapat dipelajari mengenai beberapa hal. Salah satunya yaitu sinyal warna, pada sinyal warna terdapat 3 warna primer/utama yaitu merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut dihasilkan oleh 3 tabung kamera yang digunakan untuk menghasilkan sebuah sinyal warna. Ketiga sinyal warna tersebut disatukan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi. Pada sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang diasumsikan sebagai sinyal Y. jadi Y = 0.3 R + 0.59G + 0.11B dimana Y adalah luminansi R yang berarti merah, G yang berarti hijau, dan B yang berarti biru. Proporsi dari pencampuran ketiga warna diatas telah dipilih serta memperhatikan sensivitas mata terhadap warna tersebut. Sinyal luminansi memodulasi untuk memberikan kompatibilitas dengan menghasilkan gambar hitam dan putih . Pada televise berwarna hal ini membantu untuk memecahkan sinyal R, G, dan B untuk tabung gambar berwarna. Y memiliki nila maksimum 1V untuk putih. Selanjutnya adalah sinyal krominansi, yaitu sinyal yang berisi semua informasi warna. Biasanya disebut dengan C-signal yang menunjukkan saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal warna yang berbeda R-Y dan B-Y. Sinyal warna yang berbeda dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y. pada (G-Y) tidak dipilih untuk melakukan transmisi karena G pada umumnya merupakan warna amplitude terbesar dan akan menimbulkan resiko gangguan noise daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal warna yang berbeda tadi di transmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4.43 MHz). pada penerima, prosesnya akan dibalik, sinyal R, G, dan B dipulihkan untuk mengontrol pancaran arus masing – masing dalam tabung gambar 3 warna. Sinyal krominansi diperoleh dengan modulasi amplitude dari sub-carrier dengan 2 sinyal yang berbeda yaitu R-Y dan B-Y. 2 sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama tetapi terdapat dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 °. Dua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vector untuk menghasilkan sinyal C.

    BalasHapus
  71. NAMA : ZAINULLAH
    KELAS : 3A JTD
    NO : 24 /1841160018
    Pada kamera TV warna merupakan gabungan dari 3 kamera. yaitu kamera hitam putih yang masing masing diberi filter. Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB


    BalasHapus
  72. Nama : Afiudin Irgi Alfarezi
    Kelas : JTD-3A
    No/NIM : 01/1841160117

    Video 1
    Pada video 1 dapat disimpulkan bahwa pada sistem baku TV warna, sinyal luminan sama dengan sinyal video TV hitam putih, dan kedua sinyal perbedaan warna (ER – EY) dan (EB – EY) ditransmisikan secara bersama pada satu bidang frekuensi 5 MHz. Agar mempunyai sifat kompatibel , sinyal luminan harus disiarkan dengan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada TV hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekuensi sinyal luminan dan metoda modulasi yang digunakan disebut modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistem modulasi tersebut kedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain , Sinyal luminan dibuat dari 3 sinyal warna primer yang diambil dari tabung pengambil, dan dicampur dalam perbandingan yang tetap dengan memakai rangkaian matrix. Karena mata manusia peka terhadap kuat cahaya paling tinggi pada warna hijau kemudian warna merah dan akhirnya kepekaan yang terendah pada warna biru, pencampuran dibuat dengan memperhatikan sifat kepekaan tersebut; yaitu komponen liminan pada masing-masing sinyal output camera dicampur dengan perbandingan 59% hijau, 30% merah dan 11% biru. Dengan menyisipkan sub pembawa warna yang mempunyai fasa 900 dan sunyal EB – EY pada modulator seimbang.Selanjutnya dengan menyisipkan secara bergantian sub pembawa warna yang mempunyai fasa-fasa 00 dan 1800 untuk tiap garis yang berlaian ke dalam modulator seimbang,. setelah pemodulasian seimbang, output yang telah dimodulasi dicampur (hasil ini disebut sinyal pembawa warna) dan mereka itu disiarkan bersama-sama dengan sinyal luminan. Kedua sinyal (EB – EY) dan sinyal (ER – EY) dijumlahkan pada dua buah modulator seimbang, karena sinyal-sinyal itu berubah tergantung pada kromasitas (tingkat warna dan kroma) obyek maka dengan demikian sinyal output modulator seimbang berubah juga. Dapat dijelaskan bahwa tingkat warna gambar yang direproduksi pada tabung gambar ditentukan oleh fasa sinyal sub pembawa warna dan kromanya ditentukan oleh amplitudo sinyal sub pembawa warna itu.

    BalasHapus
  73. Asyiq Maulana
    3B JTD
    04

    Video pertama.

    Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan di pisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (G = green), biru (B = blue). Hasil tersebut akan di pancarkan oleh pemancar televisi (transmitter). Pada system pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi. Pesawat televisi pesawatsinyal listrik yang diterima akan menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek di di transmisikan.
    Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di reproduksi akan berbentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah telah di pisahkan ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan di campur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luninasi Y dan dua sinyal krominasi, yaitu I dan Q menurut persamaan berikut
    Y = + 0,30R + 0,95G + 0,11B
    I = + 0,60R - 0,28G – 0.32B
    Q = + 0,21R – 0,52G + 0,31B
    Gambar, pemancar televisi, juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai suara system radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkanoleh modulasi frekuensi (FM) pada suatau gelombang teroisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sisitem pemancar radio yang telah di kenal sebelumnya. Dakam kedua kasus ini, di buat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi dalah sinyal bidang frekuensi dasar (baseband).
    Fungsi lampu kolimasi adalah untuk memberi informasi berupa tanda cahaya yang mnunjukkan batasan luas lapangan penyinaran pada obyek tubuh manusia. Luasan cahaya kolimasi harus sama dengan luasan radiasi, dan kebolehjadian simpangan tidak boleh melebihi batas toleransi yang diperkenankan misal 2 %. Bukaan kolimasi diidentikkan dengan luasan cahaya kolimator yang mengenai bidang.

    BalasHapus
  74. Alfath Afdana P.B
    1841160121/02
    3A JTD

    Sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain.
    Sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    Transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa.
    Untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.
    Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar, pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal, getaran ini disebut burs warna. Sedangkan sinyal video komposite adalah gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi

    BalasHapus
  75. Nama: Tania Nurindini
    Kelas: 3A-JTD
    No. Abs: 23

    TUGAS VIDEO 2 : TV ENGINEERING.

    Pada video tersebut dijelaskan bahwa video memiliki tiga warna paling utama yaitu RGB (RED-GREEN-BLUE). Ketiga sinyal warna tersebut merupakan warna primer dan untuk menghasilkan sinyal warna lain maka ketiganya harus dikombinasikan. Sinyal baru yang telah terkombinasi akan membentuk sinyal baru yaitu luminasi dan krominasi.



    ∆ LUMINASI
    Sinyal ini dihasilkan dengan mengkombinasikan warna merah, hijau, dan biru. Proporsinya adalah:
    [ Merah (R) = 30%; Hijau (G) = 59%; Biru (B) = 11%. ]

    Campuran warna tersebut akan membentuk sinyal warna baru yang disebut Y (Luminasi), dapat dituliskan: Y = 0.3R + 0.59G + 0.11B.

    ~ Sensitivitas warna pada mata merupakan salah satu panduan untuk membuat proporsi warna tersebut. Warna yang cenderung sensitif pada mata adalah RGB.

    ~ Untuk memberikan kompitabilitas produksi gambar berwarna hitam-putih dalam menerima monokrom dari transmisi warna, maka sinyal luminasi memodulasi sinyal pembawa.

    ~ Untuk sinyal warna putih puncak pada luminasi, nilai maksimumnya adalah satu volt.



    ∆ KROMINASI
    Sinyal krominasi merupakan sinyal yang memiliki informasi warna dengan simbol C.

    Sinyal krominasi menampilkan rona dan saturasi, sinyal ini didapatkan dari perbedaan sinyal warna R-Y dan B-Y.

    ~ Untuk mendapatkan sinyal perbedaan, harus menambahkan sinyal -Y dengan pembalikan fase ke sinyal R-G-B.

    ~ Dari sinyal perbedaan tersebut, yang digunakan untuk krominasi hanyalah R-Y dan B-Y. Informasi yang dibawa kedua sinyal tersebut, ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier dengan frekensi 4,43 MHz. Pada bagian penerima, prosesnya berkebalikan. Ketika sampai di penerima, sinyal RGB dipulihkan untuk mengatur arus pancarannya.

    ~ Alasan hanya 2 sinyal warna yang mampu di krominasi:
    a. Sinyal G-Y
    Tidak diperlukan karena informasi sinyal G sudah dimiliki oleh sinyal Y.
    b. Sinyal G memiliki amplitudo yang besar, oleh karenanya G-Y merupakan sinyal terkecil dan beresiko terlena noise.

    BalasHapus
  76. Nama : Miftahul Huda
    Kelas : 3A JTD
    No : 14
    NIM : 1841160006

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  77. Nama : Fadila Larasati
    Kelas : 3A JTD
    Absen : 10
    NIM : 1841160066
    Video 2 : T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Chrominance Signal | 5th Sem EC(Diploma) | Hindi |

    Berdasarkan video kedua mengenai Sinyal Luminansi dan Krominansi, dapat kita ketahui bahwa untuk memancarkan sebuah gambar berwarna dengan sistem Televisi warna, sinar yang datang dari sebuah obyek diuraikan menjadi tiga komponen warna cahaya yaitu; merah, hijau dan biru, dengan memakai filter warna. ketiga komponen itu dirubah menjadi sinyal listrik oleh tabung kamera. 3 warna utama atau warna dasar pada televisi berwarna yaitu RGB. RGB adalah kepanjangan dari Red-Green-Blue. Warna dasar ini adalah warna dasar cahaya yang apabila digabungkan akan menghasilkan warna yang berbeda-beda. Hasil kombinasi warna RGB ini digunakan untuk membentuk sinyal Luminansi dan Krominansi.
    Sinyal Luminan dibuat dari 3 sinyal warna primer dan dicampur dalam perbandingan warna yang tetap dengan menggunakan rangkaian matrik. Perbandingan tersebut dibuat berdasarkan kepekaan mata manusia terhadap warna. Tegangan output kamera mmemiliki perbandingan 59% untuk warna hijau, 30% untuk warna merah, dan 11% untuk warna biru. Sehingga UY = 0.3 UR + 0.59 UG + 0.11 UB, dimana Y adalah Luminansi, R adalah Red, G adalah Green dan B adalah Blue.
    Sinyal Perbedaan Warna dibentuk dari tiga warna dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matrik. Sinyal perbedaan warna berubah dengan berubahnya tingkat warna dan kroma dari obyek. Proses pembentukan sinyal luminan dan sinyal perbedaan warna :
    UY = 0,299 ER + 0,587 RG + 0,114 EB
    UR - UY = 0,701 UR - 0,587 UG - 0,114 UB
    UB - UY = -0,299 UR - 0,587 UG + 0,886 UB
    UG - UY = -0,299 UR + 0,413 UG - 0,114 UB

    Pada persamaan diatas sinyal (UG - UY) dibuat dengan mencampur (UR - UY) dan (UB - UY) sebagai berikut :

    0,299 UR - 0,587 UG + 0,114 UB - UY = 0
    UY dapat dibuktikan :
    UY = -0,299 UY + 0,587 UY + 0,114 UY

    Maka diperoleh :
    0,299 ( UR - UY ) + 0,587 ( UG - UY ) + 0,114 ( UB - UY ) = 0
    0,587 ( UG - UY ) = - 0,299 ( UR - UY ) - 0,114 ( UB - UY )
    ( UG - UY ) = - 0,299 0,587 ( UR - UY ) - 0,114 0,587 ( UB - UY )
    ( UG - UY ) = - 0,51 ( UR - UY ) - 0,19 ( UB - UY )

    Maka bila rangkaian mencampur 30% (UR - UY) dengan 11% (UB - UY) dan polaritasnya berlawanan diperoleh (UG - UY) sehingga hanya mengirim (UB - UY) dan (UR - UY) dengan mudah diperoleh (UG - UY). Dalam normal PAL sinyal (UB - UY) disebut sinyal U dan (UR - UY) disebut sinyal V. Sinyal tersebut dipancarkan pada bidang frekuensi 5 MHz dan lebar bidang masing-masing adalah 1,3 Mhz. Dengan cara ini maka komponen luminan mempunyai kuat cahaya yang sama seperti sinyal video, televisi hitam putih, dan sinyal ini mempunyai lebar bidang frekuensi 0-5MHz.

    BalasHapus
  78. Nama : Reza Afrida Dewanti
    No / NIM : 20 / 1841160036
    Kelas : 3A JTD
    Video Pertama

    Teknologi TV Berwarna
    Teknologi TV berwarna memiliki sistem yang sama dengan sistem teknologi TV hitam putih atau monokrom, kecuali ada beberapa tambahan sirkuit tambahan untuk pemprosesan warna. Sistem TV berwarna memiliki tiga sinyal video yang ditransmisikan menggunakan sistem pembawa yang sama dengan yang digunakan pada transmisi TV hitam putih atau monokrom. Penerima TV berwarna harus menggunakan tabung gambar tri-gun karena harus memisahkan dan mereproduksi menjadi gambar berwarna.

    Kesesuaian atau bisa disebut dengan kompatibilitas adalah fenomena dimana TV berwarna dapat menghasilkan atau menampilkan gambar hitam putih di penerima TV hitam putih atau monokrom tanpa mengubah sirkuitnya. Sedangkan Kompatibilitas terbaik adalah kebalikan dari kompatibilitas, dimana siaran TV hitam putih atau monokrom pasti bisa menghasilkan gambar hitam putih atau monokrom di penerima TV berwarna.

    Untuk mencapai kompatibilas sesuai yang disebutkan diatas, maka siaran TV berwarna harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
    1. Harus memiliki lebar saluran yang sama, yaitu sebesar 7 MHz.
    2. Video yang digunakan harus memiliki besar Bandwidth yang sama, yaitu sebesar 5,5 MHz.
    3. Lokasi, pemisah pembawa suara, dan gambar harus seimbang di kedua sistem. seimbang yang dimaksud disini adalah sama.
    4. Frekuensi garis bingkai, pulsa sinkronisasi garis, dan bingkai harus sama atau seimbang dikedua sisi sistem.

    Warna primer terdiri dari 3 warna, yaitu warna MERAH, BIRU, dan HIJAU atau agar mudah disebut yaitu dengan RGB. Yang dimana RGB tersebut digunakan dalam siaran TV Berwarna. Dari ketiga warna primer tersebut RGB bisa menghasilkan 7 warna pelangi, yaitu VIOLET NILA BIRU HIJAU KUNING ORANGE dan MERAH atau bisa di singkat VIBGYOR agar mudah diingat.

    Pencampuran adiktif merupakan pencampuran beberapa warna dari warna primer dan warna pelangi. Contoh pencampuran adiktif sebagai berikut :
    1. Merah 30% + Biru 11% + Hijau 59% akan menghasikan warna Putih. Warna Hijau primer yang ikut dicampurkan tersebut akan menutupi panjang gelombang tengah).
    2. Merah 50% + Hijau 50% akan menghasilkan warna Kuning.
    3. Merah 50% + Biru 50% akan menghasilkan warna Magenta.
    4. Biru 50% + Hijau 50% akan menghasilkan warna Cyan.
    Dari pencampuran warna diatas akan menghasilkan warna warna baru.

    Berikut spesifikasi warna :
    1. Apa yang dilihat oleh mata kita adalah mewakili warna yang sebenarnya. Dari 7 warna pelangi yang ada akan menghasilkan corak warna yang berbeda dan juga panjang gelombang yang berbeda juga.
    2. Kemurnian suatu warna mewakili saturasi. Warna yang sepenuhnya "jenuh" tidak ada campuran warna putih didalamnya.

    BalasHapus
  79. Nama : Elsa Firmaniar
    Kelas : JTD3A
    Absen/NIM : 08/1841160008

    Video 2
    T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Crominance Signal

    Berdasarkan penjelasan video 2 diatas bahwa dikatakan pada televisi, sinyal warna primer RGB (Red, Green, Blue) diproses dalam rangkaian Matriks. Maka dari rangkaian Matriks ini nantinya kemudian dipancarkan sinyal luminan dan juga sinyal krominan. Program yang dipancarkan oleh transmitter TV, jikalau warna diterima oleh receiver Televisi monokrom (hitam putih), maka yang berguna hanya sinyal luminan, sedang jika program tersebut diterima oleh receiver TV berwarna, maka kedua sinyal itu digunakan yakni, sinyal luminan dan juga sinyal krominan. Pada sinyal luminasi penggabungan dari ketiga warna primer, agar dapat memperoleh sinyal luminasi, maka diperlukan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indra mata dalam menangkap intensitas kuat cahaya. Mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap intensitas kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap intensitas kuat cahaya warna dan menggabungnya menjadi satu dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tegangan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    Jadi, kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11,
    kemudian hasil kali dari ketiga tegangan tersebut dijumlahkan, maka akan didapatkan gambar monokrom atau hitam putih. Pada sinyal selisih warna, electron gun dalam tabung gambar perlu dikendalikan dengan tegangan dari tabung kamera Merah, Hijau dan Biru. Jika saat transmitter sedang melakukan pemodulasian RGB, maka pada receiver setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula RGB. Sinyal RGB ini yang akan mengendalikan electron gun dalam tabung gambar. Begitu kurang lebih proses yang terjadi pada sinyal luminasi dan juga sinyal krominan.

    BalasHapus
  80. Nama : MOHAMAD IQBAL MAULANA FIRMANSYAH
    Kelas : JTD 3A
    No.A : 16
    Video 1

    Kesimpulan
    Berdasarkan penjelasan video pertama sinyal luminasi memproduksi gambar hitam-putih pada penonton apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi.
    Untuk membuat sinyal luminasi ialah dengan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (Merah, Hijau, Biru) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% .
    Sedangkan untuk sinyal krominasi merupakan sinyal video yang dijabarkan dalam bentuk gelombang sinus. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.
    Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sinyal ‘’Y’’ mengandung sinyal krominansi dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.
    Pada sistem TV warna standard NTSC, bakuan warna yang digunakan tidak berbeda dengan sistem PAL standard, yaitu warna primer adalha merah, hijau dan biru. Prosedur pengambilan ketiga warna primer yang dilakukan oleh tabung kamera TV warna juga identik dengan standard PAL. Warna-warna itu diubah menjadi sinyal luminan dan sinyal selisih warna. Hasil dari susunan isyrat gambar itu kemudian dipancarkan dengan menggunakan lebar bidang frekuensi yang sama dengan sistem pemancaran TV monokrom sistem FCC.

    BalasHapus
  81. Nama : Donna Dwie Hayyu Puteri
    Kelas : 3B_JTD_07
    Nim : 1841160037

    sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa.
    untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.

    Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar, pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal, getaran ini disebut burs warna. Sedangkan sinyal video komposite adalah gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi.

    BalasHapus
  82. Muhammad Alif Nabila
    17 / 1841160060
    JTD 3A
    Video 2 "Video TV Engineering | Part 10 | Luminance and Chrominance"
    Dari video diatas dapat dipelajari bahwa dalam pertelevisian terdapat sinyal warna yang terdiri dari 3 warna pokok, yaitu merah (red), hijau (green), dan biru (blue) atau lebih dikenal sebagai warna RGB. Dimana ketiga warna ini dihasilkan oleh 3 tabung warna pada kamera. Dalam pertelevisian sinyal warna ini akan diproses oleh tabung warna dengan menggunakan rangkaian matriks. Keluaran dari rangkaian matriks ini ada 2, yaitu sinyal luminansi dan sinyal krominansi.
    Pada televisi berwarna kedua sinyal ini digunakan untuk mendapatkan sinyal warna RGB sehingga televisi dapat menampilkan warna yang sesuai. Dimana sinyal luminansi akan digabungkan dengan sinyal krominansi sehingga didapatkan sinyal warna. Sedangkan pada televisi monokrom (hitam putih) hanya digunakan sinyal luminansi saja, karena untuk menampilkan gambar, televisi monokrom hanya membutuhkan tingkat kecerahan warna saja.
    Sinyal luminansi atau disebut Y merupakan suatu sinyal yang digunakan untuk menunjukkan kecerahan suatu warna. Sinyal ini terbentuk dari gabungan 3 warna primer (RGB) yang dimana perbandingannya sudah disesuaikan dengan tingkat kepekaan mata manusia terhadap warna. Dari ketiga warna yang ada, mata manusia lebih sensitif terhadap warna hijau dan kurang sensitif terhadap wana biru, sehingga sinyal luminansi dibentuk dengan perbandingan 59% G (hijau), 30% R (merah), dan 11% B (biru). Sehingga dapat ditulisakan
    Y = 0.3R + 0.59G + 0.11B
    Sinyal luminansi mempunyai nilai tegangan maksimal sebesar 1 V. Sehingga apabila objek yang diambil berwarna putih dengan tingkat kecerahan tinggi, maka 3 tabung akan menghasilkan output yang sama, yaitu 1 V. Karena masing masing dari warna Red Green dan Blue mempunyai nilai tegangan 1 V maka sinyal luminansi (Y) juga akan bernilai tegangan 1 V.
    Karena sinyal luminansi dinyatakan sebagai Y dan tegangan dinyatakan sebagai V, maka tegangan sinyal luminansi dinyatakan sebagai VY. Bergitu pula dengan tegangan warna merah dinyatakan VB, tegangan warna hijau VG, dan tegangan warna biru VB. Sehingga tegangan luminansi dapat dinyatakan dengan
    VY = 0.3VR + 0.59VG + 0.11VB
    Sinyal krominansi disebut juga C mengandung seluruh informasi dari warna juga menunjukkan rona dan saturasi dari suatu warna. Sinyal krominansi juga mengandung sinyal perbedaan warna yang nantinya digunakan untuk membentuk suatu warna. Sinyal perbedaan warna atau Color difference signal ini diperoleh dari penambahan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) pada salah satu sinyal warna R, G, atau B. Sehingga terdapat dinyal (R-Y), (G-Y), dan (B-Y). Namun dari 3 sinyal yang ada hanya diguanakan 2 sinyal saja untuk membuat sinyal krominansi, yaitu sinyal (R-Y) dan (B-Y). Sinyal (G-Y) tidak digunakan karena informasi G sudah tercantum dalam sinyal Y, dan juga karena G umumnya adalah warna amplitudo maka (G-Y) adalah yang terkecil, sehingga lebih berisiko terhadap gangguan noise dari pada (R-Y) dan (B-Y). Kedua sinyal perbedaan warna ((R-Y) dan (B-Y)) ini ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna dengan frekuensi 4.43 MHz.

    BalasHapus
  83. Nama : Amartya Salsabiila Putri Wicaksono
    No. Absen / NIM : 03 / 1841160053
    Kelas : JTD 3A

    Video 2
    T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Crominance Signal

    Pada video ini dijelaskan mengenai sinyal warna, sinyal luminasi dan sinyal krominansi. Pada sinyal warna terdapat 3 warna primer yaitu merah, hijau, dan biru yang dihasilkan oleh 3 tabung kamera dan digunakan untuk menghasilkan sebuah sinyal warna. Ketiga sinyal warna tersebut kemudian disatukan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi. Adapun sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang diasumsikan sebagai sinyal Y,
    Y = 0.3 R + 0.59G + 0.11B
    Dimana Y yaitu luminasi, R yaitu warna merah (Red), G yaitu warna hijau (Green), dan B yaitu warna biru (blue).
    Proporsi dari pencampuran ketiga warna diatas telah dipilih dengan memperhatikan sensivitas mata terhadap warna tersebut. Sinyal luminansi memodulasi sinyal pembawa untuk memberikan kompatibilitas dengan menghasilkan gambar hitam dan putih pada penerima dari transmisi warna. Dalam tv berwarna, hal ini membantu untuk mendemodulasikan sinyal R, G, dan B untuk tabung gambar berwarna.
    Selanjutnya adalah sinyal krominansi, yaitu sinyal yang berisi semua informasi warna. Sinyal ini disebut juga C-signal yang menunjukkan saturasi warna. Sinyal warna yang berbeda dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal warna yang berbeda yaitu R-Y dan B-Y. Dua sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama dalam suatu kuadratur dengan perbedaan fasa 90 °. Dua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vector untuk menghasilkan sinyal C. Selanjutnya dua sinyal warna yang berbeda ini, ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4.43 MHz). Pada penerima, prosesnya akan dibalik, sinyal R, G, dan B dikembalikan untuk mengontrol arus masing-masing dalam tabung gambar tiga warna. Perpaduan (G-Y) tidak dipilih untuk melakukan transmisi karena informasi sinyal G sudah terdapat pada sinyal Y serta memiliki amplitudo yang besar sehingga beresiko menimbulkan noise.

    Terima kasih

    BalasHapus
  84. Nama : INTAN FADLILLA
    absen/NIM: 11/1841160072
    Kelas : JTD 3E
    Video 2: Video TV Engineering Part 10 Luminance and Chrominance
    WARNA SINYAL:
    3 warna utama yaitu biru, hijau dan merah(RGB) yang diproses dalam rangkaian Matriks dan dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.
    SINYAL LUMINANCE: Penggabungan dari ketiga warna primer
    Sinyal ini diperoleh dengan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indra mata dalam menangkap intensitas kuat cahaya. Mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap intensitas kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (mata paling kurang peka terhadap warna biru). Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    SINYAL CHROMINANCE :
    Sinyal krominasi merupakan sinyal yang memiliki informasi warna dengan simbol C.Sinyal krominasi menampilkan rona dan saturasi, sinyal ini didapatkan dari perbedaan sinyal warna R-Y dan B-Y. Untuk mendapatkan sinyal perbedaan, harus menambahkan sinyal -Y dengan pembalikan fase ke sinyal R-G-B. Dari sinyal perbedaan tersebut, yang digunakan untuk krominasi hanyalah R-Y dan B-Y. Informasi yang dibawa kedua sinyal tersebut, ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier dengan frekensi 4,43 MHz. Pada bagian penerima, prosesnya dikembalikan. Ketika sampai di penerima, sinyal RGB dipulihkan untuk mengatur arus pancarannya.

    BalasHapus
  85. Nama : Alda Ardelia
    Kelas : 3E JTD
    No. Absen : 04
    NIM :1841160002

    Dalam video yg sudah saya tonton diatas menyatakan bahwa pemancar televisi warna harus memenuhi syarat kompatibilitas. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya.
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:(M-Y) + Y = M,(H-Y) + Y = H,(B-Y) + Y = B. Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B., Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB.

    Terima kasih :)

    BalasHapus
  86. Nama : Irma Dyah Alfianti
    Kelas : 3EJTD
    NIM/Absen : 1841160040/12
    Video ke 2 (T.V Engineering Luminance and Chrominance Signal)

    Dalam video yg kedua dijelaskan tentang warna sinyal, sinyal luminance, sinyal chrominance dan quadrature amplitude modulated c signal.

    Yang pertama, untuk pemancar televisi warna harus memancarkan 5 (lima) isyarat pokok yaitu
    a. Isyarat yang berkenaan dengan suara
    b. Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna.
    c. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi.
    d. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizont dan sinyal ledakan (burst signal)
    standard televisi warna yang digunakan ada dua, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).


    1. WARNA SINYAL: terdapat tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.

    2. SINYAL LUMINANCE: Sinyal ini didapatkan dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dalam proporsi 30%, 59% dan 11%. Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    3. SINYAL CHROMINANCE : Sinyal Chrominance yaitu sinyal yang berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance dapat diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    4. QUADRATURE AMPLITUDE MODULATED C SIGNAL : adalah sinyal chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-carrier oleh dua sinyal perbedaan R-Y & B-Y. Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C. Sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar.

    BalasHapus
  87. Nama : Faris Abdurrahman
    Kelas : 3E JTD
    No absen : 08
    NIM : 1841160101
    Video : Luminance and Chrominance Signal (Video ke-2)

    Pada video kedua ini dijelaskan bahwa,
    Sinyal warna memiliki tiga warna primer, biru, hijau, dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera. Ketiga sinyal warna ini diolah dalam rangkaian matriks. Didalam matrik ini sinyal akan dikombinasikan dan ditransmisikan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi.
    Kemudian untuk sinyal luminansi dapat dihasilkan melalui pencampuran antara warna primer dengan proporsi warna merah 30%, hijau 59%, dan biru 11%. Besarnya proporsi untuk setiap warna ini ditentukan oleh tingkat sensitifitas mata dalam menangkap warna, yang mana mata lebih sensitif terhadap warna hijau dibanding warna merah dan biru. Sinyal luminansi ini dirumuskan dengan notasi :
    Y = 0.3 merah + 0.59 hijau + 0.11 biru
    Dengan nilai maksimumnya sebesar 1V, yang mengindikasikan warna putih. Dengan kata lain, saat mendapat output warna putih, maka itu berarti masing-masing warna bernilai sama, yaitu 1V. Sehingga dapat diambil contoh, jika warna merah bernilai 1V sedangkan warna lainnya bernilai 0V, maka Y akan bernilai 0,3V.
    Kemudian dijelaskan juga jika sinyal krominansi ini adalah sinyal yang berisi semua informasi warna yang dapat diindikasi melalui saturasi warna. Dengan begitu, disaat sinyal diterima oleh TV monokrom, maka yang digunakan hanyalah sinyal luminansi saja. Sedangkan jika diterima oleh TV warna, maka akan menggunakan kedua jenis sinyal.

    BalasHapus
  88. Nama : RIKI ANWAR
    Absen/NIM : 19/1841160123
    Kelas : JTD-3E
    Video : 2 (ke dua)

    T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Crominance Signal


    WARNA SINYAL: terdapat tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.

    SINYAL LUMINANCE: Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dalam proporsi 30%, 59% dan 11%. Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    SINYAL CHROMINANCE : Sinyal Chrominance berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    QUADRATURE AMPLITUDE MODULATED C SIGNAL : Sinyal Chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-carrier oleh dua sinyal perbedaan R-Y & B-Y. Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C. Sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar. Amplitudo sinyal C mewakili saturasi & fase mewakili rona sinyal Warna. Karena sinyal C mewakili jumlah vektor dari dua sinyal yang saling berhadapan pada sudut siku-siku atau kuadrat, itu juga disebut sinyal modulasi amplitudo Kuadratur (Sinyal QAM).

    BalasHapus
  89. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  90. Nama : Mikhail Ashshidiqie Rachman
    Kelas : 3E JTD
    No. Absen : 15
    NIM : 1841160092
    Video Penjelasan ke-2

    Representasi Video tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada di scene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene.

    1. Vertikal Detail dan Viewing Distance
    • Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3.
    • Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing distance (D) dengan tinggi gambar (H) -> D/H.
    • Setiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel.

    2. Horizontal Detail dan Picture Width
    • Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar.

    3. Total Detail Content
    • Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar
    • Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio.
    • Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal.

    4. Perception of Depth
    • Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak.

    5. Warna Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru).
    Properti warna pada sistem broadcast:
    LUMINANCE
    # Brightness = jumlah energi yang menstimulasi mata grayscale (hitam/putih)
    # Pada televisi warna luminance tidak diperlukan.

    BalasHapus
  91. Nama : Mucahmmad NoorFahmi Arrasyid
    Kelas : 3E JTD
    No / NIM : 16 / 1841160104

    Berdasarkan video kedua yang saya lihat dapat dijelaskan bahwa Terdapat 3 warna utama pada sinyal video yaitu Red (R), Green (G), Blue (B). Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan). Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y). Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal (sinyal selisih warna ).
    Sinyal luminansi adalah sinyal campuran dari red, green, dan blue. Pada sinyal luminansi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru).

    BalasHapus
  92. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  93. Nama : Agustiana Putri K
    No/NIM : 02 / 1841160029
    Kelas : JTD 3E

    Dalam vidio dijelaskan bahwa sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan maka akan didapat gambar monokrom.

    Sinyal krominansi disebut juga C mengandung seluruh informasi dari warna juga menunjukkan rona dan saturasi dari suatu warna. Sinyal krominansi juga mengandung sinyal perbedaan warna yang nantinya digunakan untuk membentuk suatu warna. Sinyal perbedaan warna atau Color difference signal ini diperoleh dari penambahan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) pada salah satu sinyal warna R, G, atau B. Sehingga terdapat dinyal (R-Y), (G-Y), dan (B-Y). Namun dari 3 sinyal yang ada hanya diguanakan 2 sinyal saja untuk membuat sinyal krominansi, yaitu sinyal (R-Y) dan (B-Y). Sinyal (G-Y) tidak digunakan karena informasi G sudah tercantum dalam sinyal Y, dan juga karena G umumnya adalah warna amplitudo maka (G-Y) adalah yang terkecil, sehingga lebih berisiko terhadap gangguan noise dari pada (R-Y) dan (B-Y). Kedua sinyal perbedaan warna ((R-Y) dan (B-Y)) ini ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna dengan frekuensi 4.43 MHz.

    BalasHapus
  94. Nama : Cindy Dwi Puspita Sari
    Kelas : 3E JTD / 05
    Video ke 2 : ( TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance )

    Sinyal Warna :
    Tiga warna primer biru, hijau, dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominasi.

    Sinyal Luminansi
    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna primer tadi, yaitu warna biru, hijau dan merah dengan proporsi masing-masing warna adalah 30%, 59%, dan 11% secara keseluruhan. Sinyal luminansi ini dinotasikan dengan sinyal Y. Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a). Sinyal Luminansi bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y. Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.

    Sinyal Krominansi
    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    BalasHapus
  95. Nama : M. MIFTACHUS SHOMDANI
    Kelas : 3E-JTD
    No : 14
    NIM : 1841160026
    Video ke-2 : (Luminance and Chrominance Signal)

    Dalam video diatas dapat dijelaskan bahwa sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  96. Nama : Syamsul Huda Puji Ananta
    Kelas : 3E JTD
    Absen / NIM : 24 / 1841160056
    Video : 2 (TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance)

    Berdasakan penjelasan video diatas, dapat kita ketahui bahwa dalam televise memiliki sinyal warna yaitu sinyal luminasi dan sinyal krominasi. Sinyal warna sendiri terdiri dari 3 warna pokok, yaiti merah (RED), hijau (GREEN), dan biru (BLUE) atau biasa disebut RGB. Untuk menghasilkan sebuah sinyal warna, 3 warna tersebut digabungkan/dicampur untuk membentuk sinyal luminasi dan krominasi.
    Sinyal Luminasi dapat diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang biasa disebut sinyal Y, Y = 0.3 R + 0.59 G + 0.11 B.
    Dimana Y adalah Luminansi, R adalah warna merah (RED), G adalah warna hijau (GREEN), B adalah warna biru (BLUE). Sinyal Luminansi mempunyai nilai tegangan 1V. Sehingga apabila objek yang diambil berwarna putih dengan tingkat kecerahan tinggi, maka 3 tabung akan menghasilkan output yang sama, yaitu 1 V. Karena masing masing dari warna Red Green dan Blue mempunyai nilai tegangan 1 V maka sinyal luminansi (Y) juga akan bernilai tegangan 1 V.
    Sinyal krominansi disebut juga sinyal C yang mempunyai seluruh informasi dari warna juga menunjukkan rona dan saturasi warna. Warna yang berbeda dapat dihasilkan dengan sinyal Y. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal warna yang berbeda yaitu R-Y dan B-Y. Dua sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama dalam suatu kuadratur dengan perbedaan fasa 90 °. Dua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vector untuk menghasilkan sinyal C. Lalu kedua sinyal warna yang berbeda ini, ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4.43 MHz).

    BalasHapus
  97. Nama:Rino Pamungkas
    Absen/NIM : 20/1841160118
    Kelas : JTD-3E
    Video : 2

    Sinyal warna memilik 3 warna dasar/ primer yaitu merah,hijau,biru.

    Sinyal Luminansi/sinyal kecerlangan gambar=sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y dengan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya.
    Rumus: Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping dan keadaan tidak merata.Jarak antara puncak kelompok yaitu 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hz.Kalau letak dari kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil. Dengan ini sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.
    Sub carrier yang membawa informasi warna atau gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.


    BalasHapus
  98. Nama : Luthfi Akbar Shidqi
    Kelas: 3E - JTD
    NIM: 1841160073

    Pada video diatas dapat disimpulkan bahwa Sinyal Krominansi memiliki syarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal Dan sinyal ledakan Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line dan sistem Nasional Television System Committee .
    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan .
    + Y = B
    Sinyal-sinyal , , disebut sebagai ‘Color difference signal’ . Sinyal Luminansi Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% . Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama.
    Tegangan luminansi
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom

    BalasHapus
  99. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  100. Nama : Galang Gastiadi
    No/NIM : 09 / 1841160115
    Kelas : JTD 3E
    Video 2 : Luminance and Chrominance Signal

    Dalam vidio 2 dijelaskan bahwa Sinyal warna terdapat tiga warna primer biru (Blue), hijau (Green), dan merah (Red) yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominasi.

    Sinyal Luminansi adalah amount of white light atau pembawa kecerahan/brightness yang telah mengandung informasi tentang prosentase brightness masing-masing warna. Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna biru, hijau, dan merah dengan proporsi Red (30% luminansi), Green (59% luminansi), dan blue (11% luminansi). Sinyal campuran ini adalah sinyal luminansi yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi :
    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Dimana :
    Y : luminansi
    R : merah
    G : hijau
    B : Biru.

    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna. Itu jua dapat disebut sebagai sinyal C. Hal itu diindikasikan oleh rona dan saturasi warna. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna).Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal

    BalasHapus
  101. Nama : Dhandi Yudhit Yuniar
    Absen/NIM: 06/1841160106
    Kelas : JTD 3E
    Video 2 : Luminance and Chrominance

    Pada video tersebut menerangkan tentang sinyal warna, luminansi dan kromonisansi. Pada sinyal warna terdapat 3 warna primer yaitu merah, hijau, dan biru yang dihasilkan oleh 3 tabung kamera dan digunakan untuk menghasilkan sebuah sinyal warna. ketiganya kemudian disatukan untuk membentuk sinyal luminansi dan kromoninansi. Sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang diasumsikan sebagai sinyal Y (Y= 0.3 Red + 0.59 Green + 0.11 Blue).

    Takaran dalam mencampurkan ketiga warna diatas telah memperhatikan sensitivitas mata terhadap warna tersebut. Sinyal luminansi memodulasi sinyal pembawa untuk memberikan kompatibilitas dengan menghasilkan gambar hitam dan putih pada penerima dari transmisi warna. Dalam tv berwarna, hal ini membantu untuk mendemodulasikan sinyal R, G, dan B untuk tabung gambar berwarna. Sedangkan sinyal Krominansi adalah sinyal yang berisi semua informasi dari warna, biasanya juga disebut C-signal yang menunjukan saturasi warna. Sinyal krominansi dapat diperoleh dengan sinyal warna yang berbeda bisa R-Y dan B-Y. Dua sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama dalam suatu kuadratur dengan perbedaan fasa 90 ° (ditambahkan secara vektor). Kemudian, kedua sinyal ini ditransmisikan sebagai sub-carrir warna di 4.43 Mhz. Pada penerima, prosesnya akan dibalik, sinyal R, G, dan B dikembalikan untuk mengontrol arus masing-masing dalam tabung gambar tiga warna. Perpaduan (G-Y) tidak dipilih untuk melakukan transmisi karena informasi sinyal G sudah terdapat pada sinyal Y serta memiliki amplitudo yang besar sehingga beresiko menimbulkan noise. Penggunaan sinyal pada TV monokrom dan berwarna tentunya berbeda, TV monokrom hanya akan menggunakan sinyal luminansi saja, sedangkan TV berwarna akan menggunakan kedua jenis sinyal (krominansi dan luminansi).
    Terimakasih.

    BalasHapus
  102. NAMA : EVELYN ZHAHLIZAFITRI
    KELAS : 3E JTD
    ABSEN : 07
    NIM : 1841160071
    VIDEO KE 02
    Pada video 02 djelaskan bahwasanya:
    LUMINANACE DAN CHROMINANCE

    1. WARNA SINYAL
    terdapat tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.

    2. SINYAL LUMINANCE
    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dalam proporsi 30%, 59% dan 11%. Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    3. SINYAL CHROMINANCE
    Sinyal Chrominance berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    4. QUADRATURE AMPLITUDE MODULATED C SIGNAL
    Sinyal Chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-carrier oleh dua sinyal perbedaan R-Y & B-Y. Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C. Sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar. Amplitudo sinyal C mewakili saturasi & fase mewakili rona sinyal Warna. Karena sinyal C mewakili jumlah vektor dari dua sinyal yang saling berhadapan pada sudut siku-siku atau kuadrat(QAM signal.)

    BalasHapus
  103. Nama : Muhammad Nurdin Rosyidi
    Kelas : 3E JTD
    No. Absen : 17
    NIM : 1841160090
    Video Penjelasan ke-2

    Representasi Video tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada di scene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene. Didalam matrik ini sinyal akan dikombinasikan dan ditransmisikan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi.
    Kemudian untuk sinyal luminansi dapat dihasilkan melalui pencampuran antara warna primer dengan proporsi warna merah 30%, hijau 59%, dan biru 11%. Besarnya proporsi untuk setiap warna ini ditentukan oleh tingkat sensitifitas mata dalam menangkap warna, yang mana mata lebih sensitif terhadap warna hijau dibanding warna merah dan biru. Sinyal luminansi ini dirumuskan dengan notasi :
    Y = 0.3 merah + 0.59 hijau + 0.11 biru
    Dengan nilai maksimumnya sebesar 1V, yang mengindikasikan warna putih. Dengan kata lain, saat mendapat output warna putih, maka itu berarti masing-masing warna bernilai sama, yaitu 1V. Sehingga dapat diambil contoh, jika warna merah bernilai 1V sedangkan warna lainnya bernilai 0V, maka Y akan bernilai 0,3V. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB.

    BalasHapus
  104. Nama : Ainun Azizah
    Kelas : 3E JTD
    Absen : 03
    NIM : 1841160086

    Video Kedua
    (TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance)

    Berdasarkan pada bahasan video kali ini masih mengenai sinyal warna dalam pertelevisian. Hanya saja yang membedakan disini sinyal warna tersebut yang terdiri dari 3 warna primer akan dikombinasikan menjadi sinyal baru. Tiga warna primer tersebut meliputi warna merah, hijau dan biru. Kombinasi ketiga warna primer tersebut akan menghasilkan sinyal baru yaitu luminansi dan krominansi di dalam sinyal warna. Agar dapat mengetahui lebih lanjut mengenai keduanya, ada baiknya mengetahui apa pengertian dari sinyal luminansi dan sinyal krominansi itu sendiri.

    1. Sinyal Luminansi
    Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna primer tadi, yaitu warna biru, hijau dan merah dengan proporsi masing-masing warna adalah 30%, 59%, dan 11% secara keseluruhan. Sinyal luminansi ini dinotasikan dengan sinyal Y. Maka, untuk hasil pencampurannya sendiri adalah :

    Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    Ket :
    Y = Sinyal Luminansi
    R = Sinyal warna merah
    G = Sinyal warna Hijau
    B = Sinyal warna Biru

    Penentuan nilai proporsi diatas dipertimbangkan dengan tetap memperhatikan nilai sensitivitas mata kita terhadap warna-warna tersebut. Jadi, tidak boleh sembarangan dalam menentukan proporsi warna tersebut. Pada sinyal luminansi sendiri, sinyal ini memodulasi sinyal carrier untuk memberikan kompatibilitas dengan menyediakan gambar hitam dan putih dalam penerima monokrom dari transmisi warna.

    2. Sinyal Krominansi
    Sinyal krominansi disebut juga sinyal C. Sinyal ini berisi semua informasi warna. Selain itu, pada sinyal ini ditunjukkan juga saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan nilai fase yang berkebalikan (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal yang berbeda warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Krominansi. Sinyal ketiga yaitu sinyal (G-Y) tidak diperlukan. Hal tersebut dikarenakan informasi G sudah terdapat di dalam sinyal Y. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dikatakan bahwa sinyal G (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi dikarenakan G umumnya adalah warna amplitudo terbesar sehingga mempengaruhi nilai (G-Y) dimana nilainya yang paling kecil dari ketiganya. Hal ini tentu menyebabkan resiko lebih terhadap gangguan noise daripada (R-Y) dan (B-Y). Sedangkan, untuk kedua sinyal yang berbeda warna yaitu (R-Y) dan (B-Y) akan membawa semua informasi warna dan ditransmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4,43 MHz).

    BalasHapus
  105. Nama : Rosario Febry Dayu Putra
    No.Absen : 21
    Kelas : 3E JTD
    NIM : 1841160030
    Video : Video 1. Colour TV Technology – Colour Processing – Luminance Signal - Chrominance signal

    Menurut video tersebut, pada sistem pada tv berwarna sangatlah mirip dengan sistem hitam putih atau monokrom, yang membedakan hanya beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna. Sistem tv berwarna memiliki tiga sinyal video yang ditransmisikan menggunakan sistem antar-pembawa, sama seperti yang digunakan pada transmisi hitam putih. TV berwarna bekerja dengan memisahkan dan mereproduksi sinyal menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tiga tabung penembak gambar.

    Kompatibilitas merupakan fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima TV monokrom tanpa mengubah sirkuitnya. Sebaliknya, apabila siaran televisi monokrom menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna maka disebut sebagai kompatibilitas terbalik. Berikut ini syarat-syarat kompatibilitas antara lain :
    1. Lebar saluran yang digunakan harus sama yaitu 7 mhz.
    2. Bandwidth video yang digunakan harus sama yaitu 5,5 mhz
    3. Lokasi dan pemisahan pembawa suara dan gambar harus sama di kedua sistem.
    4. Frekuensi garis frame dan pulsa sinkronisasi garis dan frame harus sama di kedua sistem.

    Pada video juga dijelaskan mengenai 3 warna pokok yang ada pada siaran televisi. Tiga warna tersebut yaitu merah, hijau, dan biru (RGB). Warna pokok ini mampu menghasilkan ketujuh warna pelangi seperti ungu, nila, biru, hijau, kuning, oranye dan merah. Pada spesifikasi warna terdapat hue, hue mewakili warna sebenarnya seperti yang terlihat oleh mata. Ketujuh warna pelangi memiliki panjang gelombang yang berbeda dan menghasilkan corak yang berbeda pula. Sedangkan saturasi mewakili kemurnian suatu warna. Warna yang sepenuhnya "jenuh" tidak akan memiliki campuran warna putih di dalamnya.

    Selanjutnya pada video juga menjelaskan mengenai luminance atau brightness. Luminance atau brightness adalah besaran intensitas cahaya. Chrominance adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan informasi tentang corak dan saturasi warna. Setiap warna memiliki frekuensi. (yaitu hue) dan amplitudo (yaitu pencahayaan). Pada sistem perwarnaan televisi untuk menayangkan adegan dalam warna di televisi, cahaya yang berasal dari pemandangan pertama-tama dipisahkan menjadi tiga warna utama dengan bantuan filter khusus. Setiap filter hanya memungkinkan satu warna untuk melewatinya.

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : SHOFIA ANJARSARI
      Kelas : 3E JTD / 23
      NIM : 1841160013

      Pada video pertama dijelaskan sistem tv berwarna sangat mirip dengan sistem hitam putih (atau monokrom), mengharapkan beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna. Sistem tv berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem antar pembawa yang sama seperti yang digunakan untuk transmisi hitam putih. Penerima tv berwarna harus memisahkannya dan mereproduksinya menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tabung gambar tri-gun. Ini adalah fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima tv monokrom tanpa mengubah sirkuitnya. Dikenal sebagai "kompatibilitas". Sebaliknya, siaran televisi monokrom harus mampu menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna. Itu disebut sebagai "kompatibilitas terbalik". Untuk menayangkan adegan dalam warna di televisi, cahaya yang berasal dari pemandangan pertama-tama dipisahkan menjadi tiga warna primer dengan bantuan filter khusus. Kemudian tiga warna primer diubah menjadi tiga sinyal video oleh tiga tabung kamera. Tiga sinyal video yang disebut sinyal R, G dan B kemudian dikodekan (digabungkan dalam proporsi tertentu) untuk menghasilkan, dua sinyal utama yaitu luminance dan chrominance. Sinyal luminansi juga dikenal sebagai sinyal Y (Y = 0.3R + 0.5G + 0.11B). Itu diperoleh dengan mencampurkan merah, hijau, dan biru. Sinyal krominasi atau sinyal C mengandung informasi tentang corak dan saturasi warna pada gambar. Sinyal informasi ini kemudian berubah bentuk menjadi sinyal R-Y dan B-Y. -Y dihasilkan dari inversi sinyal Y, untuk bentuk G-Y tidak dibutuhkan dikarenakan G sudah ada didalam sinyal Y. Kedua sinyal yang berbeda ini dimodulasikan dengan carrier sebesar 4.43MHz.

      Hapus
  106. Nama : Ad Reana Vidya R.
    No.abs: 01
    Nim: 1841160052
    Kelas : JTD 3E

    1. sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    2. sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    3. transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa
    4. untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.
    5. Agar pada penerima televisi berwarna dapat membangkitan sub pembawa warna dengan frekwensi dan fasa yang benar, pada pemancar sebagian dari sub pembawa warna disipkan pada serambi belakang sinyal sinkrinisasi horizontal, getaran ini disebut burs warna. Sedangkan sinyal video komposite adalah gabungan dari beberapa buah sinyal yaitu sinyal luminan, sinyal krominan, burs warna dan sinyal sinkronisasi.

    BalasHapus
  107. Nama: Hanif Pradana F
    Kelas : 3E JTD
    No. Absen/NIM: 10/ 1841160109

    Pada video kedua dapat dipelajari mengenai beberapa hal. Salah satunya yaitu sinyal warna, pada sinyal warna terdapat 3 warna primer/utama yaitu merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut dihasilkan oleh 3 tabung kamera yang digunakan untuk menghasilkan sebuah sinyal warna. Ketiga sinyal warna tersebut disatukan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi. Pada sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang diasumsikan sebagai sinyal Y. jadi Y = 0.3 R + 0.59G + 0.11B dimana Y adalah luminansi R yang berarti merah, G yang berarti hijau, dan B yang berarti biru. Proporsi dari pencampuran ketiga warna diatas telah dipilih serta memperhatikan sensivitas mata terhadap warna tersebut. Sinyal luminansi memodulasi untuk memberikan kompatibilitas dengan menghasilkan gambar hitam dan putih . Pada televise berwarna hal ini membantu untuk memecahkan sinyal R, G, dan B untuk tabung gambar berwarna. Y memiliki nila maksimum 1V untuk putih. Selanjutnya adalah sinyal krominansi, yaitu sinyal yang berisi semua informasi warna. Biasanya disebut dengan C-signal yang menunjukkan saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal warna yang berbeda R-Y dan B-Y. Sinyal warna yang berbeda dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y. pada (G-Y) tidak dipilih untuk melakukan transmisi karena G pada umumnya merupakan warna amplitude terbesar dan akan menimbulkan resiko gangguan noise daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal warna yang berbeda tadi di transmisikan sebagai modulasi sub-carrier warna (4.43 MHz). pada penerima, prosesnya akan dibalik, sinyal R, G, dan B dipulihkan untuk mengontrol pancaran arus masing – masing dalam tabung gambar 3 warna. Sinyal krominansi diperoleh dengan modulasi amplitude dari sub-carrier dengan 2 sinyal yang berbeda yaitu R-Y dan B-Y. 2 sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama tetapi terdapat dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 °. Dua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vector untuk menghasilkan sinyal C.

    BalasHapus
  108. Nama : Rofy Wahyu R
    No.abs: 20
    Nim : 1841160091
    Kelas : JTD-3D

    Sinyal Luminansi
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Hijau 59%. merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.
    Sinyal Y mengandung sinyal krominansi dan dan sinyal krominansi mengandung frekuensi video yang tinggi. Distorsi yang paling tinggi terjadi karena adanya sinyal krominansi yang melalui jalur video selama berlangsungnya pereproduksian warna-warna jenuh.

    BalasHapus
  109. Aziz Bariq Baharsyah
    3D JTD / 06


    Sinyal Luminansi

    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.


    Sinyal Krominan

    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hz kalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.

    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    Dalam melakukan pekerjaan pemodulasian, timbullah adanya jalur-jalur samping. Jalur-jalur samping ini terdiri dari bagian-bagian kelompok getaran sinus dan berada diantara kelompok-kelompok getaran sinus. Jadi dapat dikatakan bahwa jalur samping berada disela-sela kelompok getaran sinus yang satu dengan kelompok sinus yang lain. Secara keseluruhan sinyal jalur samping ini disebut sebagai sinyal tingkat warna atau sinyal krominansi (sinyal nada warna). Dan biasanya sinyal krominansi ini dinyatakan dengan ‘F’

    BalasHapus
  110. Nama : Isrul An Nuriah
    No.Abs/NIM : 11/1841160033
    Kelas : 3DJTD
    Video 1 : Colour TV technology - Colour Processing - Luminance Signal - Chrominance signal

    Pada mata kuliah sistem video sangat penting bagi kita mempelajari tentang televisi berwarna, pada video pertama dijelaskan pada hakikatnya standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC). Pada sistem PAL terdapat sinyal luminan yang mengatur terangnya gambar (sinyal luminan ini sifatnya sama dengan sinyal gambar untuk televisi hitam-putih) serta sinyal krominan yang mengatur nada warna primer yang ada. maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    Sinyal Selisih Warna yaitu
    Penembak-penembak electron dalam tabung gambar perlu dikemudikan dengan tegangan-tegangan yang bersala dari tabung kamera M, H dan B. kalau pada pemancar tengah melakukan pemodulasian MHB, maka dalam penerima pun setelah terjadi pendeteksian akan terdapat pula MHB. Sinyal-sinyal MHB inilah yang nantinya akan mengemudikan penembak-penembak electron dalam tabung gambar. Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil. Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    BalasHapus
  111. Nama : Aurel Yllonia Saumi
    Kelas : 3D JTD / 05 / 1841160023
    Video 1 : Colour TV Technology – Colour Processing – Luminace Signal – Chrominance Signal

    Teknologi TV berwarna:
    - Sistem TV berwarna sama dengan sistem TV hitam putih (monokrom), kecuali di beberapa rangkaian tambahan untuk proses pewarnaan.
    - Sistem TV berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem inter-carrier yang sama seperti yang digunakan pada transmisi hitam putih.
    - Receiver TV berwarna harus memisahkan mereka and memproduksi ulang menjadi sebuah gambar yang berwarna yang berarti sebuah tri-gun picture tube.
    Kompatibilitas
    - Transmitter TV berwarna kompatibilitas dengan receiver TV monokrom, sedangkan transmitter TV monokrom berkompatibilitas terbalik dengan receiver TV berwarna.
    - Itu adalah fenomena di mana siaran berwarna bisa memproduksi gambar hitam dan putih pada sebuah receiver TV monokrom tanpa mengubah rangkainnya, dikenal dengan sebutan compatibility atau kompatibilitas. Sebaliknya, sebuah siaran monokrom seharusnya dapat memproduksi sebuah gambar hitam dan putih pada receiver TV berwarna, yang dinamakan reverse compatibility atau berkompatibilitas terbalik.
    Persyaratan kompatibilitas
    - Untuk mendapatkan kemampuan yang diinginkan, siaran berwarna harus memenuhi kondisi berikut ini:
    a. Lebar channel seharusnya sama dengan 7 MHz.
    b. Bandwidth video seharusnya sama dengan 5,5 MHz.
    c. Lokasi dan pemisahan pembawa suara dan gambar harus sama di kedua sistem.
    d. Frekuensi line frame dan pulsa sinkronisasi line frame harus sama di kedua sistem.
    Warna primer
    - Ada tiga warna-warna primer, yaitu merah, biru, dan hijaug atau yang biasa disebut dengan (RGB) yang biasa digunakan di siaran berwarna. Warna-warna primer ini mampu untuk memproduksi semua warna pelangi, yaitu ungu, jingga, biru, hijau, kuning, nila, dan merah (VIBGYOR).

    BalasHapus
  112. Nama : Adinda Abdillah
    Kelas : 3D JTD
    NIM/no : 1841160088/01

    Pemancar televisi warna harus memenuhi syarat ‘kompatibilitas’. Dengan sifat seperti ini sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televisi warna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus mampu menerima sinyal (khususnya sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar sebagaimana mestinya.
    Untuk pemancar televisi warna harus memancarkan 5 (lima) isyarat pokok yaitu
    • Isyarat yang berkenaan dengan suara
    • Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna.
    • Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi.
    • Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizont dan sinyal ledakan (burst signal)
    standard televisi warna yang digunakan ada dua, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Sistem PAL Standard
    PAL Standard merupakan sistem yang digunakan di Indonesia. Sistem ini memenuhi sifat kompatibilitas, dan ia merupakan perbaikan dari sistem NTSC. Pada PAL standard reproduksi dari warna gambar asli dapat dilakukan dengan baik pada penerima televisi warna. Bahkan sinyal itupun dapat diterima serta direproduksi dengan baik pula oleh penerima televisi monokrom, sehingga dapat menghasilkan gambar hitam-putih yang sesuai. Begitu pula untuk program hitam-putih dapat diterima dengan baik oleh penerima televisi warna serta mampu mereproduksi gambar hitam-putih sebagaimana mestinya.
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.

    BalasHapus
  113. Nama : Galih Muhammad Ichsan
    Kelas/Absen : 3D JTD / 09
    NIM : 1841160001
    Video ke - 2
    Pada video tersebut terdapat penjelasan bahwa :
    inyal warna terdapat tiga warna primer biru (Blue), hijau (Green), dan merah (Red) yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna.
    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata manusia memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dapat dinyatakan dengan huruf Y, kemudian tegangan dinyatakan dengan huruf V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.
    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  114. Nama : Latansyah Maulana Virnandani
    Kelas : 3D -JTD
    Absen : 13
    NIM : 1841160083

    Tanggapan saya dari video Pertama

    Pada video pertama diatas menjelaskan tentang teknologi pewarnaan tv dimana pada pertama kali keluar sebuah televisi hanya bewarna hitam dan putih.Semakin pesatnya perkembangan teknologi sehingga begitu cepat pula ditemukan tv berwarna.Untuk ciri ciri tv berwarna yang seperti dijelaskan di video pertama adalah sebagai berikut :
    a. Sistem dari Televisi bewarna hampir mirip dengan Televisi Hitam putih /biasa disebut dengan monokrom, kecuali pada beberapa sirkuit tambahan yang berfungsi untuk pemrosesan warna.
    b. Pada sitem Televisi bewarna memiliki tiga sinya video yang dapat ditransmisikan yang menggunakan system antar pembawa yang sama seperti warna yang digunakan untuk proses transmisi Hitam Putih.
    c. Receiver / penerima pada tv berwarna harus bisa memisahkan dan memproduksi menjadi gambar berwarna dengan penggunaan tabung gambar.


    Persyaratan Kompatibilitas
    Untuk dapat mencapai kemampuan yang seperti disbutkan diatas tadi ,Maka ada beberapa persyartan yang harus dipenuhi antara lain yaitu :
    1. Lebar saluran yang digunakan harus sama antara satu sama lain yaitu pada 7 MHz
    2. Bandwith video yang dipergunakan juga harus sama pada angka 5,5 MHz
    3. Lokasi pemisahan suara pembawa dan gambar juga harus sama
    4. Frekuensi antara keduanya harus sama

    Pencampuran Warna Primer
    - Warna Primer
    Warna Primer, adalah kelompok warna yang bukan hasil dari campuran warna lainnya. Contohnya hanya 3 yakni Kuning.Biru dan Merah.Warna Primer juga dapat menghasilkan campuran warna antara lain yaitu violet, nila, biru, hijau, kuning, orange dan merah.
    - Pencampuran Warna Adiptif
    - Merah + Hijau = Kuning
    - Merah + Biru = Magenta
    - Biru + Hijau = Cyan
    Contoh perpaduan warna untuk menghasilkan suatu warna baru yaitu sebagai berikut :
    Merah 30% + Biru 11% + Hijau 59% = Putih (hijau primer menutupi panjang gelombang tengah)

    - Campuran warna subtraktif
    Campuran warna subtraktif Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktik hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.

    BalasHapus
  115. Nama : Rathalia Widita Astika Rahmawati
    Kelas : JTD 3D
    No : 19
    NIM : 1841160099

    Pada video pertama dijelaskan sistem tv berwarna sangat mirip dengan sistem hitam putih (atau monokrom), tetapi terdapat beberapa sirkuit tambahan untuk pemrosesan warna. Sistem tv berwarna, tiga sinyal video ditransmisikan menggunakan sistem antar pembawa yang sama seperti yang digunakan untuk transmisi hitam putih. Penerima tv berwarna harus memisahkannya dan mereproduksinya menjadi gambar berwarna dengan menggunakan tabung gambar tri-gun. Ini adalah fenomena di mana siaran berwarna dapat menghasilkan gambar hitam putih pada penerima tv monokrom tanpa mengubah sirkuitnya. Dikenal sebagai "kompatibilitas". Sebaliknya, siaran televisi monokrom harus mampu menghasilkan gambar hitam putih pada penerima televisi berwarna. Itu disebut sebagai "kompatibilitas terbalik". Untuk menayangkan adegan dalam warna di televisi, cahaya yang berasal dari pemandangan pertama-tama dipisahkan menjadi tiga warna primer dengan bantuan filter khusus. Kemudian tiga warna primer diubah menjadi tiga sinyal video oleh tiga tabung kamera. Tiga sinyal video yang disebut sinyal R, G dan B kemudian dikodekan (digabungkan dalam proporsi tertentu) untuk menghasilkan, dua sinyal utama yaitu luminance dan chrominance. Sinyal luminansi juga dikenal sebagai sinyal Y (Y = 0.3R + 0.5G + 0.11B). Itu diperoleh dengan mencampurkan merah, hijau, dan biru. Sinyal krominasi atau sinyal C mengandung informasi tentang corak dan saturasi warna pada gambar. Sinyal informasi ini kemudian berubah bentuk menjadi sinyal R-Y dan B-Y. -Y dihasilkan dari inversi sinyal Y, untuk bentuk G-Y tidak dibutuhkan dikarenakan G sudah ada didalam sinyal Y. Kedua sinyal yang berbeda ini dimodulasikan dengan carrier sebesar 4.43MHz.

    BalasHapus
  116. Nama : Biondi Andan Safarinda
    Absen : 07
    NIM : 184116022
    Kelas : JTD 3D
    Video 2 : Luminance and Chrominance

    berdasarkan pada video 2 yaitu luminance dan chrominance dimana video tersebut menerangkat tentang sinyal warna, luminansi dan kromonisansi. Pada warna terdapat 3 warna primer yaitu merah, hijau, dan biru bias akita sebut RGB. Untuk menghasilkan sebuah sinyal warna, 3 warna tersebut digabungkan/dicampur untuk membentuk sinyal luminasi dan krominasi. Sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna merah, hijau, dan biru dengan proporsi 11%, 59%, dan 30%. Sinyal campuran ini terdiri dari sinyal cahaya yang kita sebut sebagai sinyal Y (Y= 0.3 Red + 0.59 Green + 0.11 Blue). Dimana Y adalah Luminansi, R adalah warna merah (RED), G adalah warna hijau (GREEN), B adalah warna biru (BLUE). Sinyal Luminansi mempunyai nilai tegangan 1V. jika objek yang diambil berwarna putih dengan tingkat kecerahan tinggi, maka 3 tabung akan menghasilkan output yang sama, yaitu 1 V. Karena masing masing dari warna RGB mempunyai nilai tegangan 1 V maka sinyal luminansi (Y) juga akan bernilai tegangan 1 V.
    Sedangkan sinyal Krominansi disebut juga sinyal C yang mempunyai seluruh informasi dari warna juga menunjukkan rona dan saturasi warna. Sinyal krominansi diperoleh dari sinyal warna yang berbeda yaitu R-Y dan B-Y. Dua sinyal yang berbeda ini memodulasi 2 sub carrier yang memiliki frekuensi yang sama dalam suatu kuadratur dengan perbedaan fasa 90 °. Dua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vector yang menghasilkan sinyal C. Kemudian, kedua sinyal ini ditransmisikan sebagai sub-carrir warna di 4.43 Mhz. Penggunaan sinyal pada TV monokrom dan berwarna tentunya berbeda, TV monokrom hanya akan menggunakan sinyal luminansi saja, sedangkan TV berwarna akan menggunakan kedua jenis sinyal.

    BalasHapus
  117. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  118. Nama : Ummi Rizki Alfi Stania
    Kelas : D-IV JTD 3D
    Absen : 21
    NIM : 1841160021

    "Video TV Engineering | Part 10 | Luminance and Chrominance"

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B; Tegangan luminansi: VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    Terima Kasih.

    BalasHapus
  119. Nama : Afifah Nur Fauziah
    Kelas : 3D JTD
    No absen : 02
    NIM : 1841160039
    Untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer RGB (Red ,Green, Blue yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB.
    Untuk menyatakan tegangan luminasi VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    BalasHapus
  120. Nama: Karina Bella Bestari
    NO/NIM : 12 / 1841160044
    Kelas 3D JTD

    Sinyal Luminansi
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hz kalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.

    BalasHapus
  121. RAFLI ATHALLAH DINOVA/18
    JTD3D
    1841160074

    Pada Luminasi pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Kemudian pada kominasi getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi. Perlu diketahui bahwa sub carrier yang membawa informasi warna atau yang disebut sebagai gelombang sub pembawa warna, terletak pada frekuensi 4,43361875 MHz, dan gelombang sub pembawa warna untuk mengangkat sinyal V dan U yang terletak pada bagian tertinggi dari jalur sinyal video.

    BalasHapus
  122. Nama :Hendrik Purwanto
    Kelas :JTD-3D
    NIM/No:1841160043/10

    Pada video ke 2 dijelasakan tentang sinyal warna yang terdapat tiga warna utama biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kesesuaian yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan dari sinyal luminansi dan sinyal chrominance. Sinyal luminansi diperoleh dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dengan proporsi 30%, 59% dan 11%. sinyal campuran ini adalah sinyal luminansi yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Proporsi ini telah dipilih dengan tetap memperhatikan sensitivitas mata terhadap warna ini,mata lebih sensitif terhadap warna hijau daripada warna merah atau biru.Sinyal luminansi memodulasi pembawa untuk memberikan kesesuaian dengan mereproduksi gambar hitam dan putih dalam penerima monokrom dari transmisi warna. Di tv berwarna, ini membantu untuk memecahkan kode sinyal R, G, B untuk tabung gambar berwarna, Y memiliki nilai maksimum 1 V untuk putih puncak. Sinyal chominance berisi semua informasi warna. Ini juga disebut sinyal C yang menunjukkan corak dan saturasi warna, sinyal chrominance diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B,dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y), dan (G-Y), hanya (R-Y) dan (B-Y) yang digunakan untuk sinyal chrominance, sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y.

    BalasHapus
  123. Nama : Miranti Sukmaningrum
    Kelas : JTD-3D / 14
    NIM : 1841160050

    Luminansi dan krominansi

    TV dibagi menjadi 2, yaitu
    - Televisi hitam putih
    - Televisi berwarna

    Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.

    Pada televisi berwarna, gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
    • Audio (suara)
    • Luminansi (kecerahan gambar)
    • Krominansi (warna)
    • Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
    • Burst

    Pada awal pertelevisian, kita mengenal sinyal gambar ( luminance ) yaitu sinyal dengan informasi gelap terang karna hanya ada televisi hitam putih , kemudian di kembangkan sistim warna dengan beberapa standar
    - PAL : Negara Eropa dan Indonesia
    - NTSC : Amerika serikat dan Japan
    - SECAM : Prancis dan Rusia

    Sinyal krominansi adalah sinyal warna yang termodulasi atau sudah mengalami proses transformasi yang tidak linear sehingga tidak mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas

    BalasHapus
  124. Nama : Amar Farrichil Ayyubi
    Kelas : 3D JTD
    NIM : 1841160042

    Video 2

    Ada 3 warna utama yaitu biru,hijau dan merah yang dihasilkan dari 3 tabung kamera yang digunakan untuk menghasilkan warna.Jika sinyal warna ini terkirimkan secara langsung maka tidak akan ada warna monokrom yang diterima televisi.Sebaliknya 3 sinyal warna ini akan dikombinasikan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominansi.
    Contoh dibawah ini adalah kombinasi dari warna biru,hijau dan merah dengan proporsi 30 persen,59 persen dan 11 persen.Campuran sinyal ini bernama sinyal luminansi dan disimbolkan dengan sinyal Y
    Y = 0.3 R + 0.59 G + 0.11 B
    Dimana Y adalah luminansi , R adalah merah, G adalah hijau dan B adalah biru
    Proporsi diatas telah dipilih dengan pertimbangan sensitivitas mata manusia terhadap warna ini karena mata lebih sensitif ke warna hijau ketimbang merah dan biru.Sinyal luminansi memodulasi sinyal pembawa untuk kompetibilitas dengan memnghasilkan hitam dan putih di penerima monokrom dari transmisi berwarna.
    Sinyal krominansi memiliki semua informasi warna dan biasa disebut dengan C yang mengindikasikan adanya rona dan saturasi warna.
    Sinyal krominansi didapatkan dari sinyal warna R-Y dan B-Y
    Sinyal warna yang berbeda bisa didapatkan dengan menambahkan sinyal Y dengan fase terbalik (-Y) ke sinyal R,G,B apapun.
    Dari ketiga sinyal warna yang berbeda (R-Y),(B-Y) dan (G-Y) hanya (R-Y) dan (B-Y) yang dipakai untuk sinyal krominansi
    Sinyal (G-Y) tidak dibutuhkan karena informasi G sudah terdapat dalam sinyal Y.Dan juga (G-Y) tidak dipilih sebagai transmisi dikarenakan G umumnya memiliki amplitudo paling besar dan paling kecil ukurannya sehingga lebih berpotensi terkena gangguan atau noise ketimbang (R-Y) dan (B-Y).
    2 sinyal yang berbeda yaitu (R-Y) dan (B-Y) membawa informasi warna dengan transmisi modulasi sinyal pembawa (4.43 Mhz).
    Di penerima proses akan dibalik.Sinyal R,G,B dipulihkan untuk mengendalikan arus masing masing pada tabung warna.
    Sinyal krominansi sebenarnya didapatkan melalui modulasi amplitudo dari sinyal pembawa 2 sinyal yang berbeda yaitu (R-Y) dan (B-Y).2 sinyal itu dimodulasi dengan sinyal pembawa sebesar 4.43 Mhz tapi dalam kuadratur dan mempunyai beda fase 90 derajat.2 sinyal yang termodulasi ditambahkan secara vertikal untuk menghasilkan sinyal C.

    BalasHapus
  125. Nur Wijayaningsih
    JTD 3D/16
    1841160070
    Video 2
    Sinya krominansi
    Isyarat yang berkenaan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna. Isyarat yang berkenaan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi. Isyarat untuk sinkronisasi vertical dan horizontal Dan sinyal ledakan (burst signal) Pada hakekatnya, standard televisi warna yang digunakan ada dua macam, yaitu sistem phase Alternation Line (PAL) dan sistem Nasional Television System Committee (NTSC).
    Bentuk dasar dari sistem kamera TV warna ditunjukkan pada gambar 1 Disini sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).
    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  126. Nama : Narulita Dwi Nugrahaini
    No/NIM : 15 / 1841160017
    Kelas : JTD 3D
    Video 2 : Luminance and Chrominance Signal

    Pada video ini dijelaskan bahwa sinyal warna terdapat tiga warna primer biru (Blue), hijau (Green), dan merah (Red) yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominasi.
    Sinyal Luminansi ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna biru, hijau, dan merah dengan proporsi 30%, 59%, dan 11%. Sinyal campuran ini adalah sinyal luminansi yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi :
    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Dimana Y adalah luminansi, R merah, G hijau, dan B Biru.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tegangan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna. Itu jua dapat disebut sebagai sinyal C. Hal itu diindikasikan oleh rona dan saturasi warna. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna).Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal

    BalasHapus
  127. Nama: Nurulita Nuraisy Sukmawati
    Kelas: JTD 3D
    No. Absen: 17
    NIM: 1841160065

    Video 2 “T.V Engineering | Part-10 | Luminance and Chrominace”

    Pada video kedua menjelaskan tentang sinyal luminansi dan sinyal krominansi.

    1. Sinyal Warna:
    Terdapat tiga tabung kamera yang menghasilkan tiga warna utama yaitu biru, hijau, dan merah serta menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna tersebut dikirim secara langsung, maka tidak ada kompabilitas dalam penerimaan oleh televisi monokrom (hitam dan putih). Sehingga sinyal tersebut harus dikombinasikan terlebih dahulu untuk menjadi sinyal luminansi dan krominansi.

    2. Sinyal Luminansi:
    Sinyal luminansi didapatkan dengan cara menggabungkan tiga sinyal warna yaitu biru, hijau, dan merah dengan proporsi 30% merah, 59% hijau, dan 11% biru. Sinyal gabungan ini dapat disebut Sinyal Y dengan notasi Y:
    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Dimana, Y adalah sinyal Luminansi.
    Proporsi sinyal di atas telah dipilih dengan menjaga sensitifitas mata terhadap warna tersebut. Mata lebih sensitif terhadap warna hijau daripada warna merah dan biru. Sinyal luminansi memodulasi pembawa untuk menyediakan kompabilitas dengan memproduksi kembali gambar hitam dan putih pada penerima monokrom dari transmisi warna. Pada televisi berwarna, hal ini dapat membantu dalam menguraikan sinyal RGB dari tabung gambar berwarna. Sinyal Y memiliki nilai maksimal 1 V untuk puncak putih.

    3. Sinyal Krominansi:
    Sinyal krominansi berisi semua informasi sinyal warna. Sinyal ini juga disebut C-Signal. Sinyal ini menyatakan nilai hue dan saturation pada warna. Sinyal krominansi didapatkan dari perbedaan warna pada sinyal R-Y dan B-Y. Perbedaan warna sinyal ini dapat diproduksi dengan menambahkan sinyal Y dengan membalikkan fasanya (-Y) ke salah satu sinyal R,G,B. Dari diga warna sinyal yang berbeda ini (R-Y, B-Y, G-Y) hanya sinyal R-Y dan B-Y yang digunakan sebagai sinyal krominansi. Sinyal G-Y tidak diperlukan karena informasi sinyal G sudah terdapat pada sinyal Y. Sinyal G-Y tidak ditransmisikan karena pada umumnya sinyal ini memiliki amplitudo sinyal warna paling besar, oleh karena itu sinyal ini lebih rentan terhadap gangguan noise dari pada sinyal R-Y dan B-Y. Kedua sinyal yang berbeda warna (R-Y dan B-Y) membawa semua informasi sinyal warna dengan ditransmisikan sebagai sinyal modulasi warna sub-carrier (4.43 MHz). Proses pada penerima adalah sinyal tersebut dibalik. Sinyal RGB dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing sinyal pada ketiga tabung warna.

    Terima kasih.

    BalasHapus
  128. Nama: Arya Putra H.Y
    NO/Kelas: 04/3D JTD
    NIM: 1841160095

    Video 2 menjelaskan bahwa terdapat 3 sinyal warna primer yaitu biru (Blue), hijau (Green), dan merah (Red) yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera digunakan untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna tersebut digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal krominasi.

    Sinyal Luminansi adalah amount of white light atau pembawa kecerahan/brightness yang telah mengandung informasi tentang prosentase brightness masing-masing warna. Sinyal ini diperoleh dengan mencampurkan ketiga warna biru, hijau, dan merah dengan proporsi Red (30% luminansi), Green (59% luminansi), dan blue (11% luminansi). Sinyal campuran ini adalah sinyal luminansi yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi :
    Y = 0,3R + 0,59G + 0,11B
    Dimana :
    Y : luminansi R : merah G : hijau B : Biru.

    Sinyal Krominansi berisi semua informasi warna. Itu jua dapat disebut sebagai sinyal C. Hal itu diindikasikan oleh rona dan saturasi warna. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna).Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal


    Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    • Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B (Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama)
    • Tegangan luminansi: VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB (kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom)

    BalasHapus
  129. Nama : Fanizha Dwi anggraini
    Kelas : JTD – 3B
    No/NIM : 10/1841160011
    Pemancar televisi warna harus mempunyai syarat penting yaitu sifat sinyal yang dpancarkan oleh pemancar televisi warna akan dapat ditangkap dengn baik oleh penerima televise berwarna. Begitu juga untuk penerima televisi warna harus dapat menerima sinyal (sinyal gambar) yang dipancarkan oleh pemancar televisi warna dan mampu menampilkan gambar seharusnya.
    Untuk pemancar televisi warna harus memancarkan syarat pokok yaitu
    1. Isyarat yang berhubungan dengan suara
    2. Isyarat yang berhubungan dengan kecerahan atau kecerlangan gambar yang disebut sebagai ‘sinyal luminansi’, dan sinyal luminansi ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal warna.
    3. Isyarat yang berhubungan dengan nada warna atau sinyal krominan dimana sinyal krominan ini harus mengandung sedikit mungkin sinyal luminansi.
    4.Sistem PAL Standard
    PAL Standard merupakan sistem yang digunakan di Indonesia. Sistem ini memenuhi sifat kompatibilitas, dan merupakan perbaikan dari sistem NTSC. Pada PAL standard reproduksi dari warna gambar asli dapat dilakukan dengan baik pada penerima televisi warna. Ataupun sinyal dapat diterima dan direproduksi dengan baik oleh penerima televisi monokrom, sehingga dapat menghasilkan gambar hitam-putih dengan sesuai. Dan untuk program hitam-putih dapat diterima dengan baik oleh penerima televisi warna dan dapat mereproduksi gambar hitam-putih dengan baik. Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hzkalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.
    Dengan adanya hal seperti itu maka sudah selayaknya kalau transmisi warna serta informasi warna ditumpangkan pada bagian puncak dari jalur studio tersebut, sehingga terbentuklah sinyal studio minimal dalam sinyal krominansi.

    BalasHapus
  130. Farhan
    11
    183113018
    Dari penjelasan video diatas kita menemukan pengertian bahwa
    1. sinyal luminan adalah sinyal untuk menunjukan besarnya intensitas cahaya yang dirasakan oleh mata sebagai terang ( brightness) Dalam gambar sinyal yag lebih terang memiliki luminan yang lebih besar dari pada gambar yang gelap. Mengatur brightness pada televisi berarti mengatur sinyl luminan pada rangkaian televisi.
    Pengiriman sinyal nya dengan menggunakan gelombang pembawa yang sama dengan seperti pada televisi hitam putih. Pada sinyal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berada pada bidang fekwensi sinyal luminan. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    2. sinyal krominan yaitu sinyal perbedaan warna, sinyal ini dibentuk dari warna primer dengan cara mengurangi dengan sinyal luminan melalui rangkaian matriks. Sinyal ini ditransmisikan melalui gelombang sub pembawa yang berada pada bidang frekwensi sinyal luminan Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain
    3. transmisi multiplex sinyal perbedaan warna yaitu kedua sinyal perbedaan warna ( ER – EY) dan (EB – EY ) ditransmisikan secara bersamaan pada satu bidang frekwensi 5 MHz. Sehingga perlu untuk membatasi lebar bidang frekwensi sinyal perbedaan warna menjadi 1.3 MHz berdasarkan karakteristik mata manusia. Modulasi yang digunakan yaitu modulasi amplitudo pembawa supres (modulasi seimbang). Dengan sistim modulasi inikedua sinyal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain. Agar dapat mereproduksi sinyal pemodulasi seperti yang asli kembali maka perlu mencampur sebuah pembawa yang mempunyai fasa sama seperti sub pembawa warna yang telah melalui modulator seimbang pada pemancar. Didalam TV warna sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang disebut rangkaian pendemodulasi pembawa
    4. untuk dapat memancarkan dua sinyal perbedaan warna maka diperlukan dua pembawa yang berbeda yang disebut sub pembawa warna yang berbeda fasanya, dimasukan dalam modulator seimbang sehingga termodulasi seimbang oleh kedua sinyal perbedaan warna tersebut. Dan kemudian menyatukan dengannya dengan sinyal luminan sebagai sinyal sub pembawa warna.

    BalasHapus
  131. Nama: Dhea Ayu Anggraini
    Kelas: 3B JTD / 05
    NIM: 1841160012
    Video: TV Engineering Part 10-Luminance and Chrominance

    Dalam video yang kedua dijelaskan tentang warna sinyal, sinyal luminance, sinyal chrominance dan quadrature amplitude modulated c signal.

    1. WARNA SINYAL: terdapat tiga warna utama yaitu biru, hijau dan merah yang dihasilkan oleh tiga tabung kamera untuk menghasilkan sinyal warna. Jika sinyal warna ini dikirim secara langsung, tidak akan ada kompatibilitas yang sesuai dengan televisi monokrom yang diterima. Oleh karena itu ketiga sinyal warna digabungkan untuk membentuk sinyal luminansi dan sinyal chrominance.

    2. SINYAL LUMINANCE: Sinyal ini didapatkan dengan mencampurkan tiga warna biru, hijau dan merah dalam proporsi 30%, 59% dan 11%. Sinyal campuran ini adalah Sinyal Luminance yang dilambangkan sebagai sinyal Y. Jadi Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B

    3. SINYAL CHROMINANCE: Sinyal Chrominance yaitu sinyal yang berisi semua informasi warna, juga disebut sinyal C-Ini menunjukkan corak dan saturasi warna. Sinyal Chrominance dapat diperoleh dari sinyal perbedaan warna R-Y & B-Y. Sinyal perbedaan warna dapat dihasilkan dengan menambahkan sinyal Y dengan pembalikan fase (-Y) ke salah satu sinyal R, G, B. Dari tiga sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y) dan (G-Y), hanya (R-Y) & (B-Y) yang digunakan untuk sinyal Chrominance. Sinyal ketiga (G-Y) tidak diperlukan karena informasi G di dalamnya sudah terdapat dalam sinyal Y. (G-Y) tidak dipilih untuk transmisi karena G umumnya adalah warna amplitudo terbesar dan oleh karena itu (G-Y) adalah yang Terkecil itu lebih berisiko terhadap gangguan kebisingan daripada (R-Y) dan (B-Y). Dua sinyal perbedaan warna (R-Y) & (B-Y) yang membawa semua informasi warna ditransmisikan sebagai modulasi sub-pembawa warna (4,43 MHZ). * Di penerima, proses dibalik. Sinyal R, G, B dipulihkan untuk mengontrol arus pancaran masing-masing dalam tabung gambar tiga warna.

    4. QUADRATURE AMPLITUDE MODULATED C SIGNAL: adalah sinyal chrominance sebenarnya diperoleh dengan modulasi amplitudo dari sub-carrier oleh dua sinyal perbedaan R-Y & B-Y. Dua sinyal perbedaan warna memodulasi dua sub carrier yang memiliki frekuensi sama yaitu 4,43 MHz tetapi berada dalam kuadratur dan memiliki perbedaan fasa 90 derajat. Kedua sinyal termodulasi tersebut ditambahkan secara vektor untuk menghasilkan sinyal C. Sinyal C ini memodulasi pembawa gambar utama dalam sistem TV standar.

    BalasHapus
  132. Nama : Roro Ayumasito
    Kelas : 3B-JTD / 20
    NIM :1841160094

    Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna. Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hamper semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang warna.
    Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:
    Televisi hitam putih
    Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.
    Televisi warna
    Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau
    (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi.
    Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:
    • Audio (suara)
    • Luminansi (kecerahan gambar)
    • Krominansi (warna)
    • Sinkronisasi (vertikal / horizontal)
    • Burst
    Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :
    Y = +0.30R +0.59G+0.11B
    V = 0,877 ( R - Y )
    U = 0,493 ( B- Y )
    Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama. Sistem tersebut tentunya harus mengikuti standar dan berlaku secara global. Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem, diantaranya: NTSC, PAL dan SECAM. Untuk lebih jelasnya akan di bahas dalam bakuan sistem.

    BalasHapus
  133. Nama : Dhelia Balqis Zharifa A
    No / NIM : 20 / 1841160014
    Kelas : 3A JTD
    Video Pertama

    Dari penjelasan video tersebut bahwa Teknologi TV berwarna memiliki sistem yang sama dengan sistem teknologi TV hitam putih atau monokrom, kecuali ada beberapa tambahan sirkuit tambahan untuk pemprosesan warna. Sistem TV berwarna memiliki tiga sinyal video yang ditransmisikan menggunakan sistem pembawa yang sama dengan yang digunakan pada transmisi TV hitam putih atau monokrom. Penerima TV berwarna harus menggunakan tabung gambar tri-gun karena harus memisahkan dan mereproduksi menjadi gambar berwarna.

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).Sinyal Luminansi bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.

    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.

    BalasHapus
  134. Nama : Tabita Maudina
    Kelas : JTD 3A / No.22
    NIM : 1841160120

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Rangkaian Matriks memancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).
    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y yaitu:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B
    Sinyal-sinyal ini disebut sebagai ‘Color difference signal’ . Pada Sinyal Luminasi untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus
  135. Nama : Jordi Ihza Mahendra
    Kelas : 3C JTD
    No : 13 / 1841160046

    Sinyal Luminansi
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:
    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB
    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    Sinyal Krominan
    Getaran sinyal video diuraikan dalam bentuk gelombang sinus, maka terjadi getaran-getaran yang berbentuk kelompok-kelompok yang terjadi dalam jalur samping serta dalam keadaan yang tidak merata. Jarak antara puncak kelompok yang satu dengan puncak kelompok yang lain adalah 15625 Hz atau sama dengan frekuensi penelususran horizontal. Sedangkan untuk setiap satu kelompok jarak antara garis yang satu dengan garis yang adalah 25 Hz kalau letak dari kelompok-kelompok ini semakin menuju ke tepi jalur video, maka getaran amplitude sampingnya semakin kecil.

    BalasHapus
  136. Duvan juli prastyo
    08/1841160128
    JTD 3B

    Sinyal warna primer MHB diproses dalam rangkaian Matriks. Dari rangkaian Matriks inilah kemudian di pancarkan sinyal luminan dan sinyal krominan. Dengan demikian bila program yang dipancarkan oleh pemancar TV warna diterima oleh penerima TV monokrom, maka yang berguna hanyalah sinyal luminan, sedangkan bila program tersebut diterima oleh penerima TV warna maka kedua sinyal itu digunakan (sinyal luminan dan krominan).

    Pada penerima TV warna, sinyal luminan dan sinyal krominan digabungkan menjadi satu untuk memperoleh sinyal MHB. Sinyal luminan dinyatakan dengan Y. Untuk memperoleh warna primer MHB dari tiga komponen sinyal (M-Y), (H-Y) dan (B-Y), maka dapat dibentuk dengan menggunakan Y sebagai berikut:
    (M-Y) + Y = M
    (H-Y) + Y = H
    (B-Y) + Y = B

    Sinyal-sinyal (M-Y), (H-Y), (B-Y) disebut sebagai ‘Color difference signal’ (sinyal selisih warna a).

    Sinyal Luminansi
    Bahwa untuk memproduksi gambar hitam-putih pada penerima TV monokrom apabila ia menerima isyarat warna, maka pemancar TV warna perlu memancarkan sinyal luminansi (sinyal kecerlangan gambar) atau sinyal Y.
    Untuk membuat sinyal Y adalah dengan jalan mencampur 3 sinyal warna primer MHB (yang dilakukan oleh tabung kamera) dengan perbandingan tertentu dilakukan dengan menggunakan rangkaian matriks.
    Pencampuran dari ketiga isyarat warna primer untuk memperoleh sinyal luminansi menggunakan perbandingan yang disesuaikan dengan tingkat kepekaan indera mata dalam menangkap kuat cahaya. Karena mata memiliki kepekaan yang paling tinggi terhadap kuat warna hijau maka menggunakan 59%. Kemudian untuk merah 30% dan biru 11% (karena mata paling kurang peka terhadap warna biru). Jadi untuk memperoleh sinyal luminan adalah dengan memperhatikan sifat kepekaan mata terhadap kuat cahaya warna dan mencampurnya menjadi satu.dengan demikian perbandingan itu ditulis sebagai berikut:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B

    Kalau misalnya obyek yang diambil berwarna putih terang, maka ketiga tabung gambar akan memiliki keluaran yang sama. Hal ini dikarenakan pada televisi sudah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bila obyek yang diambil putih terang, masing-masing output tabung gambar akan memiliki level sama dan berharga 1 Volt. Jadi bila tegangan Merah Hijau dan Biru masing-masing 1 Volt, maka untuk Y juga 1 Volt sebagaimana rumus yang telah disebutkan. Tetapi kalau misalnya kamera mengambil obyek merah 1 Volt, sedangkan hijau dan biru masing-masing 0 Volt, maka tegangan Y bernilai 0,3 Volt.
    Sinyal luminan dinyatakan dengan Y, tegangan dinyatakan dengan V, maka tegangan sinyal luminan dinyatakan dengan VY, tegangan sinyal merah dinyatakan dengan VM, tegangan sinyal hijau dinyatakan dengan VH, dan tengan sinyal biru VB, lalu untuk menyatakan tegangan luminansi:

    Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B
    Tegangan luminansi:
    VY = 0,3VM + 0,59VH + 0,11VB

    kalau masing-masing kamera menghasilkan tegangan dan dikalikan dengan masing-masing ketentuan, hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan. Artinya kalau tegangan yang dihasilkan kamera merah dikalikan 0,3, tegangan kamera hijau dikalikan 0,59 dan tegangan yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11, kemudian hasil kali dari ketiga tegangan itu dijumlahkan, maka akan didapat gambar monokrom.

    BalasHapus

TV WARNA 2